My Charming Lady Boss - Bab 146 Satu Atap Rumah (2)

Selesai berbicara, Andri Chen benaran tiduran di dalam selimut dan tidur.

Dia baru tidur tidak lama, Yuni Lin lalu mematikan lampu di dalam kamar.

Sebentar, dalam kamar tidur gelap gulita, juga sekejap langsung tenang.

Andri Chen tiduran di atas karpet, di dalam kegelapan membukakan dua mata besarnya, dia merasa saat ini sungguh-sungguh bahagia, bisa bersama dewi wanita idaman dibatin dirinya tinggal di satu atap rumah, sekalipun tidak terjadi apapun, dia juga bersedia, sangat berharap dimasa dekat, mereka dapat memiliki rumah sendiri.

Tidur tidak lama, dia memikirkan kembali lagi perkataan wanita sebelumnya yang bernama Florida itu, dia harus secepatnya memperjelas masalah ini, kalau tidak tunggu wanita idaman benar-benar menikah dengan Tommy Sun, dia akan menyesal seumur hidup.

Di dalam kamar yang gelap, tidak hanya Andri Chen saja yang membukakan dua mata besarnya, Yuni Lin yang tiduran di atas ranjang begitu juga, di dalam otaknya juga sedang memikirkan masalah nantinya.

Dia tidak tau kenapa, selalu suka mencari keributan dengan Andri Chen, perasaan macam ini semakin lama semakin kuat, tapi terpikir dia dengan Tommy Sun di bulan depan sudah mau menikah, dia merasa sedih hatinya.

Berpikir-pikir, dua orang lalu masuk ke dalam mimpi sendiri-sendiri.

Hari kedua, sebuah suara bunyi Hp yang tergesa-gesa tiba-tiba berdering didalam kamar, juga tiba-tiba membangunkan Andri Chen yang tertidur lelap.

Dia segera membukakan sepasang matanya, dari karpet telah berduduk tegak badannya, menolehkan kepala melihat ke Hp yang taruh di samping ranjang, dia penasaran mengambil kemari, tidak tau siapa menelepon begitu pagi.

Dia mengambil telepon lihat, yang meneleponnya adalah Rossa Du.

Lalu, dia menguap, mengangkat telepon: “Halo! Rossa!”

Rossa Du didalam telepon dengan lembut bertanya: “Andri, apakah kamu sudah bangun?”

Andri Chen menguap menjawabnya: “Belum!”

Rossa Du berkata: “Cepat buka pintu, aku di depan rumah kamu.”

Andri Chen selesai mendengar dan masih belum respon, tapi ketika perkataan Rossa Du tadi bergema di dalam otaknya, dia baru meresponnya, “Kamu sudah sampai didepan pintu rumah aku?”

Rossa Du menjawabnya: “Betul! Aku datang kasih sarapan.”

Mendengar sampai disini, Andri Chen telah kelabakan, karena sendiri sesungguhnya tidak di rumah, dia juga tidak ingin membiarkan Rossa Du tahu dirinya di rumah Yuni Lin. Walaupun dia tidak begitu memperhatikannya, tapi bagaimanapun juga sekarang Yuni Lin masih tetap tunangannya Tommy Sun, hal ini kalau tersebar keluar, pengaruh tidak baik terhadap Yuni Lin.

Terpikir sampai disini, dia terpaksa berbohong dan berkata: “Rossa, aku tidak di rumah.”

Rossa Du mendengar perkataannya, bengong sebentar, ditelepon dengan penasaran bertanya: “Tidak di rumah? Kamu pergi kemana?”

Andri Chen buru-buru menjelaskannya: “Rumah sewaan aku beberapa hari yang lalu sudah habis masa berlakunya, aku telah diusir oleh pemiliki rumah.”

Mendengar perkataan ini, Rossa Du sangat terkejut, “Apa? Kamu telah di usir keluar? Pemilik rumah kita kenapa bisa begitu?”

Andri Chen di dalam telepon juga dengan sangat tak berdaya berkata: “Ah! Ketika kekuasaan dan kesempatan lebih rendah dari orang lain, mau tidak mau harus menundukkan kepala mengalah saja!”

Rossa Du berlanjut bertanya lagi: “Kalau begitu kamu dimana?”

Andri Chen membohonginya: “Aku di Hotel. ”

“Hotel mana, aku pergi jemput kamu.” Rossa Du dengan inisiatif berkata.

Andri Chen buru-buru berkata: “Rossa, kamu tidak usah repot, aku panggil mobil pulang sendiri.”

“Baiklah kalau begitu, aku tunggu kamu di depan pintu sewaan rumah kamu.” Berkata sampai disini, Rossa Du lalu memutuskan telepon.

Setelah Andri Chen menyimpan teleponnya, dan sengaja jalan ke pintu depan ruang tamu rumah Yuni Lin dan melalui mata kucingnya melihat ke pintu luar sekali, tak salah duga melihat Rossa Du yang memakai sweater berkerah tinggi berdiri disimpang jalan tangga, dia menyandang tas yang tak asing, dan ditangannya masih menjinjing satu botol termos.

Melihat sampai sini, Andri Chen dengan gelisah kembali ke ruang tidur, melihat Yuni Lin sedang tertidur nyenyak, tetapi gaya tidur dia sungguh membuat orang merasa tak berdaya, karena gaya tidur dia ini, sama sekali bisa membasmi langsung figur dewi wanita idamannya.

Andri Chen meragukan sebentar, dan tetap berjalan ke samping ranjang Yuni Lin, mencoba dorong-dorong lengan Yuni Lin, dengan ringan memanggilnya: “Yuni! Yuni kamu bangun!”

Dia baru memanggil dua kali, yang tidur lelap Yuni Lin segera membukakan sepasang matanya, ketika melihat jelas muka Andri Chen, dia segera terbangun karena terkejut, membalikkan badan dengan secepatnya dan mengambil keluar gunting yang tersimpan di bawah bantal, terkejut bertanya: “Kamu… … kamu mau melakukan apa?”

Melihat babak ini, Andri Chen amat sangat merasa tak berdaya, dia memberi isyarat luar jendela, berkata: “Direktur Lin, langit sudah terang.”

Yuni Lin yang mengengam gunting menoleh kepala dan melihat ke luar jendela, cahaya matahari menembus warna putih tirai masuk ke dalam, dia baru meresponnya.

Andri Chen berlanjut berkata lagi: “Direktur Lin, Rossa telah datang.”

Yuni Lin menjulurkan tangan mengaruk-garuk kepala, bertanya: “Dimana?”

Andri Chen menjawabnya: “Simpang jalan tangga.”

Yuni Lin memberi isyarat dan berkata: “Kalau begitu kamu cepatan pergi membukakan pintunya!”

Dia baru selesai berbicara perkataan ini, menyadari ada yang tidak benar, bertanya sekali lagi: “Kamu bilang Rossa disimpang jalan tangga rumah aku?”

“Betul!” Andri Chen menganggukan kepala berjawab.

Yuni Lin seketika itu juga kelabakan, berkata: “Tidak bisa, tidak boleh diketahui olehnya kamu semalam tidur di rumah aku, kalau tidak hal ini akan tersebar keluar, aku bisa jadi apa?”

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu