My Charming Lady Boss - Bab 230 Perempuan Preman

Rossa Du menatap Andri Chen dan membisikkan harganya: "12M!"

Mendengar harga ini, hampir tidak membuat Bai Zhendong ketakutan.membuat Andri Chen terkencing dicelana. Uang berjumlah 12M ini hanya dapat dimiliki dengan membeli tiket lotere.

“Sebanyak itu?” Andri Chen bertanya dengan heran.

Rossa Du mengangguk dan berkata, "Ya."

Andri Chen membuat perkiraan kasar lagi, bahkan jika Rossa Du menjual rumah dan mobil, ditambah semua uangnya. Dia hanya bisa membayar 2M, lalu dari mana sisa 10M nya berasal?

Jadi Andri Chen bertanya, "Bagaimana kamu mendapatkan semua uang ini?"

Rossa Du masih bungkam, mengulang kalimat sebelumnya: "Yang penting itu bukan uang curian" Setelah itu, dia ingin mengubah pikiran Andri Chen lagi dan berkata, "Andri, percayalah! Uang ini semua ku pinjam dengan cara yang benar.''

Mendengar kata "meminjam", Andri Chen menjadi semakin khawatir, dan bertanya tanpa henti: "Siapa yang kau pinjam?"

“Andri, jangan tanyakan lagi.” Rossa Du menghindari.

Andri Chen bersikeras: "Rossa,kamu harus menjelaskan semuanya kepadaku hari ini, kalau tidak aku besok akan menjual perusahaan. Aku tidak ingin kamu mengambil risiko demi perusahaan ..."

Sebelum dia selesai berbicara, Rossa hanya bisa mengatakan yang sebenarnya: "Baiklah,aku akan mengatakan yang sebenarnya! Saya meminjam 10M dari Manajer Xu!"

Mendengar ini, Andri Chen akhirnya menyadari bahwa di kota Nanjing ini hanya Manajer Xu yang bisa meminjamkan begitu banyak uang kepada Rossa Du. Tetapi dia tahu bahwa Rossa Du sebenarnya tidak begitu ingin meminta bantuan pada Manajer Xu, tapi demi Dairy Milk, dia mengenyampingkan itu semua.

Pada saat ini, Andri Chen tidak tahu harus berkata apa, karena banyak kata tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Andri Chen baru saja ingin mengatakan sesuatu, tetapi Rossa Du sudah memotongnya dan berkata: "Andri, kamu tidak usah mengatakan apa-apalagi. Aku sudah menjual rumah dan mobil, dan aku sudah meminjam uangnya. Jika kamu benar-benar ingin berterima kasih, buat Dairy Milk berkembang! Aku percaya bahwa suatu hari kita dapat memenuhi impian seumur hidupnya untuk Direktur Lin."

Andri Chen berdiri dan melihat ke bawah ke Gedung Lido, dia terkejut menemukan bahwa tempat dia berdiri saat ini adalah tempat yang sama di mana Nick Lin berdiri, dan dia juga teringat apa yang dikatakan Nick Lin waktu itu.

Mengingat adegan itu, Andri Chen juga menengakkan kepala melihat seluruh lantai di mana Dairy Milk berada, dan berkata dari dalam hatinya: "Direktur Lin, aku Andri Chen bersumpah, aku akan memenuhi impian seumur hidupmu,aku akan mengembangkan Dairy Milk! Menjadi industri susu terbesar di dunia. "

Melihat sosok Andri Chen, Rossa Du tidak bisa tidak menunjukkan senyum cerah. Dia tahu bahwa dalam hidup ini dia akan selalu mengikuti pria yang menarik ini, dan akan mencintainya terlepas dari segalanya.

Selama lebih dari dua puluh tahun, Rossa Du akhirnya mengerti apa itu cinta.

Meskipun sekarang dia dan Andri Chen sama-sama tidak memiliki apa-apa. Tapi dia malah tidak merasa sedang dalam kondisi krisis, karena bisa menemani Andri Chen disampingnya, dia sudah merasa cukup.

Dia berkata dengan penuh semangat, "Andri, kita pasti bisa melakukannya!"

Andri berbalik dan menjatuhkan pandangan penuh rasa sayangnya pada Rossa Du,lalu berkata dengan penuh rasa terimakasih, "Rossa, aku sudah menyulitkanmu."

Rossa Du tersenyum manis dan menggelengkan kepalanya, "Aku tdak merasa sulit."

Andri Chen teringat pada rumah Rossa Du lagi dan bertanya: "Rossa,kamu kan sudah menjual rumah,lalu kamu tinggal dimana?"

Rossa Du menjawab dengan santai: "Untuk sementara aku akan menyewa rumah."

“Apakah kamu sudah menemukan rumah untuk kamu sewa itu?” Andri Chen bertanya.

Rossa Du menggelengkan kepalanya: "Belum!"

Saat Andri Chen ingin mengajukan pertanyaan lagi, Rossa Du menyentuh perutnya dan berkata dengan: "Andri, bisakah kita pergi makan dulu, aku sangat lapar."

Andri Chen kemudian bereaksi dan mengangguk setuju: "Oke, kita pergi makan dulu. kamu ingin makan apa?"

Rossa Du berfikir sebentar dan menyarankan, "Andri, bagaimana kalau kita membeli sayur dan masak sendiri?"

“Hah?” Andri Chen tampak sedikit terkejut.

Rossa Du menjelaskan: "Makan di luar mahal dan tidak higienis. Lebih baik kita membeli sayuran dan pulang lalu memasaknya sendiri! Lagi pula kamu punya dapur siap pakai. aku memang berniat akan makan dirumahmu!"

Andri Chen tahu bahwa Rossa Du melakukan ini untuk menghemat uang, karena mereka memiliki sangat sedikit tabungan, dan baru saja membeli perusahaan, perusahaan membutuhkan likuiditas, jika tidak perusahaan akan menghadapi tragedi kebangkrutan.

"Oke! Ayo pulang," Andri Chen pun setuju.

Begitulah akhirnya Rossa Du pun menggandeng siku Andri Chen menuju stasiun bus di Lido Square dan maneiki bus pulang ke Distrik Baoli. Setelah keduanya turun, mereka pergi ke pasar. dipasar, mereka Membeli telur, kol Cina, daging, dll., Ini adalah belanja besar, sedikit lagi mereka membawa pulang seluruh pasar.

Setelah tiba di rumah, Rossa Du mengikat celemek dan sibuk di dapur.Andri Chen tiidak menganggur. Dia membantu mencuci sayuran di wastafel dapur. Saat mencuci sayuran, Andri Chen berpikir dalam hatinya bahwa 10M yang dipinjam oleh Rossa Du,apakah akan ada suatu jaminanuntuk Manajer Xu? Kalau tidak, atas dasar apa Manajer Xu mau meminjamkan uang sebanyak 10 M!

Setelah mencuci sayur sebentar,Andri Chen akhirnya bertanya: "Rossa, saat kamu meminjam uang pada Manajer Xu, apa dia memberikanmu pinjaman semudah itu?"

Menghadapi keraguan Andri Chen, Rossa Du tertawa lalu menoleh dan bertanya, "Andri, apakah kamu sedang khawatir kalau Manajer Xu memiliki niat lain?"

Ini persis seperti yang difikirkan Andri chen, karena bagaimanapun, Manajer Xu juga laki-laki. Semua laki-laki menyukai dua hal, satu adalah uang, dan yang lainnya adalah perempuan.

Andri chen tidak mengelak,ia hanya menganggukkan kepalanya.

Melihat Andri Chen saat ini, Rossa Du semakin tersenyum bahagia dan menjelaskan: "Manajer Xu adalah pria yang baik. Akumengenalnya bukan hanya satu atau dua tahun. Kami telah bekerja bersama selama enam atau tujuh tahun, apalagi ... "

Berbicara tentang ini, Rossa Du pun berhenti karena dia merasa sangat kasihan kepada Manajer Xu. Dia memang pria yang baik, tetapi mereka tidak ditakdirkan bersama dan hanya bisa berteman.

Andri chen juga tahu apa yang ingin dikatakan Rossa Du, Manajer Xu pasti menyukainya, jadi dia mau membantunya tanpa syarat.

Pada saat ini, Rossa Du mengalihkan topik dan berkata, "Andri, cepat pergi cuci tangan dan bersiaplah untuk makan. Cicipi dulu apa rasanya masakan ku hari ini."

“Oke.” Andri chen mencuci tangannya dan membawa piring yang dimasak Rossa Du ke ruang tengah.

Dengan cepat keduanya pun selesai makan, tetapi Rossa Du memiliki perasaan aneh. Pada saat ini, keduanya seperti pasangan yang sudah menikah, begitu hangat, ia harap hari itu bisa datang lebih awal.

Pada akhirnya,Rossa Du pergi ke dapur untuk mencuci piring. Ketika Andri Chen pergi membuang sampah ke depan pintu, dia melihat pintu rumah Yuni Lin. Dia tidak tahu mengapa dia merasa tidak bersedih. Entah apa kabar yuni Lin yang jauh di Amerika Serikat sana. Ia sangat ingin menelponnya,tapi saat melihat ponsel, didalmnya sudah tidak ada nomor yang bisa dia hubungi lagi.

Andri chen menghela nafas, duduk di ambang pintu rumahnya, menyalakan sebatang rokok,menghisapnya sebentar, dan mengarahkan pandangannya ke pintu rumah Yuni Lin. Melihat itu, Yuni Lin muncul di benaknya. senyuman itu benar-benar membuat Andri Chen sangat merindukannya.

Mulai sekarang, apa mereka sudah benar-benar jadi orang asing?

Andri Chen memadamkan rokoknya, berdiri dari ambang pintu sendiri lalu berjalan ke pintu rumah Yuni Lin, mengambil kunci untuk membuka pintu, dan saat dia membuka pintu,Andri Chen seolah melihat sosok Yuni Lin yang familiar di ruangan itu.

Namun, saat Andri Chen tersadar, ia menemukan bahwa ruangan itu kosong melompong.

Dia mencoba masuk menyusuri seluruh ruangan, dan tiba-tiba ia mendengar seseorang memanggil namanya.

"Andri!"

Dia pikir itu suara Yuni Lin, ketika dia berjalan cepat ke pintu kamar, dia menyadari bahwa Rossa Du lah yang memanggilnya.

"Andri! Kenapa kamu datang ke sini?" Rossa Du melirik kamar dan bertanya dengan rasa ingin tahu.

Andri Chen pun menjawab: "Oh, aku datang melihat apakah ada kebocoran didapur atau semacamnya."

Melihat kamar kosong, Rossa Du tiba-tiba punya ide dan mencoba bertanya, "Andri, bisakah aku pindah ke sini?"

Andri Chen tertegun, dia tidak tahu harus menjawab apa, karena ini bukan rumahnya.

Melihat Andri Chen terdiam,Rossa Du menjawab dengan cepat: "Andri, aku bercanda..."

Sebelum Rossa Du selesai mengatakan ini, Andri Chen menyela: "Rossa, kamu pindah ke sini saja! Lagi pula, ini kosong dan aku pikir Yuni Lin pasti tidak akan kembali tinggal disini lagi."

Rossa Du ragu-ragu, "Andri, bukankah ini tidak terlalu baik? Atau aku cari rumah kontrakan lain saja?"

"Tidak aman bagi seorang wanita untuk menyewa rumah di luar," kata Andri Chen cemas.

Mendengar kata-kata penuh perhatian Andri Chen,hati Rossa Du merasa lebih manis daripada makan madu. Dia ingin segera pindah ke sini. Meskipun Yuni Lin pernah tinggal di sini, dia tahu bahwa hubungan Andri Chen dan Yuni Lin sudah tidak mungkin. Dia juga ingin mencoba memasuki kehidupan Andri Chen, meskipun ini agak egois,tapi dia benar-benar ingin dinikahi Andri chen.

"Baiklah! Jika aku sudah menemukan rumah yang cocok, aku akan segera pindah," kata Rossa Du sambil melirik ke seluruh penjuru kamar yang kosong.

Pada saat ini, Andri Chen mengangkat pergelangan tangannya dan melihat ke jamnya. Sekarang jam 8:30 malam. Mungkin sudah terlambat untuk bergerak sekarang, jadi dia berkata kepada Rossa Du, "Rossa, pindah besok saja! Sekarang sudah terlalu malam."

“Um.” Rossa Du mengangguk patuh.

Namun, pertanyaan baru datang lagi. Andri Chen mencoba bertanya, "Rossa, kamu tinggal di mana malam ini?"

“Aku akan keluar dan mencari hotel sebentar lagi.” Rossa Du ingin tinggal di rumah Andri Chen, tetapi malu mengatakan, lagipula, mereka bukan pasangan sungguhan.

Andri Chen berpikir sejenak dan berkata langsung: "Lupakan, tidak usah keluar mencari hotel, malam ini kamu menginap di rumahku saja! Aku tidur di sofa, kamu tidur di kamar tidur, tidak aman bagi seorang gadis untuk tinggal di hotel, apalagi hotel itu mahal, sementara begini saja semalam."

Rossa Du tertawa dan menggoda sambil tersenyum: "Kamu bisa tenang! Aku tidak akan bertindak tidak senonoh padamu."

Melihat senyum Rossa Du, Andri Chen menggelengkan kepalanya: "Sejak kapan kamu menjadi perempuan preman?"

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu