My Charming Lady Boss - Bab 188 Membuat Masalah (1)

Baru saja Taopa mengulurkan tangan kanannya menganbil pistol, Andri pun langsung melihatnya, ia langsung menyulutkan rokoknya dengan kuat ke atas pergelangan tangan kanan Taopa, Taopa pun menggeram kesakitan.

“Ah!”

Kedua pria di belakang Taopa melihat ini, langsung bersiap datang membantu, Andri langsung melemparkan asbak di tangannya, asbak pun melayang dengan cepat. Mendarat dengan kencang ke atas batang hitung salah satu dari mereka, pria itu kesakitan hingga langsung memegangi hidungnya yang mengucurkan darah dan berteriak sakit.

Pria lainnya baru saja berlari ke belekang Andri Chen, baru ketika ia bersiap memukul, ia melihat pistol hitam yang mengarah ke kepalanya, wajah pria itu langsung suram, tubuhnya langsung mematung di tempat, tangannya yang siap meninju juga langsung melemas.

Andri memegang pistol, mencoba berani dan berkata: “Pukul! Pukul aku!”

Pria itu terdiam, terpaku di tempat, tidak berani bermain tangan.

Tiba-tiba Andri mengangkat kakinya, menendang dada pria itu, membuatnya mundur beberapa meter jauhnya, lalu langsung terjatuh di pintu ruangan.

Saat itu, pintu ruangan terbuka, langsung masuk enam sampai tujuh pria, melihat pistol di tangan Andri, mereka pun terdiam di tempat, karena pistol itu Andri arahkan pada mereka.

Sesaat, Andri berkata dengan kasar pada mereka: “Kalian semua bersandar di tembok dan berlutut!”

Beberapa orang tidak berani tidak patuh, hanya bisa perlahan meletakkan tangan di atas kepala, berlutut dengan patuh di ujung tembok.

Yang terjadi di depan mata ini, langsung membuat Rico terkejut, ia tidak menyangka pergerakan Andri begitu cepat, melawan lawan yang tangguh seperti Taopa, tapi permintaan yang tadi diinginkan Taopa memang kelewatan, ia tahu mau tidak mau Andri terpaksa melakukan ini.

Tapi, Rico tidak menyangka Andri bisa menaklukkan semua orang di dekat Taopa.

Taopa dibuat linglung oleh botol bir Andri, tapi mulutnya tetap menyumpah: “Brengsek! Hari ini akan kubunuh kamu!”

Andri melihat keadaan, memindahkan pistolnya ke tangan kiri, tangan kanannya memegang botol bir dari atas meja, melemparkannya satu persatu ke wajah Taopa, suara botol bir pecah pun bersahut-sahutan.

Tapi bawahan Taopa tidak ada yang berani mendekat, begitu saja memandangi Kakak Taopa mereka dipukuli.

Kira-kira Andri sudah menghabiskan seluruh botol yang terletak di meja, barulah Rico tersadar, ia sibuk menghentikannya: “Kakak Andri, jangan pecahkan lagi, kamu bisa membunuhnya.”

“Bangsat!” Umpat Andri, ia menendang kepala Taopa dengan keras, langsung saja ia pingsan di atas sofa, seluruh kepalanya dipenuhi darah.

Wanita cantik yang melihat di sisi ruangan langsung terkejut.

Andri menoleh dan menatap sejenak wanita itu, langsung memerintahkannya: “Bernyanyi!”

Wanita itu tidak berani melawan, ia pun memegang mikrofon dan bernyanyi dengan suara gemetaran.

Lagu terdengar, Andri meludah di atas lantai ruangan itu, memelototi pria lain di dalam ruangan.

Beberapa pria itu meletakkan tangannya di atas kepala, tidak ada yang berani bersuara.

Rico tahu mereka membuat masalah besar, ia sibuk berkata pada Andri: “Kakak Andri, cepat berikan pistol itu padaku!”

Rico merebut pistol yang ada di tangan Andri, lalu memburu-burunya: “Kakak Andri, cepat pergi, serahkan masalah di sini padaku.”

Pasti Andri tidak akan pergi, karena ia tahu begitu ia pergi, Rico akan terkena masalah.

“Kalau ingin pergi makan pergi bersama!” Andri berkata dengan keras kepala.

Rico pun hanya bisa mengikuti Andri bersama meninggalkan Helly’s Bar, baru berjalan ke jembatan di seberang kelab malam dan menunggu mobil, tiba-tiba Rico memukul Andri dari belakang, langsung membuat ANdri pingsan.

Tatapan Andri menjadi gelap, langsung ia kehilangan kesadarannya.

Dari dalam kantong celana Andri, Rico merogoh ponselnya, menemukan nomor telepon Rossa lalu menyimpannya ke dalam ponselnya sendiri, langsung menghentikan taksi di depan kelab malam, meletakkan Andri yang pingsan ke kursi belakang mobil, berkata pada supir taksi: “Pak, temanku mabuk, tolong antarkan dia ke Komunitas Xinhua, ini adalah uang taksinya.”

Selesai Rico berbicara, ia langsung mengeluarkan uang sejumlah 200 ribu rupiah dan memberikannya pada supir taksi, berkata dengan sopan: “Terima kasih.”

“TIdak apa-apa.” Jawab supir itu, mengambil uang yang disodorkan Rico, lalu mengemudikan taksinya dan meninggalkan Helly’s Bar.

Setelah taksi pergi, Rico langsung mengambil ponselnya dan menelepon Rossa.

Ponsel berdering sebanyak dua kali, dari ponselnya Rico mendengar suara Rossa: “Halo! Siapa ini?”

Rico langsung menjawab melalui ponselnya: “Kakak Rossa, aku adalah Rico.”

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu