My Charming Lady Boss - Bab 565 The End

Mario mengikuti Andri Chen masuk kedalam lift dan naik atap hotel. Di atap, juga ada polisi. Ketika polisi melihat mereka, polisi bergegas menghentikan Andri Chen dan Mario, "Apa yang sedang kalian lakukan di sini? Disini berbahaya, cepat pergi!

Andri Chen berteriak kepada polisi itu, "Minggir!"

“Kamu tidak boleh kesana!” Polisi itu menghentikannya lagi.

Andri Chen langsung memukul polisi itu hingga pingsan, meskipun usianya sudah lebih dari setengah abad tapi kungfunya masih tetap ada, beberapa petugas polisi yang melihat situasi ini bergegas mengeluarkan pistol mereka, dan membidik Andri Chen. Sisca Mi yang muncul tepat waktu langsung memberikan perintah kepada para polisi ini : "Tidak boleh tembak, semuanya turunkan pistol kalian."

Begitu Sisca Mi memberikan perintah, para polisi ini tidak berani melawan dan langsung menurunkan pistol mereka. Mereka hanya diam menyaksikan Andri Chen dan Mario berlari menuju atap.

Saat ini , di sisi atap yang lain, seorang pemuda sedang menodongkan pistol ke kepala Ervin sambil berteriak kepada semua orang dengan galak: "Semuanya mundur, jika ada yang berani mendekat, aku akan menembaknya. "

Di belakang pemuda ini ada seorang pria paruh baya yang sedang duduk dengan membelakangi Andri Chen, sebelah tangan pria paruh baya itu mengenggam sebatang rokok dan di tangan yang satunya lagi mengenggam pistol hitam. Dia terlihat sangat tenang dan tidak takut sama sekali.

Saat Andri Chen hendak mendekat, Ervin yang disandera berteriak kepada Andri Chen: "Ayah, tolong aku!"

Andri Chen langsung menenangkannya: "Ervin, jangan takut, tidak akan terjadi apa-apa kepadamu."

Sisca Mi juga ikut mendekat lalu dia berkata dengan lembut kepada pengedar narkoba yang menyandera Ervin: "Jangan gegabah, kita bisa membicarakannya baik-baik."

Pengedar narkoba itu langsung meminta: "Segera kirim helikopter kemari, atau aku akan membunuhnya."

Mendengar ucapannya, Sisca Mi langsung menyetujui permintaannya, "Baik, baik, aku akan segera meminta orang mengirim helikopter kemari."

Pengedar narkoba itu menambahkan: "Dan berikan uang tunai sejumlah empat miliyar rupiah kepada kami."

Sisca Mi juga menyetujui permintaannya: "Tidak masalah."

Saat ini, Andri Chen menatap ke pengedar narkoba ini sebentar tiba-tiba dia merasa sepertinya dia pernah bertemu dengannya, sepertinya dia pernah melihatnya di suatu tempat, tetapi setelah memikirkannya sebentar, dia tidak bisa mengingatnya, lalu dia membujuk pengedar narkoba itu: "Anak muda, turunkan pistolmu, kalau kamu mau uang aku bisa memberikannya kepadamu, tapi lepaskan dia dulu. "

"Lepaskan dia? Kamu pikir aku bodoh? Kalian semua adalah polisi busuk tukang tipu, kalian bahkan mengirim polisi yang menyamar untuk mencelakai ayah angkatku," kata pengedar narkoba itu dengan marah.

Andri Chen membujuknya sekali lagi: "Anak muda turunkan pistolmu, kalau tidak kamu akan menyesal."

Mendengar ucapannya, pengedar narkoba itu menertawakannya: "Hahaha, kamu sedang bercanda denganku!"

Saat ini, Andri Chen menatap Ervin, dan dia langsung mengerti apa yang dimaksudkan Andri.

Detik berikutnya, Ervin langsung menghajar tulang hidung pengedar narkoba itu dengan kepalanya, rasa sakit yang hebat langsung menyebar disekujur tubuh pengedar narkoba itu. Rasa sakit itu benar-benar menusuk hingga ke tulang. Andri Chen memanfaatkan satu-satunya kesempatan ini dan segera menarik pistol yang berada di pinggang Sisca dan melepaskan tembakan yang akurat ke pergelangan tangan pengedar narkoba itu.

“Dor!” Suara tembakan tiba-tiba terdengar, dan pistol yang berada di tangan pengedar narkoba itu jatuh ke lantai.

Ervin bergegas mengambil pistol yang dijatuhkan oleh pengedar narkoba itu. Saat dia hendak menembak, polisi yang berada di belakang Andri Chen segera melepaskan beberapa tembakan ke pengedar narkoba itu.

"Dor! Dor! Dor!" pengedar narkoba itu terkena beberapa peluru dan langsung jatuh ke lantai atap.

Ketika mereka hendak menembak pria paruh baya yang duduk di tepi atap dengan membelakangi mereka, pria itu tertawa.

Melihat situasi ini Sisca Mi mengangkat tangannya, dan semua orang berhenti menembak.

Saat mereka mendengar suara tawa ini, bukan hanya Andri Chen yang merasa terkejut, bahkan Sisca Mi juga terkejut, karena suara tawa itu terdengar tidak asing di telinga mereka.

Ketika kedua orang itu masih kebingungan, pria paruh baya yang duduk di tepi atap tiba-tiba berbalik, dan menatap Andri Chen dan Sisca Mi yang ada di depannya. Lalu dia berkata sambil senyum: "Kak Dong, tak disangka kita bertemu lagi.”

Andri Chen terdiam, dia tidak menyangka bahwa orang yang ada di depannya adalah Rico Wang, hal ini benar-benar diluar dugaannya.

Saat Andri Chen masih dalam keadaan kaget, Rico Wang yang sedang memegang pistol di tangan kirinya, dan memegang rokok di tangan kanannya, menghisap rokoknya dua kali lalu kemudian dia berkata kepada Andri Chen, "Kak Dong, kita sudah tidak bertemu selama 18 tahun kan?"

Andri Chen berpikir sebentar, dia sudah tidak ingat lagi, mungkin sudah selama itu.

Mendengar ucapannya, Andri Chen membujuk Rico Wang dengan tenang: "Rico, turunkan pistolmu dan menyerahlah!"

Setelah mendengar kata menyerah ini, tawa Rico Wang menjadi lebih keras, "Menyerah? Hahaha!"

Dia tertawa sebentar lalu melanjutkan berkata, "Kak Dong, tak disangka aku, Rico Wang akan jatuh ke tanganmu , aku juga tidak menyangka anakmu telah menjadi polisi, dan bahkan menjadi polisi penyamar yang bersembunyi di perusahaanku. Apakah semua ini benar diatur oleh Tuhan?”

Andri Chen tidak pernah menyangka orang yang diselidiki Ervin adalah "teman lama" yang sudah tidak bertemu selama belasan tahun.

Mendengar semua ini, Ervin yang berdiri di sampingnya sambil memegang pistol bertanya dengan heran, "Ayah, kamu kenal dia?"

Andri Chen menjawab dengan empat kata: "Lebih dari sekadar kenal."

Rico Wang langsung memperkenalkan diri: "Anak muda, aku tidak hanya kenal dengan ayahmu, sejak kecil aku tumbuh bersamanya."

Ervin Chen sangat terkejut mendengar hal ini, dia tidak pernah menyangka raja narkoba terbesar di Tiongkok adalah teman ayahnya sejak kecil. Jika hal ini diceritakan pasti tidak ada orang yang akan mempercayai hal ini.

Ketika Ervin Chen masih dalam keadaan terkejut, Rico Wang menghisap hisapan terakhir rokoknya. Lalu tiba-tiba dia teringat sesuatu. Dia melemparkan puntung rokok di lantai atap lalu menginjak puntung rokok itu sambil berkata, "Kak Dong, aku lupa memberitahumu sesuatu. . "

“Soal apa?” tanya Andri Chen.

Rico Wang menunjuk pemuda yang baru saja terbunuh, "Apakah kamu tidak merasa dia sangat mirip dengan putramu?"

Setelah mendengarkan perkataan Rico Wang ini, Andri Chen melihat pemuda itu dengan lebih seksama, semakin dia melihatnya, dia semakin merasa aneh, pemuda tadi benar-benar mirip dengan Ervin.

Ketika wajah Andri Chen berubah menjadi murung, Rico Wang berkata dengan angkuh, "Kak Dong, apakah kamu masih ingat anakmu dan Rossa Du, Daniel? Dia adalah Daniel."

Mendengar hal ini, Andri Chen dan Sisca Mi sangat terkejut. Bahkan Ervin Chen juga ikut terkejut. Dia ingat sejak kecil, Andri Chen penah memberitahu dirinya bahwa dia memiliki kakak laki-laki bernama Daniel, tetapi dia tidak menyangka kakaknya adalah pengedar narkoba yang terbunuh oleh polisi yang berada di depannya ini.

Saat Andri Chen dan Sisca Mi terbengong, Rico Wang melanjutkan berkata: "Dulu aku dan Raja Bunga memiliki kesepakatan bisnis, dia berkata, asalkan aku menyerahkan keluargamu kepadanya, kelak posisi Tuan Ketiga akan diberikan kepadaku. Tak disangka dulu kamu malah membunuh Raja Bunga. Setelah itu Daniel terus ikut denganku. Tak disangka putramu sama seperti dirimu, terlahir dengan bakat membunuh. Setelah menjalani pelatihan dari Raja Bunga sebelumnya, anak muda ini lebih kejam dari kamu dulu, tapi sayangnya! Kalian malah membunuhnya. "

Mendengar perkataannya ini, Andri Chen sangat tertekan. Dia tidak menyangka mereka sendiri yang membunuh anaknya dan Rossa Du. Dia tidak berani mempercayai kenyataan ini. Semua ini seperti mimpi, dia tidak menyangka anaknya akan menjadi pengedar narkoba. Apakah semua ini adalah hukuman dari Tuhan?

Saat ini, Andri Chen merasa sulit bernapas, tanpa sadar tubuhnya mundur dua langkah ke belakang. Melihat keadaan Andri Chen, Ervin bergegas menopang tubuh Andri Chen, dan bertanya dengan panik, "Ayah, ada apa denganmu?"

Melihat keadaan Andri Chen, tawa Rico Wang menjadi semakin senang. Dia tertawa sebentar lalu berkata, "Kak Dong, kamu menghancurkanku, aku juga tahu diriku sudah tamat. Sejak aku menginjakkan kaki di jalan ini, aku tahu tidak ada jalan untuk kembali. Tapi mulai hari ini, hidupmu akan lebih sengsara daripada mati. Kamu membunuh anak kandungmu, kamu pasti akan mendapatkan balasan! Hahaha ... "

"Bajingan! Aku akan membunuhmu!" Ervin Chen merasa sangat marah saat mendengar ucapannya.

Tapi Ervin Chen belum sempat menembak, Rico Wang yang sedang memegang pistol merentangkan tangannya, sambil tertawa, dia berkata, "Kak Dong, jika ada kehidupan selanjutnya, biarlah kita menjadi saudara lagi! Dalam kehidupan ini, aku hanya bisa memilih untuk mengecewakanmu. "

Setelah mengatakan ini, Rico Wang terus berjalan mundur kebelakang, saat dia mundur hingga ke tepi atap, dia menjatuhkan tubuhnya kebawah, tak lama jeritan yang memekakkan telinga terdengar dari lantai bawah hotel.

Rico Wang langsung mati karena jatuh dari atap, dan Andri Chen yang berdiri di atas atap juga langsung pingsan.

Ervin Chen tidak berhenti memanggil Andri Chen: "Ayah! Ayah!"

Sisca Mi juga memanggilnya dengan panik: "Andri , Andri !"

Sisca Mi bergegas memerintahkan polisi di sebelahnya: "Cepat panggil ambulans! Cepat!"

Tidak lama kemudian, suara sirene terdengar di dekat Marriott Hotel, Andri Chen langsung dibawa ke rumah sakit.

Untung saja tidak terjadi apa-apa dengannya. Saat Andri Chen siuman dan teringat dengan Daniel, dia merasa sangat sedih. Setelah Yuni Lin mengetahui hal ini, dia juga sama sekali tidak menyangka Daniel masih hidup.

Tiga hari kemudian, Andri Chen yang tertekan akhirnya menguburkan Daniel di liang kubur sebelumnya yang berada di Flower Mountain. Kali ini dia benar-benar terbaring di sini. Andri Chen juga mengubur Rico Wang di Flower Mountain. Dia tidak memakamkannya dengan Rose dan kawan-kawan, tetapi memakamkannya di sisi lain, bagaimana pun, Rico Wang pernah menjadi saudaranya, berkali-kali, jika bukan karena dia, takutnya Andri Chen juga sudah mati.

Pada hari pemakaman, hujan turun dengan sangat deras, Andri Chen berdiri di depan batu nisan Daniel, setelah bersedih sepanjang hari dia langsung pingsan. Mereka membawa Andri Chen ke rumah sakit lagi.

Setengah tahun berlalu, dengan bantuan Ervin Chen dan Yuni, perlahan-lahan kesedihan Andri Chen sudah sedikit berkurang jika dibandingkan dengan sebelumnya, Andri Chen sudah berubah, dia berubah menjadi lebih pendiam. Dalam hari-harinya, nama "Daniel" tidak boleh diucapkan, jika tidak dia pasti akan masuk ke rumah sakit lagi.

Tapi pada suatu hari, ketika Andri Chen berulang tahun, dia menemani Yuni Lin ke pasar untuk membeli sayur. Dia berencana membuat satu meja hidangan yang lezat di rumah dan pada malam hari, dia akan memanggil teman-teman baiknya ke rumah untuk merayakannya ulang tahunya. Dia tidak pernah merayakan hari ulang tahun dengan baik. Ulang tahun kali ini juga direncanakan oleh Yuni Lin. Yuni berharap dengan merayakan ulang tahunnya, Andri bisa melupakan sebentar soal Daniel.

Tapi ketika Yuni Lin menundukkan kepala dan memilih sayur di kios pinggir jalan, Andri Chen yang berdiri di sampingnya, tiba-tiba terpaku, dia menoleh dan melihat seorang wanita paruh baya yang bersiap untuk masuk ke dalam mobil. Rossa Du yang telah menghilang selama bertahun-tahun masih memiliki pesonanya. Tetapi dia sudah sedikit menua.

Ketika Rossa Du hendak menutup pintu mobil, dia juga melihat Andri Chen melalui jendela mobil, kedua orang itu melihat satu sama lain dari kejauhan ...

(Tamat)

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu