My Charming Lady Boss - Bab 108 Ingin Cari Mati (1)

Yuni Lin terdiam beberapa saat, lalu berjalan keluar, lalu berbisik kepada Dea: “Apakah customer?”

Dea ragu-ragu beberapa saat, lalu menggelengkan kepala, dengan suara yang kecil berkata: “Direktur Lin, Direktur Chandra yang datang”.

Mendengar hal ini, Yuni Lin mengerenyitkan alis, tanpa di sadari dari bibirnya menyebutkan sebuah nama: “Chandra?”

Dea kembali mengangukan kepala, tetapi tidak mengeluarkan suara.

Dia pun berpikir, mengapa pada saat seperti ini Chandra datang? Datang untuk mentertawakan dirinya?

Dia berpikir, lalu dia tersadar dan berkata kepada Dea: “Aku tahu, kamu suruh dia menunggu sebentar di kantorku, aku segera kesana”.

“Baik, Direktur Lin”. Dea menjawab, dengan segera dia menutup pintu ruang rapat, memutar tubuhnya dan berlalu.

Andri Chen yang berdiri dia tas panggung pun sudah selesai mengatakan hal yang ingin dia sampaikan, ketika dia menolehkan kepala melihat Yuni Lin, Yuni Lin sedang berjalan ke arahnya, dan berdiri di sebelah Andri Chen, lalu mengumumkan kepada semuanya: “Hari ini sampai disini dulu! Rapat selesai!”

Selesai berbicara, Yuni Lin meninggalkan ruangan rapat.

Andri Chen berdiri di sana dan tertegun sebentar, tidak tahu apa yang dikatakan Dea kepada Yuni Lin, melihat air wajah Yuni Lin, sepertinya bukan hal yang mengembirakan, ketika dia ingin bertanya, Yuni Lin sudah pergi meninggalkannya.

Ketika dia sedang tertegun, Handy Wang berlari kearahnya, wajahnya penuh dengan senyuman dan berkata: “Kakak Andri, selamat ya!”

Walaupun Andri Chen sudah naik jabatan, tetapi dia tidak dapat merasa senang, karena dia harus memanggul tiang penyangga besar bagian pemasaran, dia mengerti kemampuannya tidak dapat dibandingan dengan Chandra.

Tiba-tiba dia teringat mengenai Yuni Lin yang memberikan dia seorang asisten, dan berkata: “Oh iya, Hendy, aku lupa memberitahumu satu hal, mulai hari ini, kamu adalah asistenku”.

Hendy Wang tidak mengira, dengan terkejut berkata : “apakah benar?”

“Sembarangan, apakah aku akan membohongimu?” Andri Chen betul-betul kehabisan kata-kata terhadap Hendy Wang.

Hendy Wang dengn bingung bertanya: “Kakak Andri, mengapa Direktur Lin tidak mengumumkannya pada saat rapat?”

Andri Chen menghela napas, lalu berkata: “Belakangan ini perusahaan banyak masalah, Direktur Lin pasti lupa!”

Hendy Wang masih ingin bertanya, Andri Chen teringat tadi Dea berbisik kepada Yuni Lin, dia memotong perkataan Handy Wang dan berkata: “Kita berbicara diluar”.

“Oh”. Lalu, Hendy Wang mengikuti Andri Chen meninggalkan ruangan rapat.

Andri Chen melewati rangan kantor departemen mereka, berjalan ke meja receptionis, melihat Dea yang sibuk mengatur tumpukan dokumen, dia jalan menghampiri, lalu bersiul kepada Dea, dengan penasaran bertanya: “Kelinci kecil, tadi apa yang kamu katakan kepada Direktur Lin?”

Suara Andri Chen bergema di telinga Dea, dia mengangkat kepalanya, lalu menoleh ke ruangan Yuni Lin, dengan berhati-hati berkata: “Direktur Chandra datang”.

“Direktur Chandra?” Andri Chen teridam sebentar.

Dea mengingatkan: “Chandra!”

Andri Chen segera tersadar, dengan tidak binggung bertanya: “Bukankah dia sudah mengundurkan diri? Untuk apa kembali ke kantor?”

Dea dengan binggung menggelengkan kepala, dan berkata: “Aku juga tidak mengerti”.

Pada saat berbicara, tiba-tiba pintu ruangan Yuni Lin terbuka, Chandra mengenakan jas yang rapi berjalan keluar, pada saat melewati meja receptionis, dengan sengaja dia melihat Andri Chen, dengan wajah yang tersenyum dia berhenti di depan Andri Chen, dan berkata: “Manager Chen selamat!”

Mendengar perkataan ini, hati Andri Chen bergidik, mengapa orang ini tahu dia naik jabatan?

Dihadapan Chandra, Andri Chen memanggilnya: “Direktur Chandra!”

Chandra dengan sungkan tersenyum: “Sekarang aku bukan direktur lagi, panggil saja aku Chandra”.

Andri Chen ingin berbicara, Chandra mengangkat tangannya melihat jam, dengan senyum memotong perkataannya: “Direktur Chen, aku masih ada urusan, aku jalan dulu, bye”.

Selesai berbicara, Chandra memutar tubuhnya dan berjalan dengan langkah yang besar ke arah lift.

Melihat Chandra yang terlihat senang, Andri Chen tahu orang ini ada maksud yang tidak baik, dia memutar kepalanya dan melihat ruangan Yuni Lin, dengan segera dia berjalan kesana, dia sangat penasaran mengapa Chandra datang.

Dia mengetuk pintu, suara Yuni Lin terdengar keluar ruangan.

“Masuk!”

Andri Chen mendorong pintu dan masuk, melihat Yuni Lin duduk dia atas kursi, wajahnya murung, tidak tahu apa yang terjadi.

Karena penasaran, Andri Chen dengan segera menghampirinya, dengan rasa ingin tahu bertanya: “Direktur Lin, ada apa denganmu?”

Yuni Lin dengan segera melempar kartu nama keemasan ke atas meja, dengan tidak senang berkata: “Kamu lihat sendri!”

Andri Chen mengikuti arah mata Yuni Lin, pandanganny terhenti di kartu nama berwarna emas tersebut, mengambilnya dan melihatnya, kartu nama itu adalah milik Chandra, dia melihat di kartu nama tersebut terdapat satu baris kalimat.

"Organic Milk Corporation......"

Melihat kata-kata ini, Andri Chen dengan tidak sengaja mengeluarkan suara membacanya, selesai membaca, dia baru tersadar, Chandra ternyata membuka perusahaan sendiri, tidak disangka ternyata tindakannya sangat cepat.

“Bajingan ini!” Andri Chen memengang kartu nama tersebut dan tidak dapat menahan diri untuk memarahinya.

Yuni Lin menghela napas panjang, berkata: “Aku tahu Chandra mengundurkan diri merupakan langkah pertama, membangun perusahaan merupakan langkah kedua, langkah ketiga adalah mengontrol pemasaran Dairy Milk LTD, langkah keempat yaitu mengambil alih semua customer Dairy Milk LTD, Sembilan puluh persen customer Dairy Milk LTD, semuanya bawaan tim Chandra…….”

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu