My Charming Lady Boss - Bab 109 Rossa Du yang rakus (1)

Yuni Lin mengangkat telepon, dia menghela napas panjang, lalu kembali meletakan ponsel ke atas meja.

Andri Chen yang sedang memijat pundaknya dengan peduli berkata: “Direktur Lin, bagaimana keadaan ayahmu?”

Yuni Lin menjawab dengan acuh: “Sudah tidak apa-apa,keadaan genting sudah teratasi”.

Andri Chen kembali bertanya: “Direktur Lin, apakah kamu masih harus ke Amerika?”

Yuni Lin menjawab: “Untuk sementara tidak. Dairy Milk LTD adalah segalanya bagi ayahku, bila hancur ditanganku, aku sama sekali tidak dapat mempertanggung jawabkannya, oleh karena itu selanjutnya, aku akan membawa seluruh karyawan Dairy Milk LTD melewati kesulitan ini”.

Andri Chen mengangkukkan kepala: “Direktur Lin, aku yakin kamu pasti bisa”.

Selesai mengatakan hal ini, Andri Chen baru tersadar, ternyata bos besar Dairy Milk LTD adalah ayah Yuni Lin, pantas saja dia dapat menduduki posisi direktur.

Pada saat ini, ponsel yang berada di kantong celana Andri Chen berdering, dia mengeluarkan ponsel itu untuk melihat, ternyata Rossa Du yang menelepon.

Dia segera berkata kepada Yuni Lin: “Direktur Lin, aku keluar dulu untuk mengangkat telepon”.

“Pergilah!” Yuni Lin kembali duduk tegap, dia kembali mengambil kartu nama keemasan milik Chandra dan memandanginya.

Andri Chen berjalan keluar dari ruangan, lalu segera mengangkat telephone dari Rossa du.

“Hallo! Rossa”.

Di telephone Rossa Du berkata: “Andri, dengar-dengan semua bagian pemasaran perusahaanmu mengundurkan diri?”

Andri Chen tidak menyangka berita ini beredar dengan sangat cepat, seperti pepatah, hal baik tidak terdengar orang, hal buruk beredar sangat jauh.

“Betul”. Andri Chen menjawab dengan jujur.

Yuni Lin lanjut bergosip: “Aku dengar Chandra membuka perusahaan Organic Milk Corporation”.

“Betul”.Andri Chen kembali mengakuinya.

Rossa Du mengatakan pemikirannya di telephone: “Dari awal aku sudah tahu Chandra ini tidak mungkin begitu saja mengundurkan diri, dia bekerja di Dairy Milk LTD sudah begitu lama, bila dia mengundurkan diri begitu saja, pasti dia tidak rela”.

Andri Chen dengan tidak berdaya menjawab di telephone: “Sekarang mengatakan hal ini apa gunanya, rencananya sudah berhasil, dia tidak hanya membawa semua karyawan bagian pemasaran, bahkan dia menarik semua customer Dairy Milk LTD”.

Rossa Du dengan kagum berkata: “Cara Chandra ini sangat sadis”.

Pada saat membicarakan hal ini, Andri Chen mengganti topik pembicaraan, dengan sengaja bertanya: “Manager Du, apakah belakangan ini tidak ada rencana pindah kerja, Dairy Milk LTD sedang melambaikan tangan padamu”.

Rossa Du tertawa: “Andri, tidak kah cara kamu menarik orang ini juga terlalu terus terang?”

“Kalau begitu aku pakai cara yang lebih langsung, satu kata, pindah atau tidak, kamu menganggapku tidak”. Andri Chen mulai iseng, dia tahu Rossa Du, wanita ini tidak gampang, kalau saja dia mau pindah ke Dairy Milk LTD, Yuni Lin pasti akan senang.

Lagi pula Rossa Du melalui kemampuannya sendiri, dari bidang Dairy pelan-pelan merangkak naik, dia dapat menduduki posisinya sekarang, yang dia andalkan adalah kemampuan dirinya.

Rossa Du sengaja bertanya di telephone: “Bila aku pindah ke Dairly Milk LTD apa untung yang aku dapatkan?”

Andri Chen langsung menjawab: “Apa yang kamu inginkan akan kami berikan”.

“Benarkah?” Rossa Du terkejut.

“Tentu saja”. Andri Chen menjawab dengan yakin, dia berpikir, asalkan dia bersedia pindah, yang lainnya nanti baru di bicarakan”.

“Em……” Dia ragu beberapa saat, lalu berkata: “Begini saja! Nanti siang kita makan bersama, kita bicarakan hal ini lebih mendalam”.

Mendengar hal ini, Andri Chen merasa ada kesempatan, lalu dengan segera menjawab: “Tidak ada masalah sama sekali”.

Rossa Du kembali berkata: “Nanti siang jam dua belas, aku ke perusahaan mencarimu”.

“Baik, kalau begitu”. Andri Chen dengan gembira menutup telephone, di dalam hati dia berpikir, kalau saja dapat menarik Rossa Du ke Dairy Milk LTD, maka bagian pemasaran akan bertambah satu orang wanita perkasa.

Memikirkan hal ini, Andri Chen sangat gembira, segera dia memasuki ruangan Yuni Lin.

Yuni Lin melihat wajah Andri Chen yang senang, dengan penasaran dia bertanya: “Ada hal apa membuatmu sangat bahagia?”

Andri Chen dengan tersenyum melapor: “Direktur Lin, aku berencana menarik Rossa Du ke Dairy Milk LTD”.

Mendengar hal ini, wajah Yuni Lin ikut bahagia, dengan terkejut dia bertanya: “Benarkah?”

Andri Chen menjelaskan: “Aku memohon kepadanya di telephone, tetapi sekarang dia belum menyetujuinya, lebih mendalamnya, nanti siang waktu makan akan dibicarakan kembali”.

Yuni Lin segera berdiri, dengan berhati-hati dia berkata kepada Andri Chen: “Andri Chen, aku tidak peduli kamu mau menggunakan cara apa, kamu harus menarik Manager Du ke sini, dia di bidang dairy adalah wanita perkasa, kalau kamu dapat menariknya kesini, aku pasti akan memberimu penghargaan!”

Andri Chen mendegar ada penghargaan, kegembiraannya semakin bertambah, dengan malu dia bertanya: “Penghargaan apa?”

“Apa yang kamu inginkan?” saat ini Yuni Lin pun tidak memperdulikan hal lain, bidang pemasaran saat ini kekurangan orang, tidak peduli harus bagaimana, dia harus mendapatkannya.

Andri Chen tertawa, tawa nya sangat nakal.

Melihat tawa Andri Chen, Yuni Lin segera memperingati: “Aku katakan padamu, pikiranmu yang tidak benar itu lebih baik tidak usah kamu ucapkan, kalau tidak aku akan membunuhmu!”

Andri Chen segera menjawab: “Direktur Lin, aku hanya berharap ketika kamu membawa mobil pergi kerja, sekalian memberikanku tumpangan, setiap hari aku berhempitan di bus umum sangat lelah, baru saja mendapatkan tempat duduk, harus mengalah kepada orang tua”.

Yuni Lin bertanya, dengan tidak percaya berkata: “sesederhana ini?”