My Charming Lady Boss - Bab 314 Hal yang canggung

"Andri, ibu angkat dirawat di rumah sakit." Ketika Nora Shen di sisi lain telepon mengatakan ini, Andri Chen membeku di dalam hatinya, mengerutkan kening dan bertanya, "Apa? Dirawat di rumah sakit?"

Nora Shen menjelaskan: "Aku tahu kamu balik ke Nanjing pasti sibuk, jadi tidak sempat meneleponmu, lalu kemarin aku pergi kerumahmu, ingin melihat ibu dan ayah angkat, tidak menyangka, begitu baru saja sampai di rumah, penyakit ibu angkat kambuh, aku langsung mengantar ibu angkat ke rumah sakit terbaik di kota D, tetapi kamu tenang saja, ada aku disini, ibu angkat tidak akan ada masalah. "

Mendengar berita ini, Andri Chen tidak bisa duduk diam. Dia tidak tahu penyakit apa yang dimiliki ibunya, dan segera bertanya: "Kak Nora, kamu berada di rumah sakit mana di kota D? Aku akan segera datang."

Nora Shen menjawab: "Rumah Sakit 101 kota D."

“Oke, aku tahu.” Berkata sampai sini, Andri Chen segera menutup telepon.

Pada saat ini, Andri Chen mengalihkan pikirannya kepada ibunya. Dalam beberapa tahun ini, selama dia tidak di rumah, sudah membuat ibu menerima cukup banyak kepahitan. Dia tidak ingin terjadi sesuatu yang tiak diinginkan pada ibunya.

Kemudian, Andri Chen menyalakan mobil dan segera berkendara menuju kota D dengan kecepatan yang sangat cepat.

Dalam perjalanan ke kota D, Andri Chen memikirkan Futari Tsu dan segera meneleponnya.

Telepon berdering dua kali, dan suara Futari Tsu terdengar.

"Hai! Paman! Bibiku memintaku untuk bertanya padamu, kapan kamu akan pulang?"

Andri Chen menjawab: "Gadis, aku tidak bisa datang untuk saat ini, ibuku sakit, aku harus kembali ke Kota D."

"Ah? Parah tidak?" Futari Tsu tidak tahan untuk bertanya dengan peduli.

Andri Chen menjawab: "Sudah di rawat di rumah sakit, aku sedang dalam perjalanan kembali ke Kota D sekarang, kamu harus bergegas dan bersiap-siap. Aku akan meminta seseorang menjemputmu di Nanjing besok. Bagian kru sudah siap, kamu harus bekerja."

“Paman, kamu tidak perlu meminta orang untuk menjemputku, aku akan sampai di Kota D besok.” Futari Tsu berjanji dengan sangat bahagia.

"Baiklah, begitu saja. Aku sedang menyetir!" Andri Chen tidak banyak berpikir di telepon, dia lebih baik bergegas ke Kota D.

Pada siang hari, ponsel Andri Chen berdering lagi, dia mengeluarkan ponselnya, itu telepon dari Dea.

Dia berpikir, apakah Dea sudah ada kabar tentang Yuni Lin, dia segera menjawab telepon.

"Hallo! Dea!" Andri Chen memanggil dengan ramah.

Di telepon, Dea bertanya dengan cemas, "Kak Andri, apakah sudah ada kabar dari Direktur Lin?"

Berbicara tentang Yuni Lin, Andri Chen hanya bisa menghela nafas di telepon dan berkata, "Tidak, aku dan Rico mencari sepanjang malam dan mencari di semua klub malam di Nanjing. Tidak ada informasi tentang Direktur Lin."

Setelah Dea mendengar ini, setelah memikirkannya, dia bertanya dengan cepat, "Kak Andri, kamu dimana? Aku akan mencarinya bersamamu. Aku yakin kita bisa menemukan Direktur Lin."

Andri Chen menjawab: "Aku harus pergi ke Kota D sekarang."

“Untuk apa pergi ke Kota D?” Dea bertanya dengan rasa ingin tahu.

Andri Chen menjelaskan: "Ibuku sakit dan dirawat di rumah sakit. Aku harus kembali."

Dea bertanya dengan khawatir, "Apakah bibi baik-baik saja?"

Sebenarnya, Andri Chen juga tidak tahu, karena dia tidak tahu sakit apa yang dimiliki ibunya, dan dia menjelaskan dengan bingung: "Aku tidak tahu bagaimana kondisinya sekarang, ketika sampai di rumah sakit baru akan tahu."

Dea segera menenangkannya: "Kak Andri, kamu dapat merawat bibi dengan tenang! Serahkan urusan Direktur Lin kepadaku. Kebetulan perusahaan tidak terlalu sibuk akhir-akhir ini. Hendy dan Manager Tang bisa menganari hal-hal ini."

“Baiklah, segera telepon aku ketika ada informasi tentang Direktur Lin,” Andri Chen menginstruksikan di telepon.

"Aku mengerti."

Pada malam hari, Mercedes-Benz yang di kendarai Andri Chen akhirnya tiba di Kota D dengan aman, dia benar-benar tidak mengenal Kota D dan tidak tahu di mana Rumah Sakit 101. Akhirnya, dia menemukan rumah sakit 101 melalui navigasi di mobil. Di pintu masuk rumah sakit, Andri Chen keluar dari mobil dan berlari ke resepsionis rumah sakit untuk bertanya, tetapi dia tidak tahu nama ibunya, ini membuatnya merasa tidak berdaya.

Pada akhirnya, Andri Chen menelepon Nora Shen dan berkata di telepon: "Kak Nora, aku di rumah sakit, kamu di bangsal nomor berapa?"

Nora Shen di sisi lain telepon menjawab, "Aku di ruang operasi."

Mendengar dua kata ruang operasi, Andri Chen menjadi lebih gugup, menutup telepon, bertanya ke resepsionis, setelah tahu lokasi ruang operasi, dia segera berlari kesana.

Andri Chen berlari beberapa lantai dengan cepat. Ketika dia tiba di ruang operasi, dia terengah-engah seperti sapi. Hal pertama yang dia lihat adalah ayahnya. Dia duduk di kursi di koridor di luar ruang operasi. Ketika dia melihat Andri Chen, dia memanggil: "Andri!"

Andri Chen bergegas dan bertanya dengan panik, "Ayah, bagaimana kabar ibuku?"

Ayah Chen menunjuk ruang operasi dan berkata, "Baru masuk sepuluh menit yang lalu."

Andri Chen berbalik untuk melihat ke ruang operasi dan bertanya dengan bingung, "Ayah, ada apa dengan ibu?"

Ayah Chen menghela nafas dan berkata, "Penyakit lama ibumu kambuh lagi. Jika bukan karena Nora Shen, kurasa ibumu ..."

Ketika berbicara sampai sini, Ayah Chen tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, dan sudut matanya tidak bisa menahan tangis.

Melihat kesedihan ayahnya, Andri Chen menghibur dengan lembut: "Ayah, jangan khawatir, ibu akan baik-baik saja."

Ayah Chen menyeka air matanya, mengangguk, dan berkata dengan sedih, "Andri! Kalau punya waktu, pulang dan temani ibumu! Sekarang selama kamu meninggalkan rumah, dia akan takut, menantikanmu setiap hari, takut kamu pergi dan tidak kembali. "

Ketika mendengar ini, Andri Chen juga merasa tidak enak. Beberapa tahun ini, dia merasa bersalah pada orang tuanya. Tunggu ibu sembuh, dia membawa orang tuanya ke kota dan membiarkan mereka menjalani kehidupan yang baik.

Andri Chen mengangguk: "Ayah, aku nanti akan menemani ibu di rumah setiap hari."

Berbicara tentang ini, Andri Chen menoleh dan melirik koridor, dia sama sekali tidak melihat Nora Shen. Dia berbalik dan bertanya, "Ayah, Nora dimana?"

Ayah Chen menjawab: "Nora pergi bersama dokter untuk mengurus prosedur rawat inap."

Setelah mengatakan ini, Ayah Chen tidak tahan untuk membujuk, "Andri! Nora adalah gadis yang baik. Ketika dia pertama kali tiba di Kota D, dia membeli banyak barang untuk ayah dan ibumu, anak ini sangat pengertian. Aku juga bisa melihat, Nora ini suka padamu, mumpung ayah dan ibu masih hidup di dunia ini, cepat nikahi dia, kamu kelewatan wanita yang begitu baik, kamu akan menyesal seumur hidup. Kemarin kalau bukan karena Nora, benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi. "

Andri Chen awalnya ingin menjelaskan kepada Ayah Chen, tetapi begitu dia hendak menjelaskan, suara Nora Shen datang dari belakang.

"Andri!"

Andri Chen menoleh dan melihat Nora Shen yang mengenakan sepatu hak tinggi berjalan selangkah demi selangkah, gerakannya agak lambat. Ketika dia sampai ke depan Andri Chen, Nora Shen berkata, "Andri, jangan khawatir, ibu angkat akan baik-baik saja. Aku menemukan dokter terbaik di 101, dan operasinya 100% pasti berhasil! "

Mendengar pernyataan Nora Shen, Andri Chen benar-benar tidak tahu bagaimana harus berterima kasih kepada wanita di depannya, karena dia tidak hanya menyelamatkan hidupnya, tetapi sekarang juga menyelamatkan nyawa ibunya, dia merasa seumur hidupnya tidak bisa membalas budinya.

“Kak Nora, terima kasih!” Andri Chen berkata dengan tulus.

Nora Shen menunjukkan tatapan acuh tak acuh, dan mengingatkan dengan sengaja: "Andri, untuk apa berterima kasih padaku. Jangan lupa aku adalah putri angkat dari ibu angkat. Hal seperti ini, sudah seharusnya aku lakukan."

Kalimat ini membuat Andri Chen terdiam, tidak tahu harus berkata apa. Dia melirik Nora Shen dan bertanya dengan khawatir, "Bagaimana pemulihan kamu?"

Nora Shen menanggapi dengan acuh tak acuh: "Tidak apa-apa, kamu lihat, aku bisa melompat-lompat."

Andri Chen mengangguk dan merasa lega, duduk dengan sabar di depan Ayah Chen.

Nora Shen duduk di sisi lain Bapa Bai dan terus-menerus menghibur: "Ayah angkat, ibu angkat baik-baik saja, kata dokter, itu hanya operasi kecil, tidak bahaya. Sebentar lagi keluar, kamu tenang saja! "

Setelah ayah Chen mendengar ini, dia langsung tenang. Dia menatap Nora Shen dan bertanya dengan ramah, "Nora! Apa pendapatmu tentang Andri?"

Nora Shen tidak tahu apa yang dimaksud ayah Chen, dan menjawab dengan jujur: "Andri sangat baik!"

"Nora! Ayah angkatmu ini tidak pandai berbicara, kalau suka bilang suka, kalau tidak suka bilang tidak suka, dan aku tidak ingin berselisih denganmu. Jika kamu berpikir Andri benar-benar baik, aku harap kamu bisa menjadi menantu keluarga Chen, ibu angkatmu juga berpikir begitu, tetapi malu untuk mengatakannya. "Ayah Chen berkata terus terang.

Kata-kata ini juga membuat Andri Chen dan Nora Shen merasa canggung, terutama Andri Chen, dia tidak memiliki perasaan saudara dengan Nora Shen, dia menganggapnya sebagai teman, apalagi Andri Chen memiliki seseorang yang dia cintai di dalam hatinya.

Andri Chen baru ingin menjelaskan, tetapi Nora Shen berbicara terlebih dahulu.

Wajah Nora Shen tiba-tiba memerah, dan dia sedikit malu dan berkata, "Ayah angkat, sebenarnya aku ..."

Sebelum Nora Shen mengucapkan kata-kata selanjutnya, pintu ruang operasi tiba-tiba terbuka, seorang dokter keluar, dan kemunculannya juga mengalihkan perhatian ketiga orang itu. Andri Chen berdiri dan jalan, tidak sabar untuk bertanya: "Dokter bagaimana kabar ibuku? "

Dokter melepas maskernya dan berkata, "Operasi berhasil!"

Mendengar ini, Andri Chen merasa lega, memegang tangan dokter, dan berkata dengan penuh syukur, "Terima kasih, dokter!"

Pada saat ini, Nora Shen juga berjalan kesana. Ketika dokter melihat Nora Shen, dia berkata dengan sopan, "Kak Nora, operasi bibi sangat sukses, dia dirawat sebentar dan nantinya tidak akan ada masalah lagi.”

Nora Shen juga berkata dengan penuh syukur, "Dokter Han, maaf merepotkanmu."

Mendengar kata maaf merepotkanmu, dokter menjawab dengan cepat: "Kak Nora, tidak merepotkan, ini sudah seharusnya aku lakukan."

Andri Chen tidak menyangka dokter di sini sangat sopan kepada Nora Shen, dan tidak tahu seberapa kuat dia di Kota D, seolah-olah semua orang di Kota D mengenalnya.

Segera, perawat mendorong Ibu Chen keluar dari ruang operasi dan membawanya ke bangsal khusus rumah sakit.

Ketika Ibu Chen diantar ke bangsal, seluruh tubuhnya masih dalam keadaan lumpuh. Butuh beberapa waktu dan dia baru bisa bangun. Ayah Chen meminta Andri Chen untuk menemani Nora Shen ke lantai bawah rumah sakit untuk makan, karena dari siang sampai sekarang, Nora Shen tidak sempat makan.

Seperti ini, Andri Chen dan Nora Shen pergi meninggalkan rumah sakit, ketika berjalan sampai di tangga pintu masuk, terjadi hal yang membuat mereka berdua menjadi canggung.

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu