My Charming Lady Boss - Bab 422 Pria dan Wanita

Andri Chen mengintip dari balik pintu. Dia mendapati seorang wanita dengan rambut panjang berdiri di depan pintu. Dia tidak mengenalnya. Wanita ini bukan manajer, juga bukan asisten Futari Tsu. Mengapa dia mengetuk pintu kamar ini?

Wanit aitu masih saja mengetuk pintunya. Namun, Andri Chen tidak berniat membukanya. Dia mengamati wanita itu baik-baik. Dia terlihat seperti seorang repoter. Andri Chen melihat surat ijin liputan di kantong mantel wanita itu.

Andri Chen tahu niat reporter ini. dia ingin memastikan apakah Futari Tsu benar tinggal di hotel ini. namun, Andri Chen tidak tahu metode apa yang mereka gunakan hingga tahu nomor kamar hotelnya. Jika Andri Chen membuka pintunya, dia khawatir dia akan menjadi tajuk utama di berita besok. Tajuk utama yang provokatif akan menyebabkan masalah di industri hiburan.

Repoter wanita itu terus saja mengetuk pintu. Andri Chen juga tidak kunjung membukanya.

Setelah reporter itu pergi, Andri Chen baru bsua menghembuskan nafas lega. Dia harus mencari cara untuk menelepon Futari Tsu, kalau tidak reporter itu akan membuntutinya hingga ke kamar hotel.

Dia lalu menggunakan telepon kamar untuk menelepon Futari Tsu.

Setelah berdering dua kali, seseorang mengangkat teleponnya.

“Halo!” Andri Chen terkejut mendengar suara itu. Itu bukan suara Futari Tsu.

Andri Chen hening sejenak. Seseorang diseberang telepon lalu bertanya dengan curiga, “Halo. Siapa ini?”

“Aku ingin bicara dengan Futari Tsu.” jawab Andri Chen.

“Apa kamu Kak Andri?”

Andri Chen sedikit terkejut. Dia tidak menyangka orang di seberang telepon mengetahui namanya, “Kamu siapa?”

“Kak Andri, aku adalah asisten Kak Tsu.”

Andri Chen lalu memahami situasinya, “Apa dia masih shooting?” tanyanya.

“Ya. Tapi, shootingnya sudah selesai. Aku akan memanggil Kak Tsu.”

“Baiklah.”

Andri Chen menunggunya. Terdengar suara riuh dari seberang telepon. Sepertinya asisten Futari Tsu juga bagian dari tim produksi. Dia bisa mendengar suara sutradaranya.

Beberapa saat kemudian, asisten menghampiri Futari Tsu.

“Kak Tsu, ada telepon dari Kak Andri.”

Futari Tsu lalu mengambil alih teleponnya, “Halo! Paman! Apa kamu sudah bangun?”

“Aku baru saja bangun.” ujarnya.

“Apa kamu sudah makan?” tanya Futari Tsu. Dia sedikit khawatir.

“Belum.”

“Paman, tunggu aku. Aku akan segera kembali ke hotel. Kita bisa makan siang bersama.”

Andri Chen menyelanya, “Futari, jangan kembali ke hotel sekarang.”

“Mengapa?” Futari Tsu tampak bingung.

“Baru saja ada seorang reporter yang mengetuk pintu hotel. Sepertinya tempat tinggalmu sudah terekspos. Saat ini pasti banyak reporter di sekeliling hotel. Jika mereka mengambil gambar, hal itu akan merepotkanmu.”

Saat ini Futari Tsu adalah bintang yang sedang naik daun. Perusahaannya khawatir dia memiliki hubungan dengan seorang pria. Nona Bella juga mengatakan hal yang sama. Jadi, Andri Chen tidak ingin menambah masalah.

“Bagaimana mereka tahu?” tanya Futari Tsu.

“Aku juga tidak tahu.”

“Aku sudah pindah dari hotel ke hotel selama aku tinggal di Kota Qu Yang tapi sepertinya mereka menemukanku lagi dan lagi. Aku tidak tahu tempat aman di kota ini. Orang-orang ini sepertinya sangat teliti.”

Andri Chen khawatir reporter akan mengerumuni Futari Tsu ketika dia kembali ke hotel. Dia hanya melihat satu reporter saja, namun dia tidak tahu ada berapa banyak reporter di lantai bawah.

Andri Chen lalu berkata, “Futari, jangan kembali ke hotel. Kamu cari tempat lain, aku akan mendatangimu.”

Saat ini, itu adalah satu-satunya cara. Namun, Futari Tsu masih saja khawatir. Repoter telah menemukan hotel tempatnya tinggal. Mereka bahkan tahu nomor kamarnya. Jika Andri Chen keluar dari kamar itu dan reporter mengambil gambarnya, hal itu akan menjadi berita hangat. Futari Tsu tahu betul kinerja para media. Setelah dia naik daun, dia semakin rajin menonton berita.

“Paman jangan keluar dari kamarku. Jika seorang reporter mengambil gambar Paman, susah bagi Paman untuk menjelaskan segalanya.”

Andri Chen sudah mempertimbangkannya, “Jangan khawatir. Mereka tidak akan mengambil gambarku.”

Futari Tsu percaya padanya, “Baiklah. Aku akan mengemudi kearah hotel. Setelah kamu keluar dari hotel, beloklah ke kanan. Aku akan menunggumu di jalur penyeberangan kedua.”

Futari Tsu lalu menutup teleponnya.

Andri Chen berjalan ke jendela. Dia menyingkap tirainya lalu melihat keluar. Balkon kamar sebelah tidak jauh dari balkon kamarnya. Dia bisa kabur dari sini melalui kamar sebelah. Dengan begitu, para repoter itu tidak akan mencurigai Andri Chen.

Hanya saja, Andri Chen tidak menyangka dia tinggal di lantai 18. Jarak antar balkon tidak begitu jauh. Namun, jika dia gagal dan jatuh, dia bisa mati.

Andri Chen membulatkan niatnya. Itu adalah jalan keluar paling aman.

Dia mengambil nafas dalam-dalam sambil mengenakan mantel yang Futari Tsu siapkan untuknya. Dia menatap ke balkon kamar sebelah sambil menahan nafasnya. Dia lalu melompat.

Dia khawatir tamu kamar sebelah akan mengiranya sebagai pencuri.

Andri Chen berdiri di balkon sambil membungkuk dan mengamati isi kamar itu. Dia mencoba melihat gerak-gerik di dalam kamar itu. Dia terkejut ketika mendapati ranjang akmar itu tertata rapi. Sepertinya, kamar ini tidak ditempati.

Andri Chen merasa lega. Dia lalu berjalan masuk ke kamar.

Ketika Andri Chen berada di dalam kamar, dia sayup-sayup mendengar suara langkah kaki di koridor. Dia mendengarkannya baik-baik. Ada suara pria dan wanita, juga suara hentakan sepatu hak tinggi dan sepatu kulit. Suara itu lalu berhenti di depan pintu kamar tepat dimana Andri Chen berada. Suara wanita itu lalu terdengar lagi.

“Kita sudah sampai. Tunggu, aku akan mencari kartu kamar dulu.”

Ketika Andri Chen mendengarnya, dia langsung mengambil langkah mundur. Dia berlari ke balkon, berniat melompat, namun dia terlambat. Dia lalu masuk kembali ke kamar dan bersembunyi dibawah kasur.

Dia baru saja berhasil bersembunyi di bawah kasur ketika wanita itu berkata, “Masuklah!”

Andri Chen mendengar langkah sepatu kulit dan suara pintu ditutup.

Wanita itu lalu berkata, “Kak Xu, silakan duduk. Aku akan mengambil segelas air untukmu.”

Pria itu lalu bertanya, “Apa kamu punya bir?”

“Ya.”

“Ambilkan aku bir saja.”

“Baiklah.”

Andri Chen mengamati kamar itu dari bawah ranjang. Itu adalah model kamar keluarga. Kamar hotel itu layaknya rumah yang memilikii dapur, ruang tamu, ruang makan, kamar tidur, studi, dan ruangan lain. Tentu tidak murah untuk tinggal di tempat ini.

Andri Chen sibuk memikirkan biaya sewa hotelnya ketika dia mendengar kedua orang itu bersulang, “Cheers!”

Setelah bersulang, wanita itu mengambil nafas dalam-dalam, “Aku sangat lelah hari ini.”

Pria itu lalu menggodanya, “Apa kamu ingin aku memijatmu?”

“Tentu!”

Satu menit kemudian, pria itu bertanya, “Nana, apa kamu masih ingat hal yang kukatakan padamu beberapa saat lalu?”

“Hal apa?” tanya wanita itu.

Wanita itu lalu teringat dengan sendirinya, “Kak Xu, apa aku tidak cukup cantik untukmu?”

“Kamu cantik, Nana. Kalau kamu tidak cantik, tentu aku tidak akan menginginkanmu. Kamu harus memuaskanku dulu, setelah itu aku berjanji aku akan memperlakukanmu dengan baik.”

“Kak Xu, bagaimana kamu akan membayarku?” tanyanya malas.

Andri Chen mendengar suara resleting terbuka. Pria bernama Kak Xu itu tampaknya baru saja membuka sesuatu, “Ini kartu untukmu. Didalamnya ada 500.000 Yuan. Bagaimana?”

Wanita itu menghela nafas, “Hanya 500.000? Bukannya itu terlalu sedikit?”

“Nana, selesaikan ini dulu saja. Untuk drama berikutnya, aku akan bilang ke sutradara untuk membuatmu menjadi pemeran utamanya. Bagaimana?”

Wanita bernama Nana itu lalu kegirangan, “Benarkah?”

“Kapan aku pernah berbohong padamu?” ujar pria itu.

“Kak Xu, aku percaya padamu, tapi…”

“Tapi apa?” tanya pria itu.

“Bagaimana jika Futari tahu tentang hal ini?”

“Jangan khawatir! Dia tidak akan tahu tentang hal ini. Aku sudah mengatur semuanya.”

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu