My Charming Lady Boss - Bab 120 Hal yang Canggung (1)

Andri baru sadar bahwa dirinya baru saja keceplosan. Dari dulu dia sudah berfantasi tentang Yuni yang memanggilnya ‘sayang’.

Dia tidak mengira bahwa dia mengucapkannya hari ini. Andri terburu-buru menjelaskan: “Yuni, aku hanya bercanda!”

Kali ini, Yuni tidak marah, namun tertawa dengan canggung: “Aku baru saja ingin membalasmu.”

Melihat senyuman ini, Andri tau bahwa ini bukan sesuatu yang bagus.

Andri menjawab: “Tidak, tidak.”

Yuni terus tertawa dan menjawab: “Kita kan teman, tidak perlu malu begitu.”

Setelah berbicara ini, Yuni mengeluarkan gunting dari belakang badannya seperti sulap. Yuni dengan sengaja menggerakkan guntingnya sehingga menimbulkan suara yang mengerikan.

Melihat gunting di tangan Yuni, Andri bertanya dengan ketakutan: “Apa… apa yang kamu lakukan?”

Yuni tertawa dengan sinis dan berkata: “Menurutmu?”

Melihat senyuman Yuni, bulu kuduk Andri berdiri dan tanpa sadar dia langsung menutupi selangkangannya, karena itulah tempat yang paling berbahaya. Dia tidak akan memberikan Yuni kesempatan.

Andri yang duduk di sofa tanpa sadar mulai mundur kebelakang, dan berkata sambil ketakutan: “Yuni, jangan sembarangan.”

Yuni tertawa: “Bukankah kamu menyuruhku memanggilmu ‘sayang’? Aku bisa saja memanggilmu seperti itu! Tapi ada satu syarat, kamu harus dikebiri dulu, setelah dikebiri, aku akan memanggilmu ‘sayang’ setiap hari. Kamu juga boleh tidur bersamaku. Sini! Jangan di tutupi!”

Andri langsung membalikkan tubuhnya dari atas sofa dan berkata kepada Yuni dengan terburu-buru: “Yuni, sekarang sudah waktunya untuk kerja. Kita harus pergi ke kantor sekarang juga, kalau tidak kita akan telat. Kamu adalah seorang direktur, tidak baik kalau kamu terlambat, benar bukan?”

Yuni tertawa: “Tidak apa-apa, ini tidak akan memakan waktu yang lama.”

Setelah berbicara, Yuni berjalan mendekat kearah Andri.

Melihat hal ini, Andri terburu-buru menunjuk ke bawah sofa sambil berteriak: “Ada tikus!”

Saat Yuni mendengar ini, dia langsung melihat kebawah sofa. Andri langsung mengambil kesempatan ini untuk mengambil gunting dari tangan Yuni sebelum Yuni sadar. Gerakannya sangat cepat, sampai Yuni pun tidak sadar.

Saat Yuni kembali sadar, guntingnya sudah berada di tangan Andri. Yuni langsung berkata: “Kamu sengaja mengagetkanku! Aku akan membunuhmu!”

Setelah berkata seperti ini, Yuni langsung berjalan kearah Andri.

Melihat ini, Andri langsung menjulurkan gunting yang dia pegang: “Jangan kesini!”

Yuni tidak takut dan terus berjalan kearah Andri sambil membusungkan dadanya dan mendongakkan kepalanya: “Kalau kamu berani, sini potong aku!”

Andri melihat kebawah dan dua buah stroberi besar punya Yuni yang bergoyang. Dia sungguh-sungguh tidak berani untuk memotongnya. Kalau dia potong, bagaimana dengan anak-anak mereka nanti? Mana mungkin harus menghisap punya Andri? Mau dihisap bagaimanapun tidak akan keluar susu sedikitpun.

“Sini!” Yuni membusungkan dadanya kearah Andri dengan wajah yang serius.

Andri langsung menyerah. Karena dia benar-benar tidak berani. Maka dari itu dia langsung mengaku kalah.

“Yuni, aku salah.” Andri mengangkat kedua tangannya seperti sedang menyerah kepada tentara Jepang.

Di saat yang sama, hati Andri berkata, Dasar! Gara-gara dadanya yang besar, dia bisa seenaknya!

“Salah dimana?” Yuni memegang pinggangnya dan bertanya.

“Salah karena dada besar!” Kalimat ini keluar dari mulut Andri.

“Apa?” Mendengar ini, bulu kuduk Yuni berdiri.

Andri cepat-cepat mengoreksi dan berkata: “Salah karena mulutku yang sembarangan!”

“Terus?” Yuni bertanya sambil mengerakkan gunting.

Andri berkata lagi: “Salah karena terlalu tampan!”

“Apa?” Dahi Yuni seketika mengkerut.

Andri cepat-cepat membenarkan lagi: “Salah karena terlalu jahat!”

Yuni menghela napas dan berkata kepada Andri: “Sekarang kamu push-up 200 kali sebagai hukuman.”

“200 kali? Banyak sekali!” Wajah Andri seketika terlihat sedih.

Yuni berkata: “Bukankah kamu bisa Kungfu? 200 kali bukankah sangat mudah untukmu?”

Baru saja Andri ingin membantah, Yuni langsung memotongnya: “Kamu masih memiliki waktu 10 menit sebelum pergi kerja. Kamu harus cepat lakukan ini. Hitung sambil melakukannya dan harus terdengar olehku. Kalau tidak, aku akan benar-benar memotongmu!”

Andri hanya bisa mematuhinya. Andri tiduran di atas lantai dan mulai push-up, setelah turun sekali, dia berteriak: “Satu.”

Yuni melihat jam tangan yang ada di pergelangan tangannya. Waktu kerja sudah tidak lama lagi. Yuni langsung berbalik ke kamarnya dan membawa selimutnya keluar. Saat dia keluar ke ruang tamu, dia memperingatkan Andri: “Jangan sampai kamu membohongiku, kalau tidak, kamu akan benar-benar mati di tanganku!”

“Sebelas, duabelas…” Andri sembari push-up sembari berteriak.

Setelah push-up beberapa kali, Andri melihat Yuni membawa selimutnya keluar dari rumah kontrakannya. Saat mendengar suara pintu Yuni yang terbuka, Andri langsung berhenti.

Andri mengira Yuni sudah pulang kerumahnya. Baru saja dia menghela napas, tiba-tiba terdengar suara Yuni dari belakangnya: “Siapa yang menyuruhmu untuk berhenti?”

Mendengar suara ini, Andri terkejut. Andri mengira bahwa Yuni sudah pulang ke rumahnya. Ternyata Yuni ingin mengelabuinya. Tidak disangka Yuni sekejam ini.

Andri cepat-cepat memberikan alasan: “Yuni, aku ingin pergi ke toilet.”

“Setelah selesai baru boleh pergi!” Kata Yuni.

Andri berpura-pura seperti sudah tidak tahan lagi dan berkata: “Sudah hampir keluar.”

“Kalau gitu keluarkan saja di celana!” Yuni berkata tanpa ekspresi.

Setelah Andri berkata seperti ini, tiba-tiba perutnya terasa sakit sekali. Sekarang Andri benar-benar harus ke toilet.

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu