My Charming Lady Boss - Bab 70 Suasana Panik dan Menghebohkan (1)

Di luar ruang makan, Andri Chen bertanya pada pelayan: "Hallo, orang-orang di ruang 808 kemana ya?"

Saat pelayan melihat Andri, dengan segera membungkukkan memberi hormat, sembari berkata: "Abang Andri, pelanggan di ruang 808 sudah bayar dan pergi."

"Sudah pergi?" Andri Chen terkejut, dia melihat jam di pergelangan tangan, sejak dia keluar dari ruangan itu hingga sekarang sudah berlalu 1 jam, dia juga tidak tahu apakah Rossa pergi bersama Direktur Huang.

Tetapi, Andri Chen tetap saja sangat cemas, karena Direktur Huang punya niat tersembunyi kepada Rossa, dia takut laki-laki hidung belang itu akan sengaja membuat Rossa minum hingga mabuk dan akhirnya melakukan apa yang ingin dia lakukan.

Dia berpikir sejenak, kemudian bertanya lagi pada pelayan: "Apakah kamu tahu kapan mereka bayar dan pergi?"

Pelayan menjawab: "Sudah 10 menit yang lalu,"

Andri Chen membalas: "Terima kasih."

Dia segera menuju lift dalam gedung restoran, sesampai di lobby dia melihat mobil Mazda milik Rossa masih terparkir di parkiran, entah dia dibawa pergi oleh Direktur Huang atau tidak.

Di situasi mendadak seperti ini, dia menoleh dan melihat kamera CCTV di ruang lobby, mata berputar dan dengan segera menuju ruang pengamanan lagi.

Saat petugas di ruang pengamanan melihat Andri, mereka langsung memberi hormat memanggil: "Abang Andri."

Mereka tahu Abang Andri adalah sahabat Rico Wang, jadi semuanya memanggil dengan sangat ramah.

Andri Chen memohon sambil berkata: "Bisakah bantu aku periksa rekaman 10 menit yang lalu, rekaman di kamera CCTV lobby."

Petugas itu tidak tahu apa yang ingin Andri lakukan, juga tidak bertanya lebih jauh, langsung menjawab: "Abang Andri, tunggu sebentar, secepatnya aku setelkan untukmu."

Oleh karena itu, setelah mendapat bantuan petugas, Andri bisa menyimpulkan Rossa dan Direktur Huang belum keluar dari restoran, saat berpindah ke kamera lantai 8, terlihat Direktur Huang sedang merangkul Rossa ke lantai 12.

Melihat sampai disini, Andri Chen langsung berkata: "Terima kasih."

Dengan cepat dia meninggalkan ruangan itu dan masuk ke dalam lift, dia tahu jika sampai datang terlambat, maka Rossan pasti akan dilecehkan Direktur Huang.

Dia tidak ingin Rossa kehilangan kesucian karena dirinya, dia juga tidak ingin Rossa mencarikan klien untuknya dengan cara seperti ini.

Beberapa menit kemudian, Andri berlari keluar dari lift lantai 12, dan dengan tergesa-gesa sampai ke depan ruangan 1202, dengan sekuat tenaga dia langsung menendang pintu kamar itu hingga terbuka dan menerobos ke dalam.

Saat ini, Direktur Huang sudah membuka baju yang dipakainya, dan Rossa pun sudah berantakan dibuatnya, dengan pakaian yang kusut dan tersingkap.

Sebelum Direktur Huang merespon, Andri Chen sudah mendekati dan meninju dengan keras pada bagian mukanya, tinjuan itu terlalu kuat hingga membuat Direktur Huang terguling ke bawah ranjang, dia memegangi ujung bibir sambil marah: "Berani-beraninya kamu memukuli aku?"

Andri Chen tidak mengatakan apapun, dia menghampiri Direktur Huang dan langsung mengangkat kedua kakinya, badan Direktur Huang dibuat melayang dan dihempaskan ke dinding kamar.

Badan Direktur Huang terbentur ke dinding dan rasanya remuk semua, mulutnya masih terus memaki; "Sialan, kamu berani memukuliku? Kamu tahu aku siapa?"

Andri Chen berjalan menghampirinya lagi, melihat dirinya yang terluka dan berantakan itu, Andri pun tersenyum: "Direktur Huang, tidak perduli darimana asalmu, tapi jika lain kali kamu berani mengganggunya, aku akan menghapusmu dari daftar nama klien kami."

"Kamu mengancamku?" Direktur Huang merasa seperti Andri Chen sedang bercanda.

Andri Chen mengangguk, dia melihat sprei di kamar itu, langsung diambil dan diikatkan ke kedua kaki Direktur Huang, Direktur Huang berusaha melepaskan diri tetapi tulang-tulangnya sakit akibat benturan tadi, sama sekali tidak bertenaga.

Terakhir, Direktur Huang diseret ke tepi jendela, membuatnya kaget setengah mati, dengan badan bergetar dia bertanya: "Apa...apa yang mau kamu lakukan?"

Andri Chen menjawabnya sambil tersenyum: "Direktur Huang yang terhormat, jangan takut, aku hanya menakut-nakuti kamu kok."

Selesai berkata, sambil menggigit gigi, Andri Chen langsung mendorong Direktur Huang dengan berat badan 80kg itu melayang di luar jendela, satu ujungnya diikatkan ke kaki ranjang, kemudian hanya terdengar suara jeritan Direktur Huang.

"Tolong!! Pembunuhan.."

Andri Chen tidak perduli dengan jeritan dan teriakan itu, dia berdiri di tepi jendela dengan santai dan mulai membakar satu batang rokok, menghirupnya dengan dalam, tidak lupa dia menawarkan pada Direktur Huang yang sedang tergantung disana: "Direktur Huang, mau sebatang?"

Badan Direktur Huang terus mengayun di luar jendela, membuat sekujur tubuhnya gemetaran hingga pipis di celana, dia sungguh tidak menyangka Andri akan berbuat seperti ini.

Tidak berapa lama, Direktur Huang pun hanya bisa menyerah: "Abang Andri, ampuni aku! Aku tidak berani lagi lain kali, tolong cepat tarik aku ke atas, aku tidak ingin mati."

Andri Chen tidak langsung menariknya, melainkan menghisap rokok sambil berkata: "Direktur Huang, pemandangan diluar sana sungguh indah, mengayunlah sebentar lagi."

Direktur Huang langsung menangis memohon: "Abang Andri, ampun,,, Aku tidak berani lagi..."

Andri mengisap rokok sekali lagi, pandangan mata tertuju pada Direktur Huang yang masih tergantung disana: "Beneran tidak berani lagi?"

Direktur Huang pun berkata sambil menangis: "Benar! Sungguh tidak berani lagi!"

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu