My Charming Lady Boss - Bab 557 Luka yang mendatangkan malapetaka

Pada detik-detik yang menentukan hidup dan mati ini, Season menggeretakkan giginya sambil mengendalikan drone yang terbang dengan cepat di atas langit. Saat melihat rudal itu akan mengenai mereka, Season menerbangkan drone ke sebuah gedung yang tidak jauh dari Florist Mansion, drone itu menabrak jendela gedung itu dan langsung masuk ke dalam gedung.

Tetapi saat ini, rudal yang juga ikut memasuki gedung menyebabkan ledakan yang hebat di dalam bangunan itu.

“Boom!” suara ledakan yang keras terdengar , satu lantai bangunan itu langsung berubah menjadi lautan api. Jendela di seluruh bangunan hancur, dan suara teriakan yang keras juga terdengar.

"Aa!"

Ketika bangunan itu meledak, drone itu terbang keluar dari lautan api, Season merasa lega saat melihat drone itu masih dalam keadaan utuh, akhirnya dia berhasil menghindari rudal ini, jika tidak Andri Chen dan Rose pasti akan mati.

Andri Chen dan Rose berhasil diselamatkan, tetapi Season mengabaikan Peony dan Laver.

Ketika robot itu meluncurkan rudal, dua rudal lainnya tidak diluncurkan dari atas, tetapi diluncurkan dari bawah, hal ini juga yang menyebabkan Season tidak menyadari keberadaan dua rudal ini. Kedua rudal ini terbang dengan ketinggian yang sangat rendah. Targetnya adalah drone yang ditumpangi Peony dan Laver. .

Awalnya mereka pikir semuanya sudah baik-baik saja, tetapi kemudian mereka baru sadar, ada dua rudal yang terbang dengan cepat di belakang mereka.

Mereka ingin melompat dari atas drone, tetapi Paman Chen dan Bibi Chen terikat di tubuh mereka, kemudian kejadian yang memprihatinkan tiba-tiba terjadi, dalam waktu dua detik, rudal langsung meledakkan drone yang mereka tumpangi menjadi sepihan debu. Tentu saja, Peony dan Laver juga meninggal karena ledakan ini.

"Boom" terdengar suara dua ledakan, yang menarik perhatian Rose dan Andri Chen.

Begitu mereka melihat ke belakang, mereka melihat dua kobaran api yang sedang menyala-nyala di udara, dan mereka tahu semuanya sudah terlambat.

Ketika Andri Chen dan Rose melihat semua ini, mereka langsung menjadi bengong, Peony dan Laver dikorbankan begitu saja.

“TIDAK!” Andri Chen berteriak dengan marah.

Tapi apa gunanya dia berteriak! Semuanya sudah terlambat, Peony dan Laver sudah meninggal, bahkan orang tuanya juga sudah tiada.

Melihat semua ini, Andri Chen menangis di atas drone, dan terus berteriak tanpa henti: "TIDAK! TIDAK! TIDAK! TIDAK!"

Teriakannya semakin lama semakin keras.

Saat Season yang berada di sebuah pojokan melihat kejadian di atas langit, remote control yang di berada tangannya jatuh ke tanah, dia juga sangat terkejut, dia tidak menyangka dia terlalu menganggap remeh, dan membuat celah bagi pihak lawan.

Dengan cepat, drone yang ditumpangi Andri Chen dan Rose mendarat dengan mantap di atas badan jalan. Setelah mendarat, Andri Chen tidak turun dari atas drone, melainkan dia tetap berdiam diatas drone dan menangis di atas drone, dia menangis seperti anak kecil, air matanya bercucuran seperti air yang membanjiri bendungan.

Melihat dia seperti ini, Rose bergegas menenangkannya: "Bee, jangan seperti ini, tidak ada yang menyangka semua ini akan terjadi, ayo kita cepat pergi."

Segera setelah dia mengatakan ini, di dekat jalan tempat mereka mendarat, sudut mata Rose melihat mobil militer negara H. Beberapa mobil militer ini menuju ke tempat mereka. Para tentara di atas mobil mengenggam AK47 dan menembaki mereka.

"Dor Dor Dor ..."

“Hati-hati!” Rose menarik Andri Chen dari atas drone, sambil menghindari peluru yang terus ditembakkan ke arah mereka.

Dengan cepat, Rose juga menembakkan senapan otomatis ke arah mobil militer itu.

"Dor Dor Dor!” baku tembak terjadi antara mereka dan pihak lawan.

Baku tembak antara mereka berlangsung dengan sangat sengit, pihak lawan memiliki pasukan yang jauh lebih banyak, pertarungan masih berlangsung dengan sengit, tetapi Andri Chen malah tiarap di samping sambil bersedih hati. Dia masih belum bisa melepaskan diri dari rasa sakit hati dan kesedihan karena kehilangan orang-orang yang dicintainya.

Rose yang tertembak oleh senapan mesin pihak lawan terjatuh di sebelah Andri Chen, darah di lengannya tidak berhenti mengalir, Rose kesakitan hingga hampir pingsan, tetapi dia tidak mengeluh sama sekali, dia menggeretakkan giginya, dan kembali membujuk Andri Chen: "Bee, orang yang sudah mati tidak bisa hidup kembali, tolong kamu tenang sedikit! Kita harus pergi dari sini, jika tidak kita semua akan mati di sini. Jika kita mati, siapa yang akan membalaskan dendam mereka?"

Kata-kata ini, sepertinya sama sekali tidak masuk ke telinga Andri Chen, dia terus menangis ditempat itu.

"Dor Dor Dor ! Dor Dor Dor !" pihak lawan menembak mereka dari waktu ke waktu, dan mobil militer negara H mulai mendekati mereka.

Rose melirik Andri Chen yang masih tetap menangis dengan sudut matanya, tiba-tiba dia berteriak dengan marah kepada Andri Chen: "Bee! Kamu laki-laki atau bukan? Apa gunanya kamu menangis, siapapun tidak ada yang menyangka semuanya akan menjadi seperti ini, jika kamu adalah seorang laki-laki, kamu harus membalas dendam mereka, ambil senjata dan bunuh mereka semua! "

Ucapan Rose ini sepertinya membangkitkan kesadaran Andri Chen, Andri menatap lurus ke mobil militer yang sedang berjalan mendekati mereka, lalu dia menoleh melihat dan Rose sedang kesusahan mengganti magazen senapan otomatis. Setelah magazen selesai diganti, Andri Chen berteriak dengan marah. "Aa!"

Dia meraih senapan otomatis seperti orang gila, sambil menembak dia menerjang ke arah mobil militer.

"Dor! Dor! Dor!" Andri Chen berlari sambil menembakkan senapannya, lalu dia berteriak dengan keras, "Aa!"

Selongsong peluru tidak berhenti berterbangan, peluru-peluru itu dia ditembakkan terus menerus ke arah mobil militer yang mendekat. Dia menembak kepala tentara yang berada di atas panser yang bertugas mengendalikan senapan mesin berat, tentara itu langsung jatuh dengan bersimbah darah.

Andri Chen membuang senapan otomatis yang ada di tangannya lalu menerjang ke arah panser, dan naik ke atas panser. Setelah mengatur senapan mesin berat yang berada di atas panser, dia meluncurkan serangan gila-gilaan kepada tiga mobil militer yang ada di belakangnya. Urat nadinya kelihatan, dia berteriak dengan keras dan tidak berhenti sama sekali, dia seperti singa yang menggila.

Setelah serangkaian tembakan tadi, tidak ada satu pun orang dari tiga mobil militer yang selamat, semuanya dia tembak hingga mati, Andri Chen juga menembak tangki bahan bakar lawan dengan senapan mesin berat, dan menyebabkan tiga mobil militer itu meledak.

Ketika suara tembakan berhenti, tiga mobil militer itu juga sudah terbakar.

Andri Chen langsung mengganti magazen senapan mesin berat itu. Ketika dia hendak menembak, dia tidak menemukan seorang pun di sekitarnya.

Saat ini, dia baru teringat Rose yang terluka, dia bergegas mengendarai panser ke tempat Rose berada. Setelah dia memberhentikan panser di samping Rose, dia bergegas melompat turun dan bertanya dengan penuh perhatian: "Rose, bagaimana keadaanmu?"

Rose menggelengkan kepalanya, "Aku baik-baik saja."

Akhirnya pada saat yang paling penting dia berhasil memarahi Andri Chen hingga dia tersadar, Peony dan Laver sudah tiada, dia juga merasa sedih, tetapi semua ini sudah terlanjur terjadi, meskipun dia merasa sedih mereka tidak dapat hidup kembali. Satu-satunya hal yang bisa mereka lakukan adalah membalaskan dendam Peony dan Laver dan membunuh si iblis Raja Bunga.

Andri Chen menggendong Rose ke dalam mobil, tangan Rose terluka, tetapi dia masih bisa mengemudi.

Rose bertanggung jawab mengemudi, dan Andri Chen berdiri di belakang panser untuk mengendalikan senapan mesin berat. Di tempat penyimpanan masih ada beberapa kotak amunisi, semua ini cukup untuk mereka gunakan untuk beberapa saat.

Saat panser itu baru dijalankan sebentar, Andri Chen mendengar suara ledakan di jalan yang ada di dekatnya. Dia tahu Season masih menggunakan robot untuk bertarung dengan bawahan Raja Bunga.

Oleh karena itu dia menyuruh Rose mengemudikan panser dengan cepat, dia tidak ingin terjadi sesuatu kepada Season.

Ketika mereka melewati jalan yang ada di depannya, Andri Chen melihat empat robot dikendalikan oleh Season, sedang menembak robot yang meluncurkan rudal tadi.

Andri Chen juga melihat Season yang sedang bersembunyi di lubang got jalan sambil mengendalikan remote control melawan Raja Bunga, dia bersembunyi di lubang got juga dikarenakan ledakan bom raksasa tadi.

Setelah melihatnya Andri Chen berkata kepada Rose yang berada di dalam mobil: "Rose, Season disana, cepat kesana."

Rose menginjak pedal gas, dan mengemudikan panser ke tempat Season berada.

Saat panser mendekatinya, Season menoleh ke arah panser, dia mengira tentara negara H datang menghampirinya, tetapi ketika dia melihat Andri Chen melompat turun dari atas panser, dia baru sadar ternyata itu adalah teman-temannya.

Andri Chen bergegas menghampirinya dan berkata kepada Season yang berada di dalam lubang got: "Naik ke mobil! Kita harus meninggalkan tempat ini."

Season yang sedang memegang remot kontrol segera keluar dari lubang got, dan mengikuti Andri Chen ke panser yang berada di depannya, hanya ada empat robot yang tersisa bertempur melawan robot Raja Bunga, tetapi jelas kelihatan performa robot yang dikendalikan Raja Bunga jauh lebih baik daripada robot Season.

Setelah bertarung selama beberapa ronder, robot Season mengalami berbagai macam kerusakan yang berbeda-beda.

Andri Chen melihat sekeliling dan segera bertanya keapda Season yang duduk di samping kursi kemudi, "Bagaimana dengan anggota kelompok tentara khusus?"

Season menjawab dengan murung: "Mereka semua sudah mati."

"Apa? Semuanya sudah mati?" Andri Chen sangat kaget.

Season menjelaskan dengan sedih, "Kak Bee, ada terlalu banyak pasukan musuh, dan pihak lawan juga menggunakan peluru racun penurut. Setelah orang-orang kita terkena racun itu, aku terpaksa membunuh mereka dengan robot."

Andri Chen tidak menyangka anggota mereka yang meninggal sangat banyak. 50 tentara yang mereka bawa kemari semuanya tewas terbunuh, bahkan Peony dan Laver dikorbankan.

Tetapi pada saat ini, tentara negara H yang berada disekitar sedang bergerak ke arah mereka dengan kecepatan tinggi. Ditambah robot Raja Bunga, Andri Chen merasa dia akan kalah dalam pertempuran kali ini.

Saat ini, satu robot Season tiba-tiba tumbang, robot Raja Bunga menembakkan rudal berkekuatan tinggi, dan langsung menghancurkan robot Season.

Melihat situasi saat ini Season berkata dengan panik, "Bee, robot tidak bisa bertahan lagi, apa yang harus kita lakukan?"

Andri Chen melihat sekeliling, kota Blues hampir hancur, di mana-mana ada bawahan Raja Bunga. Takutnya mereka tidak mungkin bisa pergi meninggalkan tempat ini, meskipun mereka berhasil meninggalkan tempat ini dan kembali ke Tiongkok, mereka akan tetap di penjara. Karena jika Raja Bunga tidak mati, maka ini artinya mereka tidak menyelesaikan tugas meraka.

Memikirkan hal ini, Andri yang hendak mengatakan keputusannya, telah didahului oleh Rose.

"Bertarung hingga mati dengannya."

Kata-kata ini adalah kata-kata yang ingin Andri Chen ucapkan, Season juga setuju dengan hal ini: "Benar, bertarung hingga mati dengannya."

“Baik, bertarung hingga mati dengannya,” selesai mengatakannya Andri Chen mengenggam senapan mesin berat yang ada di tangannya dengan erat, lalu dia menembak dengan asal ke arah Robot Raja Bunga.

Serangan ini juga langsung mengekspos keberadaan mereka, Raja Bunga langsung menembakkan rudal ke panser mereka.

Melihat situasi saat ini, ketiga orang itu melompat keluar dari mobil. Saat mereka jatuh ke badan jalan, panser mereka juga meledak dengan hebat. Kobaran api menelan panser ini.

Satu-satunya senjata mereka juga telah dihancurkan oleh Raja Bunga. Tidak ada lagi senjata yang bisa mereka gunakan untuk melawan Raja Bunga.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu