My Charming Lady Boss - Bab 481 Perkembangan Baru

Ketika taksi Andri Chen tiba di Century Estate, dia mendapati mobil BMW Rossa Du sudah tidak ada. Dia lalu memutuskan untuk mengunjungi restoran Rossa Du, namun ternyata Rossa Du sudah menjualnya.

Rossa Du telah meninggalkan kota ini. Tetapi, Andri Chen tidak tahu kemana dia pergi.

Tiba-tiba, Sisca Mi menelepon. Yuni Lin memberikan ponselnya ke Andri Chen yang sedang menghisap cerutunya, “Andri, ada telepon dari Sisca.”

Andri Chen melihat sekilas. Dia lalu mematikan cerutunya dan mengangkat telepon itu.

“Halo!”

Suara panik Sisca Mi langsung terdengar, “Andri, petunjuknya sudah ketemu.”

Andri Chen mengerutkan dahinya sambil berdiri dari sofa dan bertanya, “Apa kamu bilang?”

“Andri, ada petunjuk untuk kasus Daniel.” jelas Sisca Mi.

Andri Chen tidak menyangka sesaat setelah Rossa Du pergi, kasus Daniel langsung ada perkembangan. Dia langsung bertanya, “Apa yang sudah ditemukan?”

“Kita tidak bisa membicarakan hal ini dengan singkat di telepon. Kamu datang saja ke Biro Keamanan Publik. Setelah itu, kita bisa bicarakan hal ini dengan detil.”

“Baiklah. Aku akan segera kesana.” ujar Andri Chen.

Andri Chen menutup teleponnya. Rossa Du yang berdiri disampingnya langsung bertanya, “Andri, ada apa?”

“Polisi sudah menemukan petunjuk. Dia menyuruhku untuk langsung datang ke kantor polisi.” jawab Andri Chen.

Yuli Lin tahu bahwa itu kabar baik. Dia lalu berinisiatif, “Andri, aku akan ikut denganmu.”

“Baiklah.” Andri Chen lalu meninggalkan kediaman Rossa Du dengan Yuni Lin.

Beberapa saat kemudian, mereka tiba di Biro Keamanan Publik. Mereka bertemu dengan pimpinan tim investigasi tindak criminal, Sisca Mi dan Jimmy Zhou. Kedua orang itu lantas memberitahu Andri Chen detilnya.

Dia memberi Andri Chen sebuah foto. Andri Chen melihatnya dengan mawas. Wanita di foto itu tampak seperti wanita yang membawa Daniel.

“Kami sudah menemukan petunjuk terkait wanita ini.” ujar Jimmy Zhou.

“Siapa namanya?” tanya Andri Chen.

Sisca Mi berhenti sejenak, lalu berkata, “Andri, siapa nama wanita itu, itu tidak penting, yang penting adalah kasus ini semakin aneh saja.”

Andri Chen tidak mengerti maksudnya. Dia merasa bingung lalu bertanya, “Apa maksudnya?”

“Hari ini, kita mendapatkan telepon dari wanita paruh baya dari Kota Yangzhou. Dia bilang gadis ini tampak seperti puterinya yang sudah hilang sejak lebih dari 20 tahun yang lalu.”

Andri Chen terkejut, “Apa? Lebih dari 20 tahun yang lalu?”

Sisca Mi mengangguk, “Kami juga terkejut ketika kami mendengarnya di telepon. Tidak peduli seberapa benar kata-kata wanita paruh baya ini, tetapi kesaksiannya akan sangat membantu perkembangan kasus ini. Jika kesaksiannya benar, aku dan Jimmy akan langsung menuju Yangzhou untuk menemui wanita bernama Jenny Qu ini.”

Andri Chen mengangguk menyetujuinya, “Aku akan ikut denganmu.”

“Baiklah.” Sisca Mi tidak menolaknya.

“Aku juga akan ikut.” ujar Yuni Lin.

Sisca Mi menyetujuinya. Kunjungan ke Yangzhou kali ini tidak berbahaya, lagipula mereka juga hanya akan menemui wanita paruh baya.

Setengah jam kemudian, Sisca Mi mulai mengemudi. Jarak Kota Quyang dan Yangzhou lumayan jauh. Butuh dua hari dua malam untuk sampai ke kota itu. Tadinya, mereka ingin naik pesawat ke Kota Yangzhou, tapi berdasarkan alamat yang disediakan wanita paruh baya itu, mereka masih harus mengemudi beberapa jam dari Kota Yangzhou untuk sampai.

Jadi, mereka memutuskan untuk mengemudi. Keempat dari mereka bisa mengemudi. Mereka juga bisa bergantian mengemudi di perjalanan. Jika mereka tetap menggali informasi tentang wanita cantik di selebaran kertas dan foto dari Daniel, mereka juga pasti akan mendapatkan perkembangan informasi tentang Daniel.

Mereka pun meninggalkan Kota Quyang.

Di mobil, Andri Chen memberitahu Sisca Mi tentang kepergian Rossa Du.

Sisca Mi terkejut mendengarnya. Dia bertanya, “Apa yang wanita itu cari seorang diri? Bagaimana jika dia kena tipu?”

Andri Chen mengkhawatirkan hal yang sama. Rossa Du mencari Daniel dengan panic seorang diri. Jika dia ditipu oleh orang, bagaimana jadinya? Dia telah mencoba menelepon Rossa Du, namun ponselnya tidak aktif. Andri Chen tidak tahu keman wanita itu pergi. Dia seakan tidak memiliki harapan lagi.

“Kamu benar. Tapi, aku tidak tahu kemana dia pergi. Sepertinya, dia telah mengemudi ke tempat yang jauh.”

Sisca Mi dengan tangkas berkata, “Andri, jangan khawatir. Setelah kita kembali dari Kota Yangzhou, aku akan menyuruh Jimmy untuk meminta bantuan ke polantas untuk mengecek kamera keamanan di Kota Quyang. Mungkin, kita akan tahu kemana Rossa pergi.”

“Baiklah.” ujar Andri Chen acuh.

Selama ada Sisca Mi, mencari Rossa Du bukanlah hal yang sulit.

Dua hari dua malam kemudian, keempat orang itu saling berganti giliran mengemudi. Ketika malam, Andri Chen dan Jimmy Zhou mengemudi. Ketika siang, Yuni Lin dan Sisca Mi mengemudi. Yuni Lin paling payah dalam hal mengemudi, namun mereka berhasil sampai ke Kota Yangzhou dengan selamat.

Mereka sampai di Kota Yangzhou di pagi hari ketiga. Mereka mampir makan dan membeli banyak persediaan makanan. Kemudian, mereka lanjut mengemudi ke alamat wanita paruh baya itu.

Mereka mengemudi dari Kota Yangzhou ke Kabupaten Puto, lalu dari Kabupaten Puto ke Desa Kejora, desa tempat wanita paruh baya itu tinggal. Setelah itu mereka tiba di Gunung Gong yang terletak beberapa kilometer dari Desa Kejora. Jenny Qu tinggal di kaki gunung itu.

Gunung Gong adalah tempat wisata kecil di Desa Kejora. Gunung Gong memiliki ketinggian 2000 MDPL. Tempat wisata itu belum sepenuhnya dibuka. Untungnya, ada jalan terjal yang bisa dilalui untuk tiba di desa Gunung Gong tempat Jenny Qu tinggal.

Kepala desa mengantar mereka menemui wanita bernama Jenny Qu itu.

Jenny Qu adalah seorang wanita desa totok. Umurnya sekitar 50 tahun. Dia tidak memiliki keluarga lain selain pria yang menyandang disabilitas yang tinggal dengannya.

Mereka duduk di halaman rumah Jenny Qu. Setelah meminum air yang diambil lansung dari sumurnya, mereka langsung membicarakan maksud kedatangan mereka.

Sisca Mi mulai berbicara, “Dimana Anda melihat fotonya?”

Jenny Qu langsung menjawab, “Aku melihatnya di TV.”

Sisca Mi mengangguk lalu mengambil foto dari tangan Andri Chen dan menunjukkannya ke Jenny Qu, “Bu Jenny Qu, coba lihat baik-baik. Apa gadis dalam foto ini adalah puterimu yang hilang lebih dari 20 tahun yang lalu?”

Jenny Qu mengambil foto itu dari tangan Sisca Mi sambil mencermati gambarnya. Dia mengangguk dan berkata dengan yakin, “Dia adalah puteriku.”

“Apa kamu yakin?” dia bertanya lagi.

Sebelum Jenny Qu sempat menjawab, Andri Chen menimpalinya, “Sisca, dia tidak akan berbohong jika itu adalh puteri kandungnya sendiri.”

Sisca Mi merasa analisis Andri Chen cukup masuk akal. Tidak peduli berapa lama mereka terpisah, jika benar itu adalah puterinya, dia pasti langsung mengenalinya.

Ketika Sisca Mi ingin menanyainya lagi, Jenny Qu tiba-tiba berdiri, “Tunggu disini.”

Dia lalu berbalik badan dan masuk ke pintu kayu di tengah halaman.

Andri Chen tidak tahu apa yang wanita itu lakukan, dia hanya bisa menunggu dengan sabar.

Beberapa menit kemudian, Jenny Qu keluar dari pintu kayu itu dan membawa sebuah kotak. Andri Chen tidak tahu apa yang hendak dia tunjukkan.

Ketika Jenny Qu duduk didepan mereka sambil membuka kotaknya, mereka menebak Jenny Qu akan memperlihatkan mereka sebuah foto dan benar, dia menunjukkan sebuah foto usang yang sudah menguning. Foto itu memang usang, namun tampak dirawat dengan baik. Gambarnya juga dapat dilihat dengan jelas.

Jenny Qu memberikan foto itu ke Sisca Mi. Sisca Mi menerimanya lalu mencermati gambarnya. Dia terkejut ketika mendapati gambar seorang gadis kecil di foto itu. Melalui perbandingan, gadis kecil di foto itu tampak mirip dengan gadis di foto milik Andri Chen tadi. Keduanya memiliki tahi lalat di pipinya. Gadis kecil itu tampak berusia tiga tahun.

Setelah Sisca Mi membandingkan kedua foto itu, dia bertanya ke Jenny Qu, “Tante, siapa nama puteri Anda?”

“Namanya adalah Meggy Qu.” jawabnya.

“Bagaimana dia menghilang?” tanyanya lagi.

Jenny Qu mengingat-ingat peristiwa tahun itu dengan teliti, “20 tahun yang lalu, aku mengajak Meggy ke pasar di kaki gunung. Saat itu, aku memiliki bisnis kecil-kecilan disana. Puteriku hilang dalam kedipan mata. Aku lalu melaporkan kasus itu ke kepolisian setempat, namun lebih dari 20 tahun kemudian, tidak kunjung ada berita. Beberapa hari yang lalu, ketika suamiku sedang menonton TV di rumah, tiba-tiba di TV muncul foto seorang gadis yang mirip denagn puteriku. Awalnya, aku tidak percaya, namun ketika aku mencermatinya, itu benar puteriku. Aku tidak menyangka dia sudah sebesar itu.”

Jenny Qu lalu bertanya, “Nona, apa kamu sudah menemukan puteriku? Dimana dia sekarang? Apa kamu bisa memberitahuku?”

Sisca Mi sangat malu untuk mengakui bahwa puteri Jenny Qu baru saja diculik kemarin.

Sisca Mi tidak menjawab pertanyaan itu. Namun, dalam perjalanan mereka ke Yangzhou kali ini, mereka mendapatkan banyak informasi. Setidaknya mereka tahu, Meggy Qu, wanita cantik yang diculik kemarin adalah gadis kecil yang telah hilang sejak lebih dari 20 tahun yang lalu.

Petunjuk ini membawa perkembangan dalam kasus Daniel. Gadis bernama Meggy Qu ini diculik oleh seorang kriminal yang terlibat dalam perdagangan manusia. Meggy Qu terjebak didalamnya hingga dewasa.

Andri Chen mengamati Meggy Qu memang cantik sejak dia masih kecil. Dia memang lahir di pegunungan, namun parasnya cantik seperti puteri peri.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu