My Charming Lady Boss - Bab 405 Telepon Mencurigakan

Andri ingin berbuat baik, karena tabrakan hebat tadi, mengakibatkan bagian kepala Jane terluka, jika ia tidak mengantar Jane tepat waktu ke rumah sakit, ia akan ada dalam bahaya, jika terjadi sesuatu padanya, Andri juga tidak bisa menyampaikannya pada Anastasia, mana lagi jika seperti yang dikatakan Anastasia, waktu ia ia mabuk dan mengotori Jane, kesalahan ada padanya, Jane pun membencinya dengan suatu alasan.

Tapi ketika Andri menggendong Jane ke dalam mobil, ia malahan menendang dada Andri, membuat Andri terjatuh di depan pintu mobil, ia tidakk menyangka wanita ini begitu kuat.

Ketika Andri terjatuh, karena Jane menggunakan kekuatan berlebih, ditambah lagi dirinya bersentuhan dengan Andri, ia terkejut dan menendang dada Andri, tapi ketika ia menendang Andri, ia juga terguling dari mobil, ia hampir pingsan, tapi begitu memikirkan Andri yang ada di sisinya, ia berusaha sekuat tenaga untuk tetap sadar, kalau-kalau ia pingsan, Andri lagi-lagi melakukan tindakan brengsek padanya, ia pasti tidak bisa melanjutkan hidupnya di bumi ini lagi.

Andri melihatnya, ia kehabisan akal, ia ingin membantu Jane, tapi sepertinya wanita ini tidak menerimanya, ia ingin pergi tidak pedulu, tapi melihat Jane terluka parah, hatinya pun melunak, mengelus dadanya yang sakit ditendang Jane, lalu berdiri dari jalan, ketika sekali lagi berjalan menuju Jane, Jane yang terbaring di jalan mulai tidak sadarkan diri, kemungkinan karena bagian kepalanya kehabisan banyak darah.

Saat itu, Jane yang setengah sadar mengambil belati dari tubuhnya, mengayunkannya dengan tidak terarah, ia berkata dengan panik: “Kamu jangan kemari!”

Baru saja Andri ingin mendekat, namun melihat belati di tangan wanita ini, ia pun hanya bisa berhenti di tempat semula, jika tidak berhati-hati, belati itu akan melukai dirinya, ia ingin menjadi orang baik, namun ternyata begitu sulit.

Menghadapi Jane, ia pun hanya bisa mengikutinya: “Baiklah, aku tidak datang, aku pergi.”

Andri berbalik pergi sambil berbicara.

Dalam penglihatan Jane yang samar, ia melihat Andri berbalik, tapi ia tidak menyangka, ketika Andri berbalik, ia pun meletakkan kecurigaannya, tiba-tiba Andri berbalik dengan cepat, mengangkat satu kakinya, meyakinkan kalau ia tidak salah menendang tangan Jane yang memegang belati.

Dengan satu tendangan, belati itu terbang, Jane tidak mengira, ketika ia baru saja bersiap melindungi dirinya, Andri mengambil dua langkah besar, memukul bagian belakang kepala Jane dengan ringan, saat seperti ini ia hanya bisa menggunakan cara kasar, karena tidak bisa menunggu lagi, jika semakin lama, mungkin Jane akan meninggal.

Setelah Jane pingsan, Andri langsung mengangkatnya ke dalam mobil, mengemudikan Honda itu meninggalkan jalanan di sekitar pelabuhan nomor dua.

Belum lama Andri pergi, dari arah pelabuhan nomor dua terdengar sirine yang melengking, di malam seperti ini, terdengar begitu jelas, jika saja ia terlambat pergi, masalah pun akan mengikutinya.

Sementara Jane masih pingsan, Andri menggunakan kecepatan tercepat untuk mengantarnya ke La Trobe Hospital di daerah Central Park, karena rumah sakit ini dekat dengan tempatnya berada sekarang, ketika dokter melihat kepala Jane yang dipenuhi darah, dokter langsung mengantarnya ke ruang penyelamatan.

Andri terdiam sejenak di rumah sakit, memberi telepon kepada Anastasia.

Telepon berdering beberapa kali, barulah telepon di jawab, terdengar suara Anastasia yang samar-samar, sepertinya ia sudah tidur, Andri pun mengangkat lengannya dan melihat jam, sekarang sudah hampir fajar.

“Halo!” Ini adalah suara Anastasia.

Andri langsung berkata di telepon: “Anastasia, aku adalah Andri.”

Mendengar suara Andri, Anastasia sangat terkejut, karena sekarang sudah sangat malam, ia mulai sedikit tersadar dari tidurnya, ia penasaran dan bertanya: “Andri, semalam ini, ada apa?”

Andri langsung berkata jujur: “Anastasia, adikmu Jane masuk rumah sakit.”

Mendengar dua kata “rumah sakit”, kantuk Anastasia langsung sirna, ia bertanya dengan panik melalui telepon: “Bagaimana Jane bisa masuk rumah sakit?”

Andri tidak bisa menjelaskannya melalui telepon, ia menjawab: “Anastasia, aku tidak bisa menjelaskannya di telepon, kamu cepat datang ke La Trobe Hospital di daerah Central Park.”

Anastasia tidak bertanya banyak, ia buru-buru menjawab: “Baiklah, aku akan segera tiba.”

Dengan begitu, Andri menutup teleponnya, baru saja ia mau memasukkan ponselnya ke kantong celana, ujung matanya melihat ada pesan masuk yang belum terbaca, tadi ia belum menyadarinya, ketika membaca pesan, baru menyadari pesan itu datang dari Nora.

“Andri, kamu tidak apa-apa?” Ini adalah yang pertama, pukul sepuluh lebih sepuluh menit.

“Andri, di mana kamu?”

“Andri ……”

Andri tidak menyangka Nora mengirimkan pesan padanya, dari bahasanya, ia tahu Nora sangat khawatir, ia melihat lagi waktu pesan diterima, sepertinya dikirim ketika ia dan Jane sedang mengebut, saat itu ia tidak memiliki waktu lebih untuk melihat ponselnya, karena sedikit saja kehilangan fokus, yang akan masuk ke kamar penyelamatan malam ini adalah dirinya sendiri.

Melihat ini, Andri langsung menelepon Nora.

Teleponnya hanya berdering sekali, Nora pun langsung mengangkatnya.

“Halo! Andri, kamu di mana?” Nora bertanya dengan panik, takut terjadi sesuatu dengan ANdri.

Andri menjawab dengan dua kata: “Rumah sakit.”

“Kamu terluka?” Tiba-tiba Nora bertambah panik.

Andri menjawab: “Bukan, Jane yang terluka, aku mengantarkannya ke rumah sakit.”

Selesai mendengarkan, Nora langsung bertanya lagi: “Andri, kamu di rumah sakit mana?”

Andri menjawab jujur: “La Trobe Hospital di daerah Central Park.”

“Baiklah, aku tahu, kamu tunggu aku di rumah sakit, aku sedang ada di dekat situ.” Selesai berbicara, Nora langsung menutup telepon.

Sebenarnya, Andri sama sekali tidak tahu, belum sampai sepuluh menit setelah ia meninggalkan Komunitas Perumahan Xinhua, ketika Andri tidak membalas pesan kedua Nora, Nora mengira terjadi sesuatu dengan Andri, ia pun mengemudi ke sekeliling mencari Andri, tidak tahu kemana ia pergi, sampai terdengar suara sirine, ia menebak terjadi sesuatu, baru saja ia mau mengemudi ke arah tempat kejadian, saat itulah ponselnya berdering.

Selanjutnya, Nora pun langsung pergi ke rumah sakit, karena ketika Andri meneleponnya, ia juga sedang di daerah Central Park, arahnya pun sejalan.

Dengan cepat Andri dan Nora pun bertemu di rumah sakit, ketika Nora melihat Andri, ia melihatnya dari atas sampai ke bawah, bertanya: “Andri, kamu tidak apa kan?”

“Aku tidak apa-apa.” Ketika Andri sedang menjawab, ia mengangkat tangan dan melihat jam, Jane sudah di antar masuk rumah sakit kira-kira lima menit, tidak tahu bagaimana keadaan di dalam, ia tidak berharap terjadi sesuatu dengan Jane, karena masalah malam ini, Andri sama sekali tidak menyalahkan Jane.

Ketika Nora melihat pintu kamar darurat terbuka, ia lanjut bertanya: “Andri, apa yang terjadi?”

Andri pun menceritakan sekali lagi yang terjadi di pelabuhan nomor dua pada Nora, selesai mendengar, Nora bertanya dengan sedikit tidak mengerti: “Andri, jika ia ingin membunuhmu, mengapa kamu masih menyelamatkannya?”

Andri menghela napas: “Saat itu aku melakukan hal kejam padanya, ia ingin membunuhku, itu adalah hal yang wajar.”

Nora bertanya: “Andri, sekarang kamu lupa ingatan, bagaimana kamu tahu apa yang terjadi kala itu? Mana lagi, benarkah yang mereka katakan, masih belum bisa dibuktikan, tapi aku Nora percaya padamu, kamu adalah laki-laki yang tidak mungkin melakukan hal kejam.”

Di tengah pembicaraan, terdengar suara langkah kaki dari koridor rumah sakit, Andri menoleh, ia pun melihat bayangan Anastasia yang tidak asing lagi, ia berlari menghampiri sambil terengah-engah, ketika melihat Andri, ia bertanya dengan panik: “Andri, bagaimana dengan adikku?”

Andri menjawab: “Masih di dalam.”

Anastasia bertanya kebingungan: “Andri, bagaimana ini terjadi?” Ia sama sekali tidak tahu masalah apa yang terjadi, mengapa adiknya sendiri terbaring di ruang darurat rumah sakit, dan mengapa bisa bersama dengan Andri.

Baru saja Andri mau menjelaskan, Nora menyelak dan berkata: “Adikmu ingin membunuh Andri, juga menyuruh orang untuk mengantarkan tikus mati pada Yuni, juga ……”

Andri mendengar dan menghentikannya: “Nora, jangan bicara lagi.”

Sebenarnya tidak perlu Nora berbicara, Anastasia juga memahami emosi adiknya sendiri, kala itu setelah masalah terjadi, ia berubah menjadi orang lain, sering mimpi buruk di tengah malam, ketika terbangun menangis dan berkata ingin membunuh Andri dengan tangannya sendiri, jiwanya runtuh, Ayah Anastasia khawatir melihatnya, mendatangkan banyak psikolog terkenal untuk Jane, tapi ada satu hal yang belum terselesaikan baginya, juga menjadi beban bagi Ayah Chen.

Setelah selesai mendengar, Anastasia pun meminta maaf pada Andri: “Andri, maaf!”

Ketika Anastasia masih ingin melanjutkan berbicara, tiba-tiba ponselnya berdering, ia mengambil ponselnya dan melihat, raut wajahnya langsung berubah menjadi sangat panik, ia memegang ponselnya dan bergegas memberitahu Andri: “Andri, kamu cepat tinggalkan Kota Nanjing.”

Melihat Anastasia yang panik, Andri bertanya: “Ada aa?”

Anastasia mengejarnya: “Andri, kamu jangan bertanya, dengarkan aku, cepat tinggalkan Nanjing, tunggu hingga masalah ini mereda, aku akan meneleponmu.”

Andri masih ingin bertanya, tapi Anastasia tetap memburu-burunya: “Andri, cepat pergi!”

Nora pun sepertinya mulai melihat letak masalah, ia sibuk menarik Andri dan merayunya: “Andri, dengarkan Anastasia, cepat pergi!”

Ketika Andri dan Nora sudah menghilang di koridor rumah sakit, barulah Anastasia mengangkat telepon.

Ketika Andri meninggalkan rumah sakit, otaknya berpikir, siapa yang tadi menelepon Anastasia, mengapa ia ketakutan seperti itu? Manalagi masih memaksa Andri meninggalkan Nanjing.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu