My Charming Lady Boss - Bab 81 Cium Dulu (1)

Andri Chen tidak mengira bahwa pesan itu dikirim oleh Yuni Lin, pesan itu berbunyi: "Apakah kamu di rumah?"

Andri Chen dengan cepat menjawab, "tidak, ada apa?"

Setelah waktu yang lama, ponsel Andri Chen baru bergetar, dia segera membukanya, pesannya berkata: "tidak apa-apa."

Andri Chen sama sekali tidak mengerti maksud dari Yuni Lin mengirim pesan ini, dia memikirkannya dalam waktu yang lama, tapi tetap tidak mengerti.

Pada saat ini, Rossa Du yang mengenakan celemek keluar dari dapur, melepas celemek dan berkata, "makan."

Andri Chen meletakkan ponselnya, duduk bersama Robin di ruang makan, dia melihat ke meja makan, menemukan bahwa sayur yang digoreng oleh Rossa Du sangat mengundang selera makan, membuatnya tidak sabar untuk menggerakkan sumpitnya.

Saat ini, Robin juga tidak nganggur, dia mengambil kue yang dibeli oleh Andri Chen dan meletakkannya di atas meja, serta menancapkan sebatang lilin. Ketika Rossa Du duduk, Robin langsung menyalakan lilin dan berkata kepada Rossa Du, "kak, cepat buat permintaan!"

Rossa Du mengangguk, menggenggam kedua tangannya erat-erat, kepala tertunduk dan membuat permintaan.

Sangat cepat, dia membuka matanya dan meniup lilin, Robin, anak nakal ini dengan gugup berkata: "aku tahu apa yang kamu minta!"

Rossa Du bertanya dengan penuh minat: "permintaan apa?"

Robin memikirkannya, menoleh dan menatap Andri Chen, tersenyum sambil berkata: "Kak, apakah kamu berharap lebih cepat menikah dengan abang ipar?"

Mendengar perkataan ini, Rossa Du ingin mengambil sandal untuk memukul anak ini, meskipun di mulut dia tertawa dan menegur Robin, tapi dalam hati dia sangat berterima kasih kepada Robin, karena suara hatinya memang seperti ini, meskipun mereka pernah melakukannya, tapi itu hanya sebuah kecelakaan, juga tidak tahu apakah Andri Chen menyukai dirinya, hubungan mereka yang sekarang tidak jelas, dibilang teman! Tapi lebih dari teman, dibilang kekasih! Sepertinya juga tidak.

"Anak nakal! Apa lagi yang kamu tebak?" Rossa Du berkata dengan canggung.

Robin membantah: "Kak, kamu masih tidak mengakuinya, aku pernah diam-diam membaca buku harianmu, kamu......"

Sebelum dia selesai berbicara, mulutnya ditutup oleh Rossa Du dengan menggunakan kue yang ada di atas meja, seluruh wajahnya penuh dengan kue.

Robin juga tidak menunjukkan kelemahan, dia mengambil kue dan mulai menyeka di wajah Rossa Du, dua kakak adik mulai kejar-mengejar di dalam ruangan, Andri Chen tertawa senang, menurutnya mereka sangat menyenangkan.

Pada saat ini, Robin berteriak: "Ipar, tolong!"

Mereka menjadi gila untuk sementara waktu, dan akhirnya kembali ke meja makan untuk menikmati makanan lezat yang dibuat Rossa Du hari ini, Andri Chen memakan daging babi rebus, merasa lezatnya tidak tertandingi, dia mengangguk dan memuji: "rasanya benar-benar enak, tidak menyangka Du yang cantik juga bisa membuat hidangan yang enak, benar-benar membuat orang melihatnya dengan pandangan yang baru!"

Rossa Du tersenyum dan bertanya: "gimana, kalau cantik emang tidak pintar masak?"

Pada saat ini, sebuah ponsel berdering, Andri Chen mengira itu miliknya, tetapi ketika akan mengeluarkan ponselnya, baru tahu bahwa ponsel Robin yang berdering.

Dia langsung menjawab: "Halo! Di mana? Oke, aku akan segera datang."

Setelah menutup telepon, Robin berkata kepada Andri Chen dan Rossa Du: "Kak, Ipar, aku mau pergi keluar. "

Rossa Du bertanya: "pergi kemana?"

Robin berkata dengan jujur: "pergi ke warnet."

Begitu mendengarnya, Rossa Du langsung tahu anak ini mau pergi bermain game lagi, terpikir bahwa Andri Chen ada di rumah, maka dia tidak menghalanginya, dia hanya menasehatinya, "kamu bawa sepeda pelan-pelan, jangan keluar untuk menimbulkan masalah."

"Aku mengerti, kak." Robin menyeka mulutnya dengan tisu, lalu berdiri.

Ketika sampai di pintu, dia menoleh ke Andri Chen dan berkata: "Ipar, jangan lupa apa yang kamu janjikan kepada saya."

"Sudah tahu." Andri Chen menjawab, Robin menutup pintu lalu pergi.

Pada saat ini, hanya ada Andri Chen dan Rossa Du yang tersisa di ruangan, apakah ini adalah harapan Rossa Du, melewati dunia milik berdua bersama Andri Chen di hari ulang tahunnya.

Dia tidak tahu apa perjanjian antara adiknya dan Andri Chen, dia bertanya dengan rasa ingin tahu: "apa yang kamu janjikan padanya?"

Andri Chen memakan sedikit sayur dan berkata: "Aku berjanji untuk mengajarinya Kung Fu, tetapi dengan syarat nilainya harus meningkat sampai sepuluh besar."

Mendengar ini, Rossa Du menggelengkan kepalanya dan berkata: "menyuruhnya masuk sepuluh besar? sama saja kau membunuhnya."

Andri Chen tersenyum dan berkata, "mungkin suatu hari dia bisa masuk sepuluh besar."

Rossa Du dengan sembarang berkata: "jika dia benar-benar masuk sepuluh besar di kelas, aku akan......"

Berbicara sampai disini, Rossa Du tiba-tiba berhenti, Andri Chen menatapnya dan bertanya dengan rasa ingin tahu, "akan apa?"

Rossa Du tiba-tiba tergagap dan berkata: "Aku akan...... berjanji untuk menyuruhnya pergi ke luar negeri."

Sebenarnya, ini bukan yang dipikirkan Rossa Du di dalam hatinya, yang ingin dia katakan tadi adalah, jika Robin benar-benar bisa masuk sepuluh besar di kelas, dia akan segera menikah, tentu saja dia ingin menikah dengan Andri Chen, untungnya dia tidak mengatakannya, atau wajahnya akan memerah.

Andri Chen terus tertawa dan berkata: "ingat apa yang kamu katakan hari ini, jangan menyesal ya!"

Rossa Du berkata dengan tegas: "Aku tidak menyesal!"

Setelah berkata-kata, tiba-tiba sebuah ponsel berdering di ruangan itu, Rossa Du melihat sekeliling, berdiri dan berkata kepada Andri Chen: "kamu makan dulu, aku pergi mengangkat telepon."

"Baik, pergilah!" Andri Chen mengangguk, kembali sibuk menggerakkan sumpitnya, dia tidak menyangka bahwa masakan Rossa Du sangat cocok dengan seleranya.

Begitu Andri Chen makan dua gigitan, dia dengan kurang jelas mendengar suara Rossa Du keluar dari dalam kamar.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu