My Charming Lady Boss - Bab 350 Aroma yang dikenal

Wajah gadis itu belum dewasa, terlihat masih polos, kelihatan seperti berusai enam belas tahun, sepuluh tahun yang lalu, dia juga baru berusia dua puluhan, perbedaan lima atau enam tahun, dan tahun ini, Andri Chen sudah berusia tiga puluhan, tanpa sengaja sudah berubah banyak dengan berjanggut lebat, melihat dirinya yang dulu, seketika merasa semakin tua.

Setelah lama melihat, gadis yang di foto, Andri Chen masih tidak memiliki kesan sedikitpun.

Dia menggeleng-gelengkan kepala dan menjawab: “Tidak.”

Setelah Jack mendengar itu, baru menyadari bahwa Andri Chen menderita amnesia, jika ingin mengingat kembali kejadian tahun itu, mungkin akan sulit, jadi lebih baik mematikan komputer yang ada foto itu.

Andri Chen melihat kondisi ini, dengan cepat menghentikannya dan berkata: “Jack, tunggu.”

Jack tertegun, menoleh dan bertanya: “Ada apa?”

Andri Chen mencoba bertanya: “Bisakah foto ini dicuci?”

“Tentu saja, tidak masalah.” Jack mengambil dan memindahkan foto itu, lalu pergi ke studio foto untuk mencuci foto-foto itu, dan melalui proses foto, dengan sengaja memperbesar foto, supaya dapat dengan jelas melihat wajah gadis itu.

Andri Chen memegang foto yang baru dicuci, tidak tahu harus kemana mencari gadis ini, dunia ini sangat besar, hendak mencari gadis yang sepuluh tahun yang lalu ini, takut seperti mencari jarum di tumpukan jerami, tetapi jika tidak menemukan gadis ini, dia tidak ada cara untuk mengungkapkan apa yang terjadi padanya sepuluh tahun yang lalu.

Setelah melihat sebentar, Andri Chen meletakkan foto ini ke tubuhnya, dia sangat percaya bahwa jika tidak menyerah, pasti akan menemukan gadis ini, dia akan memulai dari hal yang paling penting sekarang, yaitu mencari tahu rahasia jam tangan ini.

Tetapi Gill tidak muncul, mereka tidak bisa berbuat apa-apa, lebih baik membiarkan Yuni Lin mereka mengungsi dulu, Kota D adalah tempat yang tidak aman bagi mereka, mungkin saja dengan dia memakai jam tangan ini mendatangkan kematian, itu hanya firasat Andri Chen.

Jadi, Andri Chen segera berkata kepada Jack dan Yuni Lin: “Jack, Yuni, kalian tidak bisa tinggal lagi di Kota D, segera bersiap-siaplah kembali ke Nanjing!”

Mendengar itu, Yuni Lin khawatir terhadap Andri Chen, dia tahu bahwa dia dendam kepada Gill,sebenarnya hanya karena dirinya sendiri, kalau bukan karena tidak patuh, tidak akan menanam hasil yang jahat.

“Andri, bagaimana denganmu?”

Andri Chen menunjukkan jam tangan yang di pergelangan tangannya, dan berkata: “Aku harus mencari tahu dengan jelas asal usul jam tangan ini, saat ini hanya Gill yang tahu, aku harus tinggal di Kota D, menunggu dia muncul, kalau tidak, maka tidak akan tahu apa yang akan terjadi nanti.”

Yuni Lin masih sedikit khawatir, terus membujuk dan berkata: “Andri, jam tangan ini dapat menyelamatkanmu sekali, tidak berarti bahwa dia bisa menyelamatkanmu untuk kedua kalniya, kamu pikir-pikir, jika jam tangan ini mempunyai berkah, kenapa Gill tidak pernah muncul, ini menunjukkan,bahwa jam tangan ini adalah petaka, sekarang Gilltidak muncul, mungkin sedang merencanakan sesuatu, aku menyarankan kamu supaya menyerahkan jam tangan ini kepada polisi, mungkin polisi bisa membantumu mengungkapkan rahasia jam tangan ini.”

Analisa Yuni Lin memang masuk akal, jika jam tangan sungguh mempunyai berkah, mengapa Gill tiba-tiba menghilang di Kota D, dan masih diam-diam bersembunyi, sedang menunggu sesuatu.

Tetapi dia berpikir lag, jika menyerahkan jam tangan ini kepada polisi, jikalau membawa masalah untuk dirinya sendiri, jadi apa yang harus dilakukan? Karena dia mengingat ekspresi Gill ketika melihat jam tangan ini, tahu darimana asalnya jam tangan ini, dan ada beberapa huruf bahasa Inggris yang aneh di tali jam tangan, mungkin tersembunyi suatu rahasia di sini.

Memikirkan itu, Andri Chen menyimpulkan, bahwa jam tangan tidak boleh diberikan kepada siapapun, tidak masalah menjadi berkah atau petaka, dia harus secara pribadi mencari tahu asal usul jam tangan ini, dan menemukan gadis yang ada di foto.

Jadi, Andri Chen melanjut mengatakan kepada Yuni Lin dan Jack: “Yuni, aku tahu apa yang harus dilakukan, kalian kembali ke Nanjing dulu! Sangat berbahaya tinggal di Kota D.”

Dengan inisiatif Jack berkata: “Guru, aku akan tinggal untuk membantumu!”

Andri Chen mengulurkan tangan dan menepuk bahu Jack, dan berkata dengan lembut: “Jack, kamu kembali ke Nanjing dan berobat! Setalah tubuhmu pulih, baru membantuku!”

“Guru, kamu jangan menghiburku, aku tahu kondisiku lebih daripada siapapun, lagi pula jika akan mati, aku tidak ingin mati di atas tempat tidur, biarkan aku tinggal dan membantumu! Kalau tidak, mulai sekarang, kamu bukan guruku.” Jack berkata dengan wajah yang serius, dia melakukan ini, karena tidak ingin ada sesuatu terjadi pada Andri Chen, jika tidak maka Yuni Lin akan menderita seumur hidup, dia menyukai wanita ini, apa yang bisa dilakukan untuknya saat ini, dan hanya bisa begitu saja.

Saat ini Andri Chen pasti tidak akan mengizinkan Jack, karena Yuni Lin demi menyelamatkan dia, juga telah banyak bekerja keras, baru saja kondisi stabil, dan dia tidak ingin Jack menderita.

Jadi, dia menolak: “Jack, lebih baik kamu bersama Yuni pulang ke Nanjing dan jaga dirimu baik-baik!”

Baru saja Andri Chen mengucapkannya, tiba-tibaJack berlutut di depan Andri Chen dan berkata sambil memohon: “Guru, penyakit kanker ini tidak bisa disembuhkan, cepat atau lambat pasti akan mati, aku Jack tidak ingin mati di tempat tidur, aku mohon kepadamu, kabulkanlah keinginanku! Kalau tidak aku segera mati di depanmu.”

Andri Chen sedikit keraguan, sebenarnya dia mengerti di dalam hati, sekali menderita kanker, hanya menunggu untuk di panggil Tuhan, tapi bagaimana mungkin dia melihat Jack mati dengan begitunya, dia tidak tega, lagipula dia memanggil dirinya guru..

Jack terus memohon: “Guru, jika kamu tidak mengizinkan aku …”

Melihat Jack hendak melakukan perbuatan yang berbahaya, Andri Chen mengertakkan gigi dan menyetujuinya.

“Baiklah!”

Mendengar kata itu, senyum cerah muncul di pipiJack, tanpa berhenti bersyukur: “Terima kasih guru!”

Andri Chen mengangkat Jack dari tanah dan membantunya berdiri, berkata dengan menyesal: “Jack, maafkan aku.”

Jack tersenyum, dan berkata dengan kalem: “Guru, jangan berkata demikan.”

Setelah mengatakanya, Jack melihat jam di pergelangan tangannya, dan dengan cepat berkata kepada Andri Chen: “Guru, waktu sudah malam, aku segera pulang ke rumah untuk membantu Kak Yuni mengemasi barang, kamu mengantarnya pulang ke Nanjing!”

Setelah berbicara, Jack bergegas pergi dengan menaiki sebuah taksi, Andri Chen tidak mempunyai kesempatan untuk menghentikannya.

Setelah Jack pergi, Andri Chen menghela nafas kebingungan, berjalan ke depan Yuni Lin, meminta maaf dan berkata: “Yuni, maafkan aku.”

Yuni Lin memandang taksi yang pergi, dia juga menghela nafas dengan sedih, dan berkata: “Aku tahu apa yang dipikirkan Jack di dalam hati, dan aku juga tahu haruskah menghentikannya, emosinya kadang-kadang seperti kamu, pantas saja dia adalah muridmu.”

Andri Chen tidak tahu apa yang harus dikatakan kepada Yuni Lin, hanya berdiri di sampingnya sambil merokok.

Yuni Lin juga tidak berbicara, melihat lalu lintas yang sibuk, melihat untuk waktu yang lama, dan jatuh ke tubuh Andri Chen, meliriknya, dan berkata: “Andri!”

Andri Chen mendengar suara dan menoleh, melihat ke belakang, melihat Yuni Lin dan bertanya: “Ada apa?”

Seolah-olah Yuni Lin ingin mengatakan sesuatu kepada Andri Chen, tetapi ketika dia melihat Andri Chen menatap dirinya, kata-kata di mulut, dia tidak tahu bagaimana mengatakannya, dan ketika Andri Chen akan bertanya, sebuah taksi berhenti di depan mereka, Jack keluar dari taksi, dan dengan sibuk berteriak kepada Andri Chen: “Guru, kamu langsung mengantar Kak Yuni ke bandara! Ini tiket pesawat yang baru saja kubeli, penerbangan ini akan segera lepas landas, cepat kamu antar dia pergi!”

“Baiklah, Yuni, naik ke mobil!” Andri Chen berinisiatif membuka pintu belakang, dan Yuni Lin masuk ke dalam.

Ketika Andri Chen menutup pintu, menemukan Jack masih berdiri di tempat, dan bertanya dengan curiga: “Jack, naik ke mobil.”

Jack berbohong dan berkata: “Guru, aku tidak akan pergi, kamu cepat mengantar Kak Yuni ke bandara, kalau tidak akan terlambat, dan dan akan ketinggalan pesawat.”

Selesai mengatakan, Jack membalikkan badan dan bergegas pergi, seperti benar-benar tidak tahan lagi.

Andri Chen berdiri di pintu dengan posisi menujuJack dan berteriak dengan keras: “Jack, apakah kamu baik-baik saja?”

Jack berlari agak menjauh, melihat ke belakang, dan menjawab: “Guru, aku baik-baik saja, aku akan menyelesaikannya, dan menunggumu di sini.”

Tidak berapa lama, Jack menghilang dari pandangan Andri Chen.

Andri Chen tidak mempunyai pilihan, lalu melewati bagian depan mobil, dan duduk di kursi penumpang, dan memberi isyarat kepada supir untuk mengemudi.

Taksi berangsur-angsur pergi, Jack keluar dari sebuah supermarket, melihat taksi yang menjauh, dia mengangkat tangan dan melambaikannya, dan dengan enggan berkata: “Yuni, jaga diri baik-baik!”

Yuni Lin yang duduk di kursi belakang mobil, juga melihat ke belakang, tetapi tidak kelihatan tempat Jack berada, mungkin karena jaraknya terlalu jauh, selama setahun ini, mereka kumpul siang dan malam, di dalam hati Yuni Lin, selalu memperlakukan Jack sebagai adik laki-lakinya, tetapi hari ini mereka telah masing-masing, apa artinya, dia lebih mengerti dari siapapun, dan tahu bahwaJack akan pergi, dan tidak akan pernah kembali.

Memikirkan hal ini, Yuni Lin menangis diam-diam, dai tidak tahu mengapa menangis, hanya merasa hatinya sedih sekali, tidak ada cara untuk menyelamatkan Jack, hanya bisa mengawasinya berjalan di jalan yang tidak bisa kembali.

Andri Chen juga melihat Yuni Lin menangis melalui kaca spion, dia tidak tahu bagaimana menghiburnya, lagi pula Jack telah menyelamatkan nyawanya, tetapi Jack memilih cara yang demikian untuk mengucapkan selamat tinggal kepadanya, jangan katakana bahwa Yuni Lin adalah seorang wanita,bahkan Andri Chen adalah seorang pria dewasa, tidak ada perasaan sedih.

Dalam perjalanan ke bandara, keduanya tidak berbicara di dalam mobil, Andri Chen hanya melihat pemandangan melalui jendela mobil, memikirkan sesuatu di dalam hati.

Yuni Lin menangis sebentar, setelah menyeka air mata, juga memikirkan sesuatu.

Sepuluh menit kemudian, taksi berhenti di gerbang bandara Kota D, Andri Chen keluar dari mobil terlebih dahulu, membuka pintu untuk Yuni Lin, kemudain membuka bagasi dan mengeluarkan koper, setelah membayar taksi, pada saat dia akan menyeret koper menuju lobby bandara, Yuni Lin memanggilnya dari belakang.

“Andri!”

Mendengar itu Andri Chen berhenti, membalikkan kepala dan melihat Yuni Lin, bertanya dengan kebingungan: “Ada apa?”

Yuni Lin mengangkat pergelangan tangannya dan melihat jam, lalu berkata: “Sekarang masih pagi, kamu temanin aku ngobrol sebentar!”

Andri Chen tidak menolak, menganggukkan kepala dan berkata: “Baik!”

Dengan demikian, setelah Andri Chen menyelesaikan Tiket boarding untuk Yuni Lin, keduanya duduk di kursi di ruang tunggu bandara, Andri Chen tidak tahu apa yang akan dibicarakan Yuni Lin kepada dirinya, tetapi setelah keduanya duduk tidak berapa lama, tiba-tiba Yuni Lin menyandarkan kepalanya di bahu Andri Chen, Andri Chen kewalahan, dia mencium bau dari tubuh Yuni Lin, begitu akrab.

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu