My Charming Lady Boss - Bab 265 Tidak bisa ditolong

Robin segera bertanya lagi: "Kakak ipar, apa yang terjadi dengan kakakku?"

Andri saat ini tidak punya waktu lebih untuk menjelaskan keadaan sekarang kepada Robin, karena sekarang dia mau secepat mungkin menemukan Rossa, kalau tidak, kalau sampai terjadi sesuatu kepada Rossa, Andri pasti akan merasa bersalah seumur hidup.

"Robin, nanti baru aku jelaskan secara detil, kalau kakakmu menghubungimu, kamu ingat beritahu aku."

"Baik, kakak ipar." Kemudian, Andri langsung menutup telepon, melangkah cepat ke parkiran Sunny Day mencari-cari, namun dia tidak melihat mobil Audi baru milik Rossa, ini berarti Rossa tidak pulang kesini.

Ketika dia berjalan keluar dari parkiran, Andri melihat sekeliling, di dalam hati berpikir, sudah semalam ini, Rossa pergi kemana?

Berpikir sekian lama, Andri juga tidak mendapatkan hasil, karena selain tempat ini, Rossa sudah tidak ada tempat yang bisa dia kunjungi, bahkan tempat tinggal Gilbert Xu dulu juga sudah dijual oleh Rossa.

Malam semakin larut, Andri tidak pulang, malah terus berlari ke sana kemari di jalanan kota Nanjing, setelah berlari beberapa saat, dia lagi-lagi naik taksi, dengan bantuan supir taksi, dia kira-kira sudah mencari seluruh daerah Poly, tetap tidak menemukan jejak Rossa, Rossa seperti menghilang.

Akhirnya, Andri menyuruh supir taksi membawanya ke pantai Nanjing, setelah mencari secara teliti, Andri tetap tidak menemukan Rossa.

Ketika sudah hampir subuh, Andri yang sudah hampir meledak menerima telepon dari Robin.

Melihat telepon ini, Andri seperti memiliki sedikit harapan, dia langsung menerima telepon.

"Halo, Robin!"

Robin segera bertanya: "Kakak ipar, kakakku sudah menghubungiku, apa yang terjadi di antara kalian?"

Andri tidak bisa menjelaskan masalah antara Rossa dan dia, karena tidak bisa dijelaskan.

Menghadapi interogasi Robin, Andri hanya bisa menjawab tidak jelas: "Tidak apa-apa."

Robin bukan anak kecil, tapi dia juga tahu Rossa sedang mengandung, dia pun mencoba menasehati Andri: "Kakak ipar, kakakku sekarang sedang hamil, kalau dia berbuat salah, kamu tolong pengertian sedikit, karena....."

Robin belum selesai bicara, Andri sudah memotongnya: "Robin, bukan salah kakakmu, aku yang salah."

Robin terdiam mendengar kata-kata Andri, dengan berani menebak: "Kakak ipar, kamu tidak keluar mencari perempuan lain, kan?"

Andri langsung balik bertanya: "Kamu rasa aku adalah lelaki seperti itu?"

Robin ditanya seperti itu, berpikir sejenak, merasa tidak mungkin, tapi apa yang terjadi di antara mereka, Robin semakin ingin tahu, "Kakak ipar, kalau begitu apa yang terjadi dengan kalian?"

Andri menjawab sembarangan: "Masalah ini akan aku jelaskan nanti."

Robin percaya Andri punya alasan tersendiri, karena dia percaya Andri tidak akan melakukan sesuatu yang jahat kepada kakaknya, oleh karena itu dia tidak bertanya lagi, dan mengalihkan topik pembicaraan, berkata: "Oh iya, Kakak ipar, kakakku tadi telepon menyuruh kamu jangan khawatir, dia tidak apa-apa."

Mendengar ini, Andri langsung bertanya dengan khawatir: "Kalau begitu dia kemana? Sudah semalam ini."

Robin menjelaskan: "Kata kakakku, dia tinggal di hotel, tidak pulang malam ini, dia ingin melewati waktu sendirian."

Andri tidak mengatakan apa-apa lagi, hanya menjawab: "Baiklah kalau begitu!"

Ketika Robin bermaksud menutup telepon, Andri lagi-lagi memanggilnya: "Robin!"

Robin yang awalnya bermaksud menutup telepon pun menjawab: "Kakak ipar, ada apa?"

Andri menghirup nafas dalam, berkata: "Robin, beberapa hari lagi aku akan keluar kota, di saat aku tidak di Nanjing, kamu harus menggantikanku menjaga kakakmu, mengerti?"

Robin tidak langsung menyetujui permintaan Andri, malah merasa penasaran dengan suatu hal: "Kakak ipar, kamu mau kemana?"

Mendengar perkataan Andri tadi, Robin mungkin mengerti alasan mereka berdua bertengkar malam ini.

Andri terpaksa berbohong: "Amerika."

Mendengar ini, Robin tidak bertanya lagi, mungkin mengerti Andri pergi ke Amerika pasti karena ada hal yang sangat penting, dia pun segera menyetujui permintaan Andri: "Kakak ipar, kamu tenang saja! Aku pasti akan menjaga kakakku."

Andri berkata dari lubuk hatinya yang paling dalam: "Terima kasih."

"Kakakipar, untuk apa kamu berterimakasih kepadaku, aku adalah adik kandung kakakku, menjaganya adalah sesuatu yang memang harus aku lakukan." Robin berkata ringan.

Setelah berbicara sejenak, Andri pun menutup telepon.

Dia berdiri diam di tepi sungai Nanjing sejenak, kemudian memanggil taksi kembali ke Komunitas Xin Hua.

Ketika sampai rumah, sudah jam 1 malam, seluruh kompleks sangat hening sampai bisa mendengar suara nafasnya sendiri.

Andri kembali ke rumah dengan lelah dan rasa kecewa, menghadapi rumah yang kosong, perasaan sepi dan sunyi yang tidak bisa diungkapkan, di rumah sekarang ini, sudah bertambah sosok Rossa yang familiar, sosoknya dan Yuni yang berjalan kesana kemari membuat hati Andri sakit berdenyut-denyut.

Andri duduk di sofa ruang tamu, merokok beberapa batang rokok, tapi dia malah tidak merasa ngantuk sama sekali.

Di saat ini, ponsel Andri bergetar, dia mengambil ponselnya dan melihat, dia merasa kaget melihat sms dari Rossa, dia segera membuka sms itu, tertulis: "Andri, jangan cari aku lagi, aku tidak apa-apa, hanya ingin sendirian."

Melihat sms yang dikirim Rossa, Andri seketika tidak tahu bagaimana membalasnya.

Setelah melihat sekian lama, dia pun menulis sebuah sms, kemudian mengirimnya.

"Rossa, maaf!"

Tidak lama kemudian, Rossa lagi-lagi mengirimkan sebuah sms: "Andri, orang yang minta maaf seharusnya adalah aku, aku tidak seharusnya memasuki kehidupanmu tanpa alasan, lebih tidak seharusnya mencintaimu sampai tidak bisa ditolong seperti ini...."

Melihat sms ini, emosi Andri sekian lama tidak bisa tenang. karena saat ini dia tidak bisa menjelaskan alasannya, tapi sudah menyakiti hati Rossa.

Setelah berpikir lama, Andri tidak tahu harus bagaimana membalas sms ini, namun Rossa lagi-lagi langsung mengirimkan sms.

"Andri, apakah aku boleh memohon sesuatu kepadamu?"

Menghadapi permintaan Rossa, Andri sama sekali tidak berpikir, dia langsung menjawab: "Aku berjanji!"

Tidak lama setelah mengirimkan sms ini, Andri menerima panggilan dari Rossa.

Andri menerima panggilan: "Halo!"

Tidak terdengar suara dari speaker ponsel, Andri menunggu sejenak, baru mendengar suara Rossa dari speaker ponsel.

"Andri, apakah kamu tahu aku memohon apa darimu?" Rossa bertanya dengan suara sedikit terisak.

Andri bisa mendengar bahwa Rossa sangat sedih, berkata dengan lembut: "Tidak peduli apa, aku pasti setuju."

Rossa baru berkata: "Andri, ini adalah pertama kalinya aku hamil, juga pertama kalinya aku menjadi seorang ibu, aku ingin melahirkan anak ini, tapi kamu tenang saja, setelah anak ini hamil, aku tidak akan memberitahu dia kamu adalah ayahnya, aku juga tidak akan mencarimu, aku hanya ingin menjadi seorang ibu."

Andri tidak bimbang sama sekali, sekali lagi menjawab: "Baik!"

Mendengar ini, Rossa langsung tersenyum, berterimakasih sambil menangis: "Andri, terima kasih."

Setelah berterima kasih, Rossa tidak bisa melanjutkan lagi, dia langsung menutup telepon, tengkurap di atas ranjang dan menangis keras seperti seorang anak kecil.

Orang yang sakit hati bukan hanya Rossa, bahkan air mata di sudut mata Andri juga mengalir turun, kalau dia tidak berbuat seperti ini, mungkin Rossa dan anak di kandungannya akan menghadapi bahaya.

Malam ini, Andri duduk di sofa ruang tamu dan meminum sangat banyak alkohol, juga merokok sangat banyak, dia tidak tahu kapan dia tertidur, ketika dia membuka mata, mengulurkan tangan mengambil ponsel, dia baru sadar sekarang sudah jam 2 siang.

Banyak panggilan tidak terjawab di ponselnya, sebagian besar datang dari Hendy.

Andri bangun dan duduk di sofa, langsung menelepon Hendy.

"Hendy, kamu kenapa mencariku?" Andri bertanya tanpa semangat.

Dengan cepat, suara semangat Hendy terdengar dari speaker ponsel: "Kak Andri, masalah perusahaan pengiriman sudah aku selesaikan."

Mendengar ini, Andri benar-benar merasa senang, berkata: "Hendy, selamat!"

"Kak Andri, terima kasih telah memberikanku kesempatan ini." Hendy mengerti pekerjaan ini adalah rencana Andri.

"Hendy, terima kasih apa, kita adalah saudara." Di dalam hati Andri, dia memang menganggap Hendy sebagai saudaranya sendiri.

Saat ini, Hendy tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan, bertanya: "Kak Andri, aku dengar dari Kak Rossa kamu mau pergi ke Amerika?"

Mendengar perkataan ini, Andri seketika mengerti, Rossa sudah memberitahu para pekerja di perusahaan perihal dirinya mau pergi ke Amerika, mungkin agar Andri bisa pergi dengan lancar, karena masalah mereka berdua sudah diketahui oleh seluruh pekerja Dairy Milk dan Milky Garden.

Andri berkata dengan jujur: "Benar."

Banyak orang yang kaget mendengar Andri mau ke Amerika di saat seperti ini, terutama Hendy, dia tahu Andri adalah orang yang mengeluarkan ide tentang rencana laba-laba, di dalam hati berpikir, mungkin ada hubungan dengan perkembangan perusahaan.

Hendy lagi-lagi bertanya: "Kak Andri, kapan berangkat? Biar adikmu ini mengantarmu."

Andri langsung menolak: "Hendy, tidak usah, sekarang perusahaan sangat sibuk, kamu lebih baik konsentrasi membantu Rossa, bantu dia menyelesaikan rencana laba-laba secepat mungkin."

Apa yang Andri katakan adalah kenyataan, akhir-akhir ini perusahaan sangat sibuk, Hendy hari ini baru saja pulang dari luar kota, sorenya sudah harus meninggalkan perusahaan terus mengikuti perkembangan situasi perjanjiannya dengan perusahaan pengiriman, karena perusahaan pengiriman masih dibagi beberapa perusahaan, dia harus pergi ke kota lain.

"Baiklah kalau begitu! Kak Andri, safe flight!" Hendy menyampaikan salam perpisahan sederhana kepada Andri lewat telepon.

"Baik." Andri tidak mengatakan apa-apa lagi, langsung menutup telepon.

Ketika jam 4 sore, Andri yang sedang makan mie instan tiba-tiba menerima telepon dari Nora Shen.

"Halo! Direktur Shen!" Andri menjawab panggilan.

Nora Shen langsung bertanya: "Kamu di perusahaan atau di rumah?"

Andri tidak tahu apa maksud Nora, dia pun menjawab: "Di rumah."

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu