My Charming Lady Boss - Bab 106 Mimpi yang Lama Terpendam (2)

Dengan penuh hormat, Andri Chen bertanya, “Paman Xia, aku tidak mengganggu anda bekerja, ‘kan?”

Rendy Xia berdiri dari kursinya, “Tentu tidak.”

Andri Chen lalu mengenalkan Yuni Lin, “Paman Xia, ini adalah direktur Dairy Milk LTD.”

Andri Chen lanjut mengenalkan Rendy Xia pada Yuni Lin, “Direktur Lin, ini adalah Kepala Sekolah Xia.”

Yuni Lin menghampiri Rendy Xia, lalu mengulurkan tangan kanannya sambil tersenyum, “Kepala Sekolah Xia, senang berkenalan dengan anda.”

Mereka pun berjabat tangan, “Senang berkenalan dengan anda.” ujar Rendy Xia.

Rendy Xia pun mempersilakan tamunya duduk, “Silakan duduk.”

Tepat setelah Yuni Lin duduk, Rendy Xia bertanya lagi, “Direktur Lin, apa anda ingin meminum sesuatu? Kami ada berbagai macam teh.”

“Apapun saja boleh, terimakasih.” jawab Yuni Lin.

Rendy Xia pun menyeduh dua cangkir teh untuk tamunya. Setelah menyeduh teh, Rendy Xia bertanya pada Andri Chen, “Andri, apa kamu membawa kontraknya?”

Andri Chen mengambil lembar kontrak dari tangan Yuni Lin lalu meletakkannya di meja kerja Rendy Xia. Rendy Xia memasang kaca matanya dan membacanya sekilas. Usai membacanya, Rendy Xia mendongakkan kepalanya sejenak lalu menandatangani kontraknya.

Setelah menandatangani kontraknya, Rendy Xia berkata pada Andri Chen, “Andri, cepat kirim produknya. Tadinya sekolah berencana membagikan susunya hari ini ke para siswa, namun terhambat.”

Rendy Xia mengangguk dengan senang, “Untuk pembayaran, aku akan menyuruh bagian keuangan untuk mengurusnya.”

Mendengar ucapan Rendy Xia, Andri Chen berdiri dengan semangat, “Paman Xia, terimakasih banyak.”

Rendy Xia tersenyum lebar, “Aku lah yang harus berterimakasih. Kamu telah membantuku menyelesaikan masalah besar.”

Yuni Lin pun menjabat tangat Rendy Xia lagi, “Kepala Sekolah, selamat menjalan kontrak dengan kami!”

Rendy Xia menyambut tangannya, lalu berkata, “Direktur Lin, syaratku hanya satu. Kalian bisa menjaga kualitas produk ini karena anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan.”

Yuni Lin paham maksud Rendy Xia, lalu dengan mantap Yuni Lin menjawab, “Kepala Sekolah Xia, anda tenang saja. Dalam urusan kualitas, saya berani menjamin. Anda pasti pernah meminum susu Dairy Milk LTD, selain enak, juga original.”

“Bagus kalau begitu! Aku akan cepat-cepat menelepon bagian keuangan.” Usai bicara, Rendy Xia langsung menelepon bagian keuangan. Beberapa saat setelah Rendy Xia menutup teleponnya, dia berkata, “Direktur Lin, bagian keuangan sudah mengurus pembayarannya.”

“Terimakasih. Terimakasih banyak.” ujar Yuni Lin semangat.

Andri Chen mengecek jam, lalu berkata, “Direktur Lin, kita harus ke pabrik untuk mengurus pengiriman barang!”

“Baiklah.” kedua orang itupun meninggalkan kantor kepala sekolah.

Tepat ketika mereka sedang melewati lapangan sekolah, ponsel Yuni Lin berbunyi. Dia meraih ponselnya, ada panggilan dari kantor.

Setelah menerima panggilan itu, dia berkata pada Andri Chen dengan senang, “Departemen keuangan sudah menerima uang dari Kepala Sekolah Xia.”

Melihat raut wajah Yuni Lin yang senang, hati Andri Chen ikut melompat bahagia.

“Direktur Lin, akhirnya kamu tenang juga!” ujar Andri Chen sambil tersenyum.

Yuni Lin menganggukkan kepalanya, “Akhirnya masalah penarikan barang terpecahkan. Tapi, departemen pemasaran masih kosong. Mulai sekarang, kamu adalah manajer departemen pemasaran.”

“Benarkah?” tanya Andri Chen gembira.

“Kamu pikir aku sedang bercanda?” tanya Yuni Lin.

Andri Chen tertawa, lalu dengan usil bertanya, “Direktur Lin, karena aku naik pangkat, bagaimana dengan gajiku?”

“Bukannya gajimu sudah banyak?” ujar Yuni Lin santai.

“Direktur Lin, tidak mungkin. Mana bisa dibilang naik pangkat kalau begini.” ujar Andri Chen setengah putus asa.

“Kalau kamu mengeluh lagi, aku akan mengurangi gajimu sejuta dari biasanya.” ancam Yuni Lin.

Mendengar ucapan atasannya, Andri Chen bergidik. Dia tidak berani bernegosiasi lagi, “Baiklah!”

“Situasi perusahaan saat ini sedang tidak stabil. Setelah krisis kali ini kelar dulu, baru akan kunaikkan gajimu. Kujamin kamu puas!” ujar Yuni Lin menenangkannya.

Hati Andri Chen melompat gembira. Dia tidak menyangka akan diangkat menjadi manajer. Walaupun kali ini dia belum memiliki pengikut, namun dia yakin suatu saat nanti dia akan memiliki tim yang hebat.

Andri Chen berpikir sejenak, lalu berkata, “Direktur Lin, aku tidak naik gaji juga tidak apa-apa. Tapi, aku punya satu syarat dan kamu harus menyetujuinya.”

Andri Chen ingin mengatakan mimpinya yang lama terpendam, entah dewi di hadapannya ini menyetujuinya atau tidak.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu