My Charming Lady Boss - Bab 86 Menemukan Sebuah Rahasia (1)

Sejujurnya, Andri Chen merasa panik, jika memang Tommy yang pulang, maka bisa dipastikan dia kehilangan kesempatan untuk menjaga perempuan idamannya.

Saat ini, ketukan pintu bertambah kencang, Andri pun hanya bisa memberanikan diri berjalan ke arah pintu dan mengintip lewat lubang pintu, di luar sedang berdiri seorang anak muda yang sedang mengenakan seragam kurir ekspedisi, Andri pun tersadar bahwa itu adalah kurir yang mengantarkan paket.

Barulah membuka pintu rumah, kurir yang masih muda itu bertanya dengan penuh sopan santun: “Hallo, apakah ini rumah Ibu Yuni?”

Andri Chen menganggukkan kepala: “Benar.”

Kurir itu pun menyodorkan sebuah paket berwarna abu ke Andri dan berkata: “Tolong tanda tangan disini.”

Selesai berkata, dia pun memberikan Andri sebuah pena.

Andri menerima paket itu dan menulis nama Yuni di kertas yang diberikan, lalu menunduk melihat paket berwarna abu itu, entah apa isinya.

Selesai memberi tanda tangan dan menulis nama, kurir itu mengucapkan: “Terima kasih.” Lalu berbalik badan dan pergi.

Setelah kurir itu berjalan pergi, titik fokus Andri tertuju pada kotak berwarna abu-abu itu, dia tidak tahu apa yang telah Yuni beli, setelah menutup pintu, Andri pun melihatnya dengan jelas di atas sofa, di atas paket itu tertulis nama perusahaan pakaian XX.

Dalam hati dia berpikir, mungkinkah ini pakaian yang dibeli Yuni atau sejenisnya? Ataukah ini pakaian dalam?

Andri Chen tiba-tiba merasa ingin membuka dan melihat isi paket itu, tetapi saat berpikir tindakan ini tidak terlalu sopan, lagipula dia dan Yuni hanyalah bawahan dan atasan, tunggu suatu hari nanti saja, saat perempuan idaman ini beneran menjadi pasangannya, dia baru boleh membuka paket itu seenaknya.

Sepanjang sore, Andri Chen melamun di dalam rumah Yuni, karena merasa bosan, dia pun mulai membantu perempuan idamannya membereskan rumah, lagipula sedang tidak ada kerjaan dan Yuni sedang terbaring sakit, hitung-hitung bantu dia meringankan pekerjaan rumah.

Saat jam 5 lewat tiba, pintu kamar Yuni terbuka, Andri Chen menoleh melihatnya, terlihat Yuni sudah bangun dan tetap mengenakan pakaian tidur berwarna pink itu, rambutnya berantakan, dengan wajah sedikit lebih merah dibanding sebelumnya.

Meskipun sedang sakit, wajah lemas Yuni tidak mengurangi kecantikannya sedikitpun.

Andri Chen yang sedang mengepel lantai rumah melihatnya dan bertanya dengan suara yang sangat lembut: “Kamu sudah bangun?”

Yuni yang sedang berdiri di depan pintu kamar pun melihat seisi ruangan, terlihat ruang tamunya kembali seperti baru, sungguh tidak menyangka orang ini bisa merapikan rumahnya, dia tersadar dari lamunan dan menjawab: “Ya.”

“Sudah merasa baikan?” Andri Chen bertanya dengan cemas.

Yuni menganggukkan kepala lagi: “Sudah lumayan baikan, tapi masih merasa sedikit pusing di kepala.”

Setelah mendengarnya, Andri pun meletakkan pengepel di tangan dan berjalan ke arah Yuni sambil berkata: “Direktur Lin, aku ukurkan suhu badanmu dulu, coba kita lihat apakah demamnya sudah turun.”

Yuni mengiyakan: “Ya.” Tiba-tiba kepikiran sebuah hal, dengan cepat bertanya: “Apakah tadi ada yang mengetuk pintu?”

Saat mengungkit masalah ini Andri baru kepikiran, dia melihat paket berwarna abu yang diletakkan di atas meja penyeduh teh sambil berkata: “Oh iya, kurir ekspedisi yang datang, aku sudah menerima barangmu.”

Saat Andri sedang berbicara, Yuni langsung berjalan ke arah meja itu, baru berjalan beberapa langkah saja dia merasa sangat pusing.

Andri Chen melihatnya dan langsung berlari memapahnya, sembari berkata dengan cemas: “Pelan-pelan.”

Dengan dipapah Andri, Yuni pun berdiri sampai ke samping sofa dan mengambil paket berwarna abu itu, dilihatnya sejenak.

Karena penasaran, Andri Chen pun bertanya: “Direktur Lin, apa yang kamu beli?”

Ini adalah pakaian dalam yang Yuni beli di internet, tentu saja tidak mungkin memberi tahu Andri saat ini, demi mencegah dia berpikir sembarangan, dia pun lebih baik berbohong: “Oh, bukan apa-apa, hanya beberapa helai baju yang dibeli dari internet.”

Andri pun mengangguk dan tidak banyak bertanya lagi, saat ini dia malah mulai membujuk Yuni: “Direktur Lin, cepat mandi dulu, selesai mandi aku lebih mudah ukurkan suhu badanmu.”

“Iya.” Yuni mengiyakan bujukan Andri, lalu membawa kotak itu berjalan ke dalam kamarnya.

Tak berapa lama. Yuni keluar dari kamar dan saat ini sedang memegang sehelai pakaian tidur, entah seperti apa modelnya.

Melihat Yuni jalan sempoyongan, Andri pun merasa cemas, dengan segera dia menopang Yuni dan bertanya dengan niat baik: “Direktur Lin, apakah kamu bisa mandi dengan keadaan seperti ini?”

Yuni berkata dengan lemas: “Apakah kamu ingin membantuku mandi?”

Andri telat memberi respon, saat tersadar dia langsung menjawab sebuah kata: “Ya.” Setelah mengiyakannya, dia baru sadar ada yang tidak beres dengan kata-katanya, dengan segera memperbaiki: “Tidak, aku hanya….”

Yuni memotong perkataannya, menggelengkan kepala dengan tak berdaya: “Aku sudah lemas seperti ini, kamu tetap saja ingin mengambil untung dariku, sungguh tidak berperasaan!”

Seketika Andri Chen merasa dirinya bernasib malang, dengan wajah sedih dia berkata: “Direktur Lin, aku sungguh tidak bermaksud apa-apa! Aku hanya takut kamu terjatuh, lihatlah keadaanmu saat ini, jalan saja sudah seperti ini, bagaimana jika sampai terpeleset di kamar mandi?”

Yuni menoleh melihat Andri sekilas, bertanya dengan serius: “Kamu sungguh ingin membantuku mandi?”

Mendengar pertanyaan Yuni seperti itu, Andri tidak tahu harus menjawab apa, mengangguk juga salah, menggeleng juga salah, dia pun terpaksa berkata dengan terpatah-patah: “Aku…… aku tidak ada niat buruk, aku… hanya ingin membantumu saja.”

Yuni tiba-tiba berkata: “Aku bisa membiarkanmu membantuku mandi, tetapi ada satu syarat.”

Saat mendengarnya, Andri Chen merasakan darah dalam tubuhnya naik semua, seolah Yuni setuju untuk melakukan hubungan mesra atau sejenisnya.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu