My Charming Lady Boss - Bab 90 Diluar kendali (2)

Yuni Lin yang sedang minum bubur, memalingkan kepalanya dan melirik Andri Chen, dan bertanya:"Apakah perlu aku berikan jabatanku kepadamu?"

Andri Chen dengan santai menjanjikan dia, meskipun dia hanya seorang Direktur manager, tapi setidaknya dia juga Ratu Dairy Milky LTD.

"Oke!" Baiklah! "

"Apa sedang yang Kamu pikirkan ?" tanya Yuni Lin dengan sengaja.

Andri Chen mencoba Bicara: "Direktur Lin, kapan kamu akan mengangkat aku jadi asisten?" Aku belum pernah merasakan seperti apa rasanya menjadi seorang Direktur manager. Pasti sangat keren! "

Mendengar hal ini, Yuni Lin dengan licik, bertanya :"kamu tahu apa yang ingin aku lakukan sekarang ini?"

"Apa yang ingin Kamu lakukan?" Kalimat ini diucapkan oleh Andri Chen tanpa dipikirkan dengan baik-baik.

Yuni Lin berpaling untuk meletakkan bubur di atas meja yang dekat denganya, meraih bantal, berbalik arah, dan dengan keras memukul kepala Andri Chen, dengan nada keras:” aku sekarang ingin dengan keras memukul kamu, masih ingin menyuruh aku untuk mengangkat kamu sebagai asisten, Apakah kamu masih ingin aku memberi kamu pijatan ah? Aku sekarang akan memberimu pijatan yang sangat enak! "

Andri Chen berlari seperti tikus yang sedang ketakutan, berlari-lari di ruang tamu, Yuni Lin sambil memegang bantal dan mengejar.

Berputar satu putaran, Andri Chen tidak ada cara lain, dengan terpaksa masuk ke kamar tidur Yuni Lin, Yuni Lin segera mengejar dan masuk.

Andri Chen tidak mengira Yuni Lin saat ini begitu sulit untuk dilawan, hanya saja ia mengetahui bahwa Bidadarinya penuh Energi, bubur nya mulai bekerja, kalau tidak dia tidak akan berlari begitu cepat.

Baru memasuki kamar tidur, Yuni Lin langsung mengunci pintu kamar sambil memegang bantal dan berkata dengan bangga: "aku mau melihat, sekarang kamu mau berlari kemana? "

Andri Chen melihatnya, menyadari bahwa memasuki kamar tidur adalah sebuah kesalahan besar, hanya bisa memilih untuk menyerah, memohon belas kasihan: "Direktur Lin, aku menyerah OK?"

Yuni Lin dengan tersenyum: "Boleh!" Tapi kamu harus membiarkan aku kesempatan 1 kali pukulan, atau tidak untuk selanjutnya kamu tidak bisa berterus terang. "

Andri Chen berpikir, terakhir kali telah dicakar oleh kucing liar, kali ini harus membiarkan Bidadarinya memukuli diirinya, sakit sedikit tidak apa-apa jika itu membuat dirinya bahagia, ditambah lagi disaat Andri Chen dipukul, pasti dengan sekuat tenaga, sampai-sampai mengeluarkan keringat , disaaat keringat dia keluar, dia pasti akan cepat sembuh.

Demi kesehatan Bidadarinya, Andri Chen hanya bisa tiarap dan melindungi kepalanya di tempat tidur Bidadarinya, dan berkata: "Direktur Lin, ketika kamu memukul jangan kuat-kuat ya! "

Yuni Lin tertawa besar: "Jangan khawatir!" Aku akan dengan ringan memukul kamu. "

Setelah selesai berkata, Bidadarinya berdiri dari tempat tidur sambil memegang bantal dan dengan sekuat tenaga memukul kepala Andri Chen, ini sebagai pelajaran: "pikiran kotor, biarkan Kamu berpikir sepanjang hari, berani Kamu berpikiran kotor terhadap saya..."

Setelah beberapa saat,Yuni Lin terengah-engah, dan ia langsung berbaring di tempat tidur dengan badan penuh keringat.

Andri Chen yang sedang Memegang kepala dengan perlahan-lahan duduk, dan melihat Yuni Lin terterengah-engah, bertanya: "Direktur Lin, sudah cukup belum?"

Yuni Lin setelah beberapa saat, berkata :"Aku sangat lelah."

Andri Chen dari tempat tidur duduk dengan tegap, melihat Yuni Lin penuh keringat, ia menyadari bahwa pakaian yang dikenakan Yuni Lin kancingnya terbuka lebar , buah dada pun terlihat dengan jelas, di bawah sinar matahari, membuat orang berimajinasi hal yang sangat indah, dan Andri Chen juga menemukan bahwa dia tidak memakai... tidak banyak ngomong, kalian pasti menebak sendiri.

Yuni Lin mengetahui Bahwa Andri Chen mempunyai mata setan, menarik napas 2 kali , langsung kembali berbaring di tempat tidur besar, dengan bagian dada berada diatas.

Andri Chen melihat Yuni Lin yang berbaring di atas tempat tidur, dan dia tidak sabar untuk menerkam dan mencium seluruh tubuhnya, tetapi hati nurani nya mengatakan kepadanya untuk tidak melakukannya, dan mencoba untuk menahan diri.

Pada saat itu, Yuni Lin buka mulut dan berkata: "Andri Chen, terima kasih untuk hari ini, kalau bukan karna kamu, aku tidak tahu mau gimana."

Andri Chen menolehkan kepala, dan tersenyum: "Direktur Lin, tidak usah merasa sungkan ." "

Yuni Lin menatap plafon dan mendadak bertanya:"mengapa kau begitu baik padaku?" Apakah kamu ada sesuatu yang disembunyikan dari saya? "

Sebuah kata keluar dari mulut Andri Chen: "Direktur Lin , itu semua karena aku menyukaimu!"

Mendengar ini, Yuni Lin bangkit dan bertanya, "apa yang baru saja kamu katakan?"

Andri Chen hanya menyadari bahwa dirinya telah membocorkan rahasia nya sendiri, hanya saja itu itu adalah suara hatinya, ia dari awal ingin mengatakan ini kepada Yuni Lin, tetapi ia tidak memiliki apa-apa untuk menyukai wanita seperti dia, ingin apa juga tidak punya, bahkan sekarang tinggal di tempat sewaan.

Andri Chen dengan gagap, berkata: "Aku... Mengatakan...... Aku... "

Sementara ia berbicara, Yuni Lin hanya menatapnya saja, bibir Andri Chen sedikit terbuka menunggu jawaban, disaat itu ia kehilangan kendali, disaat itu dengan kuat dan dengan mendadak meletakkan bibirnya, membuat Yuni Lin terkejut dan ke dua mata terbuka lebar.

Andri Chen tidak memperdulikan apa yang akan terjadi hanya memperdulikan ciuman, mencium Yuni Lin sampai terengah-engah, tubuhnya juga didorong oleh Andri Chen sampai jatuh ke tempat tidur, Andri Chen dan meluncurkan serangan gila padanya.

Dalam menghadapi serangan mendadak Andri Chen, Yuni Lin tidak bisa berdiri, posisinya tampak terperangkap dalam jebakan yang sangat dalam, melihat Andri Chen akan melakukan serangan ganas, Yuni Lin dari tempat tidur tiba-tiba menyadarkan diri.