My Charming Lady Boss - Bab 130 Dua Wanita (2)

Terkadang, Rossa Du sangat menyukai kegigihan Andri Chen, tidak tahu kenapa, ia selalu berpikir pria ini sangat menarik.

Dia berbalik dan menatap sarapan di meja samping tempat tidur, memberi isyarat: "Direktur Lin, makanlah dulu! Kalau tidak, akan dingin sebentar lagi."

Yuni Lin menjawab, dan berkata, "Oke."

Dengan cara ini, Yuni Lin makan dan Rossa Du dapat melayani Andri Chen.

Dia melirik Andri Chen, yang sedang mempunyai banyak pikiran, dan berkata dengan lembut, "Andri, jangan pikirkan itu lagi, makanlah dulu!"

Andri Chen mengambil napas dalam-dalam, berbalik, dan berkata, "Ya."

Akhirnya, Rossa Du menopang Andri Chen ke posisi duduk, dan menyuapi Andri Chen sesendok bubur beras.

Dia memandang dua wanita di depannya, dan berkata dengan rasa terima kasih: "Rossa, Yuni, terima kasih, hari ini telah merepotkan kalian."

Mendengar kata-kata sopan dari Andri Chen, kedua wanita itu tertegun sesaat, ini bukanlah Andri Chen yang biasa.

Rossa Du tersenyum dan berkata, "Andri, sejak kapan kamu menjadi begitu sopan?"

Andri berkata dengan tulus, "aku tidak punya teman di Nanjing, jadi mengenal kalian berdua, merupakan hal yang sangat membahagiakan bagi aku."

Yuni Lin, yang makan lebih awal, berdiri dan berkata, "Akulah yang seharusnya mengucapkan terima kasih. Jika anda tidak mendorong aku pergi hari itu, mungkin aku yang berbaring di sini sekarang."

Ketika Rossa Du melihat kedua orang itu mengucapkan terima kasih kepada satu sama lain, dia langsung berkata, "Oke, kita semua merupakan teman baik. Kalian tidak diizinkan untuk saling mengucapkan terima kasih lagi di masa depan, siapapun yang mengucapkan terima kasih lagi, akan mendapat hukuman."

Yuni Lin ikut berkata, "Ya, Rossa benar!"

Andri Chen tertawa, dirinya sangatlah berterima kasih kepada dua wanita di depannya. Dia terpikirkan oleh ketika dia baru saja bangun dari bus, dia kesepian dalam menghadapi segala sesuatu di kota yang tidak dikenal ini. Ia tidak punya teman, tidak ada apapun, ia hanya memiliki badan yang bernyawa ini, yang tidak memiliki ingatan sedikitpun.

Bagi mereka yang tidak memiliki masa lalu, hal ini sangat menyakitkan.

Saat itu, telepon Yuni Lin berdering, dan dia mengeluarkan ponselnya untuk menjawab panggilan: "Halo! Ya, aku Yuni Lin. Profesor Xie, halo, halo, oke ..."

Andri Chen menoleh dan melirik, tidak tahu siapa yang menelpon Yuni Lin.

Setelah dia menjawab telepon, dia berkata kepada Andri Chen, "Andri, aku telah membuat janji dengan seorang profesor ilmu otak. Dia adalah ahli di bidang ini. Ketika Anda meninggalkan rumah sakit, aku akan mempertemukan anda kepadanya, mungkin untuk kondisi kamu akan sangat membantu. "

Andri Chen tidak menyangka Yuni Lin akan menemukan dokter untuk dirinya secara pribadi, dan dia tidak tahu bagaimana harus berterima kasih padanya.

Ketika dia hendak bericara, Yuni Lin segera menunjuk Andri Chen dan mengingatkan: "Jika anda berterima kasih, anda akan mendapat hukuman!"

Andri Chen tersenyum dan berkata dalam bahasa Inggris, "Thank You!"

Setelah berbicara, dia dengan cepat menjelaskan: "aku tidak mengucapkan terima kasih, aku mengatakan bahasa Inggris."

Yuni Lin berkata dengan kesal, "Mengapa kamu begitu menjengkelkan?

Pada saat ini, Andri Chen menoleh dan melihat ke luar jendela, merasa bahwa waktu sudah mulai siang, dan berkata kepada kedua wanita itu, "Waktu sudah mulai siang, kalian segeralah ke perusahaan dan kerja."

Berbicara tentang ini, kedua wanita itu bereaksi dan berkata serempak: "Aku akan tinggal!"

Rossa Du melanjutkan dengan mengatakan: "Direktur Lin, masih banyak hal yang harus dihadapi perusahaan hari ini. Aku akan tinggal dan menjaganya di siang hari!"

Begitu Yuni Lin ingin berbicara, Andri Chen langsung memotong, "Sudah, kalian berdua tidak harus berkelahi. Kalian pergilah bekerja. Aku tidak membutuhkan perawatan kalian. Aku tidak akan mati dengan mudah."

"Tapi ..." Yuni Lin masih sedikit khawatir.

Andri Chen langsung menyela: "Jangan lakukan itu, cepatlah! Jika kamu tidak tenang, temukan aku seorang perawat cantik untuk melayaniku!"

Rossa Du tertawa: "Kamu masih berpikir bahwa kita tidak cukup cantik, kan?"

“Tidak, tidak!” Andri Chen dengan cepat menjelaskan sambil tersenyum.

Melihat bahwa mereka masih memiliki keraguan, Andri Chen segera mendesak: "Apa yang masih kamu lakukan, cepatlah! Kalau masih tidak pergi, aku akan melepas celanaku."

Rossa Du tidak takut, dan berkata dengan acuh tak acuh, "Kenapa tidak langsung lepaskan kalau berani?"

Andri Chen benar-benar ingin melepas celananya, tetapi tangannya lemah dan dia tidak sanggup lagi.

“Apakah kamu di sini untuk membantuku?” Andri Chen berkata dengan sengaja.

Rossa Du benar-benar berjalan kearahnya, Andri Chen yang ketakutan berkata dengan tergesa-gesa, "Rossa, aku hanya bercanda, jangan menganggapnya serius, cepatlah pergi! Aku di sini sendirian saja, tidak apa-apa."

“Apakah kamu benar-benar akan baik-baik saja?” Rossa Du masih sedikit khawatir.

“Tentu saja.” Andri Chen mengangguk.

"Baiklah! Aku akan meletakkan ponselmu di samping tempat tidur. Jika sesuatu terjadi, hubungi kami sesegera mungkin." Karena itu, Rossa Du meletakkan ponsel Andri Chen di samping tempat tidur.

Setelah menyimpannya, kedua wanita itu berdiri di pintu kamar. Rossa Du berbalik dan berkata, "Ayo pergi."

Setelah berbicara, kedua wanita itu meninggalkan kamar pasien Andri Chen.

Begitu mereka pergi, pintu kamar terdorong terbuka, Andri Chen pun mendongak dan berkata, "Kenapa kamu ..."

Baru saja berkata sampai setengah, alisnya mengerut, orang-orang yang masuk bukanlah Rossa Du dan Yuni Lin.