My Charming Lady Boss - Bab 337 Perubahan raut muka

Mendengar tangisan Lucy, Yuni Lin menyadari bahwa dirinya masih hidup di dunia ini. Yuni Lin tidak tahu mengapa dirinya berada di rumah sakit dan akhirnya Lucy memberitahu kepada Yuni Lin bahwa dirinya diselamatkan oleh seorang pelajar asing dari Tiongkok.

Namun, ketika Yuni Lin siuman, pelajar asing tersebut sudah pergi. Yuni Lin tidak berterima kasih kepada pria tersebut, tetapi dia malah ingin bertanya kepada pria tersebut mengapa menyelamatkan dirinya sendiri dan mengapa membiarkan dirinya sendiri hidup di dunia yang menyakitkan ini, dia ingin terlepas dari semua ini.

Selama seminggu di rumah sakit, Lucy selalu setia menemani Yuni Lin, bahkan Lucy secara diam-diam berhenti dari pekerjaannya.

Selain itu, selama menjaga Yuni Lin, setiap hari Lucy selalu menceritakan banyak hal yang menyenangkan kepadanya. Lucy juga membelikan Yuni Lin seekor kucing yang cantik dari pasar hewan peliharaan. Lucy mengerti bahwa Yuni Lin akan sangat bosan di rumah sakit, jika ada seekor kucing yang menemani Yuni Lin, maka akan sangat membantu memulihkan suasana hati Yuni Lin. Lucy meminta Yuni Lin untuk berjanji kepadanya bahwa mulai sekarang Yuni Lin tidak boleh melakukan hal-hal bodoh, jika tidak Lucy akan ikut Yuni Lin bunuh diri.

Yuni Lin ingin pergi dari dunia ini tetapi Tuhan berkehendak lain, dan dengan adanya seorang saudara perempuan yang baik seperti Lucy, Yuni Lin tidak tega membiarkan Lucy terus mengkhawatirkannya, lagi pula Lucy setiap hari datang ke rumah sakit menemani Yuni dan pacar Lucy sudah sedikit tidak senang dengan hal itu karena Lucy menghabiskan lebih banyak waktu di rumah sakit untuk menemani Yuni daripada bersama dengan pacarnya.

Oleh karena itu, Yuni Lin berjanji kepada Lucy bahwa dirinya tidak akan melakukan hal-hal bodoh lagi, dan itu membuat Lucy merasa tenang.

Seminggu kemudian, akhirnya Yuni Lin keluar dari rumah sakit. Dia pulang dengan membawa seekor kucing pemberian dari Lucy ke tempat tinggalnya sendiri. Sejak itu, suasana hati Yuni Lin semakin membaik, dia tidak lagi menangis, bahkan kadang tersenyum dengan kucing itu. Yuni Lin juga memberi sebuah nama kepada kucing tersebut, nama kucing itu adalah Kitty.

Yuni Lin melewati hari-harinya dengan membersihkan kamar tidurnya, kemudian memindahkan kursi dan duduk di balkon, membuat teh, membaca buku, berjemur di bawah sinar matahari dan menyaksikan Kitty berguling di balkon.

Sebulan kemudian, Lucy mendapatkan pekerjaan baru. Dia bekerja sebagai jurnalis di sebuah agensi majalah, sering berpergian, jarang kembali ke New York dan kadang butuh beberapa bulan baru kembali. Yuni Lin merasa sangat bosan sendirian di New York, dia ingin mencari sesuatu untuk di lakukan tetapi dia tidak tahu harus berbuat apa, dia ingin memulai kehidupan barunya di Amerika Serikat, melupakan masa lalu, melupakan lelaki yang membuat dia sedih sepanjang hidupnya dan memulai kehidupan barunya di tempat ini.

Akhirnya Yuni Lin membuka sebuah kafe di dekat pantai. Setelah memiliki kafe, dia juga bertemu teman baru, meskipun mereka semuanya adalah karyawan baru tetapi mereka sangat rukun terhadap satu dengan yang lain. Beberapa orang Amerika juga sangat menghormati Yuni Lin dan semua memanggilnya Boss yang cantik dan memuji bahasa Inggris Yuni Lin yang begitu bagus.

Dengan adanya kafe ini, Yuni Lin secara bertahap keluar dai bayangan masalahnya dan mulai melupakan Andri Chen dari hidupnya. Ketika kafenya mulai banyak pengunjung, dia bisa sebagai barista membuat kopi yang lezat untuk para tamu. Meskipun rasa kopinya tidak khas, tetapi karena Yuni Lin mempunyai paras yang cantik, maka banyak pengunjung menjadi tertarik datang ke sini, akhirnya bisnis kafe ini menjadi berkembang pesat.

Ini adalah pertama kalinya Yuni Lin membuka usaha Kafe dan ternyata tidak butuh waktu lama bisnis kafenya berkembang begitu cepat, dia sangat bahagia tetapi dia masih belum tau akan masa depannya.

Pada suatu malam, ketika Yuni Lin sedang bermain dengan Kitty di depan pintu Kafe, tiba-tiba datang 5 pria berbaju kulit dan mengendarai motor Road Rash ke Kafe Yuni Lin. Masing-masing dari mereka memakai anting-anting di telinga dan di hidung dan rambut yang berwarna-warni, dan suara mesin sepeda motor mereka sengaja dibuat sedemikian keras sehingga membuat pengunjung di Kafe semua pergi.

Melihat keadaan seperti ini, Yuni Lin segera memegang Kitty di tangannya dan bergegas bertanya ke lima pria tersebut dalam bahasa Inggris : "Apa yang ingin kalian lakukan ?"

Pria berkulit hitam yang mengendarai motor Road Rash putih itu tersenyum menunjukkan sederet gigi putihnya, memeras kerutan dan berkata dalam bahasa Inggris : "Nona cantik, coba kamu tebak apa yang ingin kami lakukan?"

Yuni Lin mengancam : "Jika kalian tidak pergi, maka aku akan memanggil polisi."

Setelah itu, Yuni Lin mengeluarkan sebuah ponsel, ponsel tersebut masih tergenggam di tangan Yuni Lin tiba-tiba seorang pria yang mengendarai motor tersebut mengambil ponsel di tangan Yuni Lin dan melemparkan ponselnya ke dalam laut.

Pria berkulit hitam itu tersenyum bangga lagi dan bertanya : "Nona cantik, apakah kamu masih ingin memanggil polisi ?"

"Kalian !" Yuni Lin benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi karena ponselnya sudah dibuang dan sudah tidak mungkin untuk memanggil polisi.

Tetapi pada saat itu, beberapa karyawan Kafe berlari keluar dan melihat lima pria yang mengendarai sepeda motor itu. Yuni Lin mengira bahwa karyawannya akan bersaing dengan kelima pria tersebut, tetapi ketika karyawannya melihat kelima pria tersebut, satu demi satu dari mereka tidak ada yang berani mengatakan sepatah kata pun, karena karyawannya tahu asal usul dari kelima pria ini. Mereka adalah preman di generasi sekarang, tidak ada yang berani melawan mereka. Tidak tahu alasan apa yang membawa mereka datang ke tempat ini.

Pada saat ini, seorang karyawan berbisik kepada Yuni Lin : "Boss, mereka ke sini untuk memungut biaya perlindungan, generasi ini memiliki aturan seperti ini bahwa setiap orang yang membuka usaha di tempat ini harus memberi mereka uang setiap bulan."

Yuni Lin bertanya dengan marah : "Apakah polisi tidak peduli ?"

Karyawannya melanjutkan berkata : "Boss, polisi di sini semuanya mendengarkan mereka."

Setelah mendengar ini, Yuni Lin sangat tidak berdaya dan berpikir dalam hatinya bahwa jika Andri Chen ada di sini maka semua ini tidak akan terjadi. Ketika Yuni Lin kembali memikirkan Andri Chen, dia teringat lagi bahwa Andri Chen telah membunuh ayahnya. Jadi dengan terpaksa Yuni Lin mengatakan kepada karyawannya : "Coba kamu tanyakan kepada mereka, berapa banyak yang mereka mau, aku akan memberikannya !"

Untuk dapat bertahan hidup di tempat ini, Yuni Lin tidak punya pilihan lain selain berkompromi dengan para pria tersebut.

Oleh karena itu, karyawan Yuni Lin bertanya kepada mereka dalam bahasa Inggris : "Berapa yang kalian inginkan ?"

Pria berkulit hitam itu menancap gas motornya dua kali, kemudian menjawab : "Nona cantik, lima ribu dollar."

Ketika Yuni Lin mendengarnya, dia terkejut dan berkata : "Apa ? Lima ribu dollar ?"

Lima ribu dollar setara dengan tiga puluh ribu lebih RMB ! Kafenya Yuni Lin baru beroperasi kurang dari seminggu, dan setiap hari menghasilkan kurang dari empat ratus dollar, dan dengan mudahnya mereka meminta lima ribu dollar, ini tidak ada bedanya dengan mencuri !"

Setelah mendengar ini, pria berkulit hitam itu bertanya sambil menyeringai : "Nona cantik, apakah kamu merasa kurang ?"

Melihat kondisi ini, karyawan Yuni Lin merespon dengan buru-buru : "Tidak, tidak, kami sangat puas."

Setelah merespon, karyawan tersebut membujuk Yuni Lin : "Boss, berikan saja kepada mereka ! Kamu tidak boleh menyinggung mereka, kalau tidak bisnis kafe ini tak akan dapat dilanjutkan."

Yuni Lin benar-benar tidak tahu harus bagaimana, dia tidak punya teman di New York, di tambah dengan Lucy yang pergi ke luar negeri. Jika polisi setempat ini benar-benar seperti yang dikatakan oleh karyawannya maka Yuni Lin tidak tahu bagaimana menjalani hari-harinya di New York, tetapi apa yang bisa Yuni Lin lakukan tanpa bisnis kafe ini !

Pada akhirnya, dengan terpaksa Yuni Lin menyetujui permintaan tersebut : "Baik, aku akan memberikannya kepada kalian."

Pria berkulit hitam itu mendengar kata-kata ini, merentangkan tangannya kepada Yuni Lin dan tersenyum berkata : "Bagus sekali, Nona cantik, aku menyukaimu."

Kemudian, Yuni Lin kembali ke kafenya dan mengambil lima ribu dollar, dengan hati yang terpaksa Yuni Lin menyerahkan uang tersebut kepada pria berkulit hitam itu. Pria berkulit hitam itu menghitung sejumlah uang, mengangguk dan berkata : "Bagus, mari kita pergi !"

Setelah selesai berbicara, pria berkulit hitam dan keempat bawahannya itu pergi dengan mengendarai motor Road Rush, mereka juga bermain balap di pantai terdekat dan membuat keributan dari suara mesin motornya dan membuat banyak orang-orang di sana mengucap sumpah dalam bahasa Inggris kepada kelima pria tersebut : "FUCK !"

Tentu saja, orang-orang ini hanya diam-diam memarahi mereka, jika di dengar oleh pria berkulit hitam itu maka akan berakibat fatal.

Setelah kelima pria tersebut pergi, Yuni Lin menghela nafas. Semua uang yang diperoleh dengan susah payah di beberapa hari ini telah di ambil, dan uang yang awalnya digunakan untuk membeli bahan baku juga diambil.

Melihat keadaan Yuni Lin, karyawan berambut pendek itu berjalan ke depan Yuni Lin dan berkata dengan hormat : "Boss, pria berkulit hitam ini bernama Nick, dia tinggal tidak jauh dari sini. Mereka adalah mafia, tidak ada yang berani menyinggung mereka, kejadian seperti hari ini hanya bisa kita katakan sedang kurang beruntung."

Yuni Lin pernah mendengar tentang mafia tetapi belum pernah melihatnya sebelumnya dan Yuni Lin tidak menyangka bahwa hari ini dia telah bertemu dengan mereka.

Karyawan melanjutkan : "Bahkan polisi juga takut kepada mereka."

Merasa tidak puas, Yuni Lin kembali bertanya : "Apakah tidak ada yang bisa menangani orang-orang ini ?"

Karyawan menggelengkan kepala dan berkata : "Sebelumnya ada beberapa detektif polisi telah dimusnahkan ke laut oleh orang-orang mafia ini untuk memberi makan hiu."

Setelah mendengar ini, Yuni Lin tidak bertanya lagi, karena polisi saja tidak bisa menangani, apalagi Yuni. Yuni Lin hanya bisa mengakui seperti yang dikatakan karyawannya bahwa dirinya sedang kurang beruntung. Yuni Lin berharap setelah memberikan uang, mereka tidak lagi datang ke sini untuk membuat masalah.

Namun, Yuni Lin tidak pernah terpikir bahwa semakin baik bisnis di kafenya, semakin sering pria berkulit hitam itu datang, bahkan setiap kali jumlah uang yang diminta semakin besar sehingga membuat Yuni Lin tidak dapat melanjutkan bisnisnya.

Yuni Lin bermaksud untuk memindahkan kafe dan berpikir bahwa akan baik-baik saja jika dia pergi dari sini.

Namun, pada sore harinya, pria berkulit hitam bersama beberapa pria lain tiba di kafe Yuni Lin. Yuni Lin mengira bahwa mereka datang ke sini hanya untuk meminta uang, tetapi ketika Yuni Lin berencana memberi mereka uang untuk yang terakhir kalinya, ternyata mereka datang bukan masalah uang.

Pria berkulit hitam itu tersenyum kepada Yuni Lin dan berkata : "Nona Lin, bolehkah aku berteman denganmu ?"

Yuni Lin menolak secara langsung : "Tidak boleh."

Pria berkulit hitam itu tidak menyangka bahwa Yuni Lin akan menolaknya, seketika senyuman di wajah pria tersebut menjadi tegang, dia membentangkan tangannya dan bertanya dengan kesal kepada bawahannya : "Apakah kamu mendengar itu ? Dia bilang tidak boleh."

Kemdian, para pria tersebut tertawa terbahak-bahak : "Hahahaha !"

Mereka tertawa bahagia, seolah-olah Yuni Lin sedang menceritakan lelucon.

Setelah tertawa sejenak, pria berkulit hitam itu membuang motor yang dikendarainya dan berjalan selangkah demi selangkah ke arah Yuni Lin, dia menyeringai dan berkata kepada Yuni Lin dengan dingin : "Nona Lin, sebaiknya kamu berpikir dulu sebelum menjawab pertanyaanku, aku ini sangat baik, aku akan memberimu satu kesempatan lagi, jawab aku sekarang !"

Dengan keberanian, Yuni Lin menjawab : "Tidak boleh !"

Setelah mendengar ini, raut muka pria tersebut berubah drastis, dia mengerutkan kening dan bertanya lagi : "Apa yang kamu katakan ?"

Novel Terkait

My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu