My Charming Lady Boss - Bab 237 Hal yang Menakutkan

Andri Chen merasa bahwa hutan ini agak aneh, karena di sekitar hutan dikelilingi oleh jaring kawat besi, seolah-olah untuk mencegah sesuatu keluar dari dalam sana, apalagi luas hutan yang dikelilingi sangat luas, Andri Chen tidak bisa melihat ujungnya.

Pada saat ini, Fernandy Lu menunjuk ke hutan jaring besi dan berkata: "kalau kamu bisa melewati hutan ini, kamu menang, berani bermain?"

Meskipun Andri Chen tidak tahu apa yang ada di hutan, tapi jika masuk pasti berbahaya.

Namun, Andri Chen menggigit giginya dan mengangguk: "Baik, saya akan bermain denganmu."

Mendengar ini, Fernandy Lu merasa senang, dia segera pergi ke pagar jaring kawat besi dan membuka sebuah pintu kawat besi, berbalik dan mengajak Andri Chen: "Silahkan!"

Tanpa ragu, Andri Chen langsung masuk, Fernandy Lu langsung menarik pintu, mengeluarkan kunci untuk mengunci pintu kawat besi.

Pada saat ini, Fernandy Lu menunduk melihat jam tangannya, mengangkat kepala, lalu berkata: "sekarang jam tiga sore, jika saya tidak melihat kamu di gerbang B hutan pada jam empat, maka kamu kalah, jika kamu dalam bahaya, tekan tekan alat pemanggil ini, tentu saja kamu juga kalah. "

Berbicara tentang ini, Fernandy Lu juga mengeluarkan sebuah tombol kecil dari saku celananya dan langsung melemparkannya ke Andri Chen melalui jaring kawat besi.

Andri Chen menangkap tombol kecil itu dan melihatnya dengan seksama, sepertinya mirip dengan alat pemancar, mungkin digunakan untuk penyelamatan.

"Semoga berhasil!" di telinga Andri Chen kembali terdengar suara Fernandy Lu, setelah mengatakan ini, dia membawa anjing berjalan ke sisi lain hutan.

Perlahan-lahan, sosok Fernandy Lu menghilang dari pandangan Andri Chen, ketika dia sadar kembali, dia mendengar suara gemerisik di hutan, seolah-olah itu berasal dari semak-semak di sana.

Hutan ini sangat subur, bankan ada banyak semak di bawah pohon, dia tidak tahu benda mengerikan apa yang tersembunyi di semak-semak itu.

Saat ini, hutannya kembali sunyi, hanya bunyi angin mengembus dedaunan yang terdengar.

Andri Chen menajamkan telinganya untuk mendengarkan dengan cermat gerakan di hutan, tampaknya ada beberapa suara aneh, tetapi suara aneh itu sebentar langsung menghilang lalu kembali tenang seperti sebelumnya.

Andri Chen menghirup udara dingin, berkata bahwa dia tidak takut, dia tahu bahwa Tuan Lu tidak sederhana, tidak tahu apa yang dia pelihara di hutan ini.

Andri Chen berdiri di tempat semula dan memperhatikan tempat itu untuk sementara waktu, tetapi dia tidak melihat sesuatu yang mencurigakan, jadi dia hanya berbaring di tanah, mendengarkan dengan telinga menempel ke tanah untuk sementara waktu, tampaknya ada binatang yang berjalan di kedalaman hutan, tetapi dia tidak bisa mendengar mereka sama sekali.

Pada saat ini, Andri Chen mengangkat pergelangan tangannya dan melihat waktu, dia sudah membuang dua menit di tempat itu, dia harus menemukan gerbang B yang dikatakan Fernandy Lu, tapi di mana gerbang B berada, Andri Chen tidak mengetahuinya sama sekali, cuma bisa berjalan menuju hutan langkah demi langkah.

Dia berjalan lebih dari satu menit, tiba-tiba dia mendengar suara gemerisik di semak-semak, dia berbalik dan melihat seekor kobra merayap keluar dari semak-semak, kaki Andri Chen melemah karena kaget, dia tidak menyangka masih ada kobra disini.

Saat ini, kobra hanya berjarak beberapa meter dari posisi Andri Chen, dia siap untuk berbalik dan pergi, tapi ketika dia berbalik, dia melihat seekor mastiff tibet ganas berdiri hanya sepuluh meter darinya, ketika dia melihat Andri Chen, dia sepertinya melihat seekor domba kecil.

Mata Andri Chen dan mata mastiff tibet saling pandang, dan dia tahu bahwa masalah jadi besar, karena mastiff tibet telah berlari menuju posisinya, dengan takut Andri Chen berbalik dan berlari ke arah lain, karena dia bisa kembali, jika dia berbalik, dia akan mati digigit oleh ular kobra.

Setelah Andri Chen berlari beberapa langkah ke arah lain, tiba-tiba mengetahui bahwa tanah di bawah kakinya lembut, tanah di depannya segera runtuh, dia dengan cepat meletakkan kakinya di depan dan di belakang lubang, untungnya dia merespon tepat waktu, atau dia jatuh ke lubang di depannya.

Disini tidak apa-apa, tetapi ketika Andri Chen melihat ke bawah, dia terkejut menemukan bahwa lubang itu penuh dengan ular, ular dan ular itu saling terjalin, yang membuat kulit kepalanya mati rasa dan kakinya gemetar, tubuh Andri Chen jatuh langsung ke dalam lubang.

Untung reaksinya cepat, tangannya meraih tepi lubang, dia pun tidak jadi jatuh.

Begitu dia mengepalkan giginya, dia langsung naik dari tepi lubang, melihat kembali ke ular yang terjalin di dalam lubang, ia bernapas berat, tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika dia jatuh ke dalam lubang.

Tetapi pada saat ini, Andri Chen sepenuhnya mengabaikan mastiff tibet yang datang mengejarnya, dia tepat berdiri di belakang Andri Chen, memperlihatkan taringnya yang tajam, dan siap untuk menerkam.

Begitu Andri Chen menoleh, disaat melihat mastiff tibet, karena kaget dia hampir jatuh ke dalam lubang.

Dalam keadaan darurat, Andri Chen mengambil ikat pinggang di pinggangnya, memegangnya sebagai satu-satunya senjata, mastiff tibet yang di depannya sangat galak, melihat perutnya yang lembut, langsung tahu bahwa dia sudah lapar selama beberapa hari.

Andri Chen mencengkeram ikat pinggangnya dan mengancam mastiff tibet yang akan menyerang: "jangan mendekat! Jika kamu berani mendekat, aku akan membunuhmu!"

Menghadapi ancaman Andri Chen, mastiff tibet tidak mundur sama sekali, tetapi langsung menerkam.

Andri Chen melihat dan dengan cepat melakukan jungkir balik, badannya langsung melompati lubang.

Ketika kedua kakinya mendarat, mastiff tibet yang tiba-tiba menyerang tadi langsung terjun masuk ke dalam lubang, Andri Chen memiringkan kepala dan melihat ke dalam lubang, ular yang tak terhitung jumlahnya langsung melilit mastiff tibet, meskipun mastiff tibet menggigit, tetap saja tidak bisa membantu.

Mastiff tibet menjerit beberapa kali, lalu tidak ada gerakan, Andri Chen tahu bahwa mastiff tibet pasti mati, karena lubang itu diperkirakan penuh dengan ular berbisa.

Seandainya tahu dari awal, Andri Chen tidak akan bermain dengan Fernandy Lu, ini benar-benar cari mati, jika dia tadi yang jatuh, dia akan mati.

Andri Chen kembali membayangkannya, dia masih ketakutan, dia jongkok di samping lubang dan terengah-engah, dahi dan tubuhnya penuh keringat dingin.

Dia beristirahat sebentar, mengangkat pergelangan tangannya dan melihatnya, dia menemukan bahwa jarak dari waktu yang ditentukan kuarang dari sepuluh menit, jika dia masi berada di sini, dia mungkin akan mati di sini, jika dia mengepalkan giginya dan bergegas keluar, dia mungkin bisa melakukan keajaiban.

Berpikir sampai disini, Andri Chen segera berdiri dari tanah, menyeka keringat dingin di dahinya, memandang ke dalam hutan, tidak tahu apa lagi yang menunggunya.

Kemudian, Andri Chen terus berjalan maju dengan cepat, setiap langkah yang diambilnya, dia cukup berhati-hati, karena dia takut tanah di bawah kakinya akan runtuh lagi, mungkin ada sesuatu yang menyeramkan di lubang itu.

Andri Chen berjalan selama beberapa menit, dan semua yang ada di sekitarnya tenang kembali.

Namun Andri Chen berhenti, dia tidak tahu di mana gerbang B yang dikatakan Fernandy Lu itu berada, tempat ini begitu besar, sehingga Andri Chen tidak bisa mengetahui arah sama sekali.

Pada saat ini, mata Andri Chen tertegun, dia menemukan bahwa diranting pohon yang ada di seberangnya seperti tertulis sesuatu, dia bergegas dan melihat dari dekat, dia terkejut menemukan bahwa ada huruf B kecil di ranting pohon, bahkan ada lambang panah merah di belakang huruf B, panah merah ini ditulis dengan cat.

Andri Chen melihat ke arah yang ditunjukkan oleh panah, ketika dia akan berjalan ke arah ini, dia tertegun lagi, dia kembali melihat huruf warna merah di atas pohon yang di sampingnya, sama juga huruf B, namun lambang panah di belakang huruf B menunjuk ke arah lain.

Melihat keadaan ini, Andri Chen agak bingung, tidak tahu arah mana yang benar, jika salah memilih, akankah ada sesuatu yang mengerikan menunggunya.

Andri Chen ragu-ragu untuk sementara waktu, tidak bisa mengambil keputusan, tetapi melihat waktu semenit sedetik berlalu, jika dia tidak memilih, akan sulit baginya untuk tiba di tujuan tepat waktu.

Akhirnya, Andri Chen memilih huruf B di sebelah kanan, karena huruf B di sebelah kiri tampaknya ditulis baru-baru ini.

Dengan cara ini, dia berjalan cepat ke arah yang ditunjukkan oleh huruf B di sebelah kanan.

Sedang berjalan, Andri Chen tiba-tiba menendang sesuatu di kakinya, melihat ke bawah, ia menemukan bahwa tali kecil di tanah telah terputus oleh kakinya.

Andri Chen tahu bahwa dia dalam masalah, tetapi dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Pada saat itu, ada suara mendesing di telinga Andri Chen, seolah-olah ada sesuatu yang terbang ke arahnya.

Ketika dia melihatnya, dia terkejut menemukan bahwa sepotong kayu besar terbang dengan cepat dari udara, membuat Andri Chen dengan cepat membuang badan ke belakang dan jatuh ke tanah, dan kayu itu menderu melewati kepalanya, jika Andri Chen bereaksi lambat, dia akan terbunuh oleh kayu.

Awalnya mengira, jika Andri Chen menghindari kayu ini maka masalah selesai, tetapi ketika dia melihat ke atas, dia terkejut melihat ranting pohon yang tajam jatuh dari atas kepalanya, dan segera menusuk Andri Chen, dia dengan cepat berguling, hanya mendengar bunyi klik, dan ranting kayu itu tertancap di tanah di samping Andri Chen, yang membuat Andri Chen sangat ketakutan.

Dia dengan cepat berguling di atas tanah, jongkok di tempat, terus memperhatikan sekeliling, tidak tahu apakah ada sesuatu yang terbang dan jatuh dari langit.

Setelah melihat sebentar, lingkungan sekitarnya kembali tenang, Andri Chen merasa lega dan melihat ke arah depan, dia tidak tahu apakah arah yang dia pilih tadi salah pilih.

Ketika dia hendak kembali, dia sepertinya menemukan sesuatu, belum sempat dia merespon, seutas tali tebal keluar menembus tanah, Andri Chen langsung tergantung oleh tali tebal tersebut, badannya dalam posisi terbalik dan digantung di bawah pohon besar, berayun seperti ayunan.

Andri Chen menahan marah: "Bangsat!"

Namun, apa gunanya mengutuk sekarang? Andri Chen telah tergantung, ingin kembali ke tanah, dia sama sekali tidak terpikirkan cara lain, saat ini, satu-satunya cara adalah dengan menekan alat pemanggil.

Jika menekan alat pemanggil, sama saja Andri Chen menyerah, tetapi dia tidak mau menyerah begitu saja.

Pada saat ini, Andri Chen yang tergantung di udara, tampaknya mendengar suara langkah kaki, sedang berjalan mengarah ke posisinya, ketika suara itu mendekat, Andri Chen membuka matanya lebar-lebar dan ingin memanjat pohon dengan cepat.

Novel Terkait

Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu