My Charming Lady Boss - Bab 423 Sedia Payung Sebelum Hujan

“Baiklah, Kak Xu. Jangan lupa dengan janjimu hari ini.”

“Jangan kahwatir! Kapan aku pernah mengingkari janjiku padamu?”

“Sini, Kak Xu. Mari kita bersulang.” Felicia mengangkat gelasnya dan menenggak birnya, “Aku lelah shooting hari ini. Aku mandi dulu.”

“Apa aku boleh membantumu?” tanya Kak Xu.

“Tentu!”

Andri Chen mendengar suara pintu kamar mandi dibuka. Tidak lama kemudian, muncul suara gemericik air dan pintu kamar mandi pun ditutup. Andri Chen tahu apa yang mereka lakukan di kamar mandi. Dia lalu memutuskan untuk menggunakan kesempatan ini untuk kabur.

Dia keluar dari bawah ranjang dan melangkah dengan pelan ke ruang tamu. Dia bisa mendengar suara tawa dari dalam kamar mandi.

“Kak Xu, jangan. Mengapa kamu genit sekali?”

“Genit? Ini belum apa-apa!”

“Oh, celaka…”

Andri Chen tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dia tidak tertarik. Dia lalu berjalan ke ruang tamu dan keluar dari kamar itu. setibanya di koridor hotel, perbincangan kedua orang tadi masih terngiang-ngiang di kepalanya. Sepertinya, mereka merencanakan sesuatu. Ketika mereka membicarakan Futari, tidak salah lagi, pasti yang mereka maksud adalah Futari Tsu. Mereka juga bertransaksi. Pria itu memberi Felicia uang sebesar 500.000 Yuan. Ini bukan hal remeh dan hal ini ada sangkut-pautnya dengan Futari Tsu. Ada untungnya juga reporter berkerumun di hotel hari ini. Kalau tidak, Andri Chen tidak akan mendengar hal tadi.

Andri Chen berjalan meninggalkan hotel itu. Hatinya berkecamuk. Andri Chen berjalan sesuai dengan petunjuk Futari Tsu. Di tempat penyeberangan kedua, dia melihat mobilnya.

Andri Chen bergegas menghampirinya. Dia tidak yakin wanita di dalam mobil itu adalah Futari Tsu karena kaca jendelanya adalah kaca satu arah. Dia tidak bisa melihat kedalam. Ketika dia hendak mengetuk kaca jendelanya, Futari Tsu membukanya lebih dulu. Dia mengenakan kaca mata hitam dan sebuah topi berukuran besar yang hampir menutupi seluruh wajahnya.

“Paman, masuklah!”

Andri Chen duduk di kursi belakang. sebelum dia menutup pintunya, Futari Tsu melihat ke sekitar jalan. dia tidak menemukan satu reporter pun. Dia akhirnya bisa menghembuskan nafas lega. Dia lalu mulai mengemudikan mobilnya.

Andri Chen teringat kalau Futari Tsu sama sekali tidak tidur tadi malam, “Futari, kamu tidak tidur sama sekali tadi malam. Apa kamu mengantuk di lokasi shooting hari ini?”

“Paman, aku tidak apa-apa. Bukan masalah bagiku untuk begadang semalaman. Aku sudah terbiasa begitu sejak aku memasuki industri ini.” ujar Futari Tsu santai.

Andri Chen tidak menyangka sesulit untuk menjadi seorang bintang. Dibalik kehidupan mewah mereka, yang ada hanya air mata.

Andri Chen melihat ke jalan, “Mau kemana kita?”

“Kita harus menemukan tempat untuk makan siang sebelum kita mati kelaparan.” jawabnya.

Andri Chen mengangguk. Dia tiba-tiba teringat percakapan dua orang di kamar hotel tadi, “Futari, apa kamu mengenal gadis bernama Felicia?”

“Felicia?” Futari Tsu mengerutkan dahinya.

Andri Chen mengangguk, “Ya. Nama panggilannya Felicia.”

“Apa maksudmu Felicia Xia?”

Andri Chen tidak tahu wanita bernama Felicia Xia. Dia sama sekali tidak melihat wanita di kamar hotel itu tadi. Dia juga tidak tahu wajah pria bernama Kak Xu. Pertanyaannya pasti sudah mengejutkan Futari Tsu.

Namun, Andri Chen samar-samar merasa Felicia Xia adalah Felicia yang berada di akmar hotel tadi.

“Apa dia bagian dari kru?” tanya Andri Chen ragu.

Futari Tsu mengangguk, “Ya. Dia memainkan drama yang sama denganku. Dia adalah pemeran utama kedua. Dia adalah sahabat baikku.”

Ketika mendengarnya mengucap kata ‘sahabat baik’, Andri Chen merasa Futari Tsu harus mengubah definisi kata itu karena mereka biasanya adalah orang terdekat yang akan menyakiti kita.

Andri Chen tidak tahu apa yang sedang direncanakan Kak Xu dan Felicia Xia. Dia ingin memberitahu apa yang didengarnya tadi, tapi dia takut Futari Tsu tidak akan mempercayainya sama sekali.

“Paman, apa kamu mengenalnya?” tanya Futari Tsu.

Andri Chen menggelengkan kepalanya, “Tidak.”

“Tidak? Lalu, bagaimana paman tahu namanya?”

Andri Chen tidak menjawabnya. Dia mengalihkan pertanyaanya, “Apa ada pria bernama Kak Xu di dalam kru mu?”

“Kak Xu?” Futari Tsu tampak bingung.

Dia berpikir sejenak lalu menggelengkan kepalanya, “Tidak ada.”

“Coba ingat-ingat lagi.” ujar Andri Chen.

Futari Tsu memutar otaknya, namun dia menggelengkan kepalanya lagi, “Paman, tidak ada orang bernama Kak Xu di kru kami.”

Futari Tsu merasa Andri Chen menanyainya pertanyaan-pertanyaan aneh. Dia tidak tahu harus berkata apa. Dia lalu bertanya, “Paman, ada apa? Mengapa kamu membawa-bawa Felicia? Apa kamu mengidolakannya?”

Andri Chen menggelengkan kepalanya, “Tidak. Aku hanya mendengar sesuatu ketika aku keluar dari hotel tadi.”

“Dengar apa?”

“Pria bernama Kak Xu dan wanita bernama Felicia sedang merencanakan sesuatu. Kak Xu memberi Felicia 500.000 Yuan sebagai hadiah. Dia menjamin Felicia untuk memerankan pemeran utama di drama selanjutnya. Dia juga bilang dia takut kamu akan mengetahui semuanya.”

Futari Tsu tampak bingung. Dia tidak tahu bagaimana Andri Chen bisa mengetahui semua ini, “Apa yang mereka rencanakan?

Andri Chen menggelengkan kepalanya, “Aku tidak tahu. Futari yang mereka maksud pasti dirimu.”

Futari Tsu membenarkannya, “Orang-orang di lokasi shooting memanggilku Futari.”

“Wanita bernama Felicia itu bukan wanita baik-baik. Lebih baik kamu menjaga jarakmu dengannya. Aku khawatir dia akan melukaimu.” ujar Andri Chen.

Futari Tsu sempat tidak mempercayai kata-kata Andri Chen barusan karena dirinya dan Felicia Xia sudah lama kenal. Mereka sudah seperti kakak adik. Felicia Xia merawatnya dnegan baik. Mereka juga memulai karirnya di saat yang sama. Mereka juga bekerja untuk perusahaan yang sama. Ketika Futari Tsu membuat masalah, Felicia Xia selalu membantunya.

Felicia Xia selalu bersikap baik pada Futari Tsu. Dia selalu menganggapnya begitu. Futari Tsu sulit mempercayai kata-kata Andri Chen, “Paman, apa paman tidak salah dengar?”

“Futari, aku dengar dengan telingaku sendiri. Bagaimana bisa aku salah dengar?”

Ketika Futari Tsu hendak bertanya lagi, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dia mengemudikan mobilnya ke tepi jalan lalu mengangkatnya. Dia mendapat telepon dari Felicia Xia.

“Halo. Felicia?” sapa Futari Tsu.

“Futari, kamu dimana?” tanya Felicia Xia.

“Aku sedang dijalan.”

“Futari, jangan kembali ke hotel. Aku melihat banyak reporter berkerumun di tempat itu. Aku berhasil kabur, kalau tidak, mereka pasti sudah mengerumuniku.”

Futari Tsu semakin ragu pada Andri Chen. Kalau bukan karena Felicia Xia, dia pasti sudah berulang kali terekspos oleh media. Kalau bukan karena bimbingan Felicia Xia, dia pasti masih seorang gadis polos yang tidak tahu apa-apa. Felicia Xia mengajarinya cara menghadapi bos-bos besar. Dia menggantikan Futari Tsu dan meminum alkoholnya. Tearkhir kali, dia minum terlalu banyak hingga mabuk.

Sejak saat itu, Futari Tsu tahu Felicia Xia tidak akan pernah melukainya. Jika dia ingin melukainya, dia sudah melakukannya sejak dulu. Mengapa harus menunggu hingga saat ini?

“Baiklah. Kamu juga hati-hati. Reporter ini semakin ahli. Aku sudah berganti hotel berkali-kali di kota ini, namun mereka selalu berhasil menemukanku. Aku tidak tahu harus tinggal dimana supaya mereka tidak menemukanku.”

“Ngomong-ngomong, Futari, aku ingin memberitahumu sebuah rahasia.”

“Rahasia apa?”

“Aku sedang jatuh cinta.”

“Apa kamu tidak takut perusahaan akan mengetahuinya?” Futari Tsu khawatir karena hal itu sudah jelas diatur oleh perusahaan mereka. Selama masa kontrak mereka, mereka dilarang untuk berhubungan dengan pria. Jika perusahaan sampai mengetahuinya, konsekuensinya bisa buruk. Jika sampai ada gosip beredar, perusahaan akan memanggil mereka.”

Felicia Xia menjawab dengan tenang, “Takut apa? Aku akan merahasiakan ini dari perusahaan. Aku juga akan berhati-hati.”

Futari Tsu tahu tidak ada yang bisa menghentikannya. Dia sendiri kesusahan merahasiakan perasaannya pada Andri Chen selama bertahun-tahun. namun, demi kontrakk perusahaan, dia akan menahannya sampai dia memiliki cukup banyak uang. Setelah itu, dia akan memutuskan semuanya sendiri.

“Felicia, jangan khawatir. Aku akan merahasiakan hal ini.”

“Hm.” jawabnya singkat, “Ah, Futari, apa kamu ingin makan malam bersama malam ini? Aku akan mengenalkan pacarku kepadamu. Dia sangat mengidolakanmu.”

“Benarkah?” Futari Tsu terkejut.

“Aku bilang padanya kalau kamu adalah sahabatku. Dia tidak percaya. Dia bahkan memintaku untuk meminta tanda tanganmu! Kamu harus datang.” Felicia Xia tertawa.

“Baiklah.”

“Sampai jumpa mala mini. Aku akan mencari tempat yang aman dari reporter. Kita akan makan dengan damai. Lagipula, kita sudah sibuk shooting akhir-akhir ini. Kita harus beristirahat”

“Baiklah. Sampai jumpa nanti malam.” Futari Tsu menutup teleponnya. Dia tampak senang.

Sebaliknya, Andri Chen merasa khawatir. Dia merasa pacar Felicia Xia adalah pria bernama Kak Xu. Namun, dia tidak yakin apa yang wanita itu rencanakan pada Futari Tsu.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu