My Charming Lady Boss - Bab 229 Keterkejutan Yang Luar Biasa

"Bicara didalam telpon tidak jelas,kamu cepat kesini saja." Kata Rossa Du didalam telpon.

Andri Chen tidak banyak bertanya,entah Dairy Milk LTD ada masalah apa. Terlebih lagi Dairy Milk LTD tidak ada hubungannya lagi dengannya. Tapi mendengar Rossa Du bersikap begitu gelisah,sepertinya masalah ini tidak sesederhana yang ia fikirkan.

"Baiklah, aku akan segera sampai." Andi Chen segera menutup telponnya,dan segera menganti baju lalu membereskan beberapa barang kemudian langsung pergi.

Andi Chen yang menggunakan taxy pun segera sampai di bawah gedung tempat mereka akan bertemu. Setelah dia membayar uang taxy, ia pun segera berlari masuk kedalam. Dia agak sedikit mengkhawatirkan Rossa Du, dia fikir masalah ini barangkali ada hubungannya dengan Rossa Du.

Dengan cepat, Andi Chen sudah kembali berdiri didepan pintu masuk Dairy Milk LTD. Pintu kaca perusahaan terbuka,tapi hari ini tidak ada yang datang kekantor Dairy Milk LTD, karena kantor terlihat sangat sepi.

Andri Chen mencoba masuk kedalam,dan berteriak pelan:"Rossa."

ia melihat kesekeliling ruang tengah kantor yang ternyata tidak ada seorang pun. Ia tidak melihat Rossa Du,bahkan ia curiga kalau dirinya sedang bermimpi dan segera mencubit tubuhnya sendiri. Setelah merasa kesakitan,baru ia menyadari kalau dia tidak sedang bermimpi.

"Ada apa ini? Apa yang terjadi?" Andi Chen yang melihat ini semua pun langsung mengerucutkan dan maniupkan angin didalam mulutnya.

Pada saat seperti inilah, terdengar suara langkah high heels dari arah dalam kantor. Seiring dengan suaranya yang semakin dekatpun terlihat bayangan Rossa Du . Dia berjalan mendekat dan tersenyum hangat:"Andri!"

Melihat itu, Andri Chen seger berlari menghampiri dan bertanya:"Rossa,ada apa ini? Kenapa disini tidak ada orang?"

Apalagi saat Andri Chen bertanya, ekspresi wajah Rossa tidak seterburu-buru saat ia didalam telpon. Malah seolah tidak terjadi apa-apa.

Rossa Du berjalan kehadapan Andri Chen,dan bicara sambil tersenyum:"Andri,mulai hari ini kamu adalah bos diperusahaan ini."

Mendengar ini, Andri Chen mengerutkan alisnya dan bertanya:"Apa katamu?"

Rossa Du melihat Andri Chen yang terkejut pun langsung tertawa dan kembali mengulang kalimatnya:"Mulai hari ini, kamu adalah bos diperusahaan ini."

Andri Chen benar-benar bingung,dan bertanya dengan tidak percaya:"Apa? Aku adalah bos diperusahaan ini? Apa yang sebenarnya kamu maksud?"

Semakin ia dengar semua ini semakin membingungkan. Dia benar-benar tidak mengerti apa maksud Rossa Du.

Rossa Du hanya bisa menjelaskan sesuai kenyataan yang ada:"Andri,aku sudah membeli Dairy Milk LTD."

"Apa?" Andri Chen sangat terkejut.

Rossa Du melihat keseluruh ruangan tengah kantor lalu menoleh dan berkata:"Walaupun aku belum lama di Dairy Milk LTD, tapi aku sudah sangat menyukai tempat ini, dan sudah menganggapnya seperti rumah. Kalau rumah tiba-tiba hilang, hatiku juga terasa ada yang kosong. Jadi aku sudah memikirkannya dengan sangat lama, aku bermaksud menjadikan kantor ini rumah kita, dan menjadikannya rumah untuk seluruh karyawan Dairy Milk LTD."

Mendengar kata-kata ini,Andri Chen mulai merasa tenang. Tapi teringat lagi kalau membeli Dairi Milk LTD pasti mengeluarkan uang yang tidak sedikit.

Jadi Andri Chen pun bertanya:"Rossa,kamu dapat uang darimana?"

Rosa tersenyum dan berkata:"Andri,kamu tenang saja! Uang ku ini uang halal."

Andri Chen berfikir sebentar lalu bertanya dengan khawatir:"Rossa, Jujur padaku. Apa kamu sudah meminjam uang?"

Rossa Du menggelengkan kepala:"Tidak."

"Apa kamu meminjam uang dari bank?" Andri Chen terus bertanya.

Rossa Du tidak melanjutkan menjawab dan langsung mengalihkan topik pembicaraan dan berkata:"Andri,jangan bertanya lagi. Lagipula aku tidak mencuri dan merampok,uang ini uang halal. Sekarang kamu adalah bos di perusahaan ini. Cepat kamu telpon Hendi, panggil seluruh karyawan kita datang untuk bekerja lagi. Perusahaan ini kalau tidak ada mereka, bagaimana bisa beroperasi?"

Andri Chen masih ingin bertanya, Rossa Du malah kembali menyuruhnya:"Andri,ayo cepat! masalah ini nanti kita bicarakan lagi. tugas kita sekarang adalah membuat perusahaan kita kembali berjalan maju kedepan.

"Baiklah,aku pergi sekarang." selesai bicara, Andri Chen segera beranjak kearah meja resepsionis, mengambil telpon dan menelpon Dea, terakhir ia juga menghubungi bagian keuangan dan bagian-bagian lainnya.

Andri Chen menelpon menghabiskan waktu hampir satu jam. Tidak lama, semua bagian sudah datang perlahan ke kantor. Saat mereka menerima kabar ini,mereka benar-benar bersyukur pada tuhan dan merasa lebih bahagia daripada menang undian.

“Ini hebat!” Setelah kembali ke perusahaan, Dea melompat kegirangan seperti kelinci putih kecil di meja depan perusahaan.

Dua jam kemudian, orang-orang dari semua departemen Dairy Milk pun berdatangan, wajah mereka dipenuhi dengan senyum bahagia, dan ini rasanya seperti sedang bermimpi.

Andri chen dan Rossa Du berdiri di tangga ruang konferensi besar, tentu saja, Rossa Du lah yang berbicara terlebih dahulu.

"Semua orang diam, biarkan aku mengucapkan beberapa patah kata dulu."

Rossa Dubaru saja selesai berbicara, ruang pertemuan sudah hening, tetapi senyum pada masing-masing dari mereka masih mengembang.

"Hari ini adalah hari yang pantas untuk kita rayakan. Kita akhirnya memiliki rumah sendiri, dan terima kasih banyak telah bergabung dengan keluarga besar ini. Bersama kalian, Dairy Milk dapat bertahan dari kesulitan lagi.Aku percaya bahwa bersama kalian, Dairy Milk akan melangkah lebih jauh ! "

Setelah pidato selesai, terdengar tepuk tangan hangat di ruang konferensi, terdengar cukup lama sampai itu berhenti.

Rossa Du melanjutkan dengan mengatakan, "Selanjutnya, kita persilahkan Manajer Chen untuk bicara!"

Begitu kata-kata itu selesai, tepuk tangan di ruang konferensi menjadi semakin riuh, semua orang yang hadir sangat bersemangat.

Setelah tepuk tangan berhenti, Andri Chen membasahi tenggorokannya dan berkata dengan suara tercekat: "Terima kasih! Aku tidak menyangka akan ada hari ini, dan sekarang aku merasa seperti mimpi ..."

Ketika berbicara tentang ini, Andri Chen tidak bisa menahan untuk menyeka air matanya di depan orang banyak, ia pun terus berkata, "Di sini, orang pertama yang ingin aku ucapkan terima kasih adalah orang yang ada didepan saya ini,Manajer Du. Tanpa bantuannya. Kita semua tidak akan berada di sini. Jadi beri tepuk tanganyang hangat untuk Manajer Du. "

Setelah mengatakan ini, tepuk tangan hangat kembali riuh.

Andri Chen tiba-tiba menghela nafas dan berkata, "Mulai sekarang, kita akhirnya memiliki rumah sendiri. Aku di sini untuk memberi tahu kalian semua bahwa Dairy Milk adalah rumah untuk kita semua,dan masa depan Dairy Mik saya serahkan ke tangan kalian semua."

Di ruang pertemuan, Andri Chen berbicara dengan penuh semangat selama lima atau enam jam, Dia memiliki ribuan kata untuk diucapkan, karena Dairy Milk adalah upaya seumur hidup Lin Tianmin, meskipun dia sudah pergi, tapi Andri Chen harus tetap memenuhi impiannya. Ini juga dianggap sebagai sebuah ganti rugi untuknya,selain dengan cara ini, ia tidak menemukan cara lain untuk mengganti rugi lagi.

Perusahaan kembali, ada banyak hal yang harus disibukkan. Pada sore hari, Rossa Du pergi ke bagian produksi, sementara Andri sibuk dengan bagian pemasaran, mereka harus mengembangkan bisnis secepat mungkin. Kalau tetap sesuai dengan volume bisnis mereka saat ini terus,mereka pasti akan dinyatakan bangkrut.

Setelah bekerja, keduanya kelelahan.Tapi akhirnya mereka berhasil menangani beberapa hal terpenting yang ada dihadapan mereka dulu.

Tetapi saat pulang, Andri Chen menemukan sesuatu yang aneh.

Dia melihat sekeliling dan bertanya dengan rasa ingin tahu, "Rossa,dimana mobilmu?"

Rossa Du menjawab dengan cepat: "Oh, saya meminjamkannya ke teman."

“kamu pinjamkan ke teman?” Andri Chen berfikir sejenak.

Rossa Du menjelaskan sambil tersenyum: "Seorang temanku ingin kembali ke kota asalnya, jadi dia meminjam mobilku untuk sementara waktu."

Rossa Du terlahir sebagai seorang wanita yang tidak cocok untuk berbohong, dan Andri Chen langsung menyadari itu.

“Teman mana yang kamu pinjamkan?” Andri Chen bertanya dengan curiga.

“Teman..teman sekelasku.” Rossa Du tampak agak bingung, matanya tidak berani menatap langsung ke Andri Chen.

Sekilas, Andri sudah menyadari kalau ada yang tidak beres lalu menatapnya dan bertanya, "Benarkah?"

"Iya," kata Rossa Du dan dengan cepat ia mengalihkan topik pembicaraan, mengatakan, "Andri, ayo kita pergi makan! Aku sudah kelaparan ."

Begitu Rossa Du akan beranjak, Andri Chen tiba-tiba mengulurkan tangan dan meraih tangannya, lalu bertanya dengan serius: "Rossa, jangan bersandiwara lagi, kamu tidak bisa berbohong, katakan! Dimana mobilmu?"

Rossa Du bersikeras: "Andri aku benar-benar meminjamkannya kepada seorang teman."

“Apakah kamu ingin terus bersandiwara?” Andri Chen bertanya.

Rossa Du Yutingmulai gelisah. Dia tahu bahwa dia tidak bisa berbohong kepada Andri Chen, jadi dia berkata dengan jujur: "Mobil itu belum ku pakai lama, dan jarang digunakan juga, jadi aku menjualnya."

Andri Chen tahu bahwa Rossa Du menyembunyikan sesuatu dari dirinya dan bertanya dengan curiga: "Rossa, membeli dairy Milk pasti menghabiskan banyak uang, katakan! Dari mana kamu mendapatkan uangnya?"

Rossa Du ragu-ragu cukup lama dan berbisik, "Aku ... aku menjual rumah."

Mendengar ini, Andri Chen bahkan lebih terkejut daripada beberapa jam yang lalu, "Apa katamu?"

Rossa Du menjelaskan dengan takut-takut: "Aku tinggal di rumah yang besar sendirian, itu agak boros,terlebih aku pikir lebih hemat kalau aku menyewa rumah, jadi aku menjualnya ..."

Sebelum Rossa Du meneyelesaikan kalimat ini, Andri Chen sudah emosi, kali ini dia benar-benar marah.

"Rossa! menjual rumah adalah masalah yang sangat besar, bagaimana bisa dengan mudah kamu menjualnya? Itu adalah hasil kerja kerasmu selama bertahun-tahun? Dengan mudah kamu menjualnya seperti ini? Kamu—"

Andri Chen emosi sehingga dia tidak tahu harus berkata apa. Dia tahu bahwa Rossa Du melakukan ini untuk dirinya,tetapi dia tidak ingin menylitkan Rossa. Apalagi Rossa telah melakukan terlalu banyak untuk dirinya, ini juga membuatnya merasa sangat bersalah.

Pada saat ini,Rossa Du tampak seperti anak kecil yang melakukan kesalahan, mengangkat kepalanya, dan berkata dengan menyedihkan, "Andri, aku salah. Jangan marah, bisakah kau mendengarkan penjelasanku?"

Andri Chen menghela nafas dan bertanya, "Masalah sebesar ini kenapa tidak kamu diskusikan denganku dulu?"

Rossa Du menjelaskan: "Aku hanya ingin memberimu surprise!"

“Kamu ... kamu membuatku sangat marah!” Andri Chen benar-benar ingin menjual perusahaandn mengembalikannya padanya.

Andri Chen berfikir sebentar dan menghitungnya dengan cermat. Bahkan jika Rossa Du menjual rumah dan mobilnya, diperkirakan masih dibutuhkan sejumlah besar uang untuk membeli Dairy Milk.

Jadi Andri Chen bertanya, "Berapa kamu membeli Dairy Milk?“”

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu