My Charming Lady Boss - Bab 297 Nightclub

Ketiganya pergi ke Distrik Barat dan tidak menggunakan mobil putih Maserati milik Desi, tetapi sebaliknya menggunakan mobil hitam Jetta dan mobil tersebut tidak memiliki pelat nomor.

Setelah Andri Chen masuk ke dalam mobil, Desi mengeluarkan sebuah tas di dalam mobil tersebut, dan tas tersebut sepertinya berisi beberapa pakaian. Andri Chen melihat lebih dekat dan menyadari bahwa ini adalah pakaian kerja nightclub.

Desi memberikan sebuah pakaian kerja Nightclub kepada Andri Chen dan berkata : "Andri, ini adalah pakaian pria, cobalah dan lihat apakah cocok."

Andri Chen menjawab : "Baik." Dia mengambil pakaian tersebut dan memakainya dan ternyata itu cocok untuk Andri.

Ketika ketiganya sudah mengenakan pakaian kerja nightclub, Andri Chen melihat ke sekeliling di dalam mobil dan bertanya dengan curiga : "Desi yang cantik, apakah kita tidak membawa senjata ?"

Lagipula Distrik Barat ini adalah kawasannya Noel, dan di sekeliling Noel pasti memiliki orang yang lebih hebat. Akan lebih aman jika kita pergi dengan membawa senjata daripada pergi dengan tangan kosong.

Desi yang sedang merapikan garis leher di pakaiannya itu menjawab : "Andri, kita tidak bisa masuk dengan membawa senjata, Aku sudah meminta Hedi untuk mengatur semuanya. Senjata itu sudah disiapkan dan disembunyikan di bawah meja Noel nomor 5 nightclub."

Setelah mendengar kata-kata Desi, Andri Chen merasa lebih tenang.

Pada saat pukul 1 lewat 5 menit, Desi mengendarai Jetta dan meninggalkan Romance Bar.

Dibutuhkan waktu setengah jam perjalanan dari Romance Bar ke Nightclub di distrik Barat. Jika dibandingkan, daerah perkotaan di kota S cukup besar, oleh karena itu jaraknya relatif jauh. Untungnya sudah larut malam dan tidak begitu banyak mobil di jalanan. Karena di jalanan sepi maka mereka hanya membutuhkan 20 menit untuk tiba di nightclub.

Desi sangat akrab dengan daerah distrik barat, diam-diam menghentikan mobil Jetta di jalanan dekat Nightclub.

Karena belum waktunya untuk keluar dari mobil, maka ketiganya masih duduk di dalam mobil sambil melihat pemandangan melalui jendela mobil, dan Andri Chen mengarahkan pandangannya ke gerbang Nightclub.

Lampu di depan pintu Nightclub Noel berwarna cerah dan di dekorasi dengan mewah. Ada banyak mobil mewah yang diparkir di depan pintu masuk, tetapi kadang-kadang ada para pria dan wanita mabuk keluar dari Nightclub.

Setelah melihatnya sebentar, Andri Chen tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang salah dan berbisik : "Kak Nora, aku merasakan ada sesuatu yang salah."

Nora Shen mengerutkan kening ketika mendengarkan apa yang dikatakan Andri Chen, Nora Shen melihat mengikuti pandangan Andri Chen dan berkata : "Apa yang salah ?"

Andri Chen mengungkapkan kekhawatirannya dan berkata : "coba kamu lihat, bagaimana mungkin nightclub begitu sepi ?"

Nora Shen juga mengamati dengan seksama, bahkan pada jam 1 pagi Nightclub masih terlihat begitu sepi, dan benar kecurigaan Andri Chen. Ketika Nora Shen akan bertanya kepada Desi, Desi menjelaskan sambil tersenyum : "Kak Nora, Andri, kalian tidak paham dengan si bajingan Noel ini, setiap kali dia merayakan acara ulang tahun, dia pasti mengundang semua teman-temannya, dan sekarang orang-orang yang ada di dalam Nightclub semuanya adalah temannya."

Andri Chen baru mengerti dan tidak heran bahwa ada begitu banyak mobil mewah yang terparkir di Nightclub.

Mereka bertiga menunggu hingga jam 2 pagi di dalam mobil, dan dalam waktu lebih dari setengah jam, ada begitu banyak pria dan wanita mabuk keluar dari Nightclub dan pulang.

Desi melirik ke tempat parkir dan menemukan bahwa hanya ada beberapa mobil yang tersisa di tempat parkir, salah satunya adalah mobil sport Porsche milik Noel.

Saat itu, dalam pandangan Andri Chen muncul bayangan seseorang, orang itu sedang diam-diam berlari ke arah mobil mereka, dan dengan cepat Andri Chen memberitahu Desi : "Desi yang cantik, coba lihat !"

Desi mengikuti pandangan Andri Chen dan melihat dengan teliti, lalu menjawab : "Dia adalah Hedi."

Dengan diam-diam Hedi berlari ke depan mobil Desi dan mengetuk jendela mobil. Desi membuka pintu mobil dan Hedi yang mengenakan pakaian jas itu masuk ke dalam mobil dan memberi salam hormat : "Kak Desi."

Setelah memberi hormat, Hedi melirik ke arah Andri Chen dan Nora Shen, karena itu adalah pertama kalinya Hedi melihat mereka berdua.

Desi segera memperkenalkan : "Hedi, ini adalah Kak Nora dan ini adalah Kak Andri."

Hedi memberikan salam hormat : "Kak Nora, Kak Andri."

Desi kemudian bertanya : "Hedi, bagaimana kondisi di dalam Nightclub sekarang ini ?"

Hedi menjawab dengan jujur : "Noel sudah hampir mabuk."

"Di dalam masih ada berapa banyak orangnya Noel ?" Desi melanjutkan pertanyaannya.

Hedi berpikir sebentar kemudian berkata : "Masih ada lima atau enam orang, tetapi mereka semua sudah hampir mabuk."

Selesai mendengarkannya, Desi mengangguk dan berpikir ini adalah waktu yang tepat untuk bergerak maju.

Hedi menundukkan kepala, melihat jam tangannya dan dengan cepat berkata : "Kak Desi, aku akan membawa kalian masuk melalui pintu belakang, jika tidak, Noel sebentar lagi akan pergi dan itu akan sangat merepotkan."

"Baik, Ayok !" Selesai Desi berkata, dia langsung membuka pintu mobil.

Hedi keluar dari mobil terlebih dahulu, kemudian mereka bertiga mengikuti Hedi berjalan menuju pintu belakang Nightclub, dan di lobi Nightclub terlihat seorang Noel yang sedang minum-minum dan juga ada seorang wanita berpakaian seksi di dalam pelukan Noel. Di sebelah Noel ada enam pria mabuk, masing-masing mempunyai wanita seksi di samping mereka. Mereka berbicara dan tertawa di dalam lobi, kelihatannya sangat bahagia.

Pada saat ini, Hedi yang berdiri di sebelah Desi menunjuk ke meja nomor 5 di lobi dan berkata : "Kak Desi, senjata ada di bawah meja nomor 5, sebentar lagi aku akan membiarkan kalian mengantar minuman anggur ke sana, dan aku akan pergi ke meja nomor 5, setelah mendapatkan senjata itu, kita langsung maju berperang."

"Baik." Desi mengangguk kepala.

Selanjutnya, mereka bertiga mengikuti Hedi ke Bar di Nightclub. Di bawah pengaturan Hedi, mereka bertiga berjalan menuju ke meja nomor 8 tempat di mana Noel berada. Selama berjalan, Andri Chen menemukan sedikit keanehan, segera Andri Chen berbisik kepada Nora Shen yang ada di sebelahnya : "Kak Nora, aku merasa ada sesuatu yang tidak benar."

"Ada apa ?" Nora Shen memperlambat langkah kakinya.

Andri Chen memperhatikan ke sekeliling dan berkata : "Tidak ada pelayan yang ditemukan di sini kecuali kita."

Nora Shen juga melirik ke lobi Nightclub itu. Memang benar bahwa selain mereka bertiga tidak ada pelayan lain yang terlihat, dan Andri Chen juga menemukan bahwa tidak terlalu banyak botol anggur kosong di atas meja Noel.

Tiba-tiba Andri Chen merasakan sesuatu, dan segera berkata kepada Nora Shen dengan cemas : "Kak Nora, kita telah dijebak !"

Desi mendengar kata-kata Andri Chen dan juga merasakan suasananya sedikit aneh. Ketika Desi melihat ke belakang, Hedi yang baru saja berdiri di dekat Bar sudah tidak kelihatan lagi.

Desi terdiam dan segera berkata kepada Andri Chen dan Nora Shen : "Kabur!"

Namun, begitu ketiganya hendak berbalik, Noel yang duduk di meja nomor 8 tiba-tiba berkata dengan suara keras : "Kak Desi, kemarilah, duduk dan minum secangkir anggur !"

Setelah mendengar ini, ketiganya juga menghentikan langkah kakinya, dan Desi menyadari bahwa dia telah dikhianati oleh Hedi.

Andri Chen mengetahui mereka sedang dalam bahaya, dia bergegas ke meja nomor 5, tetapi ketika dia membalikkan meja nomor 5, dia tidak menemukan apapun di bawah meja nomor 5 itu.

Segera setelah itu, peluit tajam terdengar di lobi Nightclub.

Peluit berbunyi dan puluhan orang tiba-tiba muncul dari lobi Nightclub. Masing-masing dari mereka membawa pisau semangka kemudian mengepung mereka bertiga di lobi.

Di tengah kerumunan, Desi melihat Hedi yang membawa mereka bertiga masuk ke Nightclub berdiri di sebelah Noel.

"Hedi !" Teriak Desi.

Hedi melirik Desi dan berpura-pura meminta maaf : "Kak Desi, aku minta maaf."

Desi tidak menyangka bahwa Hedi akan mengkhianainya, dan bertanya : "Kenapa ?"

Hedi belum menyempati untuk menjawab, tiba-tiba Noel berdiri berjalan menuju posisi Desi dan berkata sambil tersenyum : "Kak Desi, biarkan aku yang menjawab pertanyaan ini ! Hedi telah mengikutimu begitu lama, apa yang dia dapatkan ? Tetapi jika dia mengikutiku, aku bisa memberinya seorang wanita, memberinya uang, bahkan memberinya saham."

Setelah mendengar kata-kata ini, Desi tidak melanjutkan bertanya lagi, karena sudah tidak ada gunanya lagi. Di dalam hatinya, Desi selalu menganggap Hedi sebagai saudara lelakinya dan dia tidak pernah menyangka bahwa Hedi mengkhianati dirinya sendiri demi uang.

Pada titik ini, Desi tidak punya pilihan lain. Desi harus mengakui bahwa dia telah ditikam oleh orang yang paling dia percayai.

Namun ini semua tidak masalah bagi Desi, dia hanya tidak ingin melibatkan teman-temannya, jadi dia memohon kepada Noel dengan mengatakan : "Noel, aku tahu kamu membenciku, tidak masalah jika kamu membunuhku, tetapi lihatlah aku pernah menolongmu jadi tolong lepaskan kedua temanku pergi."

Setelah mendengar ini, Noel tidak bisa menahan tawa dan sangat bahagia sehingga dia bertanya dengan bangga : "Kak Desi, apakah kamu sedang memohon kepadaku ?" yang aku tahu kamu tidak pernah memohon kepada siapapun."

Pada saat ini, Nora Shen tidak ingin melihat Noel mempermalukan Desi, dia melihat ke sekeliling dan berkata dengan keras : "Desi, apa yang kamu lakukan ? Jika kamu menganggapku sebagai saudara perempuanmu, kita akan membunuh bersama, bahkan jika harus mati di sini. Kita akan menjadi saudara yang baik sepanjang hidup kita."

Andri Chen juga ikut mengatakan : "Desi, benar yang dikatakan Kak Nora, kita bertarung dengan mereka !"

Desi tahu betul bahwa mereka hanya bertiga, sedangkan pihak Noel ada puluhan orang, dan mereka bertiga juga tidak mempunyai senjata, bagaimana cara mereka bisa keluar dari tempat ini ? Desi sangat ragu, dia tidak ingin melibatkan saudara perempuannya itu.

Noel melihat keraguan Desi dan berkata : "Kak Desi, jika kamu berlutut dan bersujud kepadaku, aku akan mempertimbangkan untuk melepaskan kedua temanmu itu."

Desi menoleh untuk memandang Nora Shen dan berkata dengan nada meminta maaf : "Kak Nora, maaf, ini semua salahku !"

Nora Shen khawatir bahwa Desi akan melakukan sesuatu yang bodoh, menggertakkan giginya dan berkata : "Desi, sekarang tidak ada gunanya lagi mengatakan ini, jika kamu masih menganggapku sebagai saudaramu, ikutlah aku keluar bersama."

"Kak Nora, kamu harus hidup !" Desi menggigit bibirnya dan berkata sambil memohon.

Setelah berbicara, Desi melangkah maju ke posisi Noel, dengan gigih dia berkata : "Baik, aku terima permintaanmu."

Ketika Nora Shen melihat bahwa Desi akan berlutut kepada Noel, Nora Shen berusaha menghentikannya dengan suara teriakan : "Desi, jangan !

Tepat ketika Desi hendak berlutut, Andri Chen tiba-tiba bergegas menuju ke posisi Desi, meraih kerah belakang Desi dan menariknya kembali, dan di saat itu juga Andri Chen menendang keras dada nya Noel hingga Noel terjatuh ke lantai.

Serangan mendadak dari Andri Chen membuat Noel sedikit lengah. Ketika Noel terjatuh ke lantai, Noel langsung berteriak memerintah : "Datang dan bunuh mereka !"

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu