My Charming Lady Boss - Bab 159 Ingin Menggendong Cucu (2)

Saat ini, Sisca Mi bahkan merasa lebih malu, ia pun berteriak dengan malu-malu, "Bu!"

Melihat Sisca Mi yang tersipu malu, Diana Lu tidak mengatakan apa-apa lagi, karena dia mengenal dengan jelas putrinya sendiri.

"Oke, oke, aku tidak akan mengatakan apa-apa lagi, cepat pergi! Kecilkan suara, jangan biarkan adikmu ..." Diana Lu tidak tahan untuk memberitahunya.

Sebelum Diana Lu selesai berbicara, wajah Sisca Mi memerah seperti pantat monyet, ia segera menyela kata-kata Diana Lu dan berkata, "Bu! Kamu harus tidur segera, waktu sudah sangat larut." Setelah selesai berbicara, ia langsung menutup pintu.

Begitu pintu ditutup, masih terdengar suara Diana Lu yang samar dari luar kamar.

"Sisca, Ibumu akan segera pensiun, tolong segera buat Ibumu menggendong cucu, kalau tidak hari-hari setelah pensiun akan membosankan."

Mendengar hal tersebut, Sisca Mi benar-benar merasa malu hingga ingin menyembunyikan wajahnya, dia tidak pernah memikirkan masalah ini, bahkan ketika dia disentuh oleh seorang pria, seluruh tubuhnya langsung merasa tidak nyaman, belum lagi hal-hal lain, dia tidak berani memikirkannya.

Saat ini, Andri Chen melihat wajah Sisca Mi memerah seperti cahaya matahari terbenam di langit, ia bertanya dengan sengaja, "Sisca, mengapa wajahmu memerah?"

Sisca Mi berkata dengan emosi, "Ya, aku bersedia!"

Andri Chen lanjut dengan mengatakan: "Sisca, sebenarnya apa yang Ibu katakan itu benar, dia harusnya dengan segera menggendong cucu, umurmu juga tidak muda lagi, kamu seharusnya sudah melahirkan seorang bayi."

Mendengar hal tersebut, Sisca Mi menatap Andri Chen dengan tatapan tajam.

Namun, Andri Chen tidak berhenti, mengungkapkan perkataannya yang benar: "Apakah yang aku katakan salah?"

Sisca Mi tidak membantah, karena apa yang dikatakan Andri Chen sangat beralasan, Ayah da Ibunya ingin menggendong cucu, terutama ketika dia melihat teman-teman orang tuanya, mendorong kereta cucunya dan membawa cucunya keluar untuk berjalan-jalan, Ayah dan Ibunya sangat senang jika bertemu dengan anak kecil, mereka pasti akan bertanya dengan penuh perhatian, "Berapa usianya? Siapa Namanya?

Terutama Ibunya, dia lebih senang memikirkan anak kecil daripada dirinya sendiri, bibi-bibi itu pun sengaja mendesak ibunya, berkata, "Diana, minta Sisca untuk segera memberimu bayi."

Jadi, pemikiran tersebut sudah lama bersarang dibenak Diana Lu, dia menunggu menantu laki-laki datang, ketika menantu laki-laki itu datang, keinginan untuk menggendong cucu pun dapat segera terwujud.

Andri Chen melihat Sisca Mi terdiam, Andri Chen pun melanjutkan, "Sisca, jika kamu dapat memenuhi keinginan Ibumu, segeralah melahirkan seorang bayi, kenapa kamu harus jadi polisi, kudengar Ibumu akan segera pensiun, dan kamu akan mewarisi bisnis keluarganya. "

Sisca Mi yang mendengar kata-kata itu, dengan segera menyadarkan dirinya, dan berkata, "Bagaimana aku bisa melahirkannya? Apakah kamu pikir seperti membeli barang, jika kamu ingin membeli maka kamu langsung membelinya?

Andri Chen pun berjalan dan tiba di depan Sisca Mi, ia tersenyum dan berkata, "Sisca, jika kamu tidak keberatan, aku bisa membantumu!"

Mendengar kalimat tersebut, Sisca Mi seketika ingin memberi Andri Chen pukulan lagi, lagipula jika Ayah dan Ibunya bertanya lagi, dia akan mengatakan bahwa dia sedang menekan jerawat.

Melihat situasi ini, Andri Chen hendak lari ke sisi lain kamar tidur, tetapi Sisca Mi berbalik dan menjatuhkan tubuhnya dari tempat tidur, ia berdiri di sebelah Andri Chen, dia ingin melarikan diri, tetapi tubuhnya terluka sehingga membuat reaksinya agak lambat, Sisca Mi pun menekan tangan di belakang tubuh Andri Chen yang berada di samping tempat tidur, tubuhnya dibaringkan dengan posisi tengkurap di tempat tidur, kedua tangannya dibelenggu oleh Sisca Mi, seluruh tubuhnya pun tidak bisa bergerak.

Andri Chen buru-buru memohon belas kasihan: "Ah! Sakit, sakit! Kamu pelan-pelan sedikit!"

“Aku ingin kamu berbicara omong kosong!” Sisca Mi berseru.

"Oke, oke, aku tidak akan membantumu." Andri Chen terpaksa memohon belas kasihan, kucing liar kecil ini benar-benar sangat berat, tidak heran pria biasa tidak tahan dengannya dan tidak berani menggodanya.

Saat itu, terdengar ketukan pintu kamar lagi.

"Hmm! Hmm! Hmm!"

Andri Chen memiringkan kepalanya dan berbisik pelan, "Sisca, lepaskan cepat, Ibumu ada di sini, kamu cepat pergi untuk membuka pintu!"

Sisca Mi juga menoleh dan mendengus, ia pun memperingatkan Andri Chen: "Jangan bicara omong kosong lagi, kalau tidak aku akan memukulmu!"

“Oke, oke.” Andri Chen mengangguk berulang kali.

Setelah Sisca Mi mendengarnya, barulah dia melepaskannya, ia bangkit dari tempat tidur dan pergi membuka pintu kamar.

Dia pikir orang yang mengetuk pintu kamar adalah Ibunya, tetapi ketika dia membuka pintu, dia mendapati orang yang berdiri di pintu itu adalah Futari Tsu.

Futari Tsu menggaruk kepalanya dan berkata sedikit tidak senang, "Kakak, bisakah suara kalian sedikit dikecilkan?"

Sisca Mi dengan cepat meminta maaf: "Gadis cantik, maafkan aku, maafkan aku, Kakak telah mengganggu kamu tidur!"

Futari Tsu berkata dengan emosi, "Apakah kalian tidak bisa melakukan hal tersebut setelah pindah ke rumah baru? Apakah harus melakukannya di sini?"

Setelah mendengar ini, Sisca Mi pun menjelaskannya dengan malu-malu: "Futari, apa yang kamu bicarakan, aku membantu Kakak Iparmu menekan jerawat!"

Futari Tsu mencibir bibirnya dan berkata, "Kakak, aku bukan anak yang berusai 3 tahun, tahun ini aku berusia 18 tahun."

Sisca Mi tahu bahwa semakin dia menjelaskannya, maka akan membuat dia semakin salah paham, ia pun tidak lagi menjelaskannya, dengan segera ia mengalihkan topik pembicaraan, dan mengatakan, "Oke, cepat kamu pergi tidur! Sekarang sudah sangat larut."

Futari Tsu berkata," Selamat malam! "ia berbalik dan pergi.

Saat ini, Andri Chen yang berada di tempat tidur, menghampiri Sisca Mi dan berkata dengan intim, "Sisca, mari kita tidur!"

Mendengar kata "tidur", Sisca Mi pun seketika meresponnya, ia menoleh dan melirik tempat tidur di kamar, dan segera memberi perintah:" Kamu tidur di karpet malam ini, aku tidur di tempat tidur.”

Ketika Andri Chen mendengarnya, dia pun langsung merasa tidak senang, dan berkata, "Jika kamu membiarkanku tidur di karpet, maka aku akan tidur dengan Ayahmu."

Setelah berbicara, dia berjalan menuju pintu kamar, seketika terdengar suara Sisca Mi yang datang dari belakangnya: "Berhenti!"

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu