My Charming Lady Boss - Bab 409 Terharu yang Tak Dapat Dideskripsikan
Andri Chen kembali dari pikirannya dan dengan cepat menjawab, "Ada apa?"
"Kemari." Suara Yuni Lin datang dari kamar mandi.
Andri Chen tidak tahu apa yang terjadi pada Yuni Lin, jadi dia bangkit dan berjalan menuju pintu kamar mandi. Dia menemukan bahwa suara air di kamar mandi berhenti. Dia mengangkat tangannya dan mengetuk pintu kamar mandi. Dia bertanya lagi, "Ada apa?"
Pada saat ini, suara Yuni Lin keluar dari kamar mandi: "Andri, bagaimana air di kamar mandi itu dingin?"
Yuni Lin baru saja selesai mengatakan ini, dan segera membuka pancuran di kamar mandi, dan air menderu lagi.
Kurang dari beberapa detik kemudian, suara air mengalir berhenti lagi.
Karena pintu kamar mandi tertutup, Andri Chen tidak tahu apa yang terjadi di dalam, jadi dia harus berspekulasi: "Yuni, apakah kamu pikir telah mengubah krannya air panas dan air dingin?"
Yuni Lin menjawab di kamar mandi: "Tidak! Itu tadi air panas, tapi sekarang airnya dingin."
"Buka pintunya dan aku akan membantu memeriksanya." Andri Chen berkata dengan ramah.
Tapi Yuni Lin di kamar mandi menjawab dengan malu, "Aku sudah telanjang."
Andri Chen tidak ragu untuk mengatakan, "Bukannya aku sudah pernah melihatnya. Buka pintunya dengan cepat. Aku akan membantumu melihat apakah ada yang salah."
Ketika Yuni Lin mendengar ini, dia tidak akan membuka pintu untuk Andri Chen. Meskipun tubuhnya sudah terlihat oleh Andri Chen, mereka bukan suami-istri. Dia masih sedikit tidak terbiasa telanjang didepan pria . Terkadang dia malu mandi dengan sesama wanita. Karena jujur, dia selalu merasa tidak nyaman. Terlebih lagi, Andri Chen masih laki-laki!
"Tidak boleh!" Yuni Lin menolak secara langsung.
Ketika Andri Chen mendengar ini, dia sangat tak berdaya. Setelah memikirkannya, dia menyarankan: "Begini saja! Kamu mandi dengan air dingin dulu untuk sementara waktu!"
Yuni Lin menolak lagi: "Tidak! Saya tidak bisa mandi dengan air dingin belakangan ini."
"Kenapa kamu tidak bisa mandi dengan air dingin?" Andri Chen tidak mengerti sama sekali.
Yuni Lin mulai meludahkan, "Karena ..."
"Karena apa?" Andri Chen bertanya dengan rasa ingin tahu.
Yuni Lin ragu-ragu untuk waktu yang lama dan hanya berkata, "Aku sedang menstruasi."
Ketika Andri Chen mendengar ini, dia mengerti bahwa Yuni Lin sedang menstruasi, jadi dia tidak bisa menyentuh air dingin. Tetapi dia tidak membuka pintu, dan dia tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam.
Andri Chen kemudian bertanya, “Bagaimana saya bisa membantumu memperbaikinya jika kamu tidak membuka pintu? Atau tidak saya panggil pelayan hotel saja untuk melihatnya?"
Mendengar bahwa Andri Chen akan pergi, Yuni Lin di kamar mandi menghentikannya dan berkata, "Kamu tidak diizinkan pergi!"
Saat ini, Yuni Lin berdiri di kamar mandi tanpa busana. Jika Andri Chen pergi, dia akan merasa tidak enak. Terutama, dia berpikir tentang pria bertopi yang dia temui di kios pinggir jalan malam ini. Topi yang dikenakannya sangat rendah. Seluruh orang terlihat dingin. Pada saat itu, suasana tegang begitu tegang sehingga Yuni Lin tidak dapat menemukan kata-kata untuk menggambarkannya, jadi dia masih memiliki rasa takut yang masih melekat di benaknya, dia tidak bisa melakukannya tanpa Andri Chen, tapi dia tidak mau jujur dengannya.
Andri Chen bertanya, "Bagaimana saya bisa mendapatkan seseorang untuk memperbaikinya jika saya tidak pergi?"
Yuni Lin berpikir dengan hati-hati, itu agak sulit bagi Andri Chen, tapi dia penuh dengan busa sabun di seluruh tubuhnya. Jika dia mengenakan pakaian lagi, itu tidak pantas. Selain itu, tidak ada handuk di hotel disini, yang mungkin merupakan alasan dari fasilitasnya sangat biasa.
Dia berpikir sebentar, dan akhirnya berkata, "Baiklah, saya akan membuka pintu nanti. Kamu akan membelakangi saya, dan kemudian saya akan keluar. Dan kamu bisa pergi ke kamar mandi untuk membantu saya memeriksanya. Setelah perbaikan , Aku akan masuk lagi! "
Andri Chen sangat tak berdaya dan harus setuju: "Oke. bibiku!"
Yuni Lin mendesak, "Kamu tidak diizinkan membuka mata, atau saya tidak akan pernah mempedulikanmu lagi."
Andri Chen sedikit bingung dan bertanya, "Yuni, kita akan segera menjadi suami-istri. Tidak apa-apa untuk meliriknya sedikit?"
Yuni Lin menjawab dengan tegas, "Ini penting, saya seorang gadis keluarga yang serius, tidak sebebas wanita-wanita di luar."
Mendengar ini, Andri Chen berpikir bahwa sang dewi adalah dewi. Dia tidak punya pilihan lain selain mengikuti.
"Baiklah! Terserah kamu."
Andri Chen tidak tahu apa yang terjadi, jadi dengarkan Yuni Lin. Dia melakukan apapun yang dia suruh lakukan.
Ketika Yuni Lin mendengar ini, dia segera bertanya pada Andri Chen, "Tutup matamu sekarang, dan aku akan membuka pintu."
"Oke, aku akan menutupnya." Andri Chen menutup matanya saat berbicara.
Saat sudah tutup mata selama kurang dari tiga detik, dia mendengar bunyi klik dari pintu kamar mandi. Meskipun punggung Andri Chen menghadap pintu kamar mandi, dia bisa merasakan cahaya unik di kamar mandi bersinar, dan suara Yuni Lin juga terdengar.
"Kamu tidak diizinkan untuk berbalik atau membuka matamu, atau aku tidak akan menikahimu."
Dalam menghadapi ancaman Yuni Lin, Andri Chen benar-benar tidak punya cara lain. Selain itu, pikirannya saat ini bukan pada Yuni Lin. Dia berpikir tentang seorang pria dengan topi dan seorang pria dengan Porsche. Karena itu, mulutnya dengan patuh menjawab: "Aku pastikan tidak akan melihat ke belakang, keluarlah dengan cepat!"
Yuni Lin keluar dari kamar mandi dengan hati-hati. Untungnya, tidak terlalu dingin di Nanjing sekarang, karena ini awal musim panas. Jika tidak, Yuni Lin akan menggigil kedinginan. Sekarang malam sangat larut. Suhu di dalam ruangan sedikit lebih tinggi. Yuni Lin hanya merasa sedikit dingin ketika dia keluar. Jika dia berjongkok, dia akan merasakannya sepenuhnya.
Ketika dia berjalan dari kamar mandi ke kamar, dia menghabiskan setidaknya beberapa menit menatap punggung Andri Chen, karena takut bahwa Andri Chen, yang selalu suka membuat hal-hal buruk berbalik tiba-tiba. Pada saat itu, dia tidak punya tempat untuk bersembunyi, karena dia tidak dapat menemukan apa pun untuk menutupi tubuhnya.
Pada saat ini, Andri Chen tidak memiliki pikiran buruk, yang mengejutkan Yuni Lin. Pernah Andri Chen tidak pernah melepaskan kesempatan yang begitu bagus, tapi hari ini dia sangat taat, yang membuat Yuni Lin merasa lebih nyaman. Karena setelah begitu banyak pengalaman, Andri Chen tampaknya telah matang banyak, dan menjadi sangat stabil berkali-kali. Dia masih sedikit tidak terbiasa dengan itu, tetapi dia berpikir tentang dia yang sering mengambil keuntungan di hari biasanya, dia selalu merasa dia sama seperti anak kecil.
Tepat ketika Yuni Lin sedang mengingat masa lalu, suara Andri Chen menghancurkan pikirannya.
"Sudah?"
Yuni Lin kembali sadar dan menjawab dengan cepat, "Oke, Kamu bisa masuk."
Andri Chen baru saja membuka matanya dan berjalan ke kamar mandi. Ketika dia memasuki kamar mandi, dia mencium aroma yang kuat. Bau ini juga dicampur dengan aroma tubuh Yuni Lin yang unik. Dia bisa menciumnya sepenuhnya.
Andri Chen pergi ke posisi pancuran, mengambilnya dan melihatnya, lalu mencoba menyalakan api, menyesuaikan suhu lagi, dan menemukan bahwa airnya benar-benar dingin. Jika dia yang mandi, tidak akan ada masalah sama sekali, tapi Yuni Lin berbeda. Bagaimanapun, dia adalah seorang wanita, dan Andri Chen ingin dia memiliki anak yang sehat untuk dirinya sendiri.
Andri Chen telah mencoba berkali-kali. Airnya masih dingin.
Yuni Lin, yang sedang menunggu di kamar, tidak tahan lagi. Dia bertanya, "Andri, sudah belum?"
Andri Chen menjawab, "Belum, saya sedang mencobanya."
Beberapa menit kemudian, Andri Chen masih belum menemukan caranya. Samar-samar dia merasa bahwa itu adalah hotelnya yang bermasalah. Jadi dia berkata kepada Yuni Lin di kamar mandi, "Nora, sepertinya hotelnya bermasalah. Atau tidak saya pergi keluar dan meminta bantuan?"
Meskipun hotel ini disebut hotel, lingkungannya tidak begitu baik. Terlihat bagus dari luar. Ketika saya masuk, saya menemukan banyak masalah. Aku bahkan tidak punya handuk mandi, dan aku bahkan tidak punya kursi di kamar. Jika bukan karena aman di sini, Andri Chen tidak akan memilih hotel seperti itu.
Begitu Yuni Lin mendengarnya, dia langsung menolak, "Tidak."
Andri Chen bertanya, "Kalau begitu apa yang bisa saya lakukan?"
Yuni Lin tidak ingin Andri Chen meninggalkan kamar, jadi dia harus melihat kamar itu dan menemukan ada pemanas air di kamar. Matanya langsung menyala dan dia dengan cepat menjawab, "Andri, aku punya cara. Ada pemanas air yang bisa merebus air agar mendidih, lalu tambahkan air untuk mandi."
Setelah mendengar ini, Andri Chen berpikir itu adalah sebuah cara, tetapi akan ada sedikit usaha dan memikirkannya. Dia menjawab, "Oke, tidak apa-apa."
Yuni Lin kemudian mengambil pemanas dan pergi ke pintu kamar mandi. Dia berkata kepada Andri Chen di kamar mandi, "Andri, tolong bantu saya untuk merebus air di dalamnya, dan kemudian tuangkan ke wastafel."
"Ya, beri aku pemanas air itu." Andri Chen memberi isyarat.
Yuni Lin dengan hati-hati menyerahkannya dan bertanya lagi, "Jangan mengintip!"
Andri Chen menjawab tanpa daya: "Bibiku, bukankah kamu kedinginan? Ayo, berikan padaku! Aku tidak akan melihatnya."
Beberapa menit kemudian, Andri Chen menggunakan pemanas air untuk merebus air untuk Yuni Lin di kamar mandi. Setelah beberapa pot air mendidih, dia mengisi wastafel dengan air. Andri Chen mencoba suhunya dan berpikir itu sudah pas. Lalu dia berkata kepada Yuni Lin di luar kamar mandi, "Nora, masuk dan cepat mandi!"
"Tutup matamu dan berdiri di tempatmu tadi." Yuni Lin memintanya lagi.
Andri Chen tidak punya pilihan selain melakukannya. Beberapa menit kemudian, Yuni Lin memasuki kamar mandi.
Pada saat pintu kamar mandi ditutup, Andri Chen bertanya dengan hati-hati: "Nora, masih ada panci berisi air mendidih dalam pemanas air. Jika air di kolam sudah dingin, kamu dapat menambahkan sedikit air mendidih dalam pemanas ke kolam. "
"Ya, aku mengerti." Yuni Lin menjawab dengan lembut.
Tepat ketika Andri Chen pergi dari pintu kamar mandi, suara Yuni Lin datang dari kamar mandi: "Andri!"
Andri Chen tidak tahu apa yang terjadi pada Yuni Lin. Dia bertanya, "Ada apa?"
Yuni Lin sangat tersentuh di kamar mandi dan berkata, "Andri, terima kasih telah merawat saya dengan sangat hati-hati."
Andri Chen tidak menyangka Yuni Lin mengatakan ini pada dirinya sendiri. Dia tersenyum dan menjawab, "Yuni, kamu adalah istriku. Jika Aku tidak peduli dengan kamu. Apakah kamu ingin orang lain peduli padamu?"
Yuni Lin tiba-tiba bertanya dengan khawatir, "Andri, apakah kamu akan baik padaku sepanjang hidupmu?"
Novel Terkait
Anak Sultan Super
Tristan XuThe Sixth Sense
AlexanderVillain's Giving Up
Axe AshciellyKembali Dari Kematian
Yeon KyeongIstri Pengkhianat
SubardiCinta Yang Tak Biasa
WennieMy Charming Lady Boss×
- Bab 1 Wanita Cantik yang Fashion
- Bab 2 Canggung
- Bab 3 Suara Alarm yang keras
- Bab 4 Misi Spesial
- Bab 5 Konter
- Bab 6 Departemen Pemasaran
- Bab 7 Ruang Kantor
- Bab 8 Restoran
- Bab 9 Mabuk
- Bab 10 Di Satu Ranjang
- Bab 11 Bawa Pulang
- Bab 12 Wanita Cantik Mandi
- Bab 13 Taruhan (1)
- Bab 13 Taruhan (2)
- Bab 14 Informasi yang menakjubkan (1)
- Bab 14 Informasi yang menakjubkan (2)
- Bab 15 Tidak bisa dipukulil tanpa perlawanan (1)
- Bab 15 Tidak bisa dipukulil tanpa perlawanan (2)
- Bab 16 Undangan dari Wanita Cantik (1)
- Bab 16 Undangan dari Wanita Cantik (2)
- Bab 17 Rayuan Kecantikan (1)
- Bab 17 Rayuan Kecantikan (2)
- Bab 18 Permainan Menegangkan (1)
- Bab 18 Permainan Menegangkan (2)
- Bab 19 - Pesta Reuni (1)
- Bab 19 Pesta Reuni (2)
- Bab 20 Toilet (1)
- Bab 20 Toilet (2)
- Bab 21 Diamond KTV (1)
- Bab 21 Diamond KTV (2)
- Bab 22 Badai (1)
- Bab 22 Badai (2)
- Bab 23 Perasaan (1)
- Bab 23 Perasaan (2)
- Bab 24 Tidak Terduga (1)
- Bab 24 Tidak Terduga (2)
- Bab 25 Kucing Liar Kecil (1)
- Bab 25 Kucing Liar Kecil(2)
- Bab 26 Ciuman Pertama (1)
- Bab 26 Ciuman Pertama (2)
- Bab 27 Melewati Malam (1)
- Bab 27 Melewati Malam (2)
- Bab 28 Menginap (1)
- Bab 28 Menginap (2)
- Bab 29 Hadiah Kecil (1)
- Bab 29 Hadiah Kecil (2)
- Bab 30 Nakal (1)
- Bab 30 Nakal (2)
- Bab 31 Peluang (1)
- Bab 31 Peluang (2)
- Bab 32 Tatapan Mata (1)
- Bab 32 Tatapan Mata (2)
- Bab 33 Rencana Gagal (1)
- Bab 33 Rencana Gagal (2)
- Bab 34 Tidak ada kontak antara pria dan wanita (1)
- Bab 34 tidak ada kontak antara pria dan wanita (2)
- Bab 35 Mendadak (1)
- Bab 35 Mendadak (2)
- Bab 36 Sembunyi-sembunyi (1)
- Bab 36 Sembunyi-sembunyi (2)
- Bab 37 Batu Sandungan (1)
- Bab 37 Batu Sandungan(2)
- Bab 38 Masalah Datang (1)
- Bab 38 Masalah Datang (2)
- Bab 39 Tersudut (1)
- Bab 39 Tersudut (2)
- Bab 40 Mabuk (1)
- Bab 40 Mabuk (2)
- Bab 41 Marah (1)
- Bab 41 Marah (1)
- Bab 42 Jatuh kedalam Lubang (1)
- Bab 42 Jatuh kedalam Lubang (2)
- Bab 43 Keindahan Pekerjaan Paruh Waktu (1)
- Bab 43 Keindahan Pekerjaan Paruh Waktu (2)
- Bab 44 Lidah Terikat (1)
- Bab 44 Lidah Terikat (2)
- Bab 45 Layanan Dewi (1)
- Bab 45 Layanan Dewi (1)
- Bab 46 Hadiah Spesial (1)
- Bab 46 Hadiah Spesial(2)
- Bab 47 Alasan Mukamu Merah (1)
- Bab 47 Alasan Mukamu Merah (2)
- Bab 48 Tangan Seorang Wanita Cantik (1)
- Bab 48 Tangan Seorang Wanita Cantik (2)
- Bab 49 Operasi Apa ? (1)
- Bab 49 Operasi Apa ? (2)
- Bab 50 Perlakuan Seperti Ini (1)
- Bab 50 Perlakuan Seperti Ini (2)
- Bab 51 Bermain Peran (1)
- Bab 51 Bermain peran (2)
- Bab 52 Kencan Buta Restoran (1)
- Bab 52 Kencan Buta Restoran (2)
- Bab 53 Tidak Dapat Diatur (1)
- Bab 53 Tidak Dapat Diatur (2)
- Bab 54 Perang Fisik (1)
- Bab 54 Perang Fisik (2)
- Bab 55 Keadaan Canggung (1)
- Bab 55 Keadaan Canggung (2)
- Bab 56 Menantu siapa ini? (1)
- Bab 56 Menantu siapa ini? (2)
- Bab 57 Mandi (1)
- Bab 57 Mandi (2)
- Bab 58 Pergi ke Peti Es (1)
- Bab 58 Pergi ke Peti Es (2)
- Bab 59 Suara yang tak menyenangkan (1)
- Bab 59 Suara yang tak menyenangkan (2)
- Bab 60 Hal yang penting (1)
- Bab 60 Hal penuh peristiwa merepotkan (2)
- Bab 61 Tuhan tidak berkehendak (1)
- Bab 61 Tuhan tidak berkehendak (2)
- Bab 62 Langsung Memimpin (1)
- Bab 62 Langsung Memimpin (2)
- Bab 63 Potret Manusia (1)
- Bab 63 Potret Manusia (2)
- Bab 64 Hotel Bisnis (1)
- Bab 64 Hotel Bisnis (2)
- Bab 65 Hal yang jahat (1)
- Bab 65 Hal yang jahat (2)
- Bab 66 penghargaan (1)
- Bab 66 penghargaan (2)
- Bab 67 memalukan (1)
- Bab 67 memalukan (2)
- Bab 68 Pinggul Dewi (1)
- Bab 68 Pinggul Dewi (2)
- Bab 69 Kejadian Tak Terduga (1)
- Bab 69 Kejadian Tak Terduga (2)
- Bab 70 Suasana Panik dan Menghebohkan (1)
- Bab 70 Suasana Panik dan Menghebohkan (2)
- Bab 71 Suasana Hati Dadakan (1)
- Bab 71 Suasana Hati Dadakan (2)
- Bab ke 72 Putri Jepang
- Bab ke 72 Putri Jepang (2)
- Bab 73 Persyaratan Bisnis (1)
- Bab 73 Persyaratan Bisnis (1)
- Bab 74 Sudah Puas Lihat Belum (1)
- Bab 74 Sudah Puas Lihat Belum (2)
- Bab 75 Pijat-memijat (1)
- Bab 75 Pijat-memijat (2)
- Bab 76 jatuh dalam jurang (1)
- Bab 76 jatuh dalam jurang (2)
- Bab 77 Rokok rasa Teh Susu
- Bab 77 Rokok rasa Teh Susu (2)
- Bab 78 Apa ini? (1)
- BAB 78 Apa ini? (2)
- Bab 79 Bayangan orang (1)
- Bab 79 Bayangan orang (2)
- BAB 80 Sebuah pesan teks (1)
- Bab 80 sebuah pesan teks (2)
- Bab 81 Cium Dulu (1)
- Bab 81 Cium Dulu (2)
- Bab 82 Menyalahgunakan Hukuman Mati (1)
- Bab 82 Menyalahgunakan Hukuman Mati (2)
- Bab 83 GudangXX (1)
- Bab 83 GudangXX (2)
- Bab 84 Anak Laki-Laki (1)
- Bab 84 Anak Laki-Laki (2)
- Bab 85 Menjaga Perempuan Idaman (1)
- Bab 85 Menjaga Perempuan Idaman (2)
- Bab 86 Menemukan Sebuah Rahasia (1)
- Bab 86 Menemukan Sebuah Rahasia (2)
- Bab 87 Pekerjaan Yang Berat(1)
- Bab 87 Pekerjaan Yang Berat (2)
- BAB 88 Cara untuk memberikan pelajaran (1)
- BAB 88 Cara untuk memberikan pelajaran (2)
- Bab 89 Cerita Dewi (1)
- BAB 89 Cerita Dewi (2)
- Bab 90 Diluar kendali (1)
- Bab 90 Diluar kendali (2)
- Bab 91 Samar-samar (1)
- Bab 91 Samar-samar (2)
- Bab 92 Guru Cantik
- Bab 92 Guru Cantik (2)
- Bab 93 Kantor (1)
- Bab 93 Ruang Kantor (2)
- Bab 94 Jejak Pahlawan (1)
- Bab 94 Jejak Pahlawan (2)
- Bab 95 SMA Poly (1)
- Bab 95 SMA Poly (2)
- Bab 96 Paman terlalu tampan (1)
- Bab 96 Paman sangat tampan (2)
- Bab 97 Pembuat Onar (1)
- Bab 97 Pembuat Onar (2)
- Bab 98 Jangan Pergi (1)
- Bab 98 Kalau Punya Nyali Jangan Pergi (2)
- Bab 99 Sebuah Pertunjukkan Yang Bagus (1)
- Bab 99 Sebuah Pertunjukkan Yang Bagus (2)
- Bab 100 Tidak Diduga Tiba-Tiba Terjadi (1)
- Bab 100 Tidak Diduga Tiba-Tiba Terjadi (2)
- Bab 101 Restoran Barat (1)
- Bab 101 Restoran Barat (2)
- Bab 102 Duduk dulu sebentar (1)
- Bab 102 Duduk dulu sebentar (2)
- Bab 103 Omongan yang keceplosan (1)
- Bab 103 Omongan yang keceplosan (2)
- Bab 104 Ponsel yang Berbahaya (1)
- Bab 104 Ponsel yang Berbahaya (2)
- Bab 105 Suara yang Aneh (1)
- Bab 105 Suara yang Aneh (2)
- Bab 106 Mimpi yang Lama Terpendam (1)
- Bab 106 Mimpi yang Lama Terpendam (2)
- Bab 107 Sebuah perubahan(1)
- Bab 107 Sebuah perubahan(2)
- Bab 108 Ingin Cari Mati (1)
- Bab108 Ingin Cari Mati (2)
- Bab 109 Rossa Du yang rakus (1)
- Bab 109 Rossa yang rakus (2)
- BAB 110 Kecantikan Wanita (1)
- BAB 110 Kecantikan Wanita (2)
- BAB 111 Pinjam Pacar Laki-laki (1)
- BAB 111 Pinjam Pacar Laki-laki (2)
- BAB 112 Anak Muda Ganteng (1)
- BAB 112 Anak Muda Ganteng (2)
- Bab 113 Permintaan Tidak Masuk Akal (1)
- Bab 113 Permintaan Tidak Masuk Akal (2)
- Bab 114 Meminjam Kamar Mandi (1)
- Bab 114 Meminjam Kamar Mandi (2)
- Bab 115 Mau Menemanimu (1)
- Bab 115 Ingin Kamu Menemani (2)
- Bab 116 Tidur Dirumahmu (1)
- Bab 116 Tidur Dirumahmu (2)
- Bab 117 Kata yang Mengejutkan (1)
- Bab 117 Kata yang Mengejutkan (2)
- Bab 118 Kesusahan Yang Menimpa (1)
- Bab 118 Kesusahan yang Menghampiri (2)
- Bab 119 Sebuah Keberanian (1)
- Bab 119 Sebuah Keberanian (2)
- Bab 120 Hal yang Canggung (1)
- Bab 120 Hal yang Canggung (2)
- Bab 121 Pesona (1)
- Bab 121 Pesona (2)
- Bab 122 Menunggu dengan gelisah (1)
- Bab 122 Menunggu dengan gelisah (2)
- Bab 123 Kepedulian banyak orang (1)
- Bab 123 Kepedulian banyak orang (2)
- Bab 124 Melayani (1)
- Bab 124 Melayani (2)
- Bab 125 Membicarakan Tentang Wanita (1)
- Bab 125 Membicarakan Wanita (2)
- Bab 126 Bau rokok (1)
- Bab 126 Bau Rokok (2)
- Bab 127 Seperti Dijadwalkan (1)
- Bab 127 Seperti Dijadwalkan (2)
- Bab 128 Tidak dapat dirahasiakan lagi (1)
- Bab 128 Tidak dapat dirahasiakan lagi (2)
- Bab 129 Seorang Wanita (1)
- Bab 129 Seorang Wanita (2)
- Bab 130 Dua Wanita (1)
- Bab 130 Dua Wanita (2)
- Bab 131 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 131 Hal yang Tidak Terduga (2)
- Bab 132 Wajahku Memerah (1)
- Bab 132 Wajahku Memerah (2)
- Bab 133 Murung (1)
- Bab 133 Murung (2)
- Bab 134 Delusi (1)
- Bab 134 Delusi (2)
- Bab 135 Leluconnya semakin besar (1)
- Bab 135 Leluconnya semakin besar (2)
- Bab 136 Tahun itu (1)
- Bab 136 Tahun itu (2)
- Bab 137 Tekad yang Luar Biasa (1)
- Bab 137 Tekad yang Luar Biasa (2)
- Bab 138 Rumah Sakit (1)
- Bab 138 Rumah Sakit (2)
- Bab 139 Sebuah Lagu Lama (1)
- Bab 139 Sebuah Lagu Lama (2)
- Bab 140 Hal yang Aneh (1)
- Bab 140 Hal yang Aneh (2)
- Bab 141 Kamu Menyebalkan (1)
- Bab 141 Kamu Menyebalkan (2)
- Bab 142 Indah Sekali (1)
- Bab 142 Indah Sekali (2)
- Bab 143 Tidur Satu Kamar (1)
- Bab 143 Tidur Satu Kamar (2)
- Bab 144 Suara Gemerisik (1)
- Bab 144 Suara Gemerisik (2)
- Bab 145 Serangan Sengit (1)
- Bab 145 Serangan Sengit (2)
- Bab 146 Satu Atap Rumah (1)
- Bab 146 Satu Atap Rumah (2)
- Bab 147 Hal Bagus (1)
- Bab 147 Hal Bagus (2)
- BAB 148 Rumah Sewaan Menjadi Rumah Sendiri (1)
- BAB 148 Rumah Sewaan Menjadi Rumah Sendiri (2)
- Bab 149 Tiba-tiba sadar(1)
- Bab 149 Tiba-tiba sadar (1)
- Bab 150 Permintaan yang kejam (1)
- Bab 150 Permintaan yang kejam (2)
- Bab 151 Surat Nikah (1)
- Bab 151 Surat Nikah (2)
- Bab 152 Takut aku melihatnya (1)
- Bab 152 Takut aku melihatnya (2)
- Bab 153 Pesan (1)
- Bab 153 Pesan (2)
- Bab 154 Sebenarnya siapa (1)
- Bab 154 Sebenarnya siapa (2)
- Bab 155 Keadaan darurat (1)
- Bab 155 Keadaan darurat (2)
- Bab 156 Panggilan Baru (1)
- Bab 156 Panggilan Baru (2)
- Bab 157 Sebuah Masalah (1)
- Bab 157 Sebuah Masalah (2)
- Bab 158 Apa Yang Ingin Dilakukan (1)
- Bab 158 Apa Yang Ingin Dilakukan (2)
- Bab 159 Ingin Menggendong Cucu (1)
- Bab 159 Ingin Menggendong Cucu (2)
- Bab 160 Merah Mukanya (1)
- Bab 160 Merah Mukanya (2)
- Bab 161 Sebuah Perpisahan (1)
- Bab 161 Sebuah Perpisahan (2)
- Bab 162 Siap-siap (1)
- Bab 162 Siap-siap (2)
- Bab 163 Ketegangan (1)
- Bab 163 Ketegangan (2)
- Bab 164 Impian Seumur Hidup (1)
- Bab 164 Impian Seumur Hidup (2)
- Bab 165 Kamu Harus Menikahiku (1)
- Bab 165 Kamu Harus Menikahiku (2)
- Bab 166 Sebuah Rencana (1)
- Bab 166 Sebuah Rencana (2)
- Bab 167 Wajahnya Memerah (1)
- Bab 167 Wajahnya Memerah (2)
- Bab 168 Kejadian Tidak Terduga (1)
- Bab 168 Kejadian Tidak Terduga (2)
- Bab 169 Kegagalan Total (1)
- Bab 169 Kegagalan Total (2)
- Bab 170 Mengobrol (1)
- Bab 170 Mengobrol (2)
- Bab 171 Kepanikan (1)
- Bab 171 Kepanikan (2)
- Bab 172 Berpelukan Semalaman (1)
- Bab 172 Berpelukan Semalaman (2)
- Bab 173 Berpindah-pindah (1)
- Bab 173 Berpindah-pindah (2)
- Bab 174 Ngapain di Mobil (1)
- Bab 174 Ngapain di Mobil (2)
- Bab 175 Belok Kiri Belok Kanan (1)
- Bab 175 Belok Kiri Belok Kanan (2)
- Bab 176 Restoran Barat (1)
- Bab 176 Restoran Barat (2)
- Bab 177 Pertama kali (1)
- Bab 177 Pertama kali (2)
- Bab 178 Suatu Jebakan (1)
- Bab 178 Suatu Jebakan (2)
- Bab 179 Ada masalah (1)
- Bab 179 Ada masalah (2)
- Bab 180 Takut (1)
- Bab 180 Takut (2)
- Bab 181 Ketua Kelas (1)
- Bab 181 Ketua kelas (2)
- Bab 182 Berkenalan (1)
- Bab 182 Berkenalan (2)
- Bab 183 Ketegangan yang Tidak Bisa Dijelaskan (1)
- Bab 183 Ketegangan yang Tidak Bisa Dijelaskan (2)
- Bab 184 Hadiah yang Berharga (1)
- Bab 184 Hadiah yang Berharga (2)
- Bab 185 Sangat Mendesak (1)
- Bab 185 Sangat Mendesak (2)
- Bab 186 Romance Bar (1)
- Bab 186 Romance Bar (2)
- Bab 187 Persahabatan Abadi (1)
- Bab 187 Persahabatan Abadi (2)
- Bab 188 Membuat Masalah (1)
- Bab 188 Membuat Masalah (2)
- Bab 189 Semua dari Segalanya (1)
- Bab 189 Semua dari Segalanya (2)
- Bab 190 Cepat Lihat Ini (1)
- Bab 190 Cepat Lihat Ini (2)
- Bab 191 Sunny Bay
- Bab 192 Hukuman Kecil
- Bab 193 Sebuah Pertarungan Sengit
- Bab 194 Sehari Saja
- Bab 195 Menyerah
- Bab 196 La Trobe Hospital
- Bab 197 Sebuah panggilan masuk
- Bab 198 Tidak Baik Seperti Ini
- Bab 199 The Royal Hotel
- Bab 200 Merasa Tidak Tenang
- Bab 201 Maaf
- Bab 202 Tidak bisa menahan diri
- Bab 203 Apakah kamu mencintaiku
- Bab 204 Panik
- Bab 205 Tidak rela berpisah
- Bab 206 Terus Menunggumu
- Bab 207 Sebuah Kabar Baik
- Bab 208 Seorang Wanita
- Bab 209 Nancy Lee
- Bab 210 Suara Yang Sangat Familiar
- Bab 211 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 212 Menjadi Istrimu
- Bab 213 Nasib Baik yang Tiba-tiba Datang
- Bab 214 Istriku Sayang
- Bab 215 Darurat
- Bab 216 Semakin mendekat
- Bab 217 nafas kematian
- Bab 218 Suara ribut terdengar dengan jelas
- Bab 219 Rolls Royce
- Bab 220 selembar kartu nama
- Bab 221 Pernikahan dilaksanakan
- Bab 222 Wajah penuh kecemasan
- Bab 223 Hujan lebat
- Bab 224 Mimpi yang menakutkan
- Bab 225 Orang itu menguap
- Bab 226 Sebuah Paket
- Bab 227 Sangat Miskin
- Bab 228 Ada Masalah
- Bab 229 Keterkejutan Yang Luar Biasa
- Bab 230 Perempuan Preman
- Bab 231 Meminta Bantuanmu
- Bab 232 Sedang Dalam Masalah
- Bab 233 Mendiskusikan Bisnis
- Bab 234 Cek
- Bab 235 Mulia Dan Berwibawa
- Bab 236 Sebuah Permainan
- Bab 237 Hal yang Menakutkan
- Bab 238 Situasi yang mengguncang
- Bab 239 Seperti yang diharapkan
- Bab 240 Tidak beres
- Bab 241 Cepat lihat kebelakang
- Bab 242 Dua orang Pria
- Bab 243 Apartemen Vennis
- Bab 244 Dalang dibalik semua ini
- Bab 245 Perubahan yang signifikan
- Bab 246 Mukanya Pucat
- Bab 247 Memohon Satu Hal
- Bab 248 Firasat Yang Tidak Baik
- Bab 249 Perpisahan Terakhir
- Bab 250 Kafe
- Bab 251 Sebuah Berita
- Bab 252 Pertemuan
- Bab 253 Tujuanku Mencarimu
- Bab 254 Pililhan yang Sulit
- Bab 255 Pintu Penjara
- Bab 256 Latihan Realistis
- Bab 257 Inisiatif Menciumku
- Bab 258 Selembar Foto
- Bab 259 Satu Demi Satu Titik Keraguan
- Bab 260 Rencana Laba-laba
- Bab 261 Hotel Nanjing
- Bab 262 Sulit membuka mulut
- Bab 263 Mendiskusikan suatu hal
- Bab 264 Menyesal
- Bab 265 Tidak bisa ditolong
- Bab 266 Secantik Bunga dan Permata
- Bab 267 Tidak Sulit Sama Sekali
- Bab 268 Sosok yang Familiar
- Bab 269 Wajah Pucat Pasi
- Bab 270 Perjalanan ke Kota D
- Bab 271 Tidak ingin mengungkapkan masalah
- Bab 272 Suatu tempat
- Bab 273 Situasi yang menegangkan
- Bab 274 Masalah Sepuluh tahun yang lalu
- Bab 275 Sekeluarga berkumpul
- Bab 276 Rehat Sejenak
- Bab 277 Melihat yang Seharusnya Tidak Boleh Dilihat
- Bab 278 Orang Lain
- Bab 279 Hubungan yang Semakin Dekat
- Bab 280 Hal yang Rumit
- Bab 281 Wanita Maniak
- Bab 282 Tidak saling mengenal
- Bab 283 sebuah perjanjian
- Bab 284 Pasar Malam di Kota S
- Bab 285 Sungguh tidak dapat membayangkan
- Bab 286 Romance Bar
- Bab 287 Kakak Desi
- Bab 288 Situasi yang menegangkan
- Bab 289 Ketika Fajar
- Bab 290 Sengaja Terlihat Tenang
- Bab 291 Hidup dan Mati dipertaruhkan
- Bab 292 Putus Asa
- Bab 293 Ada masalah
- Bab 294 Syarat yang berat
- Bab 295 Ikut berpatisipasi dalam aksi
- Bab 296 Pada saat Subuh
- Bab 297 Nightclub
- Bab 298 Pertumpahan darah
- Bab 299 Tidak menyalahkan dan tidak menyesal
- Bab 300 Tidak mudah untuk mati
- Bab 301 Gunung Qilin
- Bab 302 Sosok Yang Tidak Asing
- Bab 303 Kembali Pulang Ke Nanjing
- Bab 304 Hanya Dapat Menerima Takdir
- Bab 305 Perubahan Baru
- BAB 306 Sebuah Kejutan
- BAB 307 Kejadian Sebenarnya Telah Diketahui Jelas
- BAB 308 Pusat Pemandian
- BAB 309 Peristiwa Yang Terjadi Secara Tiba-tiba
- Bab 310 Irama Yang Tidak Asing
- Bab 311 Bertemu lagi
- Bab 312 Pahitnya kerinduan
- Bab 313 Mencari dengan susah payah
- Bab 314 Hal yang canggung
- Bab 315 Tercengang sebentar
- Bab 316 Dunia Benar-Benar Kecil
- Bab 317 Sebuah Jawaban
- Bab 318 Sebuah Pilihan
- Bab 319 Sudah Berubah
- Bab 320 Menjadi Wanitaku
- Bab 321 Lapangan Golf
- Bab 322 badai Kembali Datang
- Bab 323 Diluar dugaan
- Bab 324 Diluar dugaan
- Bab 325 Sembarang Mengerjakan Sesuatu
- Bab 326 Permohonan
- Bab 327 Godaan besar
- Bab 328 Sandungan
- Bab 329 Waktunya
- Bab 330 Rahasia mengejutkan
- Bab 331 Kabut yang tebal
- Bab 332 Terpaku dan tidak dapat berkata-kata
- Bab 333 Teriakan Tragis
- Bab 334 Permainan yang lebih seru
- BAB 335 Permohonan Maaf
- Bab 336 Kehidupan di New York
- Bab 337 Perubahan raut muka
- Bab 338 Pria yang memakai Helm
- Bab 339 Segumpalan asap ledakan yang berbentuk menyerupai jamur
- Bab 340 Nasib ditentukan oleh Tuhan
- Bab 341 Akur dan Damai
- Bab 342 Saling Bertatapan
- Bab 343 Kejadian Tahun Itu
- Bab 344 Pilihan Tersulit
- Bab 345 Tatapan Tajam dan Mematikan
- Bab 346 Memilih
- Bab 347 Misteri masa lalu
- Bab 348 Seorang wanita
- Bab 349 Sebuah foto
- Bab 350 Aroma yang dikenal
- Bab 351 Kembaki Ke Masa Lalu
- Bab 352 Sesuatu yang Mengejutkan
- Bab 353 Situasi yang Mendesak
- Bab 354 Kembali Muncul
- Bab 355 Membuat Langkah yang Berbahaya
- Bab 356 Sebuah Permainan
- Bab 357 Permainan Menggunakan Nyawa
- Bab 358 Tidak Ada Orang Yang Boleh Membicarakan Syarat
- Bab 359 Tidak Ada Orang Yang Boleh Membicarakan Syarat
- Bab 360 Tembakan Balik
- Bab 361 Balasan Tak Terduga
- Bab 362 Kesadaran Penting
- Bab 363 Merubah Rencana
- Bab 364 Suatu yang Tidak Terduga Terjadi
- Bab 365 Hatinya Masih Tidak Menerima
- Bab 366 Firasat Buruk
- Bab 367 Rasa Tidak Tenang
- Bab 368 Membuat Kesalahan Besar
- Bab 369 Hidup Ataupun Mati
- Bab 370 Tidak Siap
- Bab 371 Rasanya Rumah
- Bab 372 Pekerjaannya
- Bab 373 Teman Baik Seumur Hidup
- Bab 374 Meminta Bantuanmu
- Bab 375 Perubahan Besar
- Bab 376 Air Mata Pria
- Bab 377 Depan Mata Langsung Terang
- Bab 378 Tiba-tiba Datang
- Bab 379 Berpikir Yang Aneh-aneh
- Bab 380 Satu Kesempatan
- Bab 381 Peristiwa Penting
- Bab 382 Semakin Cepat Semakin Baik
- Bab 383 Tak Dapat Dilukiskan
- Bab 384 Pertemuan yang Kikuk
- Bab 385 Sebuah Perubahan yang Tidak Diduga
- Bab 386 Semua Sudah Tenang
- Bab 387 Memeluk Cucu
- Bab 388 Sebuah Bayangan Hitam
- Bab 389 Lelaki Bermasker
- Bab 390 Gerakan Misterius
- Bab 391 Ketidaksempurnaan
- Bab 392 Kita Jadi Kakak Beradik
- Bab 393 Kamu Sangatlah Cantik
- Bab 394 Tidak disangka
- Bab 395 Merinding
- Bab 396 Suatu rencana
- Bab 397 Suatu rencana
- Bab 398 Masalah pada tahun itu
- Bab 399 Masalah pada tahun itu
- Bab 400 Mengumumkan kebijaksanaan
- Bab 401 Mengumumkan Peraturan
- Bab 402 Suara Ketukan Mencurigakan
- Bab 403 Pelabuhan Nomor Dua
- Bab 404 Apa yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 405 Telepon Mencurigakan
- Bab 406 Kejadian Tak Terduga
- Bab 407 Cepat Lihat Kesana
- Bab 408 Dapat Terjadi Kapan Saja
- Bab 409 Terharu yang Tak Dapat Dideskripsikan
- Bab 410 Niat Buruk
- Bab 411 Tempat yang Misterius
- Bab 412 Bulu Kuduk Berdiri
- Bab 413 Fitur Sejati Seseorang
- Bab 414 Setiap Detik Terasa Seperti Satu Tahun
- Bab 415 Tidak Ada Jalan Keluar
- Bab 416 Pertempuran Sengit
- Bab 417 Menangis Sedih
- Bab 418 Perlahan Terlelap
- Bab 419 Menggoncang Dunia
- Bab 420 Menolak Jauh-Jauh
- Bab 421 Mimpi Buruk
- Bab 422 Pria dan Wanita
- Bab 423 Sedia Payung Sebelum Hujan
- Bab 424 Menahan Malu
- Bab 425 Topik Sensitif
- Bab 426 Ayah Seorang Anak
- Bab 427 Tidak Rela
- Bab 428 Club Pribadi
- Bab 429 Jebakan Maut
- Bab 430 Sebuah Teori
- Bab 431 Tak Terduga
- Bab 432 Video Khusus
- Bab 433 Sebuah Rumah yang Utuh
- Bab 434 Permintaan Rossa
- Bab 435 Bayangan Seseorang
- Bab 436 Sangat Sombong Menekan Orang
- BAB 437 Mendapat Perintah Menjalankan Tugas
- BAB 438 Kembali Kampung Halaman
- BAB 439 Permulaan Mimpi Buruk
- BAB 440 Napas Kematian
- Bab 441 Kata-kata terakhir
- Bab 442 Villa pribadi
- Bab 443 Kesepakatan
- Bab 444 Perubahan Yang Lucu
- Bab 445 Melambung Tinggi Keatas
- Bab 446 Ruang Bawah Tanah Hitam Pekat
- Bab 447 Penantian Yang Tiada Harapan
- Bab 448 Saat Krisis
- Bab 449 Bekerja Keras
- Bab 450 Sebutir Telur Yang Mencoba Menghancurkan Batu
- Bab 451 Menyelesaikannya
- Bab 452 Pilihan hidup dan mati
- Bab 453 Genting
- Bab 454 Tidak ada jalan
- Bab 455 Hidup dan mati
- Bab 456 Lolos dari ambang kematian
- Bab 457 Langkah demi langkah
- Bab 458 Roh Jahat
- Bab 459 Darah Terciprat
- Bab 460 Jangan mendekat
- Bab 461 Terjatuh
- Bab 462 Mati karena kehabisan nafas
- Bab 463 Tidak bisa bergerak
- Bab 464 Memori yang dulu
- Bab 465 Berada di jalan masing-masing
- Bab 466 Langit malam yang gelap
- Bab 467 Tanggung jawab
- Bab 468 Sesuatu yang aneh
- Bab 469 Supermarket Delfi
- Bab 470 Wanita Cantik
- Bab 471 Tidak ada penyesalan dalam hidup
- Bab 472 Kejahatan yang gagal ditutupi
- Bab 473 Bayangan Seseorang
- Bab 474 Mati Lebih Baik Daripada Hidup
- Bab 475 Suara Tembakan Terdengar Keras
- Bab 476 Pengejaran Dengan Taruhan Nyawa
- Bab 477 Suatu Kebenaran
- Bab 478 Kembali Lagi Ke Beichuan
- Bab 479 Sebuah Surat
- Bab 480 Perkembangan Baru
- Bab 481 Perkembangan Baru
- Bab 482 Telepon yang Aneh
- Bab 483 Perjanjian Besar
- Bab 484 Wanita Berbikini
- Bab 485 Makan Malam Romantis
- Bab 486 Sebuah album
- Bab 487 Mengembalikan ingatan
- Bab 488 Saat berbahaya
- Bab 489 Taruhan antara hidup dan mati
- Bab 490 Senang dalam kecelakaan
- Bab 491 Siluman Kecil yang Berani
- Bab 492 Salah Alarm
- Bab 493 Sebuah Mimpi Buruk
- Bab 494 Suara Bip Bip
- Bab 495 Taman Xuan Zhou
- BAB 496 Ekspresi Wajah Murung
- BAB 497 Resepsi Pernikahan Gereja
- BAB 498 Tanda Tanya Baru
- BAB 499 Sarang Cinta Mereka
- Bab 500 Pengawasan Secara Rahasia
- Bab 501 Sebuah Bayangan Punggung
- Bab 502 Berpangku Tangan
- Bab 503 Dermaga Nomor Dua
- Bab 504 Muda Dan Cantik
- Bab 505 Adegan Yang Familiar
- Bab 506 Duel Berdarah
- Bab 507 Di Ujung Nyawa
- Bab 508 Memecahkan Misteri
- Bab 509 Alasan Kebohongan
- Bab 510 Penghianatan
- Bab 511 Rencana yang penuh keberanian
- Bab 512 Kebohongan tak berdaya
- Bab 513 Bicara terus terang
- Bab 514 Tak pernah puas
- Bab 515 Badai
- Bab 516 Cahaya Merah
- Bab 517 Penembakan Gila
- Bab 518 Sangat Mengerikan
- Bab 519 Caraku Sendiri
- Bab 520 Mendapat Masalah
- Bab 521 Kotak Hitam
- Bab 522 Mau Tidak Mau
- Bab 523 Perhentian yang Baik
- Bab 524 Mengekspos Si Penjahat
- Bab 525 Darimana Asalnya Itu
- Bab 526 Detik-detik yang berbahaya dan menegangkan
- Bab 527 Berhenti tiba-tiba
- Bab 528 Meloloskan diri dengan tipuan
- Bab 529 Pandangan kosong
- Bab 530 Masa-masa itu
- Bab 531 Seperti Mendapatkan Kehidupan yang Baru
- Bab 532 Cepatlah Kalian Lihat
- Bab 533 Berpacu dengan Waktu
- Bab 534 Momen Antara Hidup dan Mati
- Bab 535 Pasangan yang Serasi
- Bab 536 Pilihan Sulit
- Bab 537 Polisi Rakyat
- Bab 538 Identitas Saat Itu
- Bab 539 Pukulan Mematikan
- Bab 540 Awal Putus Asa
- Bab 541 Hari-hari Yang Sulit
- Bab 542 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 543 Perlahan-lahan Menjauh
- Bab 544 Tempat Misterius
- Bab 545 Tempat Rahasia
- Bab 546 Tempat khusus
- Bab 547 Siksaan tiada akhir
- Bab 548 Sebuah transaksi
- Bab 549 Dalam gemerlap malam
- Bab 550 Hutan lebat di pegunungan yang dalam
- Bab 551 Tak kunjung datang
- Bab 552 Gelisah
- Bab 553 Kota jahat
- Bab 554 Kantor yang besar
- Bab 555 Florist Mansion
- Bab 556 Saat yang menegangkan
- Bab 557 Luka yang mendatangkan malapetaka
- Bab 558 Masalah datang
- Bab 559 Berpacu dengan waktu
- Bab 560 Lakukan atau mati
- Bab 561 Perlahan-lahan menjadi tua
- Bab 562 Kembali ke Nanjing
- Bab 563 Hal yang tak terduga
- Bab 564 Terjadi masalah
- Bab 565 The End