My Charming Lady Boss - Bab 126 Bau Rokok (2)

Yuni Lin membalas, berkata: “Baiklah, biar aku yang menyuapi mu!”

Mendengar ini hati Andri Chen, merasa lebih manis dibanding makan madu, dia menganggukkan kepalanya, lalu berkata: “Baik.”

Selanjutnya, Yuni Lin duduk di ujung tempat tidur, lalu mengambil makanan yang dibungkus tadi, lalu menyuapi makanan dengan sendok ke dalam mulut Andri Chen, Andri menelan beberapa suapan, lalu dengan sengaja mengedip pada Rico Wang.

Yuni Lin melihat itu, lalu bertanya dengan nada khawatir: “Kamu kenapa?”

Kata Andri Chen :”Oh, sudut mataku sedikit gatal.”

Yuni Lin segera meletakkan sumpit yang berada di tangannya, mengulurkan tangannya lalu dengan lembut meraba sudut mata Andri Chen, sambil menyelidiki bagian mana yang gatal dia bertanya: “Apakah di bagian ini?”

Andri Chen mengiyakan : “Ya.”

Yuni Lin menggosok-gosok tangannya ke bagian sudut matanya dengan pelan, sambil bertanya: “Apa sudah lebih baik?”

“Sudah membaik.” Baru saja Andri Chen selesai berbicara, Rico Wang yang berada di ruangan memahami situasinya berkata: “Kak Rossa Du, bisakah kamu membantu ku sesuatu?”

“Membantu apa?” Rossa Du bertanya.

“Kamu pergi dengan ku.” Kata Rico Wang, sambil keluar dari kamar.

Rossa Du penasaran, lalu mengikutinya pergi keluar.

Setelah pintu kamar tertutup, hati Andri Chen sangat senang, dalam hatinya berpikir bahwa Rico Wang sangat pintar, bisa memberikan kesempatan untuk dirinya agar dapat berdua dengan Yuni Lin.

Setelah Rico Wang dan Rossa Du pergi, di dalam kamar tinggal sisa Andri Chen dan Yuni Lin, dia sangat menikmati saat-saat ini.

Selanjutnya,, Yuni Lin masih menyuapi makanan untuk Andri Chen, dengan jarak sedekat ini dia menatap dirinya lekat-lekat.

Dia melihatnya sekilas, Yuni Lin mendapati bahwa pandangan laki-laki itu tidak biasa, lalu bertanya: “Ada apa?”

Andri Chen berkata seperti orang mabuk cinta : ”Istriku, kamu sangat cantik!”

Yuni Lin tersenyum, lalu mendesaknya dengan berkata: “Cepat makan makanan mu!”

Andri Chen lalu menambahkan: ”Istriku, bisakah kamu menciumku?”

Menghadapi permintaan Andri Chen yang memalukan ini, Yuni Lin sedikit ragu-ragu, karena mereka sebenarnya bukanlah pasangan kekasih, tetapi melihat Andri Chen yang kehilangan ingatan, dia terpaksa memenuhi semua ini.

Dia memperlihatkan makanan yang ada di tangannya: “Makan terlebih dahulu baru bicara.”

“Baiklah, sini kamu suapi aku lebih banyak sedikit!” kata Andri Chen, dia sangat ingin menghabiskan makanannya dengan satu suapan.

Andri Chen dengan cepat menelan makanan seperti singa kelaparan, Yuni Lin khawatir dia akan tersedak, tidak berhenti berkata: “Pelan-pelan saja makannya, jangan sampai tersedak.”

Saat ini Andri Chen tidak peduli, jika benar wanita idamannnya akan menciumnya, dia benar-benar tidak makan selama tiga hari.

Satu piring, Andri Chen menghabiskan makanannya dengan cepat, selesai makan, dia bersendawa.

Saat ini, Yuni Lin berdiri untuk mengambilkan air minum untuk Andri Chen, lalu memberikannya ke depan mulut Andri Chen, lalu dengan lembut berkata: “Minum air sedikit, jangan sampai tersedak.”

Selesai Andri Chen menghabiskan air minumnya, dia dengan tidak sabar bertanya: “Istriku, apa sekarang sudah bisa?”

Yuni Lin menaruh gelas yang berada di tangannya, lalu berkata: “Aku pergi ke kamar mandi terlebih dahulu.”

Saat Yuni Lin berjalan keluar ruangan, Andri Chen mendesaknya dengan terus berkata: “Istriku, cepatlah sedikit!”

Yuni Lin menengok dengan cepat ke arah Andri Chen lalu tersenyum, dan langsung meninggalkan kamar pasien.

Setelah dia pergi, hati Andri Chen berdegup kencang, dia merasa sangat senang, dia tidak berani memikirkan bagaimana rasanya jika wanita yang dikaguminya menciumnya karena keinginannya, apakah dia dapat menahannya?”

Untuk waktu yang tersisa sekarang ini, Andri Chen merasa sangat gugup, menunggu 1 menit rasanya seperti satu jam.

Setelah beberapa menit, dia masih belum melihat Yuni Lin kembali, dalam hatinya berpikir, tidak mungkin karena dia malu kan?

Sampai saat ini, pintu kamar tiba-tiba terbuka, dia masih berpikir itu adalah Yuni Lin kembali, baru saja bersiap ingin berteriak istriku, tetapi ia melihat suster yang memakai masker memasuki ruangan.

Saat suster itu melihat Andri Chen, dia mengerutkan keningnya bertanya: “Kenapa kamu duduk?”

Andri Chen menjawab : “Terlalu lama berbaring, merasa tidak ada tenaga yang tersisa.”

Perawat tersebut memeriksa suntikan cairan di dekat kasur, lalu memencet tombol buka tutup , sambil berkata: “Jika cairan ini sudah habis, ingat untuk memencet tombol memanggil perawat, nanti dia yang akan membantu mu mengganti obat.”

Andri Chen melihat tetesan cairan itu, lalu segera bertanya : “Suster, kapan aku bisa keluar dari rumah sakit?”

Perawat itu menjawab: “Paling tidak selama 1 bulan!”

“Begitu lamanya?” Satu hari pun Andri Chen tidak mau berada di rumah sakit.

Perawat itu menoleh ke arah Andri Chen, lalu berkata: “Luka mu sangat parah, paling sedikit

tinggal di rumah sakit selama sebulan.”

“Haruskah tinggal selama itu?” Tanya Andri Chen dengan wajah tidak senang.

Perawat menjelaskan :”Saat ini harus melihat keadaan tubuhmu, jika keadaan tubuh mu baik, maka akan cepat pulih, jika keadaannya tidak baik, pemulihannya akan lebih lama.”

Perawat itu sambil berkata, sambil menundukkan kepala memeriksa kedua kaki Andri Chen yang terbungkus kain kafan, memeriksa apakah aliran darahnya tersumbat atau tidak.

Saat memeriksanya, dia tiba-tiba menemukan bahwa kedua kaki Andri Chen seperti ada bekas air, dia salah paham dan mengira itu adalah air kencing, dengan cepat berdiri meluruskan badan, mengerutkan kening dan bertanya: “Kenapa kamu kencing di kasur? Sudah besar begini masih tidak tahu caranya berbicara?”

Andri Chen dengan cepat menjelaskan : “Itu adalah air, bukan kencing, kalau kau tidak percaya, coba cium saja baunya!”

Selesai berbicara, Andri Chen baru tersadar, perkataannya sendiri sedikit aneh, karena jika perawat itu mencium bau di area itu, bakal menjadi apa?

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu