My Charming Lady Boss - Bab 166 Sebuah Rencana (1)

Andri tidak sabar ingin mengetahui perkembangan penyelidikan yang dilakukan Sisca, dia pun langsung bertanya: "Sisca, sudah ketahuan?"

Sisca menjawabnya: "Aku sudah mengecek di folder sistem, orang yang bernama Tommy ini, di dalam datanya dia masih belum menikah, dan aku sudah menanyakan ke KUA, dia memang belum pernah daftar nikah."

Mendengar hasil ini, Andri bahkan curiga apakah Sisca salah.

Dia berhenti sejenak dan bertanya: "Sisca, kamu yakin sudah mengeceknya dengan benar?"

Sisca pun jengkel dan berkata: "Tentu saja! Kamu pikir aku orangnya cerobohan ya!"

Mendengar ini, Andri tiba-tiba menarik nafas panjang, tidak disangka hasilnya malah begitu, dia tidak tahu apa yang telah terjadi, apakah berita yang dia dengar hari itu di kompleks perumahan Xinhua adalah berita palsu? Atau, Tommy yang disebut oleh wanita itu adalah Tommy yang lain? Dan ini hanya sebuah kebetulan saja?

Dia terdiam, dan mulai memikirkan hal lain.

Saat ini, Sisca bingung dan bertanya: "Kamu kenapa? Sepertinya kamu tidak senang mendengar ini."

Andri tiba-tiba tersadar dan berkata: "Tidak apa-apa, aku akan beritahu temanku."

Saat Andri ingin menutup teleponnya, Sisca memanggilnya: "Andri, tunggu."

Untung saja Sisca sempat memanggilnya, kalau tidak Andri sudah menutup teleponnya, dia sangat tidak bersemangat dan bertanya: "Ada apa?"

Sisca berkata: "Oyah, kita berdua harus cari waktu untuk foto prawedding, kalau tidak, ibuku mengomel terus, aku bilang tidak mau, lalu ibuku pasti bilang, mau menikah tapi tidak foto prawedding?"

Andri sama sekali tidak memikirkan pernikahannya dengan Sisca, tapi yang dia pikirkan adalah, apakah yang dia dengar malam itu di kompleks perumahan Xinhua benar atau salah, kalau dia bisa menemukan wanita itu dan menanyakan semua detilnya, mungkin dia akan tahu jawabannya.

Tidak mendengar jawaban dari Andri, Sisca pun berkata: "Kasus di pengadilan sudah hampir berakhir, besok kalau kamu ada waktu, kita pergi foto prawedding, oke?"

Andri tidak berpikir banyak, dia menjawab: "Oke!"

"Kalau begitu aku tutup telepon ya, besok atau lusa, aku telepon lagi." Saat ini Sisca sudah menutup teleponnya.

Andri Chen menutup telepon dan menghela nafas.

Saat ini Rossa mendatanginya lagi, melihat ekspresi Andri, dia tahu hasilnya pasti tidak baik, tapi dia tetap bertanya: "Andri, bagaimana?"

Andri menoleh dan menggeleng: "Tidak sesuai yang diharapkan, Sisca menelepon dan mengatakan kalau Tommy belum pernah menikah."

Rossa sudah bisa menebak jawabannya, tapi dia masih merasa kaget, "Belum pernah menikah? Apa tujuan wanita itu meneleponmu? Kamu cari saja wanita itu dan menanyakannya baik-baik, jangan-jangan wanita itu dan Tommy memang ada sesuatu yang dirahasiakan.

Rossa juga tahu kalau ini adalah kesempatan terakhir Andri, tidak lama lagi mereka akan menikah, kalau sudah menikah dan ingin mereka bercerai, itu tidak akan mungkin terjadi, karena dia mengerti sifat Nick Lin, mereka sering berhubungan di kota Nanjing.

Andri ingin sekali mencari wanita itu, tapi Nanjing sangat besar, dia tidak punya informasi apapun, bagaimana mencarinya? Kemana mencarinya?

Saat ini, Andri pun kebingungan, dan berbohong: "Kalau dia mau keluar, aku pasti sudah janjian dengannya."

Rossa mulai membantunya berpikir, pasti ada cara lain.

Saat itu, tiba-tiba Rossa punya ide, dia berbisik kepada Andri: "Andri, kamu bisa mengikuti Tommy, dia kan juga sudah kembali ke Nanjing, pasti akan ketahuan sesuatu."

Setelah itu, Rossa mulai menjelaskan: "Kamu coba pikir saja, kalau memang Tommy punya wanita lain, setelah dia kembali, dia pasti akan bertemu dengan wanita itu, saat itu kamu ambil foto mereka, atau pergoki mereka, kamu pasti bisa menang."

Mendengar ini, Andri kembali bersemangat, dia merasa seperti hidup kembali.

Dia tersenyum licik dan berkata: "Rossa, jujur saja padaku, sebelumnya kamu pasti pernah melakukan ini?"

"Dasar!" Rossa berteriak dan memukulnya.

Andri melihat ke sekitar dan berbisik, "Rossa, ini di kantor, jaga imagemu ya, jangan sampai kelihatan orang lain."

Rossa sama sekali tidak merasa takut dan berkata: "Takut apa! Mereka semua sudah seperti saudaraku, sudah mengikutiku lima tahun lebih, aku percaya dengan mereka."

Andri berdiri dan berkata: "Ayo, kita bicarakan di ruang kerjamu saja."

"Oke!" Rossa berdiri dan mengikutinya ke ruangan manager.

Sejak kepergian manager Liao, ruangannya pun menjadi ruangan Rossa, walaupun Andri dan Rossa sama-sama manager area, sekarang posisi manager pemasaran seluruh area masih kosong, perusahaan juga tidak sedang mencarinya, lagipula masalah-masalah bagian pemasaran, semua akan didiskusikan oleh Andri dan Rossa, dan kebanyakan, Rossa hanya menuruti perkataan Andri, siapa suruh mereka tidak saling membedakan.

Saat mereka masuk, Rossa pun menutup pintu dan sengaja menarik tirai jendelanya.

Andri duduk di kursi kerja Rossa, dan memutar topik ke Tommy, "Kamu tahu Tommy tinggal dimana?"

Rossa berpikir-pikir dan menjawab: "Kalau tidak salah ingat, rumahnya itu seharusnya di daerah Sha Yang."

Andri pun menegaskan "Aku tidak mau seharusnya, tapi harus yakin seratus persen."

Rossa meyakinkan: "Asalkan dia belum pindah rumah, dia tinggal di daerah Sha Yang, dulu saat masih sekolah, aku pernah ke rumahnya, keluarganya sudah lumayan kaya saat itu, di sekolah kami, dia adalah anak orang kaya yang sangat terkenal."

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu