My Charming Lady Boss - Bab 275 Sekeluarga berkumpul

Andri Chen berpikir sejenak, mungkinkah Nora Shen yang menelepon, karena selain itu, tidak tahu lagi no telepon orang rumah sendiri.

Dia segera meletakkam sumpitnya, berjalan menuju ke kamar, melihat ibu memegang telepon, dia berkata kepada Andri Chen:”Katanya dia temanmu.”

Andri Chen menjawab telepon dengan penasaran:”Halo!”

Dia berpikir bahwa suara telepon itu adalah Nora Shen, tetapi selanjutnya adalah suara seorang laki-laki, dia dengan teliti mendengar, baru terkejut ditelepon itu orang tersebut menyebut dirinya adalah Kepala Lu.

“Kepala Lu, bagaimana bisa kamu?” Andri Chen terkejut.

Kepala Lumenelepon dengan khawatir bertanya:”Andri! Apakah bisa berbicara denganmu?

Andri Chen menjawab:”Bisa!”

Kepala Lu bertanya:”Bagaimana perasaanmu ketika kamu pulang?Apakah kamu ingin mengingat sesuatu?”

Andri Chen menjawab:” Saat aku mengingat ibuku, ada perasaan yang sudah mengerti, perasaan ini tidak bisa dikatakan, tetapi aku tahu bahwa ini adalah rumah aku.

Kepala Lumeyakinkan dengan telepon:”Andri! Mengenai pemulihan ingatan, kamu harus pelan-pelan, tidak perlu tergesa-gesa, kamu semakin resah! Mungkin saja akan menjadi lambat, kamu tidak anggap serius hal ini, mungkin ketika bangun, ingatanmu kembali semula.

Andri Chen setuju dengan pernyataan Kepala Lu, berkata:”Iya。”

Setelah mengatakan ini, Andri Chen dengan penasarannya bertanya:” Kepala Lu, bagaimana bisa kamu tahu aku kembali ke kota asalku?”

Mendengar hal itu, Kepala Lutiba-tiba tertawa di telepon, berkata:”Andri! Sewaktu kamu di Nanjing bertemu Rico Wang, aku pasti tahu kamu meminta alamat rumah kamu. Karena itu, aku yakin kamu kali ini ke Kota D, pasti pulang ke kampong halaman.

Selesai mendengar perkataan Kepala Lu, Andri Chen sangat ingin memarahi si bajingan ini, tetapi karena Ibu Andri di samping, dia menyerahkan dengan ide ini.

Dai hanya terus berkata dengan lembut:” Kepala Lu, hidungmu sangat tajam!”

Kepala Lutertawa, berbicara dengan formal:”Baiklah, Andri, mari kita berbicara tentang pekerjaaan! Pekerjaan ini, kamu berada disisi Nora Shen, apakah tidak menyadari ada yang aneh?”

Berbicara tentang sesuatu yang salah, Andri Chen segera pikir truk besar yang membawa alat peraga, karena meurut jalannya logika, Nora Shen melakukan ini salah, pasti ada sesuatu yang salah dengan truk besar itu.

Akan tetapi, Andri Chen mengatakannya dengan hati-hati di telepon:” Kepala Lu, ada masalah dengan mobil Truk Perusahaan CNF.”

Mendengar hal tersebut, Kepala Luyang telepon itu dengan penasaaran, bertanya:”Bicara tentang hal ini dengarkan.”

Andri Chen kemudian menganalisi Kepala Lu, mengatakan apa yang dilihatnya, memberitahu Kepala Ludengan semua masalah yang dilihatnya.

Setelah dia mendengarnya, juga setuju dengan perkataan Andri Chen, berkata:”Andri, kamu menganalisinya dengan sangat benar, mobil truk Perusahaan CNF ini pasti ada masalah, apakah kamu tahu plat mobilnya?

Berbicara tentang plat mobil, Andri Chen mengingatnya dengan serius, akhirnya beberapa jam mengemudi, dia selalu di belakang truk, ada bayangan nomor plat truk dibenaknya.

Akan tetapi, dia mengingat sehuruf demi sehuruf dan menjawab:” GHU….”

Andri Chen mengatakan, Kepala Lu di telepon segera mencatat plat itu, lalu mengulangnya lagi, setelah memastikan dengan tidak ada kesalahan, Kepala Lubaru memberitahu Andri Chen:”Andri, informasi kamu sangat penting bagi kami polisi, kamu terus pantau, jika menemukan hal yang mencurigakan, segera laporkan kepada aku.”

“Aku pasti bisa.” Andri Chen menjawab.

Keduanya berbincang sampai sini, Kepala Lubersiap-siap menutup telepon, Andri Chen segera berkata:” Kepala Lu, tunggu sebentar.”

“Andri, ada masalah?”

Andri Chen ada beberapa beban pikiran, tetapi tidak berani bertanya:” Kepala Lu, apakah Rossa Du belakangan ini baik-baik saja?”

Kepala Lumenjawab:”Andri, kamu jangan khawatir! Kakakku sudah memindahkannya ke tempat tinggal Rossa Du, lagipula mereka masih bertetangga, ada kakakku yang menjaga Rossa Du, dia tidak akan ada masalah, lagipula aku memberitahu kamu, mereka telah menjadi sahabat.”

Mendengar berita ini, Andri Chen tampak sedikit heran, bertanya dengan penasaran:”Benarkah?”

“Tentu saja adalah benar, apa aku harus bohong padamu?” selesai berbicara, Kepala Lumengatakan hal itu lagi kepada Andri Chen:”Andri, Rossa Du kamu tidak perlu khawatir, kamu sekarang dalam situasi bahaya, kamu sendiri harus berhati-hati, ada masalah apa, segera lapor kepada aku, aku tidak mau kamu ada masalah.

”Aku mengerti.” Terhadap keselamatan sendiri, Andri Chen tidak pernah peduli, dia hanya berharap Rossa Du dan anak di dalam perutnya tidak masalah sudah oke.

“Baiklah, Aku harus menutup telepon .” Setelah berbicara, Kepala Lumenutup telepon.

Pada waktu itu, suara Ibu Andri dari dapur memanggil:”Andri, telur rebusnya akan dingin jika tidak dimakan.”

“Bu, aku datang.” Andri Chen menjawab, meletakkan telepon, pergi ke dapur.

Setelah makan telur rebus buatan Ibu Andri, Andri Chen sangat senang, berkeliaran, sekarang akhirnya merasakan kehangatan rumah.

Setelah selesai makan, Andri Chen dan Ibu Andri berbincang-bincang dengan lamanya, tampaknya ada kata-kata yang tak ada akhirnya, ketika Andri Chen menghilang beberapa tahun ini, Ibu Andri sangat tahu sekali, tidak disangka Andri Chen bisa pulang ke rumah, semua ini seperti mimpi, yang sangat ilusi.

Saat larut malam, ibu tertidur, Andri Chen berjalan keliling halaman rumahnnya, melihat bangunan bata yang hancur, Andri Chen merasa bersalah, karena beberapa tahun ini, Ayah ibu sendiri sudah tua telah menderita banyak, sudah waktu untuk mereka menikmati hidup.

Keesokkan siang harinya, Sewaktu Andri Chen masih belum bangun, terdengar suara dari halaman, dia membuka matanya, mendengar dengan telinganya, halaman itu seperti ya adalah suara ibu, dia sedang dengan siapa berbicara, karena agak jahu, dia tidak mendengarnya dengan jelas.

Saat itu, Ibu Andri berteriak dari halaman:”Andri, Ayahmu sudah pulang.”

Setelah mendengarkan hal itu, Andri Chen bangun dari tempat tidurnya, memakai baju celana lalu pergi ke halaman rumah, melihat seorang pria paruh baya dengan rambut abu-abunya yang berdiri di depan matanya, dia membawa ransel tas besar di pundaknya, tangannya yang memiliki banyak alat kerja.

Andri Chen terpana, peralatan dan ransel di tangan pria paruh baya itu jatuh ke tanah, ketika pria paruh baya itu melihat Andri Chen di hadapannya, dia langsung menangis, dia memanggil nama panggilan Andri Chen, tetapi mulut yang tidak bisa berkata-kata, bagaimana tidak bisa bersuara.

Tetapi pada waktu itu Andri Chen, segera memanggil dengan ramahnya:”Ayah!”

Ayah Andri dengan gembiranya berjalan ke arah Andri Chen, memegang tangannya, bertanya dengan tidak menyangkah:”Andri, apakah ini bener-bener kamu?

Ayah Andri tidak percaya dengan apa yang dia lihat, dia sudah sepuluh tahun lebih mencari Andri Chen, tidak ada kabar, mata yang penuh dengan pasrah, tidak habis pikir putra sendiri sudah kembali dengan ajaibnya, dia benar-benar merasa seperti sedang bermimpi.

“Ayah! Maaf, beberapa tahun ini, telah membuatmu khawatir.” Andri Chen berkata meminta maaf.

Ayah Andri mengangguk dengan berlinang air mata, memegang tangan Andri Chen, didepan Ibu Andri, menangis terseduh-seduh, sambil menangis, sambil meminta maaf berkata:”Putraku, ayah minta maaf denganmu, ayah bersumpah di hadapan langit, mulai sekarang, juga tidak memukul kamu lagi….”

Di dalam hati Ayah Andri, dia pikir masih bisa selalu berbincang dengan Andri Chen, membawanya lari dari rumah, perjalanan ini yang berlangsung sepuluh tahun, tapi pada kenyataannya dia memukuli anak itu, sampai sekarang menyesalinya, tahun itu mencari Andri Chen, dia terus-menerus bersujut di hadapan langit, jika saja putanya bisa kembali, dia tidak akan pernah menyentuhnya lagi.

Ibu Andri juga tidak bisa melihat suasana ini, terisak-isak menangis, keluarga beranggota tiga orang itu menangis.

Andri Chen tahu bahwa sendiri malu terhadap orang tua, ingin menebus orang tua dengan hari ke depannya, membiarkan mereka menjalani hidup yang bahagia, tidak lagi mencari nafkah.

Pada siang hari, Andri Chen membawa orang tuanya ke restoran terenak di kota, dia mau meminta sebuah kotak mewah, pelan-pelan memesan sayur di meja, sebotol Maotai, sekeluarga tiga anggota minum.

Ayah Andri meminum anggur enak, senyum cerah di wajah, mengetos gelas dengan putranya.

Setelah beberapa gelas anggur, Ayah Andri merasa tiba-tiba emosiaonal, berkata dengan makna:”Andri! Kamu telah berubah, bahkan ayah tidak mengenalimu.

“Benarkah?” Andri Chen bertanya dengan tidak setuju.

Ayah Andri menganguk, melanjutkan perkataannya:”Menjadi bijaksana, membuat ayah ibu tidak khawatir.”

Medengar hal itu, Andri Chen tersenyum, berkata:”Ayah, aku sudah mau tiga puluh tahun sekarang, masih nakal seperti anak kecil, bukankah itu masih omong kosong?”

Ayah Andri berkata dengan emosional:”Aku benar-benar tidak berpikir kamu bisa mengucapkan kalimat itu, betapa bahagia ayahmu.”

Andri Chen segera berdiri, menuangkan anggur kepada orangtua dan berkata:”Ayah, Ibu, beberapa tahun ini, anakmu menyesal kepada kamu, segelas anggur ini, aku menghormati kalian.”

Ayah Andri menjawab:”Pulang itu baik, Pulang itu baik.”

Ibu Andri juga berkata:”Andri, yang dikatakan ayahmu benar, selama kamu kembali dengan selamat, orang tuamu ini akan lega.

Sekeluarga tiga orang itu minum dengan gembira, pintu kotak itu tiba-tiba terbuka, Andri Chen berbalik, melihat pemilik restoran datang, dengan sopannya berkata dengan Andri Chen:”Para kak, mohon kalian membantu sesuatu.”

“Ada apa?” Andri Chen bertanya dengan ragu-ragu.

Ayah Ibu Andri juga penasaran menatapi boss itu, karena tidak tahu masalah apa.

Pemilik restoran itu menjelaskan maksudnya:”Kak, ini masalahnya, mohon kalian mengganti ruangan ini, aku akan memberikan diskon dua puluh persen, Bagaimana menurutmu?”

“Mengapa?”Andri Chen bertanya dengan tidak mengerti.

Pemilik restoran menjelaskan dengan lembut:”Ada seorang kakak dari kota yang suka makan disini, jikalau tidak setuju, dia akan menyusahkan kalian, aku melakukannya untuk kebaikan kalian juga.”

Perkataan tadi sampai di dengar oleh Ayah Andri, dia segera berdiri, mengikuti perkataan pemilik restoran:”Andri, mari kita ganti tempat, tidak masalah, tidak masalah!”

Andri Chen yang hilang selama sepuluh tahun lamanya, ini adalah makan malam pertama dalam lebih sepuluh tahun itu, dia tidak ingin dikecewakan oleh orang yang tidak berguna.

Dia segera berkata kepada orang tuanya:”Ayah ibu, kalian teruskan saja makan, aku akan keluar berbicara kepada mereka.”

Setelah mengatakannya, Andri Chen mengikuti pemilik restoran yang keluar dari pintu, di lobby restoran, Andri Chen berkata kepada pemilik restoran kata demi kata:”Bos, dengarkan, tidak peduli siapa hari ini, bahkan jika tuan raja langit datang, aku tidak akan membiarkannya.”

Begitu mengatakannya, ada tujuh atau delapan bocah laki-laki masuk dari pintu restoran, Andri Chen melirik mereka, mengetahui bahwa bocah laki-laki yang seperti dua puluhan tahun itu, dengan rokok di muluk mereka, masuk ke lobby restoran, dan berteriak memanggil bos:”Bos, sajikan dulu bir.”

Setelah mengatakannya, tujuh atau delapan bocah laki-laki mendekati Andri Chen yang di pintu, melihat Andri Chen pria seukuran inci, dengan segera memerintahkan:”Pelayan, tolong bawakan sebungkus rokokku.”

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu