My Charming Lady Boss - Bab 71 Suasana Hati Dadakan (2)

Rossa tersenyum dan berkata: "Baiklah, aku mandi dulu, sebentar lagi juga kerja!"

Sambil berkata, Rossa berbalik badan dan mencari baju di dalam lemari.

Andri Chen menoleh melihatnya dari belakang, terlihat setiap lekukan badan dia saat membungkuk mencari pakaian, sungguh menggoda, bisa dibilang dia adalah salah satu makhluk indah ciptaan Tuhan, pantas saja Direktur Huang tergiur melihatnya, berada pada posisi itu, saat ini dia pun merasa mulai gila.

Di saat dia melamun inilah Rossa berbalik badan, dia ketahuan sedang melamun.

Rossa memancingnya dengan rayuan manja: "Belum cukup lihatnya? Perlukah aku melepas pakaian biar kamu bisa lihat sampai puas?"

Andri Chen baru sadar, dengan canggung dia berkata: "Rossa, kamu sungguh cantik!"

Rossa pun tiba-tiba berjalan ke arahnya, dengan inisiatif menciumnya, sembari berkata dengan suara lembut: "Sudah, sudah, kasihan kamu dikerjai terus, aku mandi dulu."

Tidak berapa lama, dari dalam kamar mandi terdengar suara aliran air, uap hangat pun beterbangan keluar, Rossa sengaja tidak mengunci pintu kamar mandi agar Andri semakin tergoda.

Sampai disini, Andri Chen mulai merasa tidak tenang dan nafsu bertambah, tetapi saat kepikiran Yuni Lin, dia segera mengalihkan pikiran itu, duduk di kepala ranjang dan membakar sebatang rokok, mulai menghisapnya secara perlahan.

Tidak berapa lama, Rossa selesai mandi, dia berjalan keluar sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, berjalan hingga ke depan Andri dan berkata dengan lembut: "Andri, mandilah!"

Andri mematikan puntung rokok dan berkata: "Iya."

Dia pun memutuskan untuk mandi dulu sebelum ke kantor.

Saat sedang mandi, terdengar suara dering handphone, setelah mendengarnya dengan jelas, ternyata itu handphonenya.

Saat ini, Rossa memanggil dari luar: "Andri, Direktur Lin menelepon."

Andri Chen membuka pintu dan menerima handphone itu, dia pun mengangkatnya karena takut Yuni Lin ada perlu dengannya.

"Hallo! Direktur Lin!" Andri memanggil dengan hormat.

Yuni Lin bertanya dengan cemas lewat telepon: "Andri Chen, bagaimana dengan klien tadi malam? Apakah ada hasil?"

Mengungkit soal Direktur Huang, Andri Chen merasa tegang, dia tahu kontrak itu sudah pasti gagal.

Tetapi, dia tidak ingin membuat Direktur Lin kecewa, hanya bisa berkata bohong: "Direktur Lin, tenang saja, Direktur Huang sudah menyetujuinya."

Begitu mendengarnya, Direktur Lin langsung bertanya dengan kaget: "Benarkah?"

"Benar, dalam waktu dekat akan menandatangani kontrak." Andri Chen hanya bisa menambahkan seperti itu.

Yuni Lin berkata dengan senang: "Andri Chen, bagus sekali, kamu tidak membuatku kecewa, malam ini setelah pulang kerja saya traktir kamu makan, tempatnya kamu yang pilih!"

Andri tidak menyangka Direktur Lin akan mengundangnya makan, saat terpikir dirinya telah berbohong, Andri pun merasa sangat bersalah, hanya bisa menjawab: "Tidak masalah."

Saat akan menutup telepon, Direktur Lin tiba-tiba bertanya dengan perduli: "Andri Chen, apakah kamu sudah bangun? Nanti saya jemput kamu ke kantor, agar bisa menghemat biaya transportasi."

Entah mengapa Andri Chen sangat takut hubungannya dengan Rossa ketahuan oleh Direktur Lin, dia berkata dengan panik: "Direktur Lin, aku tidak di rumah."

Direktur Lin sengaja bertanya sambil tertawa: "Menginap di rumah pacar ya?"

"Tidak, tidak, semalam aku minum terlalu banyak, jadi menginap di tempat teman." Di situasi terdesak seperti itu, dia hanya bisa berbohong pada Direktur Lin, tetapi dia kepikiran kata-kata yang pernah diteriakkan di bawah gedung komunitas perumahan Xin Hua, "Aku adalah seorang pembohong, lain kali tidak akan berbohong lagi!"

Ini adalah janjinya pada Yuni Lin, tetapi dia malah tidak menepatinya, lagi-lagi membohonginya, dalam hati Andri merasa sangat sedih.

"Sudah sudah, berangkat lebih awal, jangan terlambat." Yuni Lin memberi pesan lewat telepon itu.

"Baiklah, Direktur Lin." Berbicara sampai disini, telepon itu pun dimatikan.

Rossa melihat ekspresi Andri cemas dan gelisah seperti itu, dia bisa menebak apa yang sudah terjadi, dan mencoba bertanya: "Andri, tadi malam kamu memukuli Direktur Huang ya?"

Andri mengangguk, berkata: "Dia memperlakukan kamu seperti itu, bagaimana mungkin aku diam saja melihatnya?"

Mendengar perkataan ini, Rossa merasa sangat terharu, dia langsung berlari ke pelukan Andri dan berkata dengan bahagia: "Andri, kamu sungguh baik kepadaku!"

Rossa tahu Andri masih mencemaskan sesuatu, maka saat sedang memeluknya, dia berkata dengan nada bisik: "Andri, kamu tenang saja! Aku pasti membantumu mencapai target penjualan bulan ini."

Andri Chen melepaskan pelukan itu, berkata dengan terharu: "Rossa, aku tahu kamu ingin membantuku, tetapi aku tidak ingin kamu mengalami bahaya karena membantuku, aku akan merasa sangat bersalah."

Rossa tertawa mendengarnya, dia berkata dengan perasaan paling dalam: "Demi kamu, apapun bahaya yang harus dihadapi, aku siap."

Kata-kata ini membuat Andri tak mampu berbicara lagi.

Tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu dari ruang tamu, Rossa mengira adiknya telah pulang, tetapi saat membukanya, dia menyesal sekali.

Dia berteriak dengan nada yang sangat tinggi: "Aaaaaa!!!"

Andri Chen yang mendengarnya pun segera berlari keluar ke ruang tamu.

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu