My Charming Lady Boss - Bab 447 Penantian Yang Tiada Harapan

Tiga orang mencurahkan tenaga yang sangat kuat, akhirnya jaringan kawat besi ventilasi udara telah di tarik ke bawah, tapi Nora Shen yang tiduran di lantai masih tidak pasti jaringan kawat besi ventilasi udara apa sudah tertarik ke bawah belum.

Oleh karena itu, dalam ruang bawah tanah yang hitam pekat telah berbunyi lagi suara Nora Shen: “Andri, apakah sudah tertarik ke bawah?”

Di saat ini, jaringan kawat besi sedang tergenggam di tangan Andri Chen, dia meraba-raba berdiri tegak badannya dari lantai, segera menjawabnya: “Sudah menarik ke bawah.”

Selesai menjawab, Andri Chen tak tertahan lagi perhatian ke mereka, “Kalian tidak apa-apa kan?”

“Aku tidak apa-apa.” Nora Shen menjawab duluan, juga pelan-pelan meraba-raba berdiri dari lantai.

Dia baru selesai menjawab, suara Yuni Lin juga segera ikut menyebar kemari: “Andri, aku juga tidak apa-apa.”

Mendengar dua perempuan sudah menjawab, dalam hati Andri Chen ini juga tenang, walaupun jaringan kawat besi ventilasi udara dengan dipaksa tertarik ke bawah, tapi ventilasi udara apa dapat menyelip keluar, dalam hatinya masih belum pasti, terpaksa berdiri lagi di bawah ventilasi udara mengangkat kepala melihat plafon yang gelap pekat, melihat sebentar, walaupun apapun juga tidak dapat melihat, tapi tadi saat Andri Chen memegang ventilasi udara, menemukan jalan lurus ventilasi udara yang sangat kecil, dia takut tidak dapat memanjat keluar, terpaksa harapannya menyerahkan ke badan Nora Shen.

“Nora, aku memapah kamu memanjat ke atas.” Selesai berkata, Andri Chen langsung membungkukkan badannya di bawah ventilasi udara.

“Baik.” Nora Shen menjawabnya, juga pelan-pelan menginjak ke atas punggung Andri Chen, sedikit-sedikit mengunakan dua tangannya meraba plafon yang gelap pekat, meraba-raba sebentar, akhirnya menangkat tempat apa, tapi tinggi badannya terbatas, dia seluruh badannya sama sekali tidak dapat memanjat ke atas, terpaksa berkata kepada Andri Chen yang di bawah kaki: “Andri, tingian dikit lagi, aku sedikit tidak dapat mencapai.”

“Baik.” Andri Chen menjawabnya, langsung membungkuk tinggi badannya, berdiri di atas punggung Nora Shen ini baru menangkap sesuatu apa, sepasang tangan sekali menyangga, seluruh kepala langsung memanjat masuk ke dalam ventilasi udara.

Pada saat sepasang kaki Nora Shen terpisah dari punggung Andri Chen, Andri Chen langsung tau dia sudah memanjat ke atas, tapi dia sama sekali tidak dapat melihatnya, terpaksa di dalam ruang bawah tanah yang gelap pekat bertanya: “Nora, apakah lubang ventilasi udara dapat memanjat keluar?”

Nora Shen saat ini, seluruh kepalanya sudah menyelip masuk, suara dia juga menyebar keluar dari dalam ventilasi udara.

“Lubang ventilasi udara sangat kecil, aku coba memanjat ke dalam.” Nora Shen merasa beruntung dirinya kurus, kalau tidak dia sama sekali tidak bisa menyelip masuk, tapi dalam ventilasi udara sangat gelap, dia juga tidak tau apa dapat memanjat keluar.

“Kamu pelanan!” Andri Chen di bawah ventilasi udara berpesan.

“Mmm, aku akan hati-hati.” Nora Shen selesai menjawab, langsung berlanjut memanjat mengikuti ventilasi udaranya, dia sama seperti seekor ular, di dalam ventilasi udara maju merangkak, setiap merangkak selangkah, begitu sulit, kalau ganti Yuni Lin, mungkin dia di dalam ventilasi udara tidak dapat berjalan selangkah pun.

Nora Shen dengan begitu sedikit-sedikit merangkak ke dalam, dia merasakan ventilasi udara ini sangat dalam, dia sudah merangkak sangat lama, seolah-olah tidak merangkak sampai ujungnya, tapi jarak dari keberadaan ruang bawah tanah tadi semakin lama semakin jauh, sama sekali tidak dapat mendengar suara yang menyebar dari ruang bawah tanah, hanya ada suara angin menderu-deru di ventilasi udara.

Saat ini, Andri Chen yang berjongkok di bawah ventilasi udara juga tidak tau bagaimana kondisi Nora Shen di situ, dari Nora Shen memanjat masuk ke ventilasi udara sampai sekarang, kurang lebih sudah lewat lima belas menit, ini juga perhitungan di dalam hati Andri Chen.

Dia takut Nora Shen terjadi sesuatu di dalam ventilasi udara, berdiri di bawah ventilasi udara, mencoba memanggil sekali: “Nora!”

Tetapi, Andri Chen selesai memanggil, lubang ventilasi udara yang di sudut plafon sedikit suara pun juga tidak ada, dia juga tidak tau Nora Shen sudah ketemu jalan keluar belum.

Andri Chen mencoba memanggil beberapa kali, tetap tidak ada respon dari Nora Shen.

Malah di saat ini, suara Yuni Lin telah berbunyi ringan di samping telinga Andri Chen.

“Andri, Kak Nora apa sudah memanjat keluar?”

Melalui Yuni Lin begitu langsung mengingatkannya , Andri Chen seketika itu juga baru merespon kembali, dalam ventilasi udara ada angin, tidak akan mengakibatkan Nora Shen sesak nafas, kalau ventilasi udara tidak dapat keluar, dia kemungkinan sudah dari awal memanjat kembali, di saat ini sudah lewat lima belas menit lebih, bisa saja seperti perkataan Yuni Lin begitu, Nora Shen sudah berhasil .

Andri Chen berpikir-pikir, merasa perkataan Yuni Lin ini sangat masuk akal, menjawabnya: “Berharap dia sudah berhasil.”

Selesai bicara perkataan ini, Andri Chen lalu ikut Yuni Lin sabar menunggu di ruang bawah tanah yang gelap pekat, karena Nora Shen akan dengan sangat cepat membukakan starter ruang bawah tanah, lalu mereka bisa kabur dari sini.

Tapi dua orang sudah sabar menunggu setengah jam di ruang bawah tanah, pintu batu starter ruang bawah tanah itu dalam waktu singkat juga tidak ada suara, dalam hati Andri Chen seketika itu juga mulai khawatir, bahkan mencurigai saat Nora Shen memanjat keluar ventilasi udara, apa bisa telah diketahui oleh Tuan Ketiga, anak buahnya Tuan Ketiga itu satu per satu semakin hebat, di tambah lagi di badan Nora Shen tidak ada senjata, jalan keluar ruang bawah tanah pasti akan ada orang Tuan Ketiga menjaga.

Setelah satu jam terlewat, Yuni Lin akhirnya tidak tahan lagi, di ruang bawah tanah yang gelap pekat dengan khawatir bertanya: “Andri, Kak Nora apa bisa terjadi sesuatu?”

Sebenarnya, dalam hati Andri Chen juga khawatir permasalahan ini, tapi berpikir dengan teliti, dia percaya Nora Shen, tidak karena yang lain, hanya karena dia adalah Nora Shen, dia pasti ada cara menyelesaikan penjaga yang jaga di pintu keluar.

Oleh karena itu, Andri Chen dengan lembut menenangkan emosinya: “Yuni, tidak akan mungkin, Nora pasti akan berhasil.”

Andri Chen walaupun sedang menenangkan emosi Yuni Lin,tapi dalam hati dia juga tidak ada kepastian, tidak tau Nora Shen apa benaran telah di tangkap oleh orangnya Tuan Ketiga Chen, atau bisa, terjadi insiden yang lain, bagaimanapun juga waktu sudah berlalu begitu lama.

Kemudian ini, dua orang menunggu setengah jam lagi di ruang bawah tanah, dua orang hampir mendekat putus asa, karena dari Nora Shen memanjat keluar ventilasi udara sampai sekarang, waktu sudah mau terlewat dua jam, masih tidak mendengar suara pintu batu starter apapun.

Saat ini, Yuni Lin yang duduk di samping Andri Chen mulai sedikit takut, dia dengan tidak tenang dan takut bertanya: “Andri, kita apa bisa mati di sini?”

Sebenarnya, Andri Chen juga tau kali ini datang ke Kabupaten Beichuan adalah nyaris mati dalam bahaya, di tambah lagi keberadaan posisi sekarang mereka di villa Keluarga Chen, penjaga keamanan sini sangatlah ketat, tidak lebih rendah dari penjara, dia khawatir mereka benar-benar akan mati di sini, tapi di saat ini, di harus memberi pengharapan ke Yuni Lin.

Dia dengan teguh berkata: “Tidak akan mungkin, kita pasti dapat hidup keluari dari sini.”

“Benarkah?” Yuni Lin sedikit curiga.

“Mmm.” Andri Chen dengan pasti menjawabnya.

“Andri, aku takut!” Yuni Lin mulai takut-takutan dan lemah hati, dia tumbuh begitu besar, selamanya tidak pernah mengalami hal seperti ini, permukaan gambar begini, juga hanya pernah lihat di dalam drama, sekali terpikir permukaan gambar di lempar kebawah dari lantai lima oleh Rico Wang hari ini, empat anggota badannya langsung tak tertahan telah bergemetaran, dia tidak ingin lagi mengalami penderitaan begini, karena dia akan terkejut mati.

Mendengar perkataan ini, Andri Chen langsung memeluk Yuni Lin ke dalam pelukannya, mengunakan mulut mencium dahinya yang dingin, dengan suara lembut menenangkan emosinya: “Yuni, jangan takut, ada aku, kita tidak akan terjadi apa-apa, percaya aku, kita sangat cepat sudah dapat pergi dari sini.”

“Mmm.” Yuni Lin menutup mata menjawabnya, Andri Chen memeluknya semakin erat, dia berharap kali ini hanya sebuah mimpi buruk, berharap mimpi buruk ini secepatnya bangun kembali.

Dalam sekejap waktu, ruang bawah tanah menjadi tenang yang tiada bandingannya, dalam otak Andri Chen juga lagi berpikir, dia tidak bisa duduk diam dan menunggu mati saja, kalau tidak mereka benaran akan mati disini, karena dia tidak tau Nora Shen kapan dapat kembali, atau lagi, Nora Shen saat memanjat ventilasi udara, sudah terjadi kecelakaan apa,di luar ruang bawah tanah apa yang sebenarnya terjadi, mereka tidak dapat mengetahuinya.

Pikir sampai sini, Andri Chen segera membangunkan dalam pelukan Yuni Lin yang masih mengantuk ingin tidur, “Yuni, cepatan bangun.”

Yuni Lin ini baru sadar kembali, tapi saat membukakan sepasang matanya, menyadari sekitarnya masih gelap pekat, lalu merasa sepasang mata dirinya seperti buta.

“Andri, kenapa?”

Andri Chen berpikir-pikir, berkata: “Kita memikirkan cara memanjat keluar dari ventilasi udara.”

“Apakah bisa?” Yuni Lin sedikit khawatir.

“Tidak coba bagaimana tau.” Andri Chen segera melepaskan Yuni lin yang di dalam pelukan, berdiri dari samping badannya, kemudian mengandeng tangan Yuni Lin pelan-pelan jalan ke arah tempat ventilasi udara.

Ketika jalan sampai ventilasi angin, Andri Chen mengangkat kepala melihatnya, segera berkata kepada Yuni Lin: “Yuni, kamu lebih kurus, kamu naik di atas pundak aku kemudian dari sini memanjat keluar.”

Yuni Lin dengan tidak tenang menjawab: “Andri, aku takut!”

Andri Chen menenangkan emosinya: “Yuni, jangan takut, ada aku, kamu memanjat duluan, aku memikirkan cara mengikuti kamu di belakang.”

“Aku… …” Yuni Lin masih tidak ada keberanian ini, karena dia tidak tau ujung ventilasi udara dimana.

“Dengerin, aku akan mengikuti kamu dibelakang.” Andri Chen membujuk dia.

Masalah sudah sampai keadaan seperti ini, dia terpaksa menyetujuinya juga, “Baiklah!”

“Sini, naik di atas pundak aku, aku menahan kamu naik.” Berbicara, Andri Chen langsung jongkok di depan Yuni Lin.

Yuni Lin juga mencoba dua kaki naik ke dua belah pundak Andri Chen, Andri Chen segera berdiri, menopang Yuni Lin sampai di tempat ventilasi udara, berkata: “Mengunakan tangan meraba bagian ventilasi udara, tadi Nora pasti menangkap sesuatu, baru memanjat ke atas.

Yuni Lin terpaksa menurut apa yang dikatakan Andri Chen, menjulurkan tangan meraba bagian ventilasi udara, tapi meraba setengah hari, juga tidak memegang apapun, seperti apa adanya berkata: “Sini tidak ada barang apapun.”

“Kamu meraba-raba dengan teliti lagi.” Andri Chen memberi isyarat berkata.

Yuni Lin terpaksa meraba-raba sekali lagi di bagian ventilasi udara, kali ini, tangan kanannya telah tergores sesuatu, keningnya seketika itu juga langsung mengerut, dengan kaget dan gembira berkata: “Andri, aku sepertinya telah memegang sesuatu.”

Andri Chen sekali mendengar, buru-buru tanya: “Apa dapat menangkapnya?”

“Aku coba-coba.” Yuni Lin sambil menjawab, sambil menjulurkan tangan menangkap.

Setelah selesai menangkap, Yuni Lin menyadari tempatnya dia tergores, sepertinya adalah sebuah batu bata apa, kebetulan menonjol keluar dikit, walaupun tidak mudah menangkapnya, tapi setidak-tidaknya lebih bagus daripada tidak ada sama sekali.

Kemudian ini, sepasang tangan Yuni Lin telah menangkap batu bata yang menonjol keluar ini, kemudian sepasang tangannya mencoba untuk berdiri di atas pundak Andri Chen, lalu dengan sekuat tenaga sedikit-sedikit memanjat ke atas.

Andri Chen menopang dengan kokoh di bawah ventilasi udara, Yuni Lin di atas juga mengcurahkan tenaga yang besar sekali, dia menggetap geraham bertahan, akhirnya sepasang kakinya terlepas dari pundak Andri Chen, seluruh kepalanya menyelip masuk ke dalam ventilasi udara.

Tapi, ruang ventilasi udara benar-benar sempit sekali, dia sama sekali tidak dapat miring kepala, merasa seluruh badan dirinya telah terikat semua, dia ingin coba merangkak ke depan, tapi berusaha setengah hari, badannya masih tidak bisa gerak di dalam ventilasi udara.

Tapi di saat kondisi kritis begini, dalam ruang bawah tanah tiba-tiba menyebar suara kemari, seperti ada orang membuka pintu batu starter, Andri Chen mengikuti suranya melihat ke situ, seluruh badan seketika itu juga gelisah, dia merasa seolah-olah anak buah Tuan Ketiga masuk kemari.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu