My Charming Lady Boss - Bab 25 Kucing Liar Kecil (1)

Andri tahu dirinya sedang dalam masalah, ia tidak tahu harus menendang ke arah mana, tapi yang terkena malah bagian dada.

Sisca dengan emosi mencoba berdiri lalu menggertak giginya dan berkata "Berengsek, ternyata kamu berani menyerang polisi, aku lihat memang dirimu tidak sabaran."

Baru saja Andri ingin menjelaskan, tapi sudah tidak ada kesempatan, Sisca mengambil tongkat itu lalu bersiap memukulkannya ke kepala Andri.

"Aduh! benar-benar mau memukul!" kata Andri yang duduk di atas kursi, ia segera mengangkat kedua tangannya, saat tongkat itu mengarah memukul dirinya, ia berhasil menangkisnya dengan kedua borgol yang ada ditangannya.

Tapi saat itu, tiba-tiba Sisca mengangkat kaki kanannya dan menendang bagian dada Andri dengan sekuat tenaga.

Seketika, Andri beserta kursi yang didudukinya terpental sejauh kurang lebih dua meter, hingga berguling di lantai.

Andri yang tangannya di borgol itu berbaring di lantai ruang interogasi, ia memegang dadanya yang sedikit sakit lalu mengangkat kepalanya dan berkata "Sekarang sudah cukup kan? aku menendangmu sekali, kamu juga sudah menendangku sekali, kita berdua sudah impas!"

Sisca menatap Andri lalu berkata dengan emosi "Impas? pertunjukkan ini baru dimulai!"

Sambil bicara, Andri melihat Sisca sudah mengambil kayu itu dan bersiap untuk memukul lagi.

Lalu Andri buru-buru memperingatkannya "Kamu masih bisa menghentikan ini, kalau tidak aku akan melawan!"

Sisca yang sedang emosi tidak mendengarkan bujukan Andri, ia menggenggam tongkat itu lalu bersiap memukul Andri, langkah kakinya ringan, saat ia memukul, pukulannya melesat dan hanya sampai ke bagian depan tubuh Andri, lalu Sisca mengangkat kakinya dan bersiap menendang wajah Andri.

Andir langsung melindungi diri dengan kedua bahunya, tendangan Sisca cukup keras, beruntung kedua bahu Andri cukup keras, bisa menerima tendangan dari Sisca berarti ia memiliki bahu yang cukup kuat.

Saat satu kakinya yang dihalangi Andri diturunkan, ia langsung mengangkat kaki kanannya dan mengarahkan tendangan ke bagian pinggul Andri.

Andri cukup gesit, ia tahu bila terkena tendangan di bagian itu pasti akan masuk rumah sakit.

Jadi, dia yang berbaring di tanah segera berguling, akhirnya tendangan kencang itu tidak mengenainya.

Saat Andri berusaha berdiri kembali di hadapannya, Sisca tidak menyangka anak ini cukup cerdik, kebetulan belakangan ini ada banyak kasus di kantor, ia tidak memiliki banyak waktu untuk berlatih meninju, hari ini ia berniat menjadikan Andri sebagai teman latihannya.

Sisca melempar kayu itu ke lantai, ia mengepalkan erat kedua tangannya lalu mengerutkan alisnya lalu berteriak.

"Hiyaa!!"

Langkah kaki Sisca seperti ia sedang terbang, dengan cepat ia menendang ke arah Andri, kecepatannya itu membuat Andri segera mengangkat tangannya untuk melindungi diri, saat itu juga ia menendang Sisca di bagian paha, Sisca pun terpental jauh, ia mendarat dengan keras di atas lantai ruang interogasi.

Andri tidak ingin berlatih kungfu di ruangan itu bersama Sisca, karena urusan menang kalah, pasti yang kalah adalah Andri, karena lawannya adalah seorang polisi, akhirnya ia membujuk Sisca "Bu Polisi, cukup sampai di sini saja, bagaimana?"

Sisca yang terjatuh di lantai tidak menyangka anak ini lebih cepat darinya, kelihatannya ia memang terlatih, dia juga sangat gesit, Sisca yang tidak mau kalah, bagaimana bisa berhenti sampai di sini?"

Sisca menggertak giginya, ia segera bangkit untuk berdiri.

Melihat hal itu, Andri berusaha berkompromi dengannya "Baiklah, baiklah, aku mengaku kalah, bagaimana?"

Sisca tidak mengatakan apa-apa, ia masih menggertak giginya dan langsung melancarkan pukulan kencang ke arah Andri, tapi sebelum pukulan itu mengenai Andri, tangan kanannya sudah di tangkis oleh kedua tangan Andri, saat ia bersiap menggunakan tangan kirinya untuk membalas, Andri menghindar ke bawah, Sisca reflex mengikuti Andri turun ke bawah, Andri langsung menggunakan kaki kanannya untuk menendang kaki Sisca, saat itu lutut kanan Sisca langsung terantuk ke lantai. Andri langsung menggunakan sikut kanannya untuk menyerang bagian punggung lawannya, Sisca pun langsung jatuh tersungkur ke lantai.

Sisca yang telah terjatuh masih belum mengaku kalah, ia langsung mengangkat kaki kanannya dan bersiap menendang bagian selangkangan Andri dengan keras.

Beruntung Andri langsung menyadarinya, ia langsung menutup kedua kakinya dan menjepit kaki kanan Sisca dengan erat.

Sisca terjatuh ke lantai berusaha menarik kembali kaki kanannya yang terjepit itu, tapi tidak berhasil.

Setelah itu ia langsung menggunakan kaki kirinya untuk memukul bagian selangkangan Andri.

Tapi Andri tidak membiarkan Sisca melakukan itu, bagaimanapun juga bagian itu tidak boleh sembarangan ditendang.

Saat Sisca menggunakan kaki kirinya untuk menendang, Andri menggunakan borgol yang mengunci tangannya itu untuk menangkis pergelangan kaki kiri Sisca.

Kedua kaki Sisca sudah dikunci oleh Andri, ia ingin mencoba untuk duduk da nmenyerangnya dengan kedua tangan, karena saat ini Andri sedang menggunakan kedua tangan dan kedua kakinya untuk menahan Sisca.

Andri melihat Sisca seperti ular yang mencoba untuk berdiri, ia segera menjatuhkan badannya ke arah Sisca, karena hanya dengan cara ini ia dapat melawan Sisca, bila Sisca berada dalam posisi duduk, bisa saja pukulan Sisca itu mengenai bagian vital Andri, jadi untuk melindungi 'adiknya', ia terpaksa melakukan hal itu.

Sisca meliaht Andri menjatuhkan badannya, ia terkejut dan membuka matanya lebar, awalnya ia ingin meninjunya di bagian wajah, tapi kejadian itu sangat cepat, Sisca tidak memiliki kesempatan untuk memukulnya.

Saat Andri menjatuhkan badannya dan menindih Sisca, ia merasakan bagian dada Sisca yang lunak dan elastis, ia juga mencium aroma tubuh Sisca.

Saat itu Sisca terkejut dan salah tingkah, sebelumnya ia tidak pernah ditindih oleh laki-laki, ia tidak hentinya berteriak dengan emosi "Brengsek, cepat menjauh dari tubuhku!"

Saat ia berteriak dan marah, kedua tangannya meninju bagian punggung Andri.

Andri menahan rasa sakit dari pukulan Sisca, kedua tangannya meraba-raba tubuh Sisca, lalu ia menemukan kunci dari borgol itu, seketika ia membuka borgolnya lalu ia menekan kedua pergelangan tangan Sisca di lantai, posisi ini seperti sedang memperkosanya, ini membuat Sisca tidak berdaya, dia ingin menggunakan kakinya untuk menendang Andri, tetapi kedua kakinya masih dijepit dengan kencang oleh kaki Andri, jadi Sisca tidak memiliki kesempatan sama sekali.

Novel Terkait

Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu