My Charming Lady Boss - Bab 152 Takut aku melihatnya (1)

"Hallo! Robin!" Andri Chen terdiam, mendengar telepon dari Robin, ia masih memanggil namanya seperti dulu, tapi ia tak menyangka Robin akan menghubunginya lebih dulu.

" Kakak Ipar, aku sudah kembali ke Nanjing." suara yang tidak asing terdengar dari telepon, ia masih sama seperti yang dulu.

Mendengar kabar ini, Andri Chen sangat gembira, buru-buru bertanya: " Kapan kamu kembali?"

terdengar tawa Robin dari dalam telepon: " Kakak Ipar, aku baru turun dari mobil, aku berada di terminal bus."

Andri Chen setelah mendengar itu, berkata: " Aku akan datang menjemputmu."

"Benarkah?" Robin sepertinya sedikit kaget.

"Kamu tunggu saja aku disana, aku akan segera tiba." Selesai bicara, Andri Chen menutup teleponnya.

Ia menyimpan surat nikah itu, lalu kembali ke Dairy Milk LTD, dan bergegas ke ruangan Yuni Lin.

Ia mengetuk pintu, dari dalam terdengar suara Yuni Lin: "Masuk!"

Andri Chen terbiasa mendorong pintu dan masuk, melihat Rossa Du juga berada disana, mereka berdua sepertinya sedang berdiskusi.

Yuni Lin melihat Andri Chen, mendongak, dengan lembut bertanya: "Andri, kamu sudah kembali?"

Andri Chen mengangguk, mengalihkan pandangan ke arah Rossa Du, berkata: "Rossa, Robin sudah kembali."

Mendengar itu, Rossa Du bertanya: "Kembali ke Nanjing?"

Andri Chen mengangguk: "Iya, baru saja sampai, ia masih di terminal, aku sekarang akan pergi menjemputnya."

Yuni Lin tahu Robin adalah adiknya Rossa Du, ia juga tak bertanya banyak, dan langsung mengeluarkan kunci mobilnya, berjalan ke depan Andri Chen, berkata: "Andri, pergi jemput dengan mobilku saja!"

Rossa Du berkata: "Andri, biarkan aku saja yang menjemputnya!"

Andri Chen melirik Rossa Du, dan tersenyum: "Aku memakai mobil Direktur Lin saja."

Yuni Lin melirik Andri Chen, dan berkata: "Cepat pergi, sudah mau jam tiga, jangan lupa kalian harus pergi nanti."

Andri Chen langsung menerima kunci mobil dari tangan Yuni Lin, dan menjawab: "Baiklah, aku akan kembali dengan cepat."

Dengan begitu, Andri Chen meninggalkan Dairy Milk LTD, turun ke tempat parkir Central Park dengan cepat, menemukan Mobil Audi merah milik Yuni Lin. Ia sebenarnya tak memiliki SIM, tapi saat ini ia tak memedulikan terlalu banyak, akhir-akhir ini ia terlalu sibuk, saat ia gajian nanti, ia berancana membuat SIM, Kalau ia tertangkap oleh polisi maka semuanya akan menjadi repot.

Beberapa menit kemudian, Andri Chen mengemudikan Audi merah milik Yuni Lin keluar dari Park Central, dan berjalan di jalanan yang ramai.

Andri Chen tak tahu kenapa, saat ia mengemudikan mobil, terlihat sangat prefesional, seperti ia mempunyai mobil, tapi lebih baik ia berusaha! kalau hanya bermimpi tak akan terjadi.

Ia tak tahu dimana alamat Terminal itu, ia membuka GPS, dan ia menemukan terminal itu berada di daerah Park Central, tidak jauh dari Park Central.

Jadi, ia menggunakan beberapa menit, sampai di terminal itu, setelah memarkirkan mobil, ia menoleh melihat mobil Audi merah kepunyaan Yuni Lin, terlihat bagus, nanti setelah ia mendapat banyak uang, ia juga mau membelinya.

Andri Chen turun dari mobil, hendak menelpon Robin, tapi Robil mendadak muncul, dan menyapanya ramah: "Kakak Ipar!"

Andri Chen menoleh melihat Robin, tersenyum dan bertanya: " Kamu datang darimana?"

Robin menjawab: "Aku baru saja dari supermarket membeli sebotol air, saat keluar, aku melihatmu."

Andri Chen melihat Robin, ia menjadi tenang, Karena mereka kembali seperti dulu, ia seperti melupakan semua hal yang membuatnya sedih.

Amdri Chen langsung berkata: "Ayo masuk!"

Robin melihat Mobil Audi yang pakai Andri Chen, sedikit kaget berkata: "Kakak ipar, kamu sudah kaya? kapan membeli mobil ini?“

Andri Chen membuka pintu mobil, menjawab: "Aku tidak membelinya, ini mobil direktur yang aku pinjam."

Robin mendengat ini, buru-buru masuk ke samping kemudi, Andri Chen juga ikut masuk, menutup pintu, dan langsung menyalakan mobil.

Setelah meninggalkan terminal, Andri Chen sambil menyetir, sambil bertanya: " Kamu kemana selama ini?"

Robin menjawab: "Kakak ipar, aku ke Kota F, aku pergi ketempat teman tim ku."

Andri Chen mendengar ini teringat, yang dimaksud tim oleh robin, harusnya adalah temannya bermain game.

Bertanya sampai disitu, Robin langsung meminta maaf: "Kakak ipar, hal yang kemarin, aku yang salah."

Berbicara tentang itu, Andri Chen melirik Robin, dan berkata: "Hal yang kemarin tak perlu di bahas, aku bisa memahami perasaanmu...."

Andri Chen ingin melanjutkan omongannya, tetapi Robin langsung memotong omongannya: "Kakak ipar, aku mengerti Futari Tsu, dia menyukaimu, seperti aku menyukainya."

Selesai bicara, ia tersenyum, menghela nafas, berkata: " beberapa hal memang tak bisa dipaksakan, seperti kakakku yang menyukaimu diam-diam, bagaimanapun bila nanti apakah kamu bisa menikah dengan kakakku, di hatiku, kamu tetaplah kakakku."

Mendengar ini, Andri Chen memperlambat laju mobil, ia tahu kata-kata itu keluar dari hati Robin.

Ia hendak meminggirkan mobil, dan berkata pada Robin: "Robin, kamu sudah dewasa, aku sangat senang."

Bicara tentang Rossa Du, Robin Chen berpikir sejenak, dan mulai bertanya: "Kakak ipar, jujur padaku, apakah kamu menyukai kakakku?"

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu