My Charming Lady Boss - Bab 91 Samar-samar (2)

Andri Chen sekali mendengarnya, langsung untuk melempar dokumen ke atas meja, kursi bos langsung datar, seluruh orang bersandar di kursi, sambil menutup matanya,lalu melihat wanita cantik dibelahnya dengan manja berkata: "Sekretaris Lee!" Ayo Kemari! "

Sekretaris mulai mencubit bahunya, tangan kecil berada di bahunya, lembut, nyaman, membuat ia merasa kecanduan.

Sekretaris mendadak berbalik kebelakang badan Andri Chen, Andri Chen terkejut dan membuka matanya, dengan buru-buru bertanya: "apa yang mau kamu lakukan?"

Sekretaris mengeluarkan senyum jahat, menjulurkan tangan lalu membuka kancing kemeja, terlihat sepotong bunga putih, mulut mungil dengan manja dan berkata: "Manager Chen, aku akan membantu mu memijat..."

Suara yang begitu manja, pintu kantor tiba-tiba didorong terbuka, Andri Chen memalingkan kepalanya untuk melihat, melihat bahwa orang yang masuk itu adalah Yuni Lin, ia menyondongkan perut besar, menunjuk kepada wanita yang berada di dekat Andri Chen, teriak dengan marah: "baiklah!"dasar siluman rubah, beraninya kamu merayu suamiku, lihat hari ini aku akan membunuh kamu! "

Katakanlah, perut besar Yuni Lin menerobos masuk, ditangan memegang pisau dapur, tidak tahu dari mana ia dapatkan.

Andri Chen melihat tajam nya pisau , ketakutan sampai tak kuat untuk berdiri, bergegas menjelaskan: "istriku ,ini bukan seperti yang Kamu pikirkan, dia hanya memberi aku pijat!"

Yuni Lin dengan dingin: "pijat?" Naik pada tubuhnya untuk pijat? "

Setelah mengatakannya, ia tidak pedulikan segalanya Andri Chen maupun Sekretaris cantik di sampingnya.

Melihat pisau dapur menuju Andri Chen , Andri Chen ketakutan dan langsung terbangun dari mimpinya.

Ketika ia duduk ditempat tidur, ia menggunakan mulut besarnya menarik napas, mengulurkan tangan untuk menyentuh dahinya, ia menemukan bahwa ia basah, mengira itu adalah darah, tetapi setelah melihat lebih dekat, ternyata hanya sebuah butiran keringat dingin.

Pada saat ini, Andri Chen marah,berkata: "sialan!, terlalu kejam, bukannya hanya sekadar pijat saja?" apakah pantas mengambil pisau? "

Tapi jika dipikir-pikir lagi, ini hanya sebuah mimpi, tidak menyangka ternyata didalam mimpi,Yuni Lin perut nya membesar, seolah-olah itu adalah anaknya.

Pada saat ini, tiba-tiba bunyi dering telepon selular.

Dia turun dari tempat tidur untuk mengambil ponsel dan melihat, mengira itu adalah Yuni Lin, namun lihat lebih dekat lagi , layar ponsel memperlihatkan nomor asing.

"ini Siapa?" Andri Chen bergumam, telepon masih terhubung.

Halo! "baru mengangkat telepon, ia mendengar suara Robin di ponselnya.

"kakak ipar! Apakah Kamu sudah bangun? Robin bertanya di telepon.

Andri Chen merespon dan mengatakan: "baru bangun, ada masalah apa?"

Robin bertanya di telepon: "Kakak Ipar, Bisakah kamu datang ke sekolah tinggi Poly?"

"untuk apa?" Andri Chen bertanya.

Robin berkata: "Kakak Ipar, Kamu datang langsung tahu sendiri ,cepat sedikit ya!" Aku akan menunggumu. "

Selesai bicara, tanpa menunggu Andri Chen untuk terus bertanya, anak ini menutup teleponnya, tidak tahu apa yang dinginkan anak ini.

Dia lalu bersiul,tanpa berpikir banyak langsung pergi ke kamar mandi.

Setelah setelah mencuci,dia lihat-lihat jam tangannya, sekarang baru jam sembilan, hari ini adalah akhir pekan, anak ini memanggil dirinya ke sekolah tinggi Poly untuk apa.

Dengan rasa ingin tahu, Andri Chen meninggalkan di depan pintu koridor, ia menaikkan kepala dan melihat Yuni Lin, menjulurkan tangan dan mengetuk-ketuk, dengan keraguan sementara waktu memilih untuk menyerah.

Pada akhirnya, Andri Chen tersebut meninggalkan distrik Xinhua, di dekat daerah distrik kecil itu ada Stasiun bus untuk sampai ke sekolah tinggi Poly.

Dia tampaknya ingat bahwa sekolah tinggi Poly terletak jauh dari apartemen di mana Robin tinggal, dan disebelahnya ada University of Poly.

Setelah bus melewati 4 atau 5 Stasiun, Andri Chen turun,dan ia melihat gerbang sekolah tinggi Poly, ia menyeberangi jembatan, tiba di pintu gerbang sekolah tinggi Poly, dan ia menghubungi Robin.

Hei! Robin, di mana anak itu? Aku sudah sampai.

Robin menjawab dari telpon: "Kakak Ipar, aku sudah melihat kamu, aku akan segera sampai, Kamu menunggu sebentar ya."

Andri Chen telah menunggu beberapa waktu, juga tidak melihat bayangan Robin, lalu pergi ke toko terdekat untuk membeli satu pak Rokok, mengeluarkan seputung rokok mengisap dibibir dan menghembuskan nafas.

Rokok habis setengah , Andri Chen dari gerbang sekolah baru melihat sosok Robin.

Dia berlari kemari dan berteriak:"Kakak Ipar, ayo ikutin aku!"

"pergi kemana?" Andri Chen tidak tahu Robin menarik dirinya untuk melakukan hal apa.

Dengan seperti ini, Andri Chen ditarik oleh Robin ke sekolah tinggi Poly, berlari sebentar, Robin merasa tidak kuat lagi, kemudian berhenti untuk beristirahat.

Andri Chen bingung dan bertanya: "Robin, apa yang kamu lakukan ini?"tarik aku ketempat ini untuk apa? "

Robin menarik napas dalam , baru menjawabi Andri Chen: "Kakak ipar, hari ini Kamu harus membantu aku, atau tidak aku akan mati." "

"bantu apa?" Andri Chen tidak tahu anak ini dalam kesulitan apa.

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu