My Charming Lady Boss - BAB 307 Kejadian Sebenarnya Telah Diketahui Jelas

“Bertaruh apa?” Dea juga tidak menerima kalah, lebih tidak percaya lagi Yinna ada di Nanjing.

Andri Chen berpikir-pikir, tiba-tiba ada ide, berkata: “Kamu kalau kalah, harus menikah dengan Hendy.”

Sebenarnya, Andri Chen baru kembali di perusahaan, sudah menyadari hubungan Hendy dengan Dea sedikit tidak biasa, di antara mereka seolah-olah hanya kurang seseorang menjolok bukakan lapisan kertas jendela ini untuk mereka saja, dan lagi Andri Chen juga tau pikiran Hendy Wang terhadap Dea.

Dea mendengar Andri Chen berkata begitu, mukanya sangatlah cepat sudah memerah, juga menjadi sedikit agak malu.

Andri Chen melihat Dea tidak mengeluarkan suara, memanfaatkan kesempatan, sengaja berkata: “Apakah tidak berani bertaruh?”

Dea ini baru mengangkatkan kepala, langsung menjawab dan terus terang: “Jika bertaruh ayolah!”

Selesai bicara, Dea menanya balik: “Kak Andri, kalau kamu kalah gimana?”

“Kamu bilang saja!” Andri Chen sedikitpun tidak khawatir, karena hari ini orang yang kalah itu tentu saja adalah Dea.

Dea seolah-olah juga sudah terpikir sesuatu, membuka mulut buru-buru berkata: “Kak Andri, kalau kamu kalah, kamu harus mencari kembali Kak Rossa, dia seorang perempuan membawa anak sangatlah tidak gampang.”

Terhadap permintaan Dea, Andri Chen pikir aja juga tidak langsung menyetujuinya, biarpun tidak ada taruhan ini, Andri Chen juga mau memikirkan cara mencari kembali Rossa Du, dia sekarang tidak menjadi penyamar rahasia Erwin Lu lagi, juga sudah bisa dengan tenang di samping Rossa Du menjaga ibu dan anak mereka berdua.

“Ok!” Andri Chen selesai menjawab, langsung mengeluarkan Hp dan menelepon kasih Futari Tsu.

Telepon sangat cepat sudah masuk, suara Futari Tsu menyebar keluar dari lubang suara Hp, “Paman! Kamu semalam telah pergi kemana? Menelepon ke kamu teleponnya mati.”

Andri Chen berkata dengan berbohong: “Ah, kemarin telah ketemu teman lama, minum dua gelas lebih banyak, sudah mabuk, tidur satu malam di rumah Komunitas Perumahan Xin Hua.”

Futari Tsu yang di bagian telepon situ selesai mendengar, segera menyarankan: “Paman, kamu kenapa masih mempertahan rumah yang di Komunitas Perumahan Xin Hua? Cepatan di jual saja! Sekarang jual masih bisa jual dengan harga bagus, lagipula rumah Komunitas Perumahan Xin Hua semuanya rumah lama, kamu seharusnya beli satu rumah yang bagusan… …”

Perkataan Futari Tsu ini masih belum selesai bicara, dalam hati Andri Chen tiba-tiba muncul keluar satu tanda tanya, buru-buru memutuskannya: “Gadis muda, kamu kenapa tau rumah itu sekarang sudah menjadi punya aku?”

Pertanyaan ini langsung membuat Futuri Tsu kelabakan, menjawab dengan gagap: “Aku… …aku mendengar.”

Mendengar Futari Tsu begitu gelisah, Andri Chen tiba-tiba mencurigai, karena masalah rumah, hanya Yuni Lin mereka tau, Futari Tsu pergi meninggalkan Nanjing sudah satu tahun lebih, dia bagaimana tau rumah itu punya sendiri..

Oleh karena itu, Andri Chen telah mengerti sesuatu, buru-buru menanyai di dalam telepon: “Gadis muda, kamu jujur beritahu aku, rumah yang di Komunitas Perumahan Xin Hua apakah kamu yang diam-diam membelikan untuk aku?”

Semulanya Futari Tsu ingin menyangkal, tapi dia tau sendiri tidak dapat mengelabui Andri Chen, karena tadi tanpa sengaja sudah menumpahkan kacang.

Di pada saat ini, Futari Tsu terpaksa mengakuinya: “Mmm, aku yang diam-diam membelikan untuk kamu.”

Andri Chen seketika itu juga tiba-tiba sadar akan segalanya, melanjutkan bertanya: “Kalau begitu perabot–perabot rumah tangga yang diantar Perusahaan Ekspres itu, kamu juga yang beli?”

Futari Tsu mengaku sekali lagi di dalam telepon: “Mmm.”

Tanda tanya ini telah mendapat jawaban, tapi pertanyaan yang baru datang lagi, pada saat itu Futari Tsu masih pelajar, dia dari mana ada begitu banyak uang.

Seketika itu juga, Andri Chen dengan tidak tenang bertanya: “Gadis muda, kamu dapat dari mana uangnya?”

Mendengar Andri Chen begitu gelisah, Futari Tsu menjawab dengan seperti apa adanya: “Paman, uang-uang itu, adalah aku meminta kepada ibu aku, waktu itu aku melihat kamu di usir keluar rumah oleh tuan rumah, jadi menandatangani sebuah kesepakatan dengan ibu, asalkan aku setuju pergi ke korea dengan dia, dia akan setuju membantu aku.”

Kebenaran pada masalah ini akhirnya mendapat jawaban disini, Andri Chen sama sekali tidak tersangka orang yang membelikan rumah untuk dirinya ternyata adalah Futari Tsu.

Bertanya sampai sini, Andri Chen segera berkata: “Gadis muda, belakangan ini aku akan menjual rumahnya, uang kamu aku tidak boleh terima… …”

Perkataan dia belum selesai berbicara, Futari Tsu langsung memutuskannya: “Paman, jikalau kamu mengembalikan uang-uang ini ke aku, sesudah itu aku tidak mau mengakui paman kamu ini lagi, lagi pula, aku sekarang ada banyak uang, aku sudah tidak tau harus bagaimana memakainya.”

“Tetapi… …” Andri Chen masih sedikit kuatir.

Futari Tsu melanjutkan berkata: “Paman, kamu jangan tapi lagi, aku tau kamu seorang yang nolstagia, juga tau kamu sudah menjadikan Komunitas Perumahan Xin Hua sebagai rumah, jadi, aku tidak membujuk kamu lagi! Juga tau Komunitas Perumahan Xin Hua ada arti spesial terhadap kamu.”

Masalah Andri Chen dengan Rossa Du, dalam hati Futari Tsu mengertinya, dia terkadang sangat mengiri hati sama Rossa Du.

Pada saat berbicara sampai sini, Andri Chen tidak bisa berlanjut bicara lagi, malahan mengalihkan pembicaraan sampai ke masalah bisnis.

Seketika itu juga, Andri Chen sudah mengalihkan pembicaraannya, berkata: “Oh ya, gadis muda, paman hari ini mau minta tolong kamu satu hal.”

Mendengar huruf minta tolong ini, Futari Tsu langsung ketawa di dalam telepon, “Paman, apa kamu sedang berlelucon dengan aku? Kamu ada masalah apa yang perlu aku bantu, kamu katakan saja, kenapa masih harus minta tolong?”

Andri Chen langsung terus terang berkata: “Gadis muda, begini, perusahaan aku sekarang membutuhkan pendukung artis, ingin mengundang kamu menjadi pendukung produk perusahaan kami.”

Futari Tsu menjawab dengan langsung dan terus terang di dalam telepon: “Aku masih mengira ada masalah besar apa! Itu bukannya hanya satu pendukung, aku segera menyetujui kamu.”

Andri Chen sekali mendengar, dalam hatinya sangatlah gembira, berlanjut berkata: “Gadis muda, aku sekarang langsung pergi menjemput kamu datang ke perusahaan, kita mendiskusi masalah ini.”

“Ok, aku tunggu kamu di rumah bibi!” Selesai berbicara, Futari Tsu langsung mematikan telepon.

Setelah mematikan telepon, Dea yang duduk di samping buru-buru mendirikan badannya, tak sabar lagi untuk menunggu bertanya: “Kak Andri, bagaimana? Apakah sudah berhubungan dengan manager kantornya Yinna?”

Andri Chen bersenyum dengan bangga dan puas, berkata: “Aku sekarang langsung pergi menjemput dia.”

“Apa?” Dea takjub tak habis-habis, Yinna adalah bintang artis terkenal, tidak mendengar dia datang ke Nanjing!

Andri Chen barusan jalan sampai pintu depan ruang kantor, baru menyadari sendiri sama sekali tidak ada mobil, segera singgah, menolehkan kepala berkata: “Dea, apakah kamu ada mobil? Pinjam aku pakai-pakai.”

Berbicara sampai masalah mobil, Dea tiba-tiba terpikir satu hal, segera menginjakkan sepatu tingginya berjalan ke arah Andri Chen, berkata: “Oh ya, Kak Andri, aku hampir melupakan masalah ini.”

Selesai berbicara, Dea berlangkah cepat pergi meninggalkan ruang kantor Andri Chen.

Telah lewat sebentar, Dea berjalan kembali, di tangannya menambah satu kunci mobil, berinisiatif memberikan kunci mobilnya kepada Andri Chen, berkata: “Kak Andri, ini Kak Rossa menyuruh aku menyerahkan kepada kamu, dia bilang ini adalah hadiah ulang tahun untuk kamu.”

Berbicara sampai ulang tahun, Andri Chen seketika itu juga baru menyadari, kemarin ternyata adalah ulang tahun diri sendiri, dia sama sekali sudah lupa, tidak tersangka Rossa Du masih mengingatnya, dan juga masih khusus menyiapkan hadiah ulang tahun untuk dirinya.

Andri Chen menundukkan kepala melihat-lihat kunci Benz Car ini di tangannya, dalam hati dia tiba-tiba merasa sedih, tunggu sudah menyelesaikan masalah pekerjaan di tangan, dia langsung rencana pergi mencari Rossa Du, dia tidak ingin Rossa Du dengan anak menderita di luar.

Pada sekejap mata itu berjalan keluar dari lift lobi, ketika karyawan perusahaan melihat Andri Chen, satu persatu dengan hormat memanggil: “Halo, Ketua Dewan Komisaris!”

Kabar Andri Chen balik ke perusahaan, sama seperti dengan virus, dari lobi merambat sampai lantai teratas perusahaan.

Andri Chen telah pergi ke tempat parkir pribadi perusahaan, telah menemukan Benz Car yang baru itu, itu model baru pada tahun 2015, dia hanya melihat sekali, sudah langsung menyukai mobil ini.

Berapa menit kemudian, Andri Chen menyetir Benz ini pergi meninggalkan tempat parkir perusahaan, mengendarai menuju ke arah Keluarga Siska dengan cepat.

Pada saat sampai di Keluarga Siska, Andri Chen hanya melihat Futari Tsu dan Bella saja, dan tidak melihat asisten dan bodyguard dia, bertanya-tanya alasan, baru mengetahui bodyguard dan asisten sudah pergi ke hotel, Futari Tsu ingin tidur di rumah bibi, lalu menyuruh Bella menemani dia tinggal satu malam di Keluarga Siska.

Sangat cepat, Futari Tsu dan Bella sudah naik semua ke Benz Car yang Andri Chen menyetir kemari ini, pada sekejap mata itu menutup pintu mobil, Futari Tsu menyadari dengan takjub ini adalah satu mobil baru, lalu bertanya dengan kaget: “Paman, ini adalah mobil baru yang barusan kamu beli?”

Andri Chen menjawab satu kata: “Punya perusahaan.”

Di dalam pengingatan Futari Tsu, tempat dulu perusahaan Andri Chen kelihatannya seperti tidak begitu besar kemampuan finansialnya, masakan melalui perkembangan satu tahun lebih ini, perusahaan sudah berganti baru semua wajahnya.

Pada saat Benz Car berhenti di gedung Dairy Milk LTD, Futari Tsu melalui tembusan kaca jendela mobil melihat sekali,kelihatannya dengan sangat amat kaget berkata: “Paman, ini adalah tempat kerja kamu?”

Andri Chen bersenyum menjawab: “Aku adalah boss perusahaan ini.”

Sekali perkataan ini keluar, Futari Tsu lebih takjub tak habis-habis, merasa topik pemeran Andri Chen berubahnya terlalu cepat juga, sebentar sutradara, sebentar menjadi boss perusahaan lagi, dalam waktu satu tahun lebih ini, sebenarnya apa yang terjadi, dia semakin penasaran.

Tetapi, Futari Tsu yang tidak tersangka adalah, mereka bertiga baru turun mobil, sudah dikenali oleh orang pelintas yang dekat di lapangan Park Centre.

Beberapa gadis seketika itu juga memanggil nama artis Yinna: “OMG! Ini Yinna!”

Gadis barusan selesai memanggil, langsung menarik perhatian orang lain juga, berturut-turut pandangan penasarannya jatuh pada badan Futari Tsu, melihat sekali, seketika itu juga sangatlah bergairah, berteriak terkejut : “Ini Yinna! Yinna!”

Selanjutnya, lapangan Park Centre hiruk pikuk, sekumpulan orang telah mengelilingi, tidak berhenti meminta tanda tangan dan berfoto, bahkan ada cewek berteriak-teriak, tidak berhenti memanggil nama artis Futari Tsu.

Sangat cepat, orang semakin lama semakin banyak, membuat depan pintu gedung Dairy Milk LTD dikeliling sampai padat berjejal-jejal, bahkan sekuriti pun susah mempertahankan suasana begini, karena orang terlalu banyak.

Tidak sampai berapa menit, dengan kecepatan mengirim wartawan Nanjing, berita terhadap Yinna yang tiba-tiba hadir di Nanjing gila-gilaan menyebar luas .

Dea yang berdiri di lantai atas kantor masih belum tau apa yang telah terjadi di lantai bawah perusahaan, tapi sayup-sayup mendengar banyak orang memanggil-manggil nama Yinna, dia seketika itu juga baru menyadarinya, masakan Yinna benaran telah datang ke perusahaan?

Sebenarnya, Dea juga film fan Futari Tsu, tapi benar-benar tidak tersangka Andri Chen dapat menjemput Yinna sampai ke perusahaan, Andri Chen telah menambahkan lagi beberapa corak misterius di dalam hatinya.

Dea sudah sedikit goyah, segera menaik lift sampai ke lantai bawah perusahaan, melihat suasana di depan mata, dia kaget tak berhenti-henti, depan pintu gedung Dairy Milk LTD dikelilingi sampai padat berjejal-jejal.

Yinna terus-menerus tanda tangan untuk film fan, sudah tanda tangan setengah jam penuh, baru diantarkan Andri Chen masuk ke perusahaan.

Pada saat Yinna berdiri di depan Dea, Dea sangat bergairah sampai tidak tau harus bagaimana, melihat-lihat Futari Tsu, sedikit gugup dengan mengunakan bahasa korea berkata: “Nona Yinna, Me… … Menyambut kedatangan Anda! ”

Mendengar perkataan Dea, Andri Chen menyela satu kata, berkata: “Dea, Yinna bukan orang korea, dia orang Nanjing.”

“Apa? Yinna adalah orang Nanjing?” Dea dengan sangat amat takjub bertanya.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu