My Charming Lady Boss - Bab 127 Seperti Dijadwalkan (2)

Dia segera mengeluarkan dan melihat handphone nya, dan menyadari jika yang menelepon adalah Tommy Sun.

Dia tertengun, lalu bangkit dari tempat duduknya, berkata : “Aku akan pergi keluar untuk menerima teleponnya.”

Andri Chen tidak tahu siapa yang menelepon, dengan tidak keberatan berkata: “Kamu terima saja teleponnya di sini!”

Yuni Lin sedikit ragu, lalu masih berada di dalam kamar menerima telepon dari Tommy Sun.

“Halo!” dia menjawab telepon.

Lalu handphone nya terdengar suara Tommy Sun: “Yuni, apa kamu sudah tidur?”

Yuni Lin membalas : ”Masih belum!”

Tommy Sun berkata: “Yuni, apa hari ini kamu masih belum pulang ke rumah? Malam ini Ibu ku datang untuk mencarimu.”

Yuni Lin buru-buru menjelaskan : ”Aku masih belum pulang ke rumah, aku sekarang ada di rumah sakit.”

Mendengar dua kata rumah sakit, Tommy Sun masih berpikir bahwa Yuni Lin mendapat masalah, lalu dengan gugup bertanya: “Yuni, kamu kenapa?”

Mendengar Tommy Sun panik. Yuni Lin menjawab: “Oh, aku tidak apa-apa, hanya saja terjadi sesuatu pada karyawan perusahaan.”

“Terjadi masalah apa?” Tommy Sun sangat penasaran.

Baru lah Yuni Lin menceritakan kejadian sebenarnya yang terjadi di gudang, setelah Tommy Sun selesai mendengarnya, dia berkata dengan nada khawatir: “Untunglah dia menyelamatkan mu, jika tidak aku tidak berani membayangkannya.”

“Benar!” Yuni Lin juga teriak setuju.

Tommy Sun bertanya dengan nada khawatir: “Sekarang bagaimana lukanya?”

Yuni Lin membalas : “Sekarang dia sudah melewati masa krisis, tetapi di badannya masih terdapat banyak luka, aku sekarang berada di rumah sakit untuk menjaganya.”

Tommy Sun berkata : “Yuni, kamu juga harus menjaga dirimu sendiri, jangan sampai kelelahan, aku dengar perusahaan terjadi sesuatu, minggu depan aku kembali ke Nanjing, aku akan menemani mu melewati kesusahan ini.”

Yuni Lin tidak menyangka bahwa akan terjadi sesuatu pada perusahaannya, berita ini dengan sangat cepat sampai ke telinga Tommy Sun, atau mungkin dengan kekuatan media, Dairy Milk LTD terjadi masalah besar seperti ini, pasti setiap media di Nanjing sudah memperhatikan masalah ini, juga mungkin akan memberitakan berita Dairy Milk LTD dengan berlebihan.

“Aku tidak apa-apa.” Kata Yuni Lin menguatkan diri.

Berbicara sampai saat ini, Tommy Sun tiba-tiba teringat sesuatu, dan berkata: “Benar juga, aku ingin menyampaikan sesuatu untukmu.”

Yuni Lin terdiam, lalu bertanya karena penasaran: “Berita baik apa?”

Tommy Sun berkata: “ Keadaan ayahmu sudah membaik, dan akan segera kembali ke China.”

Sekali mendengar ini, wajah Yuni Lin tersenyum senang, dengan kaget bertanya: “Benarkah?”

Tommy Sun menjawab: “Benar, kira-kira bulan depan akan kembali pulang.”

Berita ini bagi Yuni, benar-benar kabar baik, jika ayahnya pulang, setiap hari dia dapat bertemu dengan Ayahnya, sampai dia juga bisa menjaga ayahnya sendiri.

Tommy Sun lanjut berbicara: “Ayahku mencari dokter terbaik di Amerika, menurut penelitian, jika sudah mengontrol penyakit Ayahmu, dalam masa pemulihan, Ayahmu sudah bisa berjalan.”

“Bagus sekali.” Yuni Lin sama sekali tidak tahu harus menggunakan kata-kata apa untuk menggambarkan rasa harunya.

Untuk penyakit ayahnya, dia benar-benar fokus, mencari banyak dokter sampai tak terhitung, tidak menyangka akan terjadi keajaiban.

Saat ini, dalam hatinya sangat berterima kasih pada Tommy Sun, jika bukan karena dia, mungkin Ayahnya sudah tidak ada lagi.

Ayahnya adalah satu-satunya orang tua yang dia miliki di dunia ini, dia kehilangan Ibu yang sangat disayangnya, dia tidak ingin kehilangan Ayahnya lagi.

Saat ini, Tommy Sun berbicara di telepon berkata: “Yuni, saat ini sudah sangat larut, kamu harus menjaga dirimu sendiri, aku akan kembali dalam waktu singkat, tunggu saat kita menikah nanti, Ayahnmu dapat mengikuti acara pernikahan kita.”

Saat mengungkit sampai pernikahan, senyum di wajah Yuni Lin menghilang, tergantikan dengan ekspresi sedih.

Dia terdiam sebentar, Tommy Sun segera bertanya: “Yuni, apa kamu masih mendengarkan ku?”

Yuni Lin baru kembali sadar, berkata: “Waktu sudah larut, kamu juga istirahat lebih awal!”

“Ya, kamu juga Yuni, istirahatlah lebih awal, aku mencintaimu!” Setelah selesai berkata seperti ini, Tommy Sun memutuskan sambungan telepon.

Yuni mendengar putusan sambungan telepon, dia menghembuskan nafas panjang, pernikahan seperti yang direncanakan, hatinya sangat kacau, tidak tahu kenapa, pernikahannya nanti, sama saja seperti tempat pemotongan hewan, dia sangat takut menjadi pengantin wanita, tetapi tidak bisa jika tidak begini, ditambah Ayahnya masih belum bisa bangkit berjalan dari ranjang, dan dia juga tidak mau mempermalukan keluarga Sun.

Tentu saja, Andri Chen yang di sebelahnya juga diam-diam mendengar pembicaraan Yuni Lin di telepon, dia tahu yang menelepon adalah Tommy Sun, dan seperti tadi mereka membahas soal pernikahan.

Pernikahan hampir tiba sesuai dijadwalkan, Andri Chen juga menjadi sangat panic, dia sama sekali tidak berharap Yuni Lin yang sekarang berada di hadapannya menjadi pengantin wanita Tommy Sun.

Dia ragu-ragu dalam waktu yang terbilang lama, sampai akhirnya baru membuka mulutnya: “Yuni, jika kamu benar-benar tidak ingin menikah dengan Tommy Sun, kamu bisa membicarakan soal ini dengannya sampai jelas, jika tidak…….”

Andri Chen mengatakan sampai hal ini, baru menyadari bahwa mulutnya membocorkan sesuatu.

Yuni Lin mendengar nya, mengangkat kepala, lalu bertanya dengan curiga: “Bagaimana kamu bisa tahu soal Tommy Sun?”

Mendengar ini, Andri Chen memaki dalam hati, matilah, selesai semua, semua hancur berantakan.