My Charming Lady Boss - Bab 394 Tidak disangka

Nora merasa hal ini semakin parah, kasus pembunuhan kota D sudah berlalu satu minggu, sampai saat ini Rico masih tidak diketahui hidup ataupun mati, ditambah lagi dengan ikutcampurnya pihak kepolisian dari kota Nanjing, dia menjadi tersangka utama dari kasus ini, karena Kematian Gill dan Tuan ketiga bukanlah kebetulan, dan orang biasa juga tidak berani melakukannya.

Nora berpikir sejenak, barulah dia berkata kepada Andri, "Andri, sebaiknya belakangan ini kamu jangan datang untuk menjenguk ibu angkat, untuk menghindari dibuntutinya oleh pihak kepolisian, aku akan mengantarkan ayah angkat dan ibu angkat kesebuah tempat yang aman, meskipun kamu dibuntuti oleh pihak kepolisian, namun kamu juga bisa mempergunakan kekuatan pihak kepolisian untuk melindungi dirimu sendiri.

Seusai mendengarkannya, Andri berbalik bertanya, "Bagaimana denganmu?"

Nora menjawabnya dengan tidak peduli, "Aku tidak apa-apa, aku berada disisi gelap, aku tidak mungkin ditemukan oleh polisi, sebentar lagi kamu segera pulang, kedepannya cara kita berkontak adalah dengan telepon perusahaanmu, jika aku ada apa-apa, aku akan menelepon ke kantormu dan meninggalkan pesan."

"Baik." Andri tahu sekarang adalah masa tengang, jika sekali polisi berhasil mendapatkan Nora, maka dia pasti akan kesulitan.

Seusai menjawabnya, Andri ingin bertemu dengan ibunya, dia berkata, "Aku lihat ibuku dulu sebentar baru pergi."

Baru saja Andri akan pergi, Nora memanggilnya, "Andri, tunggu sebentar."

Andri menghentikan langkahnya ketika mendengar panggilan Nora, "Ada apa?"

Nora berkata, "Bagaimana kamu bertemu dengan ibu angkatmu dengan tampang seperti ini?"

Sekali diingatkan oleh Nora, Andri baru sadar, dirinya sekarang memakai rok dan sepatu hak tinggi dari Yuni, jika dia pergi bertemu ibunya itu akan membuat ibunya kaget, ditambah lagi ibunya sendiri menderita penyakit jantung, sama sekali tidak bisa terangsang, barulah dia menghentikan langkahnya dan melirik penampilannya, dan berkata, "Aku akan pergi untuk mengganti sebuah pakaian."

Andri baru saja bersiap untuk pergi, Nora bergegas memanggilnya lagi, dan menyarankan, "Andri, menurutku kamu sebaiknya jangan bertemu dengan ibu angkat lagi, jika kamu mengganti pakaian, bagaimana caranya kamu pulang nanti?"

Andri merasa analisa dari Nora sangatlah masuk akal, penampilannya ini dibantu oleh Yuni dengan susah payah, jika dia membersihkan dandanannya, bagaimana caranya dia pulang nanti.

Tapi Andri juga ingin bertemu dengan ibunya, karena dia tidak tahu setelah berpisah kali ini, kapan lagi baru bisa bertemu lagi.

Nora mengerti apa yang dipikirkan oleh Andri, dia bergegas menyarankan, "Andri, begini saja! Kamu pergi ke taman bunga sana untuk melihat ibu angkat saja secara diam-diam, setelah itu kamu segera pulang dan sengaja untuk menarik perhatian polisi, mereka pasti ingin menemukanmu lewat kamu, kamu terus bermain dengan mereka saja, jika ada apa-apa, aku akan langsung mengabarimu.

Seusai mendengar saran dari Nora, Andri hanya bisa menganggukkan kepalanya dan berkata, "Baiklah!"

Setelah itu, Andri pergi ke taman bunga di rumah sakit, dan dia bertemu dengan ibunya, ayahnya sedang menopangnya untuk bersantai di taman bunga, dan mereka terlihat sedang mengobrol, karena jaraknya terlalu jauh, Andri sama sekali tidak bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan, setelah melihatnya sejenak dia lalu berbalik dan pergi.

Dengan cepat, Andri kembali naik taksi dan kembali ke kota, ketika sampai di bus stop didekat Komunitas Xin Hua, dia menemukan bahwa kedua mobil yang mengawasinya sebelumnya masih berada pada temat semula, dia sengaja lewat mobil itu, dan melihat bahwa lelaki didalam mobil itu sedang mengobrol, namun tatapan mereka berdua tetap mengarah kejalan di komunitas Xinhua.

Kemunculan Andri untuk kedua kalinya sama sekali tidak mengundang perhatian polisi, dia berhasil masuk kedalam komunitas Xinhua, dan dia mengetuk pintu rumah Yuni.

Tidak lama kemudian, dari dalam kamarnya terdengar suara Yuni yang sedikit tegang, "Siapa?"

Andri menoleh kearah tangga dan tidak menemukan kejanggalan barulah dia menjawab, "Yuni, ini aku."

Yuni yang berada didalam kamar ketika mendengar suara Andri, dia bergegas membuka pintu kamar dan melihat Andri yang mengenakan rok panjang tengah berdiri dihadapannya, dia bertanya dengan penuh perhatian, "Andri, kamu tidak apa-apa kan?"

Andri sambil masuk kedalam kamar sambil menjawab, "Aku tidak apa-apa."

Yuni lanjut untuk bertanya, "Kamu sudah pergi kerumah sakit?"

Andri menjawabnya dengan jujur, "Sudah."

Yuni melanjutkan, "Bagaimana kondisi tante?"

Andri menjawab sambil membuka roknya, "Sangat baik, ketika aku pergi, dia sedang jalan ditaman bunga bersama ayahku!"

Mendengar perkataannya, Yuni tidak lagi khawatir, meskipun image dirinya terhadap ibu Andri tidaklah baik, namun jika mereka benar-benar menikah, maka bagaimanapun juga Ibu Andri juga akan menjadi ibunya, dia perlu berbakti kepadanya setulus hati, karena bagaimanapun juga dia adalah ibu dari Andri, dia mencintai Andri, maka dia seharusnya mencintai keluarganya.

Ketika Andri mengganti pakaian, didalam kantongnya tiba-tiba ada sebuah kertas yang jatuh.

ketika kertas itu jatuh, Andri meliriknya dan menoleh kearahnya, dia menyadari bahwa diatas kertas ini adalah sebuah nomor telepon yang diberikan oleh Angelina untuknya, dia teringat bahwa kemarin Angelina menyuruh Andri untuk meneleponnya ketika berada di SMA Nanjing.

Namun kejadian tadi malam membuatnya lupa.

Sekali terpikiran, Andri bergegas mengambil kertas itu dan melihat nomor diatasnya dia sedikit khawatir, bagaimana jika Angelina telah pergi dari kota Nanjing, kalau begitu akan sangatlah susah untuk menemukannya lagi, bagaimanapun juag hanya dia yang tahu masa lalu dirinya, dan kejadiannya selama 10 tahun sebelumnya akhirnya sedikit punya petunjuk.

Oleh karena itu, saat ini Andri ingin pergi ke SMA Nanjing dan mencari tahu semua ini.

Yuni melihat Andri termenung melihat kertas ini, dia menoleh dan melihat ada sebuah nomor telepon, tidak perlu ditebak lagi, dia juga tahu bahwa nomor ini pasti punya wanita yang bernama Angelina itu.

Andri seketika sadar dan berkata dengan lembut kepada Yuni, "Yuni, aku akan segera ke SMA Nanjing."

Yuni tahu bahwa Andri akan pergi mencari Angelina, Dia juga tahu bahwa Angelina ini mengetahui masa lalu Andri.

"Kalau begitu aku dandanin kamu lagi." Yuni mulai sibuk lagi.

Andri hanya bisa duduk lagi didepan kaca, Yuni mendandaninya lagi, setelah itu Yuni meggantikan sebuah rok baru untuknya, untuk mencegah kecurigaan polisi diluar sana, karena polisi tidaklah biasa, sedikit saja celah yang terlihat maka habis sudah mereka.

10 menit kemudian, Andri meninggalkan komunitas Xinhua lagi dengan hati tidak tenang.

Kali ini Andri juga sangatlah berhasil, dia tetap tidak mengundang kecurigaan polisi, dia berhasil dengan triknya.

Setelah sudah aman, barulah Andri mengeluarkan telepon dan menelepon Angelina.

Setelah berbunyi beberapa kali, terdengar suara Angelina yang lembut dan manis, "Halo! Apa kabar!"

"Angelina, ini aku." Andri melirik kesana kemari, melihat tidak ada yang berada disampingnya, dia baru menjawabnya.

Angelina yang berada disisi lain telepon menjadi senang ketika mendengar suara Andri, dia lalu bergegas bertanya, "Andri, kamu ada dimana?"

Andri tidak menjawab pertanyaannya, malah balik bertanya, "Apakah kamu masih berada di SMA Nanjing?"

Angelina menjawabnya dengan jujur, "Aku sekarang sedang berada dihotel."

"Hotel yang mana?" tanya Andri.

"Sunrich Guest House, apakah kamu tahu?" tanya Angelina.

Dimanakah itu? Andri sama sekali tidak tahu, setelah berpikir sejenak, dan tidak tahu ada dimana tempatnya, namun dia sedikit familiar, dia hanya bisa menjawab, "Baik, aku akan segera kesana."

Seusai berkata, Andri mengakhiri panggilan telepon, dia bergegas naik taksi.

Setelah itu, Andri bergegas memberitahu alamat yang diberikan oleh Angeline kepada supir taksi.

Melihat penampilan Andri dan suara laki-laki dari mulutnya, awalnya dia dikira bencong, Supir terus saja meliriknya lewat cermin mobil.

Awalnya Andri tidak mengetahuinya, tapi setelah dilirik, dia menyadari tatapan dari supir sangatlah aneh.

Untuk menghindari masalah yang tidak diperlukan, Andri hanya bisa menjelaskan, "Pak, aku adalah polisi, aku sedang menyelidiki, mohon bekerjasamalah."

Andri asal mengeluarkan sebuah benda dan menunjukkannya kepada supir, mobil sedang melaju, supir tidak akan fokus melihat kartu identitas yang ditunjukkan oleh Andri, setelah mendengar perkataannya , supir taksi bercanda, "Pak polisi, bekerja dibidang kalian ini sungguh tidaklah mudah, dulu aku pernah melihatnya ditelevisi, namun tidak disangka hal seperti ini benar-benar ditemui olehku."

Andri tidak ingin banyak mengobrol dengan supir taksi, karena dia takut ketahuan, dia bergegas mendesak supir taksi, "Pak, kondisi sedang kritis, mohon cepat sedikit, jika terlambat mungkin saja akan terjadi sesuatu."

Mendengar perkataannya, supir taksi bergegas mengiyakan, "Pak polisi, tenang saja! aku akan mengantarkanmu kesana menggunakan kecepatan paling maksimal."

Benar saja, supir taksi mempercepat laju mobil, dan melaju dijalanan Nanjing, beberapa menit kemudian, mobil taksi berhenti didekat sebuah bus stop, Supir taksi berkata, "Pak polisi, sudah sampai."

Andri melirik kesana kemari dan bertanya, "Pak, apakah kamu tahu dimana Hotel Sunrich Guest Hotel didekat sini?"

Mendengar perkataan Andri, Supir taksi berkata, "Tuh! diseberang sana."

Andri melihat kearah arah yang ditunjuk oleh supir, dia melihat hotel tersebut, dia lalu bergegas membayar uang dan turun, lalu melangkah laju dengan sepatu hak tingginya ke hotel tersebut.

Ketika dia akan tiba dipintu hotel, Andri melihat sosok Angelina yang familiar keluar dari hotel, namun dia tidaklah sendirian, masih ada seorang lelaki yang mengenakan banyak barang branded keluar bersamanya, badannya besar dan kekar, dan sedang berbincang bersama Angelina, didepan hotel Sunrich Guest, masih terhenti sebuah mobil Porsche yang baru, Angelina mengikuti lelaki ini hingga kedepan mobil, lelaki ini membuka pintu mobil dan naik keatanya, lalu melambaikan tangannya kearah Angelina lalu pergi menyetir mobilnya.

Melihat mobil Porsche yang menjauh, Andri berpikir dalam hati, siapakah lelaki ini, dia menyetir Porsche, apa hubungannya dengan Angelina?

Ketika Andri tidak bisa mendapatkan jawabannya, telepon Angelina berbunyi.

Angelina menjawab teleponnya, "Halo! Aku sudah bertemu dengannya, sebentar lagi dia akan mencariku di Sunrich Guest Hotel, tenang saja! kali ini aku tidak akan membiarkannya lolos."

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu