My Charming Lady Boss - Bab 272 Suatu tempat

“Baiklah, kak Nora.” Suara pria itu menjawab di telepon.

Nora Shen tidak banyak berbicara kepada pria di telepon, setelah memutuskan telepon, dia memerintah Andri Chen yang di sebelahnya:”Andri Chen, kita harus sesegera mungkin tiba di kabupaten C.”

“Baik.” Setelah Andri Chen merespon, dia meneruskan mengemudi menuju ke depan.

Dua puluh menit kemudian, Andri Chen mengemudi mobil audi lebih cepat tiba dari waktu yang tertera di C. Tentu saja, Andri Chen mendengar percakapan antara Nora Shen dengan pria itu.

Dia mengenakan topi, dan tingginya hampir sama dengan Andri Chen, kulitnya lebih gelap.

Andri Chen memarkir mobilnya di jalan masuk dekat pompa bensin, Nora Shen segera membuka pintu mobil, Andri Chen juga mengikutinya keluar dari mobil, mengikuti Nora Shen di depannya ada sebuah truk besar yang diparkir di seberang jalan.

Ketika pria bertopi melihat Nora Shen, berteriak dengan hormat:”Kak Nora!”

Segera setelah berteriak, pria bertopi ini mengalihkan pandangannya ke Andri Chen, dan tidak tahu Andri Chen itu siapa.

Pada saat ini, suara Nora Shen membuyarkan pikiran pria itu:” Buddy, sudahkah mengganti ban?”

Buddy menoleh untuk melihat truk besar itu, Andri Chen juga mengikuti arah pandangnya, dan melihat di bawah ban truk besar itu ada dua sosok pria yang bergerak-gerik, jelas-jelas itu adalah tukang tambal ban.

Buddy melihat ke belakang, mengambil ponsel untuk melihat jam, kemudian berkata kepada Nora Shen:”Kak Nora, mungkin beberapa menit lagi, kita sudah bisa berangkat.”

Setelah Nora Shen mendengar itu, dia mengangguk, dan melirik ke truk itu lagi, dan segera bertanya:”Dimana Tred?”

Mendengar nama Tred, Buddy menjadi celoteh,”Dia… dia pergi ke toko terdekat untuk membeli rokok.”

Setelah mendengar ini, Nora Shen menjadi marah, segera mengerutkan kening dan memerintahkan:”Segera telepon dia, suruh dia segera balik, dalam lima menit, jika dia tidak muncul di hadapanku, dia seharusnya tahu apa akibatnya.”

Begitu Buddy mendengarnya, wajahnya menjadi pucat, dia segera mengeluarkan ponsel dan menelepon.

Setelah dia berbicara beberapa kata di telepon, dan menutup telepon, dan berkata jujur dengan Nora Shen:”Kak Nora, dia akan segera kembali.”

Nora Shen melirik kembali ke jalan masuk, samar-samar mrlihat sosok berlari menuju ke mereka, dan dilihat dari postur tubuh pria itu, dia sudah tahu bahwa itu adalah Tred.

Nora Shen menghela nafas lega, melihat tatapan mata Buddy yang aneh, dia baru sadar dirinya telah melupakan sesuatu.

Jadi, dia segera memperkenalkan kepada Buddy:” Buddy, ini adalah Kak Andri, temanku.”

Mendengar kata “Teman”, tatapan Buddy menjadi lebih ramah terhadao Andri Chen, dan dengan hormat berkata:”Halo Kak Andri!”

Andri Chen menanggapinya dengan sopan:”Halo!”

Nora Shen kemudian memperkenalkan Andri Chen:”Andri, dia bernama Buddy, supir perusahaan.”

Begitu kata-kata itu di katakan, Tred yang mengenakan topi wol berhenti di depan mereka, ketika melihat Nora Shen, dia berteriak dengan ketakutan:”Kak Nora!”

Nora Shen menoleh dan melototi Tred, dan tidak langsung marah, dia menekan amarah hatinya, , dan dengan tenang berkate kepada Tred:” Tred, kamu mengatakan kepadamu sekali lagi, lain kali jika kamu berani meninggalkan pos kerja tanpa izin, kamu tahu akibatnya!”

Nora Shen mengucapkan sepatah kata sederhanya, tetapi membuat wajah Tredpucat, dia mengangguk tergesa-gesa:”Kak Nora, maaf, lain kali aku tidak pernah berani lagi.”

Melihat ekspresi ketakutan Tred, Andri Chen melihat apa yang sedang dia lakukan, terutama kalimat dia tahu akibatnya, membuat orang tidak bisa berpikir.

Pada saat ini, Nora Shen mengalihkan pandangannya, dan segera memerintahkan Tred:” Tred, pergi lihat itu, masih butuh berapa lama?”

“Iya.” Tred menanggapinya dengan cepat, dan berjalan menuju truk besar itu.

Ketika Tred berjalan ke sisi truk besar, dan melihat tukang tambal ban itu keluar dan mengatakan sesuatu, karena sedikit jauh, Andri Chen tidak mendengarnya dengan jelas, dia hanya mengalihkan pandangannya ke truk besar dan penasaran dengan isinya, gerbong itu dibungkus dengan terpal, di atas gerbong itu, Andri Chen melihat sebaris kata-kata.

“Truk khusus Perusahaan CNF!”

Setelah membaca kata itu, hati Andri Chen berpikir, janga-jangan mobil ini berisi alat untuk pembuatan film? Tetapi melalui pengamatan, dia dari kata-kata Nora Shen mengetahui, mobil ini pasti ada sesuatu, pasti dalam keadaan kabut tebal bergegas ke kota Kota D pasti aka nada hal seperti transaksai atau hal lain, lagi pula, Nora Shen bukan seorang pengusaha yang jujur.

Ketika Andri Chen sedang berpikir, Tredmengenakan topi berlari kesana, dan berkata kepada Nora Shen:”Kak Nora, ban mobil sudah selesai diganti, kita dapat melanjutkan perjalanan dalam beberapa menit lagi.”

Mendengar kata Tred, Nora Shen mengangkat jam tangannya, dan berkata:”Baik, berangkat secepatnya, kita perlu jam empat sore tiba di kota Kota D teater syuting masih menunggu kita untuk menggunakan alat peraga!”

Begitu suara itu terdengar, seorang pria berteriak dari truk besar:”Pak, bannya sudah selesai diganti.”

Tredberbalik dan berkata:”Baik, aku sudah tahu.”

Setelah menanggapinya, Buddy dan Tred berjalan menuju truk besar bersama.

Nora Shen yang berdiri di samping Andri Chen tidak segera naik mobil, tetapi melihat Tred dan Buddy mengurus tukang tambal ban pergi dan naik mobil, dia baru menyadari bahwa Andri Chen sudah naik mobil.

Beberapa menit kemudian, truk besar itu mulai melaju, Andri Chen mengemudikan Q7 tepat di belakangnya, Nora Shen sedang duduk di kursi penumpang seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.

Dalam mobil terdiam beberapa saat, Andri Chen tiba-tiba bertanya:”Kak Nora, apakah ini berencana pergi syuting di Kota D?”

Nora Shen pelan-pelan berpikir, dan mengangguk sebagai tanggapan:”Benar, perusahaan baru-baru ini mengambil projek syuting kota kuno, dan syutingnya berada di Kota D barang-barang ini harus dikirimkan sesegera mungkin, jika tidak, maka syuting akan tertunda.”

Mendengar ini, Andri Chen berkata:”Oh.”

Sebenarnya, pada saat ini Andri Chen sedang bertanya-tanya, Nora Shen adalah pemilik perusahaan Perusahaan CNF, apakah perlu baginya untuk mengirim barang-barang seperti ini? terlebih lagi Tred hanya pergi ke toko untuk membeli sebungkus rokok, Nora Shen sudah marah seperti itu?

Di antara keraguan ini, Andri Chen memahami satu hal, pasti ada sesuatu yang tidak orang tahu di dalam mobil, dia pasti harus menemukan cara untuk mengetahuinya, mungkin saja didalam mobil, ada sesuatu yang dapat membuat Andri Chen terkejut.

Jika bisa menemukan bukti criminal Nora Shen dengan tepat waktu, Andri Chen pasti bisa dengan cepat lepas dari kehidupan ini, karena Rossa Du yang hamil masih butuh dia menjaganya.

Perjalanan ke Kota D masih ada beberapa jam lagi, Andri Chen tidak memiliki kesempatan untuk mendekati truk besar, dan malah mengikuti truk itu dari belakang, ketika jam tiga empat puluh menit, dia beru masuk ke kota Kota D.

Ketika mobil mereka memasuki kota Kota D Andri Chen memiliki perasaan aneh, karena dia tahu kota Kota D adalah rumahnya, tetapi kota yang disebut rumah ini, tidak dapat memberinya perasaan yang dia kenal.

Setelah memasuki daerah perkotaan Kota D, Nora Shen menelepon, di dalam telepon mengatakan sebentar, dan memutuskan telepon.

Andri Chen tidak tahu siapa yang menelepon Nora Shen, tetapi sebelum Nora Shen turun dari mobil, dia mengatakan kepada Andri Chen:”Andri, mari kita pergi makan dulu, setelah makan, kita pergi ke tempat syuting.”

Setelah Andri Chen turun dari mobil, dia menyadari Buddy dan Tred tidak berhenti disana, tetapi terus melaju ke depan, dia sengaja bertanya:”Kak Nora, mereka tidak makan bersama kita?”

Nora Shen menjelaskan sambil tersenyum:”Oh, lokasi syuting sana lebih penting, mereka mengantarkan barang-barang terlebih dahulu, kita makan dulu.”

Mengatakan ini, Andri Chen tidak berani bertanya lagi, karena jika terus menanyakannya, mungkin dia sendiri akan terkena.

“Baik.” Jawab Andri Chen, dengan mengikuti Nora Shen ke restoran yang elegan.

Restoran di depanku bernama Restoran Nora, melihat nama restoran Nora ini, Andri Chen bertanya dengan penasaran:”Kak Nora, apakah kamu pemilik restoran ini?”

Nora Shen mendengar ini, tersenyum, dan bertanya dengan heran:”Bagaimana kamu bisa tahu?”

Andri Chen memberi isyarat untuk kata Nora vdi papan nama, dan berkata:”Aku melihat nama itu, dan menebaknya.”

Nora Shen tersenyum bahagia, dan memperkenalkan:”Restoran ini memang aku pemiliknya, karena perusahan sering mengambil pemandangan di Kota D, jadi aku membeli gedung ini, mempermudah para kru untuk datang makan, pertama karena dekat dengan kantor, dua restoran ini juga menguntungkan.”

Mendengarkan ini, Andri Chen tiba-tiba teringat akan hilangnya Nora Shen dalam beberapa tahun terakhir, tidak heran jika dia adalah pemilik perusahaanPerusahaan CNF, memiliki kekuatan luar biasa, dan Nora Shen bukan pengusaha biasa.

Baru saja Nora Shen mengatakannya, tiba-tiba datang lagi masalah lagin, segera mengeluarkan kartu VIP berlapis emas dari tas yang dibawanya, dan menawarkannya kepada Andri Chen, dan memperkenalkan:”Andri, ini adalah kartu VIP perusahaan Perusahaan CNF kami, perusahaan kami memiliki supermarket, hotel, restoran dan cabang lainnya, dengan hanya kamu menunjukkan kartu ini, kamu dapat membeli semuanya secara gratis.”

“Kak Nora, ini terlalu mahal, aku tidak bisa …” baru saja Andri Chen menolah, tetapi sebelum dia menyelesaikan perkataannya, Nora Shen malah memotongnya berkata:”Andri, jika kamu sungkan denganku, aku tidak menganggapmu sebagai temanku.”

Dengan kata ini membuat Andri Chen merasa sulit, dia hanya bisa mengambil kartu VIP ini, melihat-lihat, dan terdapat logo yang halus pada kartu VIP ini.

Nora Shen juga melihat logo, dan memperkenalkan kepada Andri Chen:”Andri, tidak peduli kemana kamu pergi, hanya dengan melihat ada restoran dengan logo ini atau hotel lainnnya, itu semua adalah perusahaan grup kami.”

Andri Chen mendengar hal ini, hatinya berpikir, kapan perusahaan Dairy Milk LTD akan berkembang sampai begini.

Ketika Andri Chen tenggelam dalam pikirannya, Nora Shen mengangkat pergelangan tangannya dan melihat jam tangan, tiba-tiba mengalihkan topik, dan berkata:”Andri, ayo kita cepan makan, setelah makan, aku akan membawamu ke suatu tempat.”

“Pergi kemana?” tanya Andri Chen dengan rasa ingin tahu.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu