My Charming Lady Boss - Bab 187 Persahabatan Abadi (1)

Andri menoleh, Taopa dengan pakaian rapih berwarna silver lalu diikuti dengan wanita cantik berjalan memasuki ruangan, di belakangnya diikuti beberapa adik pria yang berbadan tegap, setelah Taopa memasuki ruangan, hanya ada dua pria yang mengikuti masuk, sisanya menjaga di pintu ruangan, bahkan masih berinisiatif membantu Andri menutup pintu ruangan.

Baru saja Taopa masuk, Rico menyapa: “Kakak Taopa!”

Taopa hanya mengangguk, mengikuti wanita cantik itu duduk di sofa di seberang Andri, ia menatap Rico sebentar, lalu mengalihkan pandangannya ke Andri.

Andri melihat keadaan, mengikuti Rico menyapa: “Kakak Taopa!”

Taopa memadang Andri yang duduk di hadapannya, ia tidak berbicara, hanya menyapukan pandangannya pada teh yang ada di hadapannya selama beberapa kali, lalu memalingkan pandangannya lagi pada Rico, berkata: “Rico, kamu tidak mentraktirku minum bir?”

Rico mendengarnya, baru tersadar dan sibuk menjawab: “Kakak Taopa, aku segera menguruh mereka mengambil bir.”

Selesai berbicara, Rico langsung meninggalkan ruangan, berjalan ke arah bar.

Setelah Rico pergi, Andri berinisiatif membuka suara: “Kakak Taopa, benar-benar maaf, masih merepotkanmu untuk datang kemari, terima kasih kamu menganggapku ……”

Belum Andri selesai berbicara, Taopa menyelaknya: “Berhenti! Hari ini aku mau datang, semuanya karena Rico, tidak ada urusannya denganmu.”

Andri hanya bisa mengangguk: “Benar, benar.”

Ketika berbicara sampai di sini, wanita cantik yang duduk di sisi Andri langsung mengeluarkan sebungkus rokok mahal, mengeluarkan sebatang dan langsung meletakkannya di bibir Taopa, masih berinisiatif menyalakan korek api untuk Taopa.

Taopa baru menghirup sekali, ketika mengeluarkan asap putih tebal, memberi perintah pada wanita cantik di sisinya: “Lina, nyanyikanlah sebuah lagu cinta untuk Kakak Taopa.”

“Baiklah, Kakak Taopa.” Wanita cantik mengangguk dengan patuh, lalu berdiri, bergerak menuju ke alat untuk memilih lagu.

Saat itu, Andri langsung masuk ke inti pembicaraan, mencoba membuka suara: “Kakak Taopa, hari ini aku memintamu datang ke sini, intinya adalah karena Sisca, aku tidak tahu 6 tahun yang lalu, dendam apa yang ada di antara kamu dan dia, tapi aku berharap Kakak Taopa memaafkannya.”

Mendengar ini, Kakak Taopa tiba-tiba tertawa, lalu melanjutkan merokok, menghembuskan asapnya yangsung ke depan Andri, balik bertanya: “Memaafkannya? Kalau begitu mengapa kamu tidak bertanya mengapa saat itu ia tidak mau memaafkanku?”

Andri menjelaskan: “Kakak Taopa, saat itu ia muda dan tidak mengerti, sekarang memikirkannya kembali pun ia menyesal.”

Mendengar kata-kata “menyesal”, Kakak Taopa tertawa semakin keras, bertanya: “Ia bisa menyesal? Kamu jangan lupa, ia justru karena aku baru naik hingga menjadi Kepala Kantor Cabang Kepolisian Poly, kamu pikir ia akan menyesal?”

Kakak Taopa menanyakan ini pada Andri, ia pun tidak bisa berkata-kata.

Pintu ruangan terbuka, Rico membawa sebuah nampan dengan bir yang penuh di atasnya, ketika duduk di sebelah Andri, ia mulai menuangkan bir untuk dua orang.

Rico baru saja menuangkan bir penuh untuk Kakak Taopa, Taopa menghabiskannya dalam sekali teguk, ketika memegang gelas bir, ia berbicara dengan tenang: “Sudah 6 tahun tidak pernah meminum bir di sini, tidak disangka rasanya berubah.”

Rico menjawab: “Kakak Taopa, malam ini kita minum dengan bahagia!”

Baru bicara sampai di sini, suara nyanyian wanita cantik itu menggema: “Bayangan yang menghilang bersama dengan angin, seperti tidak teringat dan kembali menghadapi, kehidupan merana, keberadaanmu, bertemu lagi karena takdir, suara kepolosan sudah memudar, saling berjarak karena tujuan, menatap langit malam, apa yang terjadi hari berikutnya, membawa lelah dalam hati ……”

Baru saja wanita cantik bernyanyi sampai di sini, Taopa yang memegang rokok bertepuk tangan dan bersorak: “Suara yang indah!”

Rico melihatnya, lalu ikut bersorak, mulutnya memuji: “Kak Lina bernyanyi dengan sangat indah!”

Sedangkan Andri tidak mengatakan apapun, semerdu apapun suara wanita cantik itu, saat itu ia tidak memiliki hati untuk mendengar, karena yang ia pikirkan adalah untuk menyelesaikan masalah ini.

Ia melihat Taopa sejenak, tiba-tiba menuangkan bir di meja the, berkata pada Kakak Taopa: “Kakak Taopa, aku mengajakmu bersulang, gelas bir ini sebagai tanda minta maaf dari Sisca!”

Selesai Andri berbicara, baru menengadah dan bersiap meneguk, Kakak Taopa tiba-tiba mengulurkan tangannya, masih terselip rokok di tangan kanannya dan berkata: “Kamu bukan Sisca, mengapa aku harus menerima permintaan maafmu?”

Hingga sampai saat ini, Andri hanya bisa berkata pada Kakak Taopa: “Kakak Taopa, sebentar lagi Sisca akan menjadi istriku, gelas bir ini aku menggantikannya meminta maaf padamu!”

Kakak Taopa menggeleng dan berkata: “No! No! No! Tidak ada masalah di antara kita, meski ia adalah milikmu, tetapi masalah ini harus ia sendiri yang keluar dan berdiskusi denganku, kalau tidak bagaimana kita mendiskusikannya dengan cara ini?”

Andri tahu masalah ini tidak semudah ini, tetapi ia tetap berusaha, berharap dengan koneksinya dengan Rico, bisa membantu menyelesaikan masalah ini.

Melihat atmosfer yang canggung, Rico langsung menyela satu kalimat, berbicara sambil tersenyum: “Kakak Taopa! Aku ……”

Belum selesai ia berbicara, Kakak Taopa langsung menghentikannya: “Rico, kamu tutup mulutmu! Malam ini aku datang karenamu, jika orang lain, meski kamu memberiku 4 juta rupiah, aku tidak akan datang ke sini, lagipula masalah ini tidak ada hubungannya denganmu, aku tahu kamu tumbuh besar dengannya, tapi satu masalah adalah satu masalah, kita jelas membedakan dendam ini!”

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu