My Charming Lady Boss - Bab 157 Sebuah Masalah (2)

Diana Lu melanjutkan: "Aku telah memberi tahu kerabat dekatku hari pernikahan tersebut, masih ada lebih dari setengah bulan, kalian berdua bisa pergi untuk mengambil foto pernikahan terlebih dahulu, bersiap lebih awal, setelah pernikahan, kalian bisa pergi bulan madu. Saat itu, aku dan pamanmu pergi ke Maladewa, kalian harus cari tempat apa yang kalian suka, lalu katakan pada Ibu, aku akan mengaturnya untuk kalian. "

Andri Chen mengangguk dan menjawab: "Oke."

Setelah berbicara, Diana Lu mengarahkan pandangannya pada Sisca Mi lagi, ia pun memberi saran, "Sisca, akhir-akhir ini kamu jangan pergi kerja ke kantor polisi, aku sudah menelepon Pamanmu dan mengatakan bahwa pernikahanmu akan diadakan pada bulan depan, Pamanmu juga sudah memberikan cuti pernikahan. "

Sisca Mi ingin membantah apa yang baru saja dikatakannya, "Bu! Aku ..."

Sebelum dia mengatakan ini, Diana Lu langsung menyela: "Pernikahan itu besar, aku tidak peduli seberapa penting pekerjaanmu, dalam urusan pernikahan, kamu harus meletakkan pekerjaan demi diriku, hanya sekali dalam seumur hidup, pasti sangat ramai, jangan beri aku masalah, atau tidak kamu jangan bermimpi untuk menjadi polisi nanti. "

Menghadapi ancaman Diana Lu, Sisca Mi benar-benar tak berdaya, siapa yang menyuruh Kepala Polisinya adalah adik Ibu?

Ketika berbicara sampai sini, Diana Lu teringat topik utama itu lagi, "Ya, aku hampir lupa dengan kamar pernikahanmu, villa yang aku beli untuk kalian dua tahun yang lalu, sudah selesai direnovasi pada tahun lalu, dan villa itu kosong selama satu tahun, setelah kalian menikah, kalian bisa tinggal di sana. "

Setelah mendengar kata "villa", Andri Chen seketika tercengang, tak disangka ternyata keluarga Sisca Mi begitu kaya, ia benar-benar tidak tahu apa pekerjaan Ibunya.

Andri Chen juga tidak menyangka terhadap semua ini, ibu Sisca Mi sudah mengaturnya, dan dia adalah menantu lelaki yang begitu miskin, tidak heran mereka akan sangat cemas.

Saat ini, Victor Mi mengangkat gelasnya lagi dan berkata, "Oke, semuanya sudah selesai dibicarakan, Andri, Mari, mari kita bersulang, kita minum malam ini."

Andri Chen tersenyum dan menyentuh gelas Victor Mi, dan berkata, "Paman, aku sudah menyulang gelas, kamu bebas melakukannya sesuai dengan keinginanmu."

“Oke, oke.” Victor Mi menganggukkan kepala lagi dan lagi.

Ketika sedang minum, bel rumah pun berbunyi, Andri Chen menolehkan kepalanya, ia melihat Diana Lu akan berdiri untuk membuka pintu, dia segera berdiri dan berkata, "Bu, aku akan membuka pintu!"

“Oke.” Diana Lu tersenyum penuh kasih dan duduk kembali di kursinya.

Andri Chen berjalan ke pintu ruang tamu, ketika dia membuka pintu, dia pun seketika tercengang, tak disangka orang yang berdiri di depan pintu itu ternyata adalah Futari Tsu.

Sejak Andri Chen memarahinya saat itu, ia juga tidak tahu bagaimana keadaannya baru-baru ini, akankah dia memiliki dendam dengannya.

Namun, hari ini mereka bertemu di sini, dia pun berkata dengan lembut, "Futari, kamu datang."

Baru saja selesai berbicara, Diana Lu bertanya dengan keras dan penuh perhatian, "Futari! Apakah kamu sudah makan?"

Futari Tsu tidak menjawab Andri Chen, namun ia melewatinya dan berjalan ke ruang makan, ketika ia bertemu Diana Lu dan Victor Mi, ia pun langsung menyapa, "Bibi, Paman, Kakak."

Victor Mi bertanya dengan penuh perhatian: "Futari, apakah kamu sudah makan?"

Futari Tsu menjawab dengan jujur: "Belum!"

Diana Lu dengan cepat memberi isyarat: "Cepat pergi cuci tangan dan makan."

“Oke.” Futari Tsu merespon dengan baik dan langsung pergi ke dapur.

Begitu Andri Chen duduk di kursinya, Futari Tsu datang dan duduk di seberang Andri Chen.

Baru saja Futari Tsu duduk dan makan berapa gigitan, dan Victor Mi bertanya dengan lembut, "Futari, bagaimana sekolahmu akhir-akhir ini?"

Futari Tsu mendongak dan berkata, "Masih seperti biasa."

Setelah Victor Mi mendengar kata-kata itu, ia pun segera memuji: "Futari sangat hebat, dia tidak pernah mendapatkan rangking dua, nanti kamu pasti lebih memiliki masa depan daripada kakakmu."

Setelah mendengar ini, Sisca Mi tidak rela dan berkata, "Ayah! Mengapa kamu selalu menggunakan aku sebagai bahan pengajaran yang negatif?"

Victor Mi berkata dengan jujur, "Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah? Jika ketika kecil kamu seperti Futari, kamu tidak akan menjadi seorang polisi, kamu berlatih tinju sepanjang waktu seperti bocah liar, sama sekali tidak menunjukkan karakter seorang gadis, kamu lihat Futari, dia memiliki catatan akademis yang baik dan patuh, nanti dia pasti lebih memiliki masa depan daripada kamu. "

Sisca Mi berpura-pura tidak senang dan menyangkal, "Apakah menjadi seorang polisi tidak memiliki masa depan? Paman juga seorang polisi?"

Pada saat kritis seperti ini, Sisca Mi yang pintar membawa-bawa Kepala Polisi.

Ketika mendengar hal ini, Diana Lu memasukkan sebuah kalimat dan berkata, "Pamanmu telah menjadi polisi seumur hidup, dan akhir-akhir ini baru saja dipromosikan ke posisi itu, di mata ibumu menjadi seorang polisi benar-benar tidak memiliki masa depan, kamu lihat lagi gaji kalian, jika bukan Ibumu yang membiayai keluarga ini, apakah kalian dapat menjalani kehidupan yang baik sekarang? Apakah kamu tahu betapa lelahnya Pamanmu demi masuk akademi polisi? "

Kata-kata ini langsung menutup mulut Sisca Mi, karena saat itu Kepala Polisinya, yang juga adalah Pamannya, memang yang membayar uang sekolah dan biaya hidupnya demi masuk akademi kepolisian adalah Ibunya, pada saat itu, Diana Lu terkenal sebagai Pengusaha wanita.

Terkadang, dia sangat berharap menjadi wanita yang kuat seperti ibunya, tetapi di dalam dirinya ingin menjadi seorang polisi yang sangat baik, melayani orang-orang, dan menyingkirkan kekerasan, seperti Pamannya, mengabdikan hidupnya untuk negara, menjadi pelayan masyarakat yang baik dan jujur.

Pada saat ini, Futari Tsu yang sedang makan tiba-tiba mengangkat kepalanya, menatap Andri Chen yang berada di depannya, ia pun langsun bertanya, "Paman, bisakah aku memberimu satu pertanyaan?"

Menghadapi pertanyaan mendadak dari Futari Tsu, membuat Andri Chen seketika terkejut, dia tidak tahu apa yang ingin dilakukan Futari Tsu, terutama pada saat kritis ini, dia sedikit khawatir.

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu