My Charming Lady Boss - Bab 403 Pelabuhan Nomor Dua

Andri tahu ia tidak bisa menutupinya dari Nora, ia pun mengatakan yang sejujurnya dan menjawab: “Apakah kamu ingat Jane?”

“Tentu saja ingat!” Jawab Nora.

Andri melanjutkan berbicara: “Baru saja, aku menerima sebuah paket, paket itu datang dari Jane, aku tidak tahu bagaimana ia tahu tempat tinggalku dan Yuni.”

Mendengarnya, Nora merasa aneh, meski ia belum pernah bertemu Jane, tapi mendengar dari Anastasia, mereka adalah saudara kembar, tumbuh sangat mirip, tapi bagaimana ia tahu tempat tinggal Andri?

Ia berpikir sejenak, belum menemukan jawaban, pertemuan tertutup ini ia merasa bahwa Jane bukanlah orang sederhana, tapi mengenai paket yang dikirimkannya, Nora lebih tertarik, ia bertanya penasaran: “Apa yang ada di dalam paket?”

Andri menjawab: “Seekor tikus mati, dan juga mengancamku, mengatakn jika aku tidak muncul di pelabuhan Nanjing nomor dua pukul sepuluh malam, lain kali ia akan mengirimkan bom untuk Yuni.”

Baru saja Andri bicara sampai di sini, Nora langsung menjawab dengan panik: “Andri, sebentar lagi pukul sepuluh, sekarang aku akan datang mencarimu.”

Begitu mendengarnya, Andri langsung mencegahnya: “Nora, kamu jangan datang.”

“Kenapa?” Nora benar-benar tidak paham.

Barulah Andri menjelaskan keanehan yang terjadi di Komunitas Perumahan Xin Hua pada Nora, “Nora, malam ini tanpa sengaja aku menyadari mobil yang mengikutiku menghilang, kurasa ada yang tidak beres, malam ini lebih baik kamu jangan datang.”

Nora mengerti, ia juga merasa masalah ini sangat tidak stabil, kepolisian Nanjing sudah mengamati Andri dalam diam selama beberapa hari, tiba-tiba mereka menghilang, apa yang ingin mereka lakukan?

Namun setelah ia berpikir lebih seksama lagi, matanya memandang waktu yang hampir pukul sepuluh, jika Andri tidak lekas datang ke pertemuan, kalau saja Jane benar-benar mengirim bom apa yang harus dilakukan, yang lebih penting lagi, Nora sama sekali tidak memahami latar belakang Jane. Saat itu Andri bisa menjadi pengawal untuk Anastasia, berarti kemampuan keluarga Chen cukup besar, sekarang ia tidak memiliki waktu untuk mencari informasi, karena tidak tahu suruhan Tuan Ketiga kapan akan tiba di Nanjing, sudah lewat cukup lama, seluruh kota Nanjing masih tetap tenang, di setiap hotel besar dan tempat publik ada orang suruhan Nora, namun beberapa hari ini, memang benar tidak ada orang tak dikenal yang datang dari luar kota.

Nora juga merasa aneh, tidak tahu apa yang dilakukan Tuan Ketiga, jika seperti biasanya, orang yang sudah membunuh bawahan Tuan Ketiga, Tuan Ketiga pasti membalaskan dendam mereka, berdasarkan kesabaran Tuan Ketiga, jika menyuruh beberapa orang terlatih datang ke Nanjing, ini adalah hal yang sangat mudah, ia juga memahami keberhasilan Tuan Ketiga dalam melakukan suatu hal, namun yang sekarang terjadi di Nanjing, sangat berbeda dari biasanya.

Jadi Nanjing yang sekarang tetap damai, membuat Nora semakin takut, rasanya seperti ketenangan sebelum kematian.

Dari telepon Nora sedikit ragu, lalu berkata: “Andri, sebentar lagi aku akan pergi mencarimu.”

Andri menjawab dengan khawatir: “Nora, kalau sekarang kamu datang ke Komunitas Perumahan Xin Hua, bagaimana kalau polisi mempersiapkan banyak perangkap?”

Nora sudah menduga ini jauh-jauh hari, ia malah dengan yakin berkata: “Andri, tenanglah! Aku punya caraku sendiri, kamu tunggu aku di rumah, aku akan tiba dengan cepat.”

Mendengar sampai di sini, Andri masih ingin mengatakan sesuatu, namun Nora sudah mematikan teepon, meski ia sangat mempercayai Nora, tapi ia sedikit khawatir, kalau saja polisi benar menyiapkan perangkap di sekitar Komunitas Perumahan Xin Hua, maka kemunculan Nora di saat seperti ini, adalah membahayakan diri sendiri.

Berpikir sampai di sini, Andri bergegas masuk ke rumah Yuni, dengan teropong, berdiri di balkon memeriksa keadaan sekitar, ia mengamati cukup lama, menyadari Komunitas Perumahan Xin Hua kembali tenang, sama sekali tidak ada wilayah yang mencurigakan, membuatnya benar-benar tidak mengerti, apa yang sebenarnya sedang dilakukan oleh Erwin ini.

Sepuluh menit kemudian, tiba-tiba ponsel Yuni berdering, Andri menunduk dan melihat, ia sudah tahu panggilan itu berasal dari Nora, karena sepuluh menit lagi, sudah hampir pukul sepuluh malam.

Ponsel berdering dua kali, Andri pun langsung mengangkatnya.

“Halo.”

Terdengar suara Nora yang tidak asing dari balik ponsel: “Andri, aku sudah mengamati sekitar rumahmu, tidak ada yang aneh, sepertinya polisi benar-benar sudah pergi.”

“Apa yang sedang dilakukan para polisi itu?” Andri sedikit tidak mengerti.

Sebenarnya Nora juga tidak tahu apa rencara kepolisian Nanjing, dulu masih mengatakan melakukan pengamatan ketat terhadap Andri, sekarang malah membubarkan semua orang yang mengamati ANdri, apakah para polisi ini menyadari sesuatu.

Matanya memandangi jam yang semakin dekat, tidak bisa menolerir Nora yang terus berbicara dari telepon, dari pengeras suara ponsel lagi-lagi terdengar suara Nora: “Andri, sekarang kamu bawa Yuni keluar dari Komunitas Perumahan Xin Hua, ingat setelah keluar dari gang perumahan, belok ke kanan dan jalan terus, sampai ke perempatan dan belok kanan lagi, sampai menemukan mobil Honda berwarna hitam, dua nomor belakang plat adalah 89, pintunya tidak dikunci, setelah naik, mengemudilah dan terus putari Komunitas Perumahan Xin Hua, aku akan diam-diam mengamatimu, jika ada yang tidak beres, aku akan segera menghubungimu.”

Setelah selesai mendengarkan rencana Nora, Andri bergegas merespon: “Baiklah, aku paham.”

Selesai berbicara, Andri menutup telepon, menoleh dan melihat Yuni yang ada di sebelahnya, memburu-burunya: “Yuni, cepat ganti baju, malam ini kamu tidak boleh tinggal di sini.”

Yuni mengangguk: “Baiklah.” Lalu berjalan cepat menuju kamar tidur.

Semenit kemudian, Andri menggandeng Yuni meninggalkan Komunitas Perumahan Xin Hua, ketika berjalan sampai ke jalanan di sekitar, hati Andri sedikit gelisah, malahan Yuni yang karena terlalu panik, sempat terjatuh ketika sedang berjalan.

Andri buru-buru memapah Yuni, menggandengnya terus berjalan cepat ke arah yang ditunjuk Nora.

Dari Komunitas Perumahan Xin Hua sampai ke mobil Honda berplat 89 itu, Andri berencana menghabiskan waktu tidak sampai dua menit, setelah ia melihat mobil itu, ia langsung membuka pintu, tidak di sangka pintu supir memang benar tidak terkunci, Yuni juga duduk di sampingnya, lalu Andri mengemudikan mobil itu sesuai dengan petunjuk Nora, berkeliling di sekitaran jalan Komunitas Perumahan Xin Hua.

Saat itu, ponsel Yuni berdering, Andri buru-buru mengangkatnya.

“Halo! Nora!”

Nora berkata melalui telepon: “Andri, di sekitar sini sangat aman.”

Mendengar ini, hati Andri juga tegang, tidak tahu apa yang dilakukan kepolisian, ini justru berubah jadi pergumulannya.

Ia menunduk memandangi jam tangannya, masih ada kurang dari lima menit sampai ke pukul sepuluh malam, ia sedang ragu-ragu apakah akan pergi atau tidak, bagaimana jika yang ada di pelabuhan nomor dua adalah sebuah jebakan?

Saat itu juga, lagi-lagi terdengar suara Nora dari balik telepon.

“Andri, kamu benar berencana pergi ke pelabuhan nomor dua, mau aku menemanimu?”

Andri tahu masalah dirinya dengan Jane harus diselesaikan, jika tidak wanita ini akan melakukan hal mengejutkan lainnya, lagipula aku masih penasaran, siapa pria yang dijumpainya di pintu masuk Hotel Home hari itu, ia terlihat memiliki hubungan erat dengan Jane, sepertinya hubungan mereka tidak sederhana.

Terhadap keluarga Chen, ada sebuah pertanyaan di kepala Andri, tidak tahu apakah sama seperti yang dikatakan Anastasia.

Ia berdiam sejenak, baru membalas: “Nora, tidak usah, kamu gantikan aku menjaga Yuni saja.”

Selesai berbicara, Andri mengemudikan mobil Honda tersebut dan berhenti di halte bus, Andri berinisiatif membantu Yuni membuka pintu, berkata: “Yuni, kamu turun di sini, malam ini Nora akan mengaturkan tempat yang tepat untukmu, selesai melakukan pekerjaan, aku akan pergi mencarimu.”

Yuni tidak buru-buru turun, malah ia bertanya dengan gelisah: “Andri, kamu mau pergi kemana?”

Andri menjawab dengan santai: “Tidak apa, aku hanya keluar menyelesaikan sedikit urusan.”

Yuni tidak ingin berpisah dari Andri di saat seperti ini, ia berkata dengan keras kepala: “Andri, aku akan menemanimu pergi.”

Andri mengulurkan tangannya dan mengelus wajah Yuni, tersenyum dan menghiburnya: “Yuni menurutlah, aku akan sangat cepat kembali dan mencarimu.”

Ketika mengatakan ini, Andri menggunakan ujung matanya untuk mengira-ngira waktu di jam tangannya, jarak dari waktu perjanjian semakin lama semakin dekat, jika ia tetap tidak mengemudi menuju pelabuhan nomor dua, sepertinya ia akan telat.

“Tapi ……” Ketika Yuni masih ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba Andri menciumnya wajah Yuni, dan terus merayunya: “Menurutlah, cepat turun!”

Yuni pun turun dengan tidak rela, ketika menutup pintu mobil, Andri langsung menginjak gas, mobil Honda ini pun pergi dengan cepat.

Jarak dari Komunitas Perumahan Xin Hua sampai ke pelabuhan nomor dua tidak jauh, meski hanya tersisa beberapa menit, tapi tengah malam, jalanan di kota Nanjing begitu lega, Andri menginjak habis gasnya, dari Komunitas Perumahan Xin Hua sampai pelabuhan hanya membutuhkan enam menit, tapi ia tetap saja terlambat.

Hari semakin malam, pelabuhan itu tampak sepi, sepi hingga hantu pun tidak nampak, Andri duduk di kursi pengemudi, mengamati sekitarnya, tidka terlihat apa-apa, tidak tahu apakah Jane yang merencanakan ini semua.

Ketika Andri sedang bersiap turun, ponsel Yuni berdering, ia menunduk dan melihatnya, sepertinya sebuah pesan, pesan yang datang dari Nora.

“Andri, kamu berhati-hatilah! Aku sudah membawa Yuni ke tempat yang aman, tenanglah, jika ada sesuatu, langsung hubungi aku.”

Setelah melihat pesan itu, Andri membalasnya: “Tenanglah! Aku akan sangat berhati-hati.”

Selesai membalas pesan itu, sebuah cahaya terang tiba-tiba datang dari belakang mobil Andri, ia menoleh, sepertinya adalah lampu mobil, sinarnya terlalu terang, ia langsung menggunakan lengannya untuk menutupi, juga mencoba membuka pintu mobil dan turun.

Baru saja ia turun, ketika ia berusaha melihat mobil di belakangnya itu, tiba-tiba saja mobil itu menyalakan mesinnya, menghampiri ke arah di mana Andri berada, kecepatannya sangat cepat, mengejutkan Andri sehingga ia lekas bersembunyi, jika bukan ia dengan cepat menghindar, sepertinya mobil ini sudah menabrak Andri dan membiarkannya terbang beberapa meter jauhnya.

Tapi, baru ia bersembunyi, mobil dengan lampu terang ini tiba-tiba lagi-lagi mundur dengan kecepatan penuh, Andri terkejut dan bersembunyi kembali, beberapa kali, beberapa kali pula hampir saja Andri tertabrak dan terlempar.

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu