My Charming Lady Boss - Bab 197 Sebuah panggilan masuk

Rossa Du menggelengkan kepala dan berkata: "Tidak tahu".

Andri Chen segera membuka pintu mobil, memberi isyarat: "Jalan, ikuti".

Lalu Rossa Du mengikuti Andri Chen turun dari mobil, menyeberangi jalan dan memasuki La Trobe Hospital yang ada di seberang jalan, Hari ini akhir pekan, orang yang datang kerumah sakit banyak, mereka diam-diam mengikuti Florida dari belakang, Florida mengambil sebuah catatan medis di hall rumah sakit , lalu naik ke lantai tiga

Ketika kedua orang tersebut tiba di lantai tiga, mereka baru mengetahui bahwa lantai tiga adalah bagian kandungan.

Melihat tiga huruf "Kebidanan dan Ginekologi", Andri Chen terkejut, lalu segera bertanya kepada Rossa Du yang berada di sisinya, "Mengapa dia datang ke bagian kandungan?“

Setelah berpikir Rossa Du berbisik kepada Andri Chen: "Mungkin dia ada penyakit di kandungan?"

Baru saja Andri Chen ingin berbicara, tiba-tiba Florida berhenti di depan pintu ruang pemeriksaan bagian kandungan, ponsel yang berada di dalam tasnya berbunyi, dia segera memutar tubuhnya ke ruang tunggu bagian kandungan dan mengangkat panggilan masuk tersebut.

Hampir saja Andri Chen ketahuan, dia segera menarik Rossa Du ke dalam pelukannya, mulutnya terus bergumam: "Tidak apa-apa, kamu tenang saja! Tidak akan sakit".

Mendengar hal ini, Rossa Du ikut bersandiwara: "Tetapi aku takut!"

Kedua orang tersebut bermain drama, jarak dengan Florida tidak sampai dengan lima meter, Florida melihat sekilas ke arah mereka, tetapi tidak menyadarinya, mengira Andri Chen menemani Rossa Du untuk mengugurkan kandungan.

Akhirnya, dia berkata di telepon: "Halo! Aku di rumah sakit, Apa? Terrserah kamu mau datang atau tidak! Aku akan menutup telepon".

Selesai mematikan telepon, Florida memasukan ponsel tersebut ke dalam tasnya kembali, lalu dengan membawa rekam medis dia berjalan ke ruang pemeriksaan bagian kandungan.

Setelah Florida masuk ke dalam, Rossa Du berkata kepada Andri Chen yang memeluknya: "Andri Chen, dia sudah masuk ke dalam".

Andri Chen baru melepaskan Rossa Du dari pelukannya, lalu membalikan kepalanya melihat kedalam pintu ruang pemeriksaan bagian kandungan, Florida duduk di hadapan dokter, sedang berbicara dengan dokter, tetapi mereka berdua tidak dapat mendengar dengan jelas

Saat ini, kedua orang tersebut duduk di ruang tunggu bagian kandungan, tidak banyak orang di sana, ada beberapa ibu hamil dengan perut besar, mereka sedang mengobrol tentang proses kelahiran anak.

Pikiran Andri Chen teringat kembali akan pembicaraan Florida di telepon tadi, “Aku sudah di rumah sakit, terserah kamu mau datang atau tidak”.

Teringat kata “Kamu”, Andri Chen dengan suara kecil bertanya kepada Rossa Du, “Rossa, Tadi kamu mendengar Florida menjawab telepon bukan?”

Rossa Du memalingkan pandangannya dari ruang pemerikasaan, lalu menganggukan kepala, “Aku mendengarnya”.

Andri Chen kembali bertanya: “Menurutmu, apakah Tommy Sun yang menelepon?”

Rossa Du kembali menganggukan kepala: “Mungkin saja, dan juga aku rasa Florida datang ke bagian kandungan bukan untuk memriksa penyakit”.

“Maksudnya?” Andri Chen tidak mengerti.

Rossa Du memberi isyarat menunjuk ibu hamil yang ada di belakang mereka, dan berkata: “Mungkin saja dia datang untuk memeriksa perutnya”.

Mendengar Rossa Du berkata demikian, Andri Chen baru mengerti, dnegan terkejut berkta: “Hamil?”

Rossa Du menganalisa: “Kamu pikirkan, bila memeriksa penyakit, bagaimana bisa dia mengatakan kalimat terserah kamu mau datang atau tidak?”

Andri Chen merasa analisa Rossa Du masuk akal, bila Florida hamil, dan yang dikandung adalah anak dari Tommy Sun, maka dia akan sangat senang, dia akan memberi tahu Yuni Lin, maka kemungkinan pernihakan mereka akan batal.

Memikirkan hal ini, Andri Chen menjadi sangat senang, dia dapat melihat sebuah harapan.

“Apa yang kamu katakan betul, aku juga merasa Florida hamil”. Andri Chen mengangguk setuju.

Rossa Du kembali berkata: “Kalau sebentar lagi Tommy Sun datang, maka hal ini sudah dapat di pastikan”.

Andri Chen merasa sedikit khawatir:” Apakah dia akan datang?”

Rossa Du menjawab: “Tidak ada yang tahu, kita hanya dapat menunggu”.

Mereka berdua menunggu di ruang tunggu sebentar, Tidak terlihat kedatangan Tommy Sun, Justru Sisca Mi yang menelepon.

Andri Chen segera mengangkat telepon, dan bertanya: “Sisca, apakah sudah ada hasil?”

“Apa? Besok!”. Andri Chen yang tadinya merasa tidak sabar sekarang merasa sedih.

Sisca Mi dengan tidak berdaya berkata: “Sistem sedang upgrade, tidak ada cara lain!”

“Baiklah! Besok bila sudah ada hasil, langsung beritahu aku”. Andri Chen sangat berharap saat ini juga mengetahui hasilnya.

“Baiklah, aku tutup teleponnya, Pengacara Zhang datang, ada yang ingin aku bicarakan dengannya”. Sisca Mi tidak berbicara lagi kepada Andri Chen, dia segera menutup telepon.

Setelah Andri Chen menutup telepon, Rossa Du yang berada di sebelahnya langsung bertanya: “Andri, apakah sudah ada hasilnya?”

Andri Chen menghela napas, dengan wajah sedih berkata: “Tuhan tidak membantuku, system di kantor polisi sedang di upgrade, hari ini tidak dapat memeriksa lagi, harus menunggu besok”.

Melihat Andri Chen yang tidak sabar, dengan lembut Rossa Du berkata: “Andri, tidak ada gunanya kamu tidak sabar, hanya bisa menunggu besok”.

“Ya”. Andri Chen menganggukan kepala, lalu menoleh melihat ruang pemeriksaan yang tadi dimasuki oleh Florida, tidak tahu apakah wanita itu sungguh hamil.

Mereka berdua menunggu kira-kira setengah jam lebih di ruang tunggu, tetapi tidak terlihat bayangan Tommy Sun, justru terlihat seorang pria yang mengenakan Jas berdiri di tangga di melihat ke kanan dan kekiri, seperti sedang mencari sesuatu.

Saat ini, pria yang mengenakan jas tersebut mengeluarkan ponselnya dan menelepon : “Florida, aku sudah datang, kamu di mana?”

“Baik, aku akan menunggumu”. Selesai berkata pria tersebut menutup teleponnya, dan berjalan ke arah Andri Chen.

Andri Chen melirik sekilas kepada pria berjas bersebut, dia berpikir, jangan-jangan pria tersebut memeiliki hubungan dengan Florida! Walaupun Andri Chen tidak pernah bertemu dengan pria tersebut, tetapi dari pembicaraannya tadi di telepon, Andri Chen merasa Florida dan pria tersebut mempunyai hubungan.

Pria berjas tersebut berjalan mendekat, duduk di baris ke lima dia belakang Andri Chen, lalu dengan wajah yang tidak tenang menunggu.

Rossa Du merasa ada yang tidak beres dengan Andri Chen lalu dia berbisik: “Ada apa?”

Tanpa membalikan kepala Andri Chen berkata: “Apakah kamu melihat pria berjas yang duduk di belakang?”

Rossa Du melirik sebentar lalu bekata: “Iya, aku melihatnya”.

Andri Chen berkata: “pria itu datang untung menemui dia”.

Ketika Andri Chen mengatakan kata “Dia”, Rossa Du tahu maksudnya adalah Florida, lalu dia mengerutkan alisnya dan berkata: “Bagaimana kamu bisa tahu?”

Selesai berbicara, Rossa Du tidak dapat menahan dirinya kembali menoleh kebelakang, Andri Chen segera berkata: “Jangan lihat lagi, nanti ketahuan”.

Rossa Du segera membalikan kepalanya, ketika ingin bertanya kepada Andri Chen, pria berjas yang ada di belakang tiba-tiba berdiri, lalu berseru dengan ramah kepada Florida yang baru keluar dari ruang pemerikasaan: “Florida!”

Andri Chen melihat sekilas dari sudut matanya, dia melihat Florida keluar dari ruang pemeriksaan kandungan, dan berjalan ke arah ruang tunggu.

Florida melihat pria berjas tersebut, lalu mendatanginya, dan duduk di sebelah pria berjas tersebut, pria berjas tersebut bertanya: “Florida, ada apa denganmu?”

Florida menghela napas, lalu dengan sedih berkata: “Aku hamil”.

Mendengar hal ini, pria berjas tersebut terkejut dan bertanya: “Apa yang kamu katakan?”

Florida kembali berkata: “Aku hamil”.

Mendengar kata-kata ini, pria berjas itu tampak murung, terlihat tidak dapat menerima.

Tetapi Andri Chen yang mendengarnya, hatinya merasa senang, karena Florida hamil, sama dengan memberikan kesempatan besar kepada Andri Chen.

Tetapi kata-kata berikutnya membuat Andri Chen merasa kesal.

Florida Chen berkata dengan nada mencemooh, ketika melihat ekspresi pria berjas tersebut: “Lihat kamu!”

Pria berjas tersebut segera menjelaskan: “Florida, aku bukan takut, aku hanya saja…..”

Belum selesai pria berjas itu berkata, Florida langsung memotong pembicaraannya: “Sekarang aku tidak tahu apakah anak ini adalah anakmu, atau anaknya, harus menunggu hingga anak ini lahir baru tahu”.

Mendengar hal ini, pria berjas tersebut terkejut dan berkata: “Apa? Kamu mau melahirkan anak ini?”

Dengan yakin Florida berkata: “Betul! Ini adalah anakku, aku harus melahirkannya”.

“Tetapi…….” Pria berjas tersebut menjadi khawatir.

“Tetapi apa?” Florida bertanya.

Pria berjas tersebut bimbang, tetarpi akhirnya dia tetap mengatakan keluar: “Kalau anak ini adalah anak orang itu bagaimana?”

Florida berpikir sebentar lalu berkata: “kalau ini adalah anaknya, maka lebih baik lagi”.

Pria berjas itu dengan bingung berkata: “Mengapa?”

Florida tertawa: “Bila anak ini adalah anaknya, maka apa yang aku inginkan, dia harus memberikannya kepadaku, kalau tidak aku akan membawa anak ini untuk mengacau di rumahnya, aku yakin dia tidak mungkin tidak menurutiku”.

Saat mengatakan hal ini, ponsel di dalam tas Florida berbunyi, lalu dia segera melihat layar ponsel tersebut, dan segera berkata dengan pelan: “Shutt! Dia menelepon”.

Pria berjas tersebut diam, lalu Florida mengangkat telepon.

“Halo! Apa? Hari ini tidak bisa datang?” mendengar jawaban orang di telepon tersebut, terlihat Florida sangat marah.

Ahirnya, dia berteriak di telepon: “Kamu tidak tahu aku telah hamil, sekarang aku sendirian di rumah sakit, apakah di hatimu masih ada aku?”

Mereka berdua mendengar Florida mulai ribut dengan orang yang berada di telepon, suara di telepon tersebut sangat kecil, mereka tidak dapat mendengar apakah orang di telepon tersebut adalah Tommy sun atau bukan, dan tahu pasti hari ini orang tersebut tidak akan datang, karena pria berjas tersebut menemani Florida.

Florida berbicara sebentar, lalu mematikan telepon, pria berjas tersebut segera menhiburnya: “Florida, kamu jangan marah, bila kamu marah bisa mengganggu anak yang ada di rahimmu”.

Dengan kesal Florida berkata: “Aku sangat kesal”.

Pria berjas tersebut berkata: “Florida kamu jangan kesal lagi, kalau dia tidak mau, maka kau akan menikahimu”.

Dengan kesal Florida berkata: “Dengan apa kamu menikahiku? Menggunakan angin?”

“Aku…..” Pria berjas itu menundukan kepala, tidak tahu harus berkata apa, akhirnya dia mengeluarkan rokok.

Saat ini, seorang perawat di perawat diruang tunggu tersebut berteriak: “siapa yang benama Florida, hasil pemeriksaanmu keluar”.

Florida segera berdiri, dan menjawab: “Aku”. Sambil berkata, dia berjalan menuju ke arah perawat tersebut.

Tepat pada saat ini, telpon Andri Chen bordering, membuat dirinya terkejut, karena kedua telingganya berkonseterasi mendengar pembicaraan Florida dan pria berjas tersebut.

Dia segera mengambil ponselnya, lalu melihat layar ponsel tersebut tertulis sebuah nomor yang tidak dia kenali, dia menebak siapa yang meneleponnya!

Dengan penasaran dia mengangkat panggilan masuk tersebut: “Halo!”

Andri Chen tidak menyangka yang dia dengar dari panggilan masuk tersebut adalah suara Tommy Sun: “Halo! Andri!”

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu