My Charming Lady Boss - Bab 253 Tujuanku Mencarimu

"Ibu angkat, katakan, ada apa?" Andri Chen mengubah cara menyapa Diana Lu, dia sangat penasaran mengapa hari ini Diana Lu mencari dirinya.

Diana Lu meminum seteguk kopinya, lalu berkata dengan serius: "Andri, Hari ini tujuanku bertemu denganmu yang terpenting adalah masalah Sisca, sebenarnya besok adalah hari pernikahan kalian, sekarang dia sedang ada masalah, penikahan ini pasti batal, tetapi sekarang aku tahu keadaan kalian, masalah ini sampai di sini saja! Tetapi adikku mencari mu karena ada sesuatu yang penting, tetapi karena keadaan yang tidak memungkinkan, dia tidak dapat datang, sehingga aku yang mewakili dirinya".

"Ibu angkat, katakan, ada apa?" Andri Chen mengubah cara menyapa Diana Lu, dia sangat penasaran mengapa hari ini Diana Lu mencari dirinya.

Diana Lu meneguk kopinya, lalu berkata dengan serius: "Andri, Hari ini tujuanku bertemu denganmu yang terpenting adalah masalah Sisca, sebenarnya besok adalah hari pernikahan kalian, sekarang dia sedang ada masalah, penikahan ini pasti batal, tetapi sekarang aku tahu keadaan kalian, masalah ini sampai di sini saja! Adikku mencari mu karena ada sesuatu yang penting, tetapi karena keadaan yang tidak memungkinkan, dia tidak dapat datang, sehingga aku yang mewakili dirinya".

Ketika membicarakan hal ini, Diana Lu tiba-tiba teringat akan sesuatu, dia segera mengambil sebuah ponsel dari dalam tas, lalu memberikannya kepada Andri Chen dan berkata:” Andri, ini adalah ponsel yang dia berikan untukmu, hal lainnya, dia akan menghubungimu”.

Melihat Diana Lu membirkannya ponsel, Andri Chen segera mengerti dan menganggukan kepala, dia menyimpan ponsel tersebut.

Saat ini, ponsel yang berada di dalam tas tangan Diana Lu berbunyi, dia segera mengangkatnya: “Halo! Ini aku, apa? Baik, aku mengerti, aku segera kembali”.

Selesai berbicara, Diana Lu berbicara kepada Andri Chen: “Andri! Ibu ada urusan harus pergi dulu, bila ada sesuatu hubungi saja aku”.

Andri Chen dengna sopan menjawab: “Ibu angkat, kamu selesaikan saja urusanmu, urusan Sisca kamu jangan khawatir, aku akan memikirkan solusinya”.

“Aku pergi dulu ya”. Diana Lu berdiri, dan berkata kepada Andri Chen dan Rossa Du: “bye!”

Ketika dia akan pergi, terlihat seorang pelayan menghampiri, lalu dia membalikan badan mengingatkan Andri Chen: “Andri, aku sudah membayar semuanya”.

“Terima kasih ibu angkat, bibi sampai jumpa!” Kedua orang tersebut bersamaan berterima kasih kepada Diana Lu”

Diana Lu melambaikan tangan kepada mereka, lalu bergegas pergi.

Setelah Diana Lu pergi, Andri Chen meminum kopinya, ketika meletakan kembali cangkir kopi tersebut, dia tidak dapat menahan dirinya untuk menghelakan napas, dia tidak tahu bagaimana sekarang keadaan Sisca Mi.

Kedua orang tersebut duduk sebentar di café tersebut, lalu meninggalkan café dan kembali ke komunitas perumahan Xin Hua.

Setelah kembali ke rumah, makanan yang di letakkan di atas meja sudah menjadi dingin, saat ini Andri Chen sudah merasa sangat lapar, Rossa Du segera ke dapur untuk menghangatkan makanan.

Ketika pukul Sembilan malam, kedua orang tersebut baru selesai makan malam.

Setelah makan malam, Andri Chen berdiri di teras, dan menyalakan sebuah rokok, tidak lama ketika dia sedang merokok, dari ruang tamu terdengar “ding ding” suara ponsel, Andri Chen segera menolehkan kepala ketika mendengar suara tersebut, dia tahu ini bukan suara ponselnya.

Setelah beberapa saat, dia baru menyadari, suara ponsel ini sepertinya berasal dari ponsel yang tadi Diana Lu berikan kepadanya.

Teringat akan hal ini, Andri Chen segera mematikan rokoknya dan kembali ke ruang tamu untuk segera mengangkat ponsel tersebut.

“Halo!”

Andri Chen baru menjawab, dari panggilan masuk tersebut langsung terdengar suara seorang pria: “Andri apa kabar, aku adalah Komandan Lu”.

Setelah mendengar suara tersebut, Andri Chen dengan hormat menjawab: “Komandan Lu apa kabar!”

Komandan Lu kembali bertanya: “Andri, apakah sekarang kamu ada waktu?”

Mendengar kata-kata ini, Andri Chen terdiam sebentar lalu menjawab: “Ada”.

Komandan Lu berkata: “Sepuluh menit kemudian, aku menunggumu di pintu depan komunitas Prumahan Xin Hua, untuk membicarakan sesuatu”.

“Baik”. Andri Chen tidak banyak berpikir, dia tahu Komandan Lu mencarinya pasti ada hubungannya dengan Sisca Mi.

Dengan cepat, Komandan Lu mematikan telepon, Andri Chen kembali menghidupakn sebatang rokok, baru menghisap dua kali, terdengar langkah kaki Rossa Du berjalan mendekat ke teras.

Dia segera mematikan rokoknya, dan menolehkan kepala dengan perhatian berkata kepada Rossa Du: “Rossa, di luar dingin, kamu segera masuk”.

Rossa Du tidak peduli dan berkata: “Aku tidak apa-apa”.

Selesai berbicara, Rossa Du bertanya mengenai telepon yang tadi Andri Chen angkat dan bertanya: “kamu nanti mau keluar?”

Andri Chen menjawab dengan jujur: “paman dari Sisca mencariku untuk membicarakan sesuatu, tetapi hanya di pintu masuk daerah sini”.

Selanjutnya, Rossa Du tidak bertanya lagi, dia hanya bersandar pada dada Andri Chen, lalu dia teringat hal lainnya, dan berkata: “Andri, aku sudah memikirkan, tunggu kamu selesai mengurus urusan Sisca Mi, aku berencana untuk mencari seorang dokter otak terbaik, untuk menyembuhkan lupa ingatanmu”.

“Pasti membutuhkan banyak uang kan?” Andri Chen merasa tidak rela.

Rossa Du dengan tidak peduli berkata: “Andri, setelah perusahaan baru berdiri, kita sudah menduduki dua per tiga dari pasaran Nanjing, aku berencana untuk masuk ke pasaran kota lain, kita harus mengunakan waktu yang singkat, membuat produk kita berada di seluruh Negara, bahkan sampai keluar negeri, dan membuka cabang di sana, dan menjadi perusahaan terdaftar……”

Rossa Du menggambarkan bisnis Dairy Garden yang maju pesat, dia semakin merasa saat itu semakin dekat.

Andri Chen memeluk Rossa Du dengan erat, dia menganggukan kepala dan berkata dengan penuh percaya diri: “baik!”

Tidak lama, Andri Chen melihat sebuah mobil yang mengedipkan lampu sen nya di pintu gerbang daerah perumahan tersebut, dia menebak mobil ini pasti adalah mobil Komandan Lu.

Akhirnya, Andri Chen segera melepaskan pelukannnya dan berkata: “Rossa, aku harus turun dulu”.

Rossa Du pun melihat sebuah mobil berwarna hitam yang berhenti di dekat pintu masuk daerah perumahan itu dan berkata: “Baik, kamu pergi dulu! Hati-hati, sudah larut malam, lampu di jalanan tidak begitu terang”.

“Aku mengerti”. Andri Chen menajwab lalu segera meninggalkan rumah.

Dengan langkah yang cepat dia berjalan ke pintu gerbang, dia melihat jendela di pintu kemudi di turunkan, terlihat sebuah wajah yang mengenakan kaca mata hitam, bila tidak melihat dengan teliti, sama sekali tidak dapat mengenali pria paruh baya yang mengenakan jaket woll tersebut adalah komandan Lu.

Dia segera berjalan mengahmpiri, ketika baru saja mau menyapa, Komandan Lu segera memberikan aba-aba kepada Andri Chen: “Naik ke dalam mobil!”

Andri Chen memutari mobil dan duduk di kursi sebelah pengemudi.

Ketika menutup pintu mobil, Komandan Lu juga menaikan kaca jendela mobil, dan melepaskan kaca mata hitamnya, lalu menolehkan kepala kepada Andri Chen dan berkata: “Andri, sungguh maaf, sudah begitu larut, masih mengganggumu, sebenarnya ingin berbicara melalui telepon, tetapi setelah aku pikirkan, aku harus langsung bertemu denganmu”.

“Tidak apa-apa!” Andri Chen dengan sungkan menjawab.

Komandan Lu segera mengeluarkan sebungkus rokok, dan memberikan sebatang kepada Andri Chen dan bertanya: “Mau merokok?”

Andri Chen mengambil rokok tersebut, dan Komandan Lu membantunya menghidupkan rokok tersebut, Andri Chen menjawab: “Terima Kasih”.

Komandan Lu pun menyalakan sebatang rokok untuk dirinya sendiri, setelah menghisap dua kali, dan menghembuskan asap putih, dia berkata kepada Andri Chen yang berada di sebelahnya: “Andri, aku dengar kamu dan Nora Shen cukup dekat”.

Komandan Lu tiba-tiba menyebut nama Nora Shen, Andri Chen yang sendang merokok tiba-tiba terbatuk, sepertinya dia tersedak oleh rokok tersebut, karena nama Nora Shen.

Andri Chen menolehkan kepala melihat Komandan Lu, dia tidak mengerti maksud pertanyaan ini, sehingga membuat Andri Chen menjadi tidak tenang.

Ketika Komandan Lu menolehkan kepala, Andri Chen menjawab: “Hanya mengenalnya”.

Mendengar kalimat “kenal”, Komandan Lu tertawa, dia sambil tertawa sambil menghisap rokoknya, lalu dia memegang rokoknya dan mengeluarkan sebuah foto dari sebuah tas, dan memberikannya kepada Andri Chen, dan berkata: “Kamu lihat ini”.

Andri Chen melihat foto itu dengan teliti,dia terkejut karena di dalam foto tersebut ternyata ada dirinya, bahkan bersama dengan Nora Shen sedang makan , tidak tahu kapan, foto ini di ambil.

Saat ini, Komandan Lu melihat ke luar Jendela, dan menatap ke tempat yang jauh dan berkata: “Andri, Sisca kali ini kehilangan pistolnya, aku menebak ada hubungannya dengan Nora Shen, tetapi kami tidak menemukan bukti, kita tidak dapat berbuat apa-apa kepada Nora Shen, kami polisi, mengira setelah Tuan Jiang meninggal, Nanjing akan menajdi lebih tenang, tetapi tidak di sangka, setelah Nancy Lee kembali ke Nanjing, dia lebih arogan dari Taopa dan Tuan Jiang, ini sungguh membuat kita tidak menyangka, tetapi sampai saat ini kami tidak menemukan bukti kejahatan Nora Shen, hal ini membuat kepolisian menjadi sangat pusing! Beberapa hari ini terjadi perampokan toko perhiasan di Nanjing, hal ini sungguh membuat aku kewalahan”.

Selesai berbicara, Komandan Lu kembali menghisap rokoknya, dan mengeluarkan asap yangtebal, dia menghelakan napas dengan khawatir berkata: “bila kami pihak kepolisian tidak dapat menyelesaikan dua khasus ini, yang ditakutkan adalah Nora Shen akan semakin menjadi berani”.

Andri Chen mendegar Komandan Lu berbicara begitu banyak, dia masih tidak mengerti maksudnya.

Andri Chen berpikir, lalu dia mengisap rokoknya, apakah dia datang untuk mencari petunjuk dari dirinya?

Saat ini, Komandan Lu kembali bertanya: “Andri, bagaimana kamu bisa mengenal Nora Shen?”

Komandan Lu tiba-tiba menanyakan hal ini, membuat Andri Chen tidak dapat mengelak, dia berpikir sebentar lalu berkata: “Oh, dia pernah memesan susu dari perusahaan kami, sehingga aku mengenalnya”.

Mendengar jawaban Andri Chen, Komandan Lu tidak dapat menahan tawanya, sama seperti tadi.

Setelah tertawa sebentar, dia kembali menghiap rokoknya, dan membuka jendala, agar asap rokok itu keluar, lalu dengan sengaja menolehkan kepala dan betanya: “Andri, sepertinya tidak seperti itu bukan?”

Andri Chen terdiam sebentar, terlihat Komandan Lu tersenyum dengan sengaja, lalu Andri Chen bertanya: “Komandan Lu, mengapa kamu berkata seperti itu?”

Komandan Lu tersenyum lalu menatap Andri Chen dan berkata: “Andri, dia mata orang lain, sepertinya kematian Taopa tidak ada hubungannya denganmu, tetapi aku tidak merasa seperti itu, da nada satu hal yang aku tahu, tidak seharusnya Rico Wang berada di penjara”.

Komandan Lu berkata dengan sangat jelas, Andri Chen menjadi terkejut, dia berpikir bagaimana dia tahu bahwa Taopa dipukul oleh dirinya.

Andri Chen berpikir sejenak, dengan tekejut dia bertanya: “Koamandan Lu, bagaimana kamu bisa tahu?”

Komandan Lu menganalisa: “berdasarkan peraturan, Taopa adalah kakak dari Rico Wang, dan juga keganasan Taopa di Nanjing semua orang sudah tahu, lagi pula Tuan Jiang yang mengurus semua perusaahaan hiburan, ada begitu banyak peraturan, berdasarkan kemampuan Rico Wang, dia tidak berani menyentuh Taopa, karena dia tidak memiliki keberanian ini”.

Mendeganar perkataan ini, Andri Chen semakin terkejut, dia tidak mengerti bagaimana Komandan Lu tahu begitu banyak.

Dengan curiga dia bertanya: “Komandan Lu, bagaimana kamu tahu?”

Komandan Lu menghisap rokoknya dan kembali tertawa, dan berpura pura menjadi msiterius berkata: “Andri! Ini adalah tujuanku hari ini bertemu denganmu”.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu