My Charming Lady Boss - Bab 286 Romance Bar

Jay yang selesai menjawab telepon dengan yakin berkata : "Kakak Desi, saya sudah bertanya, adik saya tidak pernah membuat tas yang seperti ini."

Setelah mendengar perkataan Jay, Desi mengangguk kepala dan berkata pada dirinya sendiri : "Aneh, apakah sudah ada yang membuatnya ?"

Jay langsung menyambung perkataan Desi, sekali lagi dengan yakin berkata kepada Desi : "Kakak Desi, kamu jangan khawatir, generasi yang ini adalah kawasan aku, tidak ada yang berani melangkah melintasi perbatasan ini, kecuali ada pengunjung asing."

Pengunjung asing yang dimaksud oleh Jay adalah pencuri dari luar datang ke kota S, jika ditemukan oleh mereka maka hari-hari baiknya akan berakhir.

Desi berpikir sejenak lalu melihat ke arah Jay dan berkata : "Jay, aku serahkan masalah ini kepadamu, silahkan kamu pergi dulu ! Jika kamu memliki petunjuk baru, ingat untuk memberitahuku."

"Baik, kakak Desi, aku pamit dulu." Jay merespon dengan hormat dan melambaikan tangan ke Desi, kemudian pergi dengan membawa mobil Audi R8 berwarna hitam.

Setelah Jay pergi, Andri Chen bahkan lebih khawatir, jika bukan pencuri, maka siapa yang melakukannya ? Ketika mereka pertama kali tiba di sini, mereka tidak pernah menyinggung siapapun di kota S, siapa yang membuat lelucon besar ini, seandainya Futari Tsu di culik oleh seseorang, ini akan menjadi hal yang sangat merepotkan jika diteruskan sampai ke telinga wartawan.

Disaat Andri Chen sedang berpikir keras, tiba-tiba Desi berjalan di depan Andri Chen dan menghiburnya dengan lembut : "Andri, jangan khawatir, Futari Tsu akan baik-baik saja, aku akan menghubungi managernya terlebih dahulu untuk mengetahui apakah dia sudah kembali ke hotel atau belum."

Di Kota S, Desi lebih hebat daripada Nora Shen, karena bagaimanapun ini bukan tempatnya Nora Shen.

"Baik," Pada titik ini, Andri Chen tidak punya pilihan lain selain menyerahkan kepada Desi untuk menghubungi perusahaan yang menaungi Futari Tsu.

Akhirnya Desi menemukan kontak Managernya Futari Tsu dan kemudian menelepon.

Desi mulai berbicara di telepon dan mengetahui hasilnya.

"Andri, aku sudah menelpon dan bertanya, managernya mengatakan bahwa Futari Tsu tidak kembali ke hotel."

Setelah mendengar perkataan ini, Andri Chen semakin khawatir, dia takut Futari Tsu benar-benar di culik, lagipula profesi Futari Tsu sekarang adalah seorang artis, jika orang yang menculiknya melakukan sesuatu yang tidak bermoral kepadanya, dan jika hal itu diketahui oleh awak media, maka karir Futari Tsu akan hancur begitu saja.

Nora Shen yang tadinya diam tiba-tiba menebak dengan berani mengatakan sebuah kalimat : "Kebanyakan adalah kasus diculik."

Andri Chen mengangguk dan berkata, "Aku rasa begitu."

Ketika Desi mendengar hal ini, dengan cepat dia berkata kepada Andri Chen : "Andri, kamu jangan khawatir, selama Futari Tsu masih di kota S, aku menjamin dia akan baik-baik saja, aku akan segera menelepon dan meminta saudara-saudaraku untuk membantumu."

Di kota S, Andri Chen terhitung pendatang baru dan belum kenal baik dengan kota ini, dia tidak berani melapor ke polisi tentang penculikan Futari Tsu, karena jika melapor ke polisi maka masalah penculikan Futari Tsu ini akan menyebar ke telinga awak media, Andri Chen tidak ingin masalah ini di panaskan oleh media.

Selama beberapa jam berikutnya, Desi terus membuat beberapa panggilan dan kemudian pergi dengan menggunakan mobil.

Nora Shen akhirnya membawa Desi berkeliling mencari Futari Tsu dengan menggunakan mobil Maserati, dengan harapan bahwa Futari Tsu hanya tersesat di jalan saja.

Hampir satu jam di dekat pasar malam di distrik timur kota S, tetap saja tidak menemukan Futari Tsu.

Saat subuh, tiba-tiba ponsel Nora Shen berdering, dan dia segera berhenti mengemudi, kemudian mengeluarkan ponselnya dan melihat bahwa panggilan itu dari Desi, dengan segera Nora Shen menjawab panggilan itu.

"Halo ! Desi !"

Desi dengan sibuk berkata : Kak Nora, Saudaraku sudah menemukan petunjuk."

Setelah mendengar ini, Nora Shen dengan gembira berkata : "Ini bagus."

Desi kemudian berkata di telepon : "Kak Nora, kamu segera ke Romance Bar."

Nora Shen tidak tahu di mana tempat Romance Bar itu, jadi dia bertanya : "Di mana itu?"

Desi menjawab : "di dalam mobil ada GPS, kamu cari di GPS, posisi Romance Bar terletak di distrik Timur."

Setelah itu, Nora Shen dengan cepat menjawab : "baik, saya sudah tahu."

Nora Shen menutup telepon, dan mencari tempat Romance Bar di GPS sesuai yang dikatakan Desi, kemudian segera menyetir ke sana.

15 menit kemudian, Nora Shen tiba di tempat tujuannya dengan selamat, tetapi dia tidak menemukan lokasi Romance Bar. Pada saat ini, Andri Chen yang duduk di sebelah Nora Shen menunjuk lampu Bar yang di depan itu dan berkata : "Kak Nora, Romance Bar berada di sana."

Nora Shen melihat ke arah jari-jari yang ditunjuk oleh Andri Chen, dia benar-benar melihat papan nama Romance Bar dengan lampu yang sedang berkedap-kedip, dan segera membuka pintu dan keluar dari mobil. Namun Nora Shen tidak masuk ke dalam Bar, dia melihat ke sekelilingnya dan tidak menemukan sosok Desi, kemudian Nora Shen mengeluarkan ponselnya dan melakukan panggilan.

"Hallo ! Desi, kamu di mana? Kami sudah tiba."

"Aku di dalam Bar, masuklah ! Aku di kamar nomor 6." Suara kebisingan terdengar di dalam telepon.

Nora Shen melirik lagi ke arah Romance Bar dan berkata : "Baik, Aku sudah tahu."

Kemudian Andri Chen mengikuti Nora Shen masuk ke dalam Romance Bar. Pada saat itu masih subuh, dan merupakan waktu paling yang ramai dan banyak pengunjung di bisnis Bar. Musik di dalam Bar mengguncang gendang telinga Andri Chen. Baru saja mereka memasuki Bar, sudah menarik perhatian dari beberapa pria dan wanita, mungkin karena penampilan fisik mereka berdua juga, mereka berdua termasuk pasangan yang serasi, sangat mencuri perhatian orang lain.

Menghadapi perasaan yang ingin tahu dari orang-orang ini, Nora Shen tidak peduli bahkan langsung berjalan masuk ke dalam konter Bar.

Pada saat ini, di tengah lantai dansa Bar, terdapat seorang wanita yang berpakaian seksi sedang menari tarian seksi, memutar pinggang dan pinggul yang ramping dan para pria di bawah panggung terus bersiul.

Dalam peluit dan sorakan, wanita itu melemparkan sepotong pakaiannya, yang akhirnya membuat pria dan wanita di bawah panggung menjadi lebih bersemangat.

Nora Shen hanya melirik sebentar ke Bar, kemudian menoleh dan bertanya kepada Bartender di Bar : "Di mana kamar nomor 6 ?"

Bartender laki-laki melirik Nora Shen sejenak, kemudian mengangkat tangan, menunjuk ke arah kanan dan berkata dengan sopan : Gadis cantik, kamar nomor 6 ada di sana."

Bartender laki-laki berpikir bahwa Nora Shen akan mengucapkan terima kasih kepadanya, tetapi Nora Shen langsung berbalik dan berjalan menuju ke lokasi kamar nomor 6.

Setelah Nora Shen pergi, Bartender laki-laki itu bergumam pelan di belakang Nora Shen : "Mengapa kamu tidak punya sopan santun?"

Tarian seksi di lantai dansa menyebabkan Andri Chen ingin memandangnya dua kali, tetapi setelah dia sadar, dia melihat Nora Shen sudah berjalan menuju ke ruang nomor 6, dan Andri Chen segera mengikuti dengan cepat.

Dengan cepat mereka berdua sudah sampai di kamar nomor 6, mereka juga menemukan Desi, hanya saja di dalam kamar nomor 6 terdapat seorang pria berkacamata.

Setelah keduanya memasuki ruangan, pria berkacamata itu melirik mereka dengan tatapan yang penasaran, tetapi ada sedikit kegelisahan di hati pria berkacamata itu.

Kemudian Desi memperkenalkan pria berkacamata itu kepada Andri Chen dan Nora Shen, katanya : "Kak Nora, Andri, perkenalkan namanya si peminum."

Setelah memperkenalkan, Desi berkata kepada si peminum : "Ini kak Nora dan Abang Andri."

Si peminum mengangguk kepala, mengetahui mereka berdua adalah temannya Desi, dengan rasa hormat sambil berteriak : "Kak Nora, Abang Andri."

Selesai berteriak, Desi segera mengambil tas tangan berwarna putih dari sofa di belakangnya dan menyerahkan kepada Andri Chen sambil bertanya : "Andri, lihat, apakah ini tas tangan yang kamu cari ?"

Andri Chen mengambilnya dan melihat dengan teliti, menurut ingatannya, tas yang di depan ini adalah tas milik Futari Tsu, karena ada liontin kecil di bagian bawah tas dimana jika digerak akan muncul jingle.

Setelah selesai melihat tas tangan ini, Andri Chen dengan cepat mengangguk dan berkata : "Iya benar, ini adalah tas tangannya Futari Tsu."

Setelah menanggapi, Andri Chen dengan segera memeriksa isi dalam tas tangan tersebut dan ternyata di dalamnya kosong, tidak ada barang apapun di dalam tas tangan ini.

Kemudian Desi menjelaskan : "Andri, begini ceritanya, tas ini dibeli oleh si peminum ini 3 jam yang lalu."

"Di beli?" Andri Chen mengerutkan kening.

Si peminum itu segera berkata : "Abang Andri, jam 8 malam tadi, saya membelinya dari seorang gadis kecil, dia bilang itu barang palsu. Aku melihat lebih teliti dan aku menyadari bahwa tas LV ini asli dan itu masih baru. Pacar aku selalu menyukai merek tas tangan ini, jadi saya membelinya dan memberi tahu pacar saya bahwa itu adalah hadiah yang saya beli dari mal."

"Gadis kecil apa?" Andri Chen bertanya.

Si peminum ini berpikir sejenak kemudian berkata : "aku tidak tahu siapa namanya, orang yang mengenalnya memanggilnya si bunga emas, dia sering datang ke Romance Bar untuk minum dan bernyanyi, jadi dari situlah kami mengenalnya."

Desi menyisipkan sebuah kalimat dan bertanya : "Apakah kamu punya nomor teleponnya ?"

Si peminum menjawab : "Sebelumnya ada, tetapi si bunga emas ini sering mengganti nomor ponselnya, jadi sekarang aku tidak tahu nomor ponselnya."

Desi bertanya : "Apakah kamu tahu di mana dia tinggal ?"

Si peminum ini tetap menggelengkan kepalanya dan berkata : "Aku tidak tahu."

Baru saja beberapa detik setelah si peminum ini selesai berbicara, tiba-tiba si peminum ini teringat sesuatu dan berkata : "Mungkin dia lagi online di warung internet terdekat, dan si bunga emas ini sering pergi ke sana, dia suka bermain games."

Pada saat ini, Andri Chen sudah tidak bisa duduk diam dan berkata : "Di warung internet mana? segera bawa kami ke sana."

"Baik." Si peminum ini mengangguk kepala lagi.

Kemudian, di bawah kepemimpinan si peminum itu, mereka semua meninggalkan Romance Bar dan pergi menggunakan mobil Maserati yang terparkir di pintu Romance Bar. Desi yang membawa mobil, si peminum duduk di depan sebelah Desi, Andri Chen dan Nora Shen duduk di kursi belakang.

Di dalam mobil, si peminum ini menyebut nama warung internet itu, dan Desi sepertinya tahu lokasi warung internet itu, karena warung internet itu dibuka oleh temannya, jadi sangat mudah untuk ditemukan oleh Desi dan tibalah mereka di lokasi warung internet itu.

Mereka keluar dari mobil, dan setelah si peminum ini berjalan masuk ke dalam warung internet itu, dia langsung mencarinya dengan teliti.

Setelah mencari ke sekeliling, tiba-tiba si peminum ini melihat si bunga emas ini duduk di sudut warung internet. Pada saat itu dia sedang asik bermain games, lalu si peminum ini menunjuk gadis yang berambut warna-warni itu dan berkata : "Dia adalah si bunga emas itu."

Mereka berjalan mendekati si bunga emas itu, tetapi si bunga emas tidak menyadarinya, dia terus bermain games online dengan headphone. Di meja komputernya, Andri Chen melihat sebuah Iphone 6 berwarna putih dan sebungkus rokok, kebetulan di dalam mulut si bunga emas ini sedang mengisap sebatang rokok, sambil berteriak : "Kuda lumpur ! Pandai bermain atau tidak?"

Melihat Iphone 6 ini, Andri Chen terkejut dan menemukan bahwa itu adalah ponsel yang digunakan Futari Tsu, karena ponsel Futari Tsu memiliki sebuah liontin kecil yang lucu.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu