My Charming Lady Boss - Bab 332 Terpaku dan tidak dapat berkata-kata

Mereka berdua yang medengar hal itu langsung berjalan ke arah jendela, mereka melihat ke arah pintu masuk Dragon Bar dari kaca jendela, ternyata benar pria bertato itu adalah orang dekat Gill, setelah ia turun dari mobil, ada seorang perempuan yang mengikutinya dari belakang lalu masuk ke dalam bar itu.

Setelah melihat hal itu, Rico memastikan, "Betul, itu orangnya! Bagaimanapun aku akan tetap ingat pada orang itu, pukulannya sangat sakit saat itu."

Nora lalu menyimpan teropong dari tangannya itu, ia berseru, "Kita sudah menunggu dua hari di sini, sekarang orang dekat Gill sudah menampakkan diri."

Sekarang Andri mengerti, Gill yang menghilang tiba-tiba, pasti ada hubungan erat dengan jam tangan yang ia pakai sekarang, jam tangan ini juga yang menyimpan banyak rahasia yang tidak ia ketahui, sekarang lelaki bertato itu telah ditemukan, melalui dirinya pasti dapat diketahui dimana keberadaan Gill.

Andri kembali dari pemikirannya, ia menolehkan kepala dan berkata kepada kedua temannya, "Pikirkan cara untuk menangkapnya."

"Bagaimana menangkapnya?" kata Nora yang tidak memiliki ide sama sekali, karena tempat ini adalah markas Gill, bila mereka bertiga muncul lagi di kota itu, yang ditakutkan adalah Gill tidak akan menampakkan dirinya lagi.

Andri tidak terburu-buru menjawab, ia menyalakan rokoknya lalu berdiri di sebelah jendela, sambil berpikir ia melihat ke arah pintu masuk Dragon Bar, seperti sedang berpikir serius, Nora dan Rico pun tidak mengganggu Andri yang sedang berpikir keras, mereka pun bersabar menunggu perkataan Andri selanjutnya.

Sekitar satu jam berlalu, barulah Andri mematikan rokok yang ada di tangannya itu, ia seperti memiliki sebuah rencaa.

Akhirnya, Andri menggunakan waktu sepuluh menit untuk menyampaikan rencananya, sesudah mendengar rencana itu, Nora dan Rico hanya menganggukkan kepala mereka bergiliran.

Pada pukul 7 malam harinya, lelaki bertato itu terburu-buru berjalan keluar dari Dragon bar, tiba-tiba pula muncul belasan mobil sedan yang berbeda-beda, dari dalamnya turun puluhan orang, entah mereka ingin melakukan apa, saat melihat lelaki bertato itu dating menghampiri, mereka berbondong-bondong berjalan mendekati, lelaki bertato yang sedang merokok itu seperti mengatakan sesuatu.

Entah apa yang dikatakannya, karena Andri berada di tempat yang cukup jauh dari pintu masuk Dragon Bar, sehingga ia tidak dapat mendengarnya sama sekali.

Setelah lelaki bertato itu selesai berkata, seluruh orang-orang itu kembali masuk ke dalam mobil, lalu mengendarai mobil itu dengan kecepatan tinggi.

Tidak lama, belasan mobil itu sudah berpencar, mereka tidak menuju ke arah yang sama, tapi sebelum sampai di perempatan mereka sudah pergi ke arah yang berbeda.

Nora yang melihat kejadian ini lewat teropongnya, tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Gill, ia yang kebingungan lalu bertanya pada Andri, "Kak Andri, apa yang mereka lakukan?"

Rico juga tidak mengerti sama sekali, sepertinya orang-orang itu baru saja mendapat perintah, tapi apa perintahnya ia juga tidak tahu, terpaksa mereka memberikan seluruh pertanyaan itu pada Andri.

Andri yang telah melihat kejadian itu lalu membalikkan badannya, ia menjadi lebih kaku dan serius lalu berkata, "Kalau aku tidak salah menebak, sepertinya mereka sedang mencari kita."

"Mencari kita?" kata Nora terkejut, sepertinya tebakan Andri sangat masuk akal.

Rico lebih tidak habis pikir lagi, "Kak Andri, untuk apa mereka mencari kita?"

Andri menganalisa lagi lalu berkata, "Coba kalian pikir, setelah kita keluar dari rumah sakit, orang-orang yang membuntuti kita diam-diam itu pasti adalah orang suruhan Gill, sepertinya mereka mengincar sesuatu dari kita, tapi mereka tidak menyangka bahwa kita akan melarikan diri dengan cara seperti ini, sekarang mereka kehilangan kita, pasti mereka sangat panik."

Mendengar Analisa dari Andri, mereka berdua pun mengangguk, mereka juga tidak tahu apa yang direncanakan Gill, yang mereka inginkan hanyalah segera mengetahui dengan jelas jawaban dari permasalahan ini.

Andri lalu berkata lagi, "Sekarang ktia ikuti laki-laki bertato ini, pasti ia tidak menyangka, asalkan kita bias mengontrol dirinya, maka kita bias dengan mudah mengetahui dimana Gill berada."

Keduanya mengangguk lagi dan setuju dengan perkataan Andri.

Saat itu, Andri melihat jam di tangannya, ia lalu berkata dengan terburu-buru, "Nora, kamu diam di sini dan terus mengawasi sekitar, bila kamu menemukan tanda-tanda pergerakan Gill, segera telepon aku, aku dan Rico akan pergi mengejar pria bertato itu."

"Baik! Kalian hati-hati!" kata Nora, setelah itu Andri dan Rico langsung meninggalkan ruangan itu.

Mereka berdua berjalan di jalanan depan gedung itu, Rico melihat ke sekelilingnya, saat ia melihat tidak ada orang disekitarnya, ia berkata pada Andri dengan wajah sedih, "Kak Andri, setelah sekian lama aku menyamar, tidak pernah aku menjadi seseorang yang memalukan seperti ini, lihat! Kita berpakaian seperti ini, seperti orang tidak waras, kalau ibuku melihatnya, pasti ia akan marah besar."

Andri menjawabnya dengan suara pelan, "Mengapa kamu banyak bicara! Kamu pikir aku mau seperti ini?! Tapi tidak ada cara lain! Kamu tahan saja! Kalau saja kita bisa menemukan Gill, kita tidak perlu berdandan seperti ini."

Penyamaran mereka kali ini memang benar-benar menjadi "pemandangan" yang cantik, keluhan Rico memang ada benarnya, ia adalah seorang laki-laki dewasa, tapi harus memakai sepatu hak, mengenakan rok pendek dan berjalan anggun di jalan besar, ditambah lagi sepatu hak itu sangat tinggi, kalau Rico tidak memiliki kemampuan berjalan dengan sepatu hak, pasti ia sudah terjatuh dari tadi.

Rico berkata lagi, "Kak Andri, kamu harus menjaga rahasiaku tentang penyamaran hari ini! Kalau ketahuan teman-temanku, pasti mereka akan menertawakanku setiap hari."

"Baiklah, aku mengerti, tutup mulutmu! Bila ketahuan orang, tamatlah kita." kata Andri yang sambil mengawasi situasi sekitarnya, karena meskipun mereka sudah berdandan sebagai perempuan, tapi suara mereka tetap saja tidak bisa berubah menjadi suara perempuan, karena itu sebelumnya Nora juga sudah mengingatkan mereka agar tidak berbicara bila tidak dibutuhkakn.

Rico dan Andri pun berjalan masuk ke arah Dragon Bar dengan sepatu hak yang mereka kenakan itu.

Saat mereka masuk, pria bertato itu sedang menerima telepon di depan pintu masuk Dragon Bar, jarak keduanya dengan pria bertato itu semakin dekat, bahkan mereka dapat mendengar isi percakapannya, "Bos, anda tenang saja! Berikan aku waktu satu hari, aku pasti akan menemukan mereka...."

Setelah mendengar hal itu, semakin terbuktilah tebakan Andri sebelumnya, ternyata pria bertato itu memang sedang mencari Andri dan teman-temannya yang hilang.

Saat itu, Andri bertatapan dengan Rico, ia ingin Rico berpura-pura pingsan di hadapan pria bertato itu, lalu Andri meminta tolong pria bertato untuk menggendong Rico masuk dalam mobil, mereka lalu memohon agar pria bertato itu mau mengantarkan mereka ke tempat yang telah ditentukan.

Tapi saat sebelum Rico akan berpura-pura pingsan, sebuah taksi berhenti tepat di depan pintu masuk Dragon Bar, Andri melihat seseorang yang tidak asing turun dari taksi itu, seorang perempuan, bukan perempuan yang asing, tapi perempuan yang membuatnya sakit hati, Yuni.

Tatapan Andri terpaku, mengapa tiba-tiba Yuni muncul di tempat seperti ini.

Rico yang melihat tatapan mata Andri yang aneh pun ikut melihat ke arah Andri menatap, ia melihat Yuni turun dari taksu dan berjalan ke arah mereka.

Andri dan Rico sedang berada tidak sampai 5 meter dari pria bertato itu, Yuni berjalan ke arah mereka dengan cepat, keduanya tidak tahu harus berbuat apa, Rico pun terus menatap Andri seolah bertanya, harus bagaimana?

Andri takut Yuni dapat mengenali dirinya dan Rico, bila itu terjadi maka rencananya akan gagal total, tapi yang paling tidak dapat dimengertinya adalah mengapa Yuni dapat muncul tiba-tiba di tempat seperti ini.

Disaat seperti itu tiba-tiba Andri memeluk Rico, sungguh gerakan yang membuat orang terkejut, Rico pun tidak dapat berbuat apa-apa, ia tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh Andri! Karena tenaga Andri sangat besar, kedua bapau besar di dadanya pun menjadi kempis karena tertekan, bahkan Rico merasa kedua bapau besar di dadanya itu akan segera jatuh, kalau kedua bapau itu terjatuh, maka penyamaran mereka akan terbongkar.

Jadi, Rico kembali memeluk Andri dekat erat, lalu berbisik di telinganya, "Kak Andri, bapau yang kuselipkan hampir jatuh, aku harus bagaimana?"

"Tahan!" bisik Andri padanya, Yuni yang baru saja melewat di sebelah mereka, melihat mereka dengan tatapan aneh, untung wajah keduanya berhasil tertutupi, kalau tidak mereka bisa ketahuan. Yuni mengira mereka adalah sepasang lesbian, karena itu Yuni tidak melihatnya lebih lama, karena hal itu tidak terlalu sopan.

Setelah itu Yuni berhenti di depan pria bertato itu, ia yang sedang menerima telepon itu langsung mematikannya lalu tersenyum pada Yuni dan memberi hormat, "Nyonya besar! Mengapa anda datang kemari?"

Mendengar kata "Nyonya Besar", Andri pun mengangkat kedua alisnya, dalam hatinya ia berpikir apa yang telah terjadi.

Tapi Yuni langsung memotongnya, "Jangan panggil aku Nyonya besar, aku bukanlah bosmu."

Pria bertato itu tersenyum lalu menjawab dengan gelagapan, "Nona Yuni, mengapa anda datang kemari?"

Yuni lalu terang-terangan bertanya, "Dimana Gill? Aku ingin bertemu dengannya!"

Mendengar nama Gill, pria bertato itu terbata-bata menjawab, "Aduh.. Gill, tidak ada."

Yuni bertanya lagi, "Kemana ia pergi?"

Pria bertato itu menggelengkan kepala lalu menjawab, "Nona Yuni, aku benar-benar tidak tahu, aku juga sedang mencarinya, ada banyak urusan di bar, semuanya sedang menunggu dia untuk segera diselesaikan!"

Yuni bertanya dengan curiga, "Apakah kamu benar-benar tidak tahu, atau hanya berpura-pura saja?"

Pria bertato itu menjawab dengan perasaan, "Nona Yuni, aku benar-benar tidak tahu, beberapa dari kami juga sedang mencari kak Gill, kalau dia sudah kembali, aku akan langsung meneleponmu."

Yuni tidak memercayai perkataan pria bertato itu, ia membalikkan badan lalu dengan kesal masuk ke dalam Dragon Bar.

Pria bertato itu tahu ada masalah baru yang datang, karena Gill pernah berpesan, jangan pernah menolak Yuni, karena suatu saat nanti ia akan menjadi nyonya besar mereka, jadi pria bertato itu harus berhati-hati dalam bersikap pada Yuni, sejak Andri dan teman-temannya menghilang, hampir setiap hari Yuni datang mengunjungi Dragon Bar.

Pria bertato itu segera berjalan mengikuti Yuni, sambil berjalan mengikuti, ia terus mengatakan hal yang baik , berharap Yuni tidak akan membuat keributan di dalam bar, karena mereka masih harus berbisnis! Bila mengganggu kenyamanan pengunjung, mereka juga tidak berani menyalahkan Yuni, jadi mereka hanya bisa memanggilnya Nyonya besar.

Tidak lama, pria bertato itu dan Yuni sudah berjalan masuk ke dalam bar, Andri dan Rico yang masih berpelukkan pun merasa lega, karena kejadian tadi sangat beresiko, kalau tidak karena kepintaran Andri, maka mereka sepertinya akan ketahuan oleh Yuni.

Saat mereka berdua melepaskan pelukkannya, tiba-tiba terasa ada sesuatu dari dadanya yang jatuh, keduanya melihat ke bawah, kedua bapau yang diselipkan di dadanya itu telah menjadi gepeng dan jatuh tepat di depan sepatu hak mereka, tentu saja ini tidak terlalu penting, yang paling mengejutkan adalah, ada seorang laki-laki berkacamata yang kebetulan berjalan keluar dari dalam bar, melihat kejadian itu, laki-laki itu hanya dapat melihat dan tidak dapat berkata-kata, tatapanya itu terpaku pada tubuh Andri dan Rico.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu