My Charming Lady Boss - Bab 501 Sebuah Bayangan Punggung

Melalui penguraian Andri Chen, Nora Shen juga mengerti bahwa permasalahannya ada di badan yang bernama Meggy Qu ini, dan lagi dia juga sudah nonton berita, sepertinya yang bernama Meggy Qu ini telah membunuh seorang pria yang bernama Wallace Chung di Taman Xuan Zhou, identitasnya, Nora Shen tentu saja tau, hanya pada saat menggeledah dan menangkap Meggy Qu di Kota Tai Zhou, pihak polisi ternyata membiarkan Meggy Qu kabur.

Menganalisis dari beberapa bagian ini, Nora Shen tau Meggy Qu ini orangnya tidak gampang, kemungkinan sekali, dia adalah seorang propesi killer.

Tapi, ada satu titik, Nora Shen tak dapat terpikir mengerti, Andri Chen bagaimana mungkin bisa berkaitan dengan propesi killer, dan lagi Meggy Qu bahkan menculik putranya, mungkinkah diantara mereka ada kedendaman apa? Tapi selesai mendengar penjelasan Yuni Lin, dengar-dengar ketika Siska Mi membawa orang menemukan Andri Chen, ada di dalam sebuah gereja yang di Kota Tai Zhou, Meggy Qu kabur dengan memakai gaun pengantinnya.

Pada saat Nora Shen menunduk kepala dan menghaluskan pemikirannya, sisa cahaya yang di ujung matanya tiba-tiba melihat sebuah cahaya terang dari gedung pembangunan yang bersebrangan dengannya, segera mengisyaratkan sesuatu, awalnya masih mengira penembak bersembunyi, tapi melalui pengamatan, Nora Shen menemukan, bahwa titik terang pihak lawan itu, sepertinya keluar dari teleskop, kalau senjata Sniper, sudah dari awal menembaknya.

Berpikir sampai sini, dia segera berkata ke Yuni Lin dengan suara ringan: “Nora, kalian telah diamati orang.”

Dia tidak tau identitas pengamatan, tapi tau Andri Chen pasti dalam kesulitan.

Selesai mendengar perkataan Nora Shen, Yuni Lin seketika itu juga bergelisah, bertanya dengan tidak mengerti: “Kak Nora, kamu gimana taunya?”

Nora Shen menunjukkan gedung pembangunan yang di seberang, berkata dengan suara kecil: “Lihat gedung pembangunan yang diseberang.”

Melalui peringatan Nora Shen begitu, Yuni Lin seketika itu juga mengertinya, sepertinya ada sepasang mata mengamati mereka di seberang.

Oleh karena itu, dia bertanya dengan kelabakan: “Kalau begitu harus bagaimana?”

Nora Shen menenangkan emosinya: “Jangan panik, sekarang belum memastikan itu adalah polisi, atau orang apa lainnya.”

Yuni Lin segera memveto: “Seharusnya bukan polisi, Andri pulang ke Nanjing bersama dengan Siska, aku yang pergi ke stasiun kereta menjemput mereka.”

Nora Shen mendengarnya, bertanya dengan mengerutkan keningnya: “Kalau bukan polisi, bisa siapakah itu?”

Yuni Lin menebak dengan berani: “Apa bisa Meggy Qu itu?”

Nora Shen mendengar perkataannya, mengangguk-angguk kepala dengan seolah-olah ada yang dipikirkan, buru-buru berkata: “Yuni, tempat ini kalian sudah tidak bisa tinggal, harus menganti tempat, kalau tidak akan bermasalah, aku pergi dari sini dulu, pergi lihat-lihat gedung yang di seberang.”

“Kak Nora, berhati-hatilah kamu!” Yuni Lin memesannya dengan tidak tenang hati”

“Tenang saja! Aku tidak apa-apa.” Selesai berbicara, Nora Shen langsung pergi meninggalkan rumahnya Andri Chen.

Andri Chen juga penasaran siapa yang mengamatinya, seluruh permasalahan, dia merasa dirinya terperangkap di dalam hati, tidak tau harus mempercayakan siapa.

Setelah Nora Shen meninggalkan rumah Andri Chen, dengan cepat sudah pergi dari Komunitas Perumahan Xin Hua, dia tau orang yang mengamati Andri Chen itu, di seberang lantai tujuh atas, pandangan dia segera jatuh pada mobil yang berhenti di depan koridor gedung, mobil ini tidak ada bagian tempat apa yang terasa aneh, hanya dalam mobil, dia sepertinya telah melihat satu topi polisi.

Melihat topi polisi ini, dia seketika itu juga sudah mengerti apa, orang yang mengamati Andri Chen, bukanlah orang lain, melainkan polisi.

Seketika itu juga, dia melepaskan pemikiran untuk pergi ke lantai tujuh, di jalanan Komunitas Perumahan Xin Hua situ segera menahan satu taxi, dia khawatir identitasnya tersingkap, setelah naik mobil, baru mengirim satu pesan dengan cepat untuk Yuni Lin.

“Yuni, orang yang mengamati Andri Chen itu adalah polisi.”

Pada saat ini, Yuni Lin yang sedang menunggu dengan sabar di dalam kamar telah menerima sms yang di kirim Nora Shen, setelah selesai melihat, baru berkata terhadap Andri Chen: “Andri, yang mengamati kita itu polisi.”

“Kenapa polisi mau mengamati kita?” Andri Chen bertanya dengan kebingungan.

Terhadap pertanyaan ini, Yuni Lin juga tidak dapat menjelaskannya, tidak tau kenapa polisi mengamati mereka, apa mungkin Siska Mi mengatur secara rahasia untuk melindungi mereka?

Terpikir sampai sini, dia mengirimkan satu sms ke Nora Shen, bertanya: “Bisakah ini adalah aturan polisi Siska secara diam-diam melindungi mereka?”

Nora Shen menjawabya: “Menurut aku tidak segampang itu.”

Sebenarnya, Nora Shen juga merasakan sesuatu, melalui penguraian Yuni Lin sebelumnya, dia juga sudah menduga Andri Chen dengan cewek yang bernama Meggy Qu itu pasti punya kedendaman apa, kalau tidak kenapa harus menculik putranya, dan masih harus menikah dengannya di gereja, mungkin sekali di pertengahan ini, pasti ada rahasia yang mereka tidak tau.

Sebenarnya, di dalam hari Yuni Lin, dia lebih banyak percaya Nora Shen daripada Siska Mi, bagaimanapun juga Siska Mi adalah polisi, dan Nora Shen sudah berkali-kali menolong Andri Chen, kemarin di villa Keluarga Chen, kalau bukan Nora Shen, takutnya mereka semua sudah mati, dia dengan Andri Chen dapat dikatakan teman dalam penderitaan, sahabat dalam hidup mati.

Oleh karena itu, Yuni Lin bertanya lagi di dalam sms: “Kak Nora, kalau begitu kita harus gimana?”

Nora Shen membalas kemari dengan sangat cepat, menganalisis: “Cewek yang bernama Meggy Qu itu pasti akan kembali mencari Andri Chen, polisi mengamati Andri, kemungkinan juga menjadikannya sebagai umpan, kalian tidak akan ada bahaya apa.”

Sebenarnya, pemikiran Siska Mi sudah dianalisis secara menyeluruh oleh Nora Shen, jika dia tidak dapat melihat dengan jelas titik hal ini, takutnya sudah dari awal tertangkap polisi.

Pada saat selesai membalas sms ini, Nora Shen malah menemukan secara di luar dugaan, di belakang taxi, tak sangka ada satu mobil diam-diam mengikut kemari, dia melalui kaca spion belakang taxi melihat-lihat dengan teliti, menemukan bahwa mobil itu adalah mobil polisi yang berparkiran di depan jalan Xin Hua, dia tak sangka pergerakan pihak lawan begitu cepat, dan lagi malah mengamati ke dirinya sendiri.

Pemakaian dia hari ini sungguh-sungguh sedikit membuat orang curiga, bahkan setelah dia naik mobil, supir taxi saja mengunakan pandangan aneh mengamat-amatinya.

Sekarang malah bagus, sendiri telah diamati oleh polisi, ingin menyingkirkannya, mungkin sedikit repot.

Melihat sampai sini, Nora Shen segera mendesak ke supir taxi: “Tuan, Anda menyetir cepatan, aku ada urusan mendesak.”

Mendengar Nora Shen mengeluarkan suara perempuan, dengan rupanya agak ketidakcocokan, mencoba bertanya: “Kamu pria? Atau wanita?”

Nora Shen mengarang sebuah alasan, berkata: “Aku adalah wanita, kebetulan ini buru-buru pergi main film, tuan, kamu kalau tidak cepatan, aku bisa telat. ”

Supir taxi mendengarnya, ini baru merespon kembali, ternyata Nora Shen membuat menjadi begini, hanya demi pergi main film.

Menghapuskan kekhawatirannya, dia tancap gas penuh, taxi telah menambah kecepatan yang lebih cepat.

Tapi taxi sudah menyetir sebatas jarak, mobil yang di belakang tetap mengikuti taxi mereka ini dengan erat.

Tanpa ada cara lain, Nora Shen terpaksa turun mobil di sekitar Park Nanjing, setelah turun dari mobil, dia mengunakan langkah yang sangat cepat berjalan ke arah lapangan mall besar, dia tau hanya tempat aliran orang-orang berkumpul, baru dapat terlepas dari pengikutan polisi ini, kalau tidak sudah tertangkap polisi, mampuslah dirinya.

Di dalam mall aliran orang-orang berkumpul, Nora Shen telah mencurahkan tenaga yang besar sekali, baru menyingkirkan Rizwan Zhou.

Saat ini, Rizwan Zhou sedang berdiri di pusat mall mencari sana sini, menyadari bahwa pria yang dia ikutin ternyata sudah tidak ada bayangan lagi, dia di dalam mall sudah berputar banyak putaran, tetap tidak menemukan jejak kaki pria itu, malahan di saat ini, hpnya berbunyi, dia menundukkan kepala lihat, telepon adalah Siska Mi yang meneleponnya, dia segera mengangkat telepon, memanggil dengan hormat: “Kak Siska!”

Siska Mi yang di bagian telepon situ, segera bertanya: “Rizwan Zhou, kamu dimana?”

Rizwan Zhou mengenggam hp, sambil melihat sekeliling, sambil menjawab: “Kak Siska, aku di Century City Mall.”

“Aku segera sampai, jangan sampai hilang jejak.” Siska Mi berpesan di dalam telepon.

Rizwan Zhou berkata dengan rasa menyesal: “Kak Siska, maaf, aku sudah kehilangan jejaknya, tindakan pria ini terlalu cepat, di saat aku mengejar sampai di mall lantai lima, tak sangka dia hilang di bawah mataku.”

“Aku segera ke lantai lima.” Berbicara, Siska Mi langsung memutuskan teleponnya.

Rizwan Zhou sekali menolehkan kepala, langsung melihat Siska Mi dari eskalator berjalan kemari, dia segera berjalan kesitu, Siska Mi bertanya dengan tergesa-gesa: “Kamu dimana menghilangkan jejaknya?”

Rizwan Zhou menunjuk ke sebelah pakaian wanita situ, berkata: “Di sebelah ruang ganti baju situ.”

“Ayo!” Siska Mi memberi isyarat, membawa Rizwan Zhou lalu dengan langkah cepat berjalan ke ruang ganti baju pakaian wanita.

Rizwan Zhou menunjuk-nunjuk ruang ganti baju nomor enam, berkata: “Ada di situ.”

Siska Mi melihat-lihat, menyadari ruang ganti baju nomor enam kosong melompong, segera menolehkan kepala bertanya pada Rizwan Zhou: “Seperti apa rupanya, apa kamu masih ingat?”

Rizwan Zhou menuturkannya: “Wajahnya bercambang bauk, tidak tinggi, berbody kurus, langkah jalannya sangat cepat.”

Melalui tuturan Rizwan Zhou, dia mulai mencari tahu ke salesman yang bagian pakaian wanita, pada akhirnya baru tanya, sudah mendengar teriakan Rizwan Zhou di ruang ganti baju nomor lima: “Kak Siska, kamu cepatan datang lihat!”

Siska Mi bertanya sampai setengah, segera berlari ke arah posisi Rizwan Zhou berada situ, bertanya dengan curiga: “Kenapa?”

“Kamu lihat ini!” Rizwan Zhou menunjukkan ruang ganti baju nomor lima.

Siska Mi melihat dengan teliti, baru menyadari dalam ruang ganti baju nomor lima ada satu setelan jas, tidak hanya itu saja, masih ada sedikit bulu, melalui penyelidikan telitinya Siska Mi menemukan, tadi pria itu adalah wanita menyamar sebagai pria, cambang bauk ini adalah tempelan.

Tunggu saat Siska Mi dan Rizwan Zhou merespon kembali, Nora Shen yang berpakaian dress sudah berjalan keluar dari pintu besar mall dengan sikap acuh tak acuh.

Tadi bahaya sekali, kalau bukan responnya cepat, takutnya sudah tertangkap oleh pria yang mengikutinya itu.

Tapi, pada saat Nora Shen pergi dari mall, baru saja mau naik taxi pergi, tapi di statiun sekitar telah melihat sebuah bayangan yang tak asing, bayangan punggung ini dia begitu familiar, dia melihat bayangan pungung ini naik satu Audi berwarna putih, dalam tangannya telah menjinjing barang besar kecil.

Di saat dia baru ingin mengejarnya, Audi berwarna putih ini sudah pergi dengan kecepatan yang cepat, yang anehnya itu, tak sangkanya Audi Car ini tidak ada pelat mobil, seperti mobil yang baru beli.

Audi Car pergi jauh, Nora Shen mengingat kembali bayangan punggung tadi itu dengan teliti lagi, depan matanya seketika itu juga bersinar, dia tiba-tiba terpikir sesuatu, bayangan punggung ini dia pernah melihat di tv, ketika berita media melaporkan kasus pencopetan pembunuhan di Taman Xuan Zhou, putrinya orang mati itu, telah memotret dua lembar foto, satu adalah belakang punggung pembunuh, satu lagi adalah sisi samping pembunuh, bayangan punggung ini dengan bayangan punggung yang dia baru tadi lihat sama persis.

Berpikir sampai sini, dalam hatinya terkejut, perempuan yang bernama Meggy Qu itu telah datang ke Nanjing?

Walaupun Nora Shen hanya melihat sebuah bayangan punggung saja, tapi dia amat sangat yakin, bayangan punggung ini dia melihat di tv.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu