My Charming Lady Boss - Bab 434 Permintaan Rossa

Di masalah ini harus membuat pilihan, Andri Chen sangat kesulitan, terutama disaat Daniel dengan sepasang mata yang berair menatap dirinya, dia tak bisa menahannya.

Tetapi mengingat Yuni Lin, hatinya langsung muncul rasa sakit yang tak bisa dijelaskan, dia ingin menjadi seorang pria yang baik, tapi semakin ingn menjadi seorang ayah yang baik, tetapi dari dulu kesetiaan dan kesalehan anak sulit dicapai, di dalam masalah ini, terserah dia memilih bagaimanapun, hanya satu kesalahan.

Setelah setengah jam kemudian, Rossa Du membawa ke atas meja dengan makanan berbeda-beda berbau harum, Futari Tsu masih pergi ke dapur bantu mengambilkan makanan, Andri Chen menggendong Daniel bermain di sofa, menggoda Daniel yang terkikik, antara ayah dan anak terus tertawa mencela ke dalam rumah yang hangat ini, Rossa Du yang terikat celemek kebetulan dari dapur berjalan ke ruang tamu, menyaksikan adegan ini, dia puas sampai tak bisa mengatakan apa-apa.

Pada saat dia bengong dalam sekejap, Futari Tsu yang keluar dari dapur tiba-tiba di samping badan lembut membuka mulut: “Kak Rossa, kamu melihat paman begitu suka dengan Daniel!”

Rossa Du juga sungguh sangat tak terduga, tidak menyangka Andri Chen bisa begitu suka Daniel, tetapi berpikir teliti, lagipula darah daging sendiri, apa ada alasan tidak menyukainya, di hatinya juga sedang menduga, apakah Andri Chen berubah karena Daniel atau apa, dia tidak berharap mendapatkan Andri Chen, hanya berpikir Daniel punya seorang ayah yang baik.

Rossa Du tersenyum setuju, melepaskan ikatan celemek di tubuhnya, dan berjalan mengarah ke sofa ruang tamu, berdiri di belakang Andri Chen berkata: “Andri, cepat makan sana, Daniel sudah harus minum susu, aku pergi kasih dia buatkan susu bubuk.”

Andri Chen mendengar itu, segera berbalik kepala berkata: “Rossa, kamu makan dululah, aku buatkan susuk bubuk untuk Daniel.”

“Kamu bisa buat?” Rossa Du ada sedikit khawatir.

Andri Chen tersenyum percaya diri: “Ini apa yang susah, tenang saja!”

Selesai berbicara, Andri Chen berdiri mengarah ke tempat penaruh bubuk susu pergi kesana, dan sendok sesendok meraup bubuk susu, menaruhnya ke dalam botol susu mulai menambah air panas, setelah selesai menambah air panas, mulai pendinginan, setelah menunggu kira-kira 10 menit, dan di dalam botol susu susu yang sudah ditambah diperas setetes ke posisi mulut, setelah merasa suhunya sudah lumayan, baru berjalan ke arah sofa, memeluk Daniel ke dalam pelukan yang sedang memainkan remote TV di atas sofa, dan membujuk ke Daniel berkata: “Daniel, sini minum susu! Ayah menyuapmu!”

Adegan ini, Rossa Du panorama, dia sangat tak menduga, tak menyangka Andri Chen pun mengerti hal ini, yang paling utama adalah, Daniel anak ini masih bisa ajak bekerja sama, jika hari-hari biasanya, Rossa Du menyuap Daniel susu, dengan menggunakan bebagai macam cara, tapi anak kecil ini nakal, menjijikkan sama persis dengan ayahnya.

Setelah Andri Chen selesai menyuap susu, baru menggendong Daniel duduk di samping meja makan, tangan kiri dia menggendong Daniel, tangan kanan memegang sumpit untuk makan, di saat makan, Daniel selalu menggunakan tangan menabrak piring yang di atas meja.

Melihat Daniel yang nakal, Andri Chen sangat tak bisa apa-apa, ekspresi wajah penuh pahit berkata: “Leluhur kecilku! Bisakah kamu setidaknya diam sebentar, tunggu ayah selesai makan, baru menemani kamu bermain lagi.”

Ekspresi wajah Daniel mengisi sentuhan senyuman yang puas, di mulut mencicit mengatakan sesuatu lagi, dan setangkai sumpit yang di tangan Andri Chen pegang terbuang ke atas lantai.

Melihat ekpresi wajah Andri Chen penuh tak berdaya, Rossa Du tidak bisa menahan tawa lalu berdiri, berkata: “Daniel masih belum sampai satu tahun, kalau bertambah besar sedikit, tidak tahu dia bisa nakal menjadi seperti apa.”

“Kalau begitu lain kali aku pukul pantat kecil dia!” Kata Andri Chen memberi tanda.

Futari Tsu yang sedang makan tiba-tiba masuk satu kalimat, “Paman, apa kamu rela?”

Jujur kata, Andri Chen masih benar-benar tidak rela, pertama merasakan menjadi seorang ayah, masih sangat nyaman, tunggu Daniel tumbuh besar, sampai lima enam tahun, di saat sepanjang hari di rumah lari sana lari sini memanggil ayah, jangan katakan lagi hatinya begitu senang, sekarang dipikir-pikir merasa indah.

Andri Chen tenggelam di dalam kebahagiaan menjadi seorang ayah, kembali sadar, berkata: “Dalam hati tidak tega, tapi anak kecil tidak bisa dibiarkan, mengatur dia mengarahkan hidup yang lurus.”

Di seluruh atas meja makan, semua sekitar membicarakan tentang mengarahkan Daniel, mengobrol masalah yang akan terjadi setelah beberapa tahun, adapun nanti bisa menjadi seprti apa, Andri Chen masih benar-benar tidak tahu, dia hanya berharap kelinci kecil yang di sisinya bisa berkembang dengan sehat, sesudah itu dengan semangat gigih, menjaga Rossa baik-baik, dia adalah seorang wanita yang baik, istri yang baik, ibu yang baik.

Setelah selesai makan malam, Andri Chen secara pribadi mengendarai mobil mengantarkan Futari Tsu pulang ke hotel.

Setelah sampai di QuYang Grand Hotel, Futari Tsu sedang bersiap turun dari mobil tiba-tiba bertanya: “Paman, kapan kamu mau berencana meninggalkan QuYang?”

“Besok.” Andri Chen pikir juga tidak pikir, langsung keluar mengatakannya.

Futari Tsu selesai mendengar, dengan penuh perhatian mengangguk kepala, tiba-tiba terpikir satu hal yang lain, sibuk bertanya: “Apa uang cukup?”

Membicarakan tentang uang, Andri Chen segera terpikir hari ini menjelang malam mengeluarkan uang tunai 2 juta dari rumah villa Irfan Zhou, uang-uang ini kebetulan ada di dalam mobil, dia segera mengalihkan pembicaraan, berkata: “Nak, kamu tunggu aku sebentar.”

Selesai mengatakan kata ini, Andri Chen membuka pintu mobil untuk turun, Futari Tsu duduk di posis wakil pengemudi tidak tahu apa yang ingin Andri Chen lakukan,di dalam mobil menunggu sebentar, melihat Andri Chen membuka bagasi, membawa sebuah kotak hadiah kembali ke kursi pengemudi, dia mengira Andri Chen mau memberi dirinya sesuatu hadiah.

Tetapi, di saat Andri Chen memberikan kotak hadiah ini ke Futari Tsu, dia baru terkejut mengetahui di dalam semua penuh dengan uang kertas.

Dia dengan samar melihat-lihat sekilas, mengetahui di dalam kotak hadiah pasti lebih dari 50 ribu keping, dan juga uang-uang ini lebih baru, sekali lihat sudah tahu bukan Futari Tsu yang memberikan Andri Chen uang-uang ini.

Jadi, dia curiga bertanya: “Paman, Dari mana kamu dapat uang sebanyak ini?”

Andri Chen menjelaskan: “Hari ini di saat pergi ke villa Irfan Zhou, dia masih merencanakan menggunakan uang-uang ini untuk menyuap aku, uang yang dia beri, aku otomatis mau menerima, tapi di saat meninggalkan villa, aku memukul keras dia sekali.”

Futari Tsu mendengar itu, tiba-tiba ada sedikit tegang, takut dan cemas berkata: “Paman, kamu sudah memukul dia?”

“Iya!” Andri Chen membalas dengan sangat alami.

Ekspresi wajah Futari Tsu tiba-tiba sedikit malu, dengan tegang berkata: “Paman, aku dengar Felicia Xia berkata, latar belakang Irfan Zhou ini justru tidak kecil, dia sepertinya orang investor, ayahnya juga orang yang berlatar belakang di Kota QuYang, kamu memukul dia, aku khawatir......”

Andri Chen mendengar sampai sini, tahu Futari Tsu sedang mengkhawatirkan apa, dengan tenang membalas: “Nak, kamu tenang saja! Irfan Zhou ini kalau berani lagi menghinamu, aku pasti tidak mau memaafkan dia, katakan lagi, sebelum aku meninggalkan villa, bantu dia merekam sepotong video khusus, kalau dia mau berani lagi ganggu mencarimu, aku akan menaruhkan potongan video ini ke media online.”

Futari Tsu selesai mendengar, dalam hati masih ada sedikit takut, karena besok Andri Chen sudah mau meninggalkan Kota QuYang, dia masih harus tetap berada di Kota QuYang selama seminggu, tugas film ini baru bisa selesai syuting.

Jadi, Futari Tsu mencoba memohon: “Paman, apakah kamu bisa setelah satu minggu baru meninggalkan Kota QuYang?”

“Mengapa?” Tanya Andri Chen tidak mengerti.

Futari Tsu jujur mengatakan: “Paman, kalau besok kamu meninggalkan Kota QuYang, aku khawatir irfan Zhou bisa ganggu mencariku, aku takut!”

Tetapi seminggu menurut bagi Andri Chen terlalu lama, dia sesaat pun tidak ingin menetap lagi, karena Yuni Lin sangat mendesak di sana, ditambah lagi ayah ibunya Rico Wang tidak tahu kondisinya bagaimana, Rico Wang tidak menembak bunuh diri, ayah ibu dia pasti terjadi sesuatu, Andri Chen tahu Rico Wang itu dipaksa.

Terpikir hal ini, Andri Chen sedikit tidak enak membuka mulut berkata: “Nak, besok aku harus meninggalkan QuYang, kalau aku terlambat, takutnya apapun sudah tamat.”

Selesai mengatakan kata ini, Andri Chen menambahkan lagi: “Seperti ini saja! Aku sebentar memberi rencana menelepon orang agen, membiarkan dia mengatur beberapa pengawal melindungi kamu, aku percaya Irfan Zhou di QuYang tidak berani macam-macam, kalau tidak kamu boleh langsung lapor polisi.”

Futari Tsu tidak ingin merepotkan Andri Chen, karena dia tahu Andri Chen ada hal yang lebih penting mau dilakukan, hanya bisa mengangguk kepala setuju : “Baiklah!”

Andri Chen melihat-lihat tampilan waktu di dalam ponsel, sibuk mendesak Futari Tsu: “Waktu sudah larut malam, cepat kembali ke hotel!”

Tetapi Futari Tsu melihat uang-uang ini di dalam kotak hadiah ini, dia langsung berkata: “Paman, uang-uang ini aku tidak boleh mau, kamu sekarang sangat membutuhkan uang, kamu ambillah!”

“Aku......” Andri Chen memang ingin sedikit mengatakan sesuatu.

Futari Tsu langsung memotongnya: “Paman, aku sekarang tidak kekurangan uang, semua uang ini, kamu ambillah, kalau uang tidak cukup, kamu bisa meneleponku, aku akan segera mentrasfer ke kamu.”

Di saat seperti ini, Andri Chen memang butuh banyak uang, karena tiga tuan, bukan hanya menggunakan otak, juga butuh tenaga kerja dan uang, di dunia masyarakat ini, tidak ada uang, dia akan sulit untuk berjalan beberapa langkah, kalau untuk beberapa hari yang lalu, itu adalah kehidupan dia datang ke Nanjing selama bertahun-tahun yang paling miskin, jatuh menjadi seorang pengemis, dia sama sekali tidak pernah terpikirkan.

Andri Chen baru menerima ini: “Baiklah! Kamu segera kembali ke hotel.”

Futari Tsu juga mengangguk kepala, memberitahu: “Paman, jaga dirimu! Berikutnya di saat aku lain kali kembali ke Nanjing, kamu bisa datang ke bandara menjemputku.”

“Pasti.” Meskipun Andri Chen sudah berjanji kepada Futari Tsu, tetapi tidak tahu di saat itu, apakah dirinya masih hidup.

Setelah selesai berbicara, Futari Tsu mendorong membuka pintu mobil, menginjakkan sepatu hak tinggi menuju QuYang Grand Hotel melangkah cepat berjalan masuk ke dalam, di saat mengetahui bayangan Futari Tsu menghilang di hotel lobby, Andri Chen baru mengendarai mobil kembali ke Century Estate.

Di saat sampai kembali ke rumah Rossa Du, Daniel sudah tertidur, hanya Rossa Du masih terus duduk di atas sofa ruang tamu menunggu Andri Chen.

Saat ini sudah jam 10 malam, Andri Chen melihat Rossa Du yang di depan mata, dengan suara lembut berkata: “Rossa, waktu sudah malam, kamu besok masih mau pergi ke toko, cepat pergi tidur!”

Rossa Du menanyakan balik: “Kamu?”

Andri Chen berbalik melihat sekilas sofa di samping badan, memberi petunjuk berkata: “Aku tidur di sofa!”

Selesai mendengar kata ini, Rossa Du menjelaskan: “Malam dingin, kalau tidak ke dalam ruangan tidur di kasur! Lagipula kasur besar.”

Meskipun dua orang sudah memiliki anak, tetapi Andri Chen dengan Rossa Du berbagi tempat tidur yang sama, dia justru sedikit keberatan, dia juga tidak tahu dirinya sedang keberatan apa, tetapi mengenai permintaan Rossa Du, dia tidak menolak.

“Baiklah!”

Selesai berbicara, Rossa Du berbalik badan pergi ke kamar tidur, di saat keluar, di sisinya lebih satu set baju tidur pria, lalu baju yang sudah dicuci, dia memberikannya ke depan Andri Chen, memberi sinyal berkata: “Baju tidur dan baju yang pakai di dalam semua aku beli baru, kamu capek seharian ini, pergi mandilah!”

Andri Chen tak menyangka Rossa Du baju tidur apapun sudah dipersiapkan, dan juga di saat di berjalan ke pintu kamar mandi, juga mengetahui sepasang sendal pria, sepasang sendal ini juga baru, dia di saat memakai sendal itu, mengetahui ukurannya pas, di dalam kamar mandi pun, apapun semua sepasang, yang paling utama adalah, semua warna kesukaan dirinya.

Melihat adegan ini, dia tak menyangka Rossa Du tinggal di Kota QuYang, segala di dalam rumah, sudah dipersiapkan untuk dirinya, apakah mengharapkan sampai dirinya suatu hari bisa muncul di rumah ini.

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu