My Charming Lady Boss - Bab 226 Sebuah Paket

Didalam telpon Rossa Du hanya bisa menceritakan lagi tentang Andri Chen yang tiba-tiba hilang. Setelah mendengar itu,Sisca Mi pun segera menyetir mobilnya ke beberapa tempat yang mungkin saja didatangi Andri Chen untuk mencarinya sekali lagi.

Mereka berdua menyetir mobil masing-masing, melaju kearah berbeda mencari keseluruh penjuru kota Nanjing.

Sampai sore hari, Rossa Du tetap tidak menemukan Andri chen. Jadi ia kembali menelpon Sisca Mi.

"Sisca,apa kamu sudah menemukan Andri Chen?" Rossa Du bertanya dengan terburu-buru,dia benar-benar khawatir akan terjadi apa-apa pada Andri Chen. Apalagi apa yang terjadi pada Andri Chen akhir-akhir ini memang membuat efek yang berat bagi psikologisnya.

Sisca Mi diseberang sana terdengar menghela nafas,dan menjawab:"Belum! entah kemana bocah itu pergi."

Rossa Du yang berdiri didepan Gerbang Komplek Komunitas Xin Hua melihat-lihat ke sekeliling sambil menggenggam handphonenya,mulutnya bergumam pelan:"Sebenarnya dia akan kemana ya?"

Sisca Mi tiba-tiba bertanya dari seberang:"Oh iya Rossa,apa mungkin Andri pulang kekampungnya?"

Rossa Du pun tersadar dan langsung berkata dengan yakin:"Sepertinya tidak,Andri bahkan tidak tau alamat kampungnya."

Sisca Mi terdiam sebentar dan kembali bertanya:"Sebelum dia hilang,apa dia mengatakan sesuatu padamu?"

Rossa Du mencoba mengingat:"Aku ingat semalam dia mati-matian ingin bertemu dengan Manager Lin,tapi aku sudah menelpon orang yang mengurusi Manajer Lin, Lucy. Dia bilang dia bahkan tidak bertemu sama sekali dengan Andri Chen.

"Ini aneh sekali!" Sisca Mi berfikir,Andri Chen yang sedang dalam keadaan seperti ini,sebenernya akan kemana, jangan bilang kalau dia akan bunuh diri hanya karena patah hati?

Dan disaat seperti inilah, Sisca Mi tiba-tiba teringat pada satu tempat,dan segera berkata kepada Rossa Du yang ada diseberang telpon:"Rossa, apa mungkin Andri pergi mencari Rico Wang?

Menyinggung Rico Wang,Rossa Du langsung bereaksi dan menjawab:"Sangat mungkin."

"Baiklah,aku akan menelpon ke penjara,barangkali Andri Chen memang pergi mencari Rico Wang." Bicara sampai sini Sisca Mi pun langsung mematikan telponnya.

Rossa Du hanya bisa menungu di depan gerbang komplek komunitas Xin Hua,dia benar-benar khawatir Andri Chen akan melakukan hal-hal bodoh.

Perlahan,langit yang terang pun mulai gelap. Rossa Du menunggu sebentar,lalu handphonenya pun berdering. Dia menunduk dan terlihat nama Sisca Mi,segera ia angkat telponnya.

"Hallo! Sisca,bagaimana?"

Sisca Mi menghela nafas didalam telpon dan berkata:"Aku sudah menelpon dan bertanya, Andri tidak pergi ke penjara.

Mendengar kalimat ini,Rossa Du semakin merasa khawatir. Ia semakin takut kalau memang ada yang terjadi pada Andri chen.

Saat itu,Sisca Mi kembali menghibur dari dalam telpon:"Rossa,tidak apa-apa. Andri Chen sudah dewasa, aku percaya dia tidak akan melakukan hal-hal bodoh. Ayo kita cari lagi,barangkali kita akan menemukannya.

"Baiklah!" Rossa Du hanya bisa mengiyakan,karena sekarang sudah tidak ada jalan lain.

Rossa Du menutup telponnya,baru saja ingin menyalakan mobil. Tiba-tiba ia melihat bayangan yang familiar dari spion ,itu seketika membuat ia membelalakkan matanya. Walaupun hari sudah mulai gelap tapi bayangan familiar Andri Chen tidak bisa ia lupakan seumur hidup. Dia pastikan kalau orang yang masuk kedalam komplek Xin Hua adalah Andri Chen.

Jadi dengan cepat ia membuaka pintu mobil dan turun. Ia menengakkan kepala dan melihat Andri Chen yang kepalanya diperban lalu beretriak dengan keras:"Andri!"

Andri Chen yang mendengar suara teriakan Rossa Du saat itu pun seketika menghentikan langkahnya dan menoleh kearah asal suara. Tidak dia sangka Rossa Du akan berada disini. Baru saja ia ingin menjawab,tapi dia sudah melihat Rossa Du berlari cepat kearahnya lalu berhenti dihadapannya. lalu langsung mencecarnya dengan pertanyaan:"Andri,kamu kemana saja? Aku dan Sisca sudah mencarimu seharian,kami sangat mengkhawatirkanmu."

Andri Chen menjawab dengan wajah lesu:"Aku tidak apa-apa,hanya jalan-jalan saja."

Rossa Du kembali bertanya dengan perhatian:"Apa kamu sudah makan?"

Andri Chen pun menjawab:"Aku tidak lapar."

Rossa Du kembali menyarankan:"Andri,ayo aku antar kamu ke rumah sakit! luka dikepalamu belum benar-benar sembuh."

Andri Chen pun menolak:"Tidak usah,aku tidak apa-apa. Ini tidak akan membuatku mati."

Selesai mengatakan ini,Andri Chen pun masuk kearah dalam komplek Xin Hua. Rossa Du pun mengkutinya dibelakangnya,ia teringat pada Sisca Mi yang masih mencari Andri chen, ia pun menelpon Sisca Mi sambil mengikuti Andri Chen.

Dengan cepat telpon pun diangkat,dari dalam telpon terdengar suara Sisca Mi:" Halo! Ross...Rossaaa..."

Mendengar suara Sisca Mi, Rossa Du pun tau kalau Sisca Mi seperti sedang berlari. Dengan cepat ia segera memberitahukan:"Sisca,Andri sudah pulang."

"Sudah pulang?" Sisca Mi yang sedang terengah-engah pun terkejut.

Sisca Mi dari seberang sana pun bertanya:"Dia pergi kemana?"

"Dia tidak bilang." Rossa Du tau Andri Chen pasti tidak hanya sekedar jalan-jalan saja.

Saat itu kembali terdengar suara Sisca Mi berkata dengan terengah-engah:"Baguslah kalau dia tidak apa-apa. Beberapa hari ini kamu lihat dia dengan baik. Dikantorku ada kasus besar,untuk sementara tidak bisa ditinggal. Dengan kata lain kalau urusanku sudah selesai aku akan pergi melihatnya. Kalau ada apa-apa langsung telpon aku ya."

"Baiklah,kamu bekerja saja dulu."

"Bye bye."

Dengan begitu,Rossa Du pun segera memutuskan telponnya, kembali mengikuti Andri Chen pulang kerumahnya. Berjalan sampai koridor,Andri Chen pun menghentikan langkahnya,sorot matanya jatuh pada pintu rumah Yuni Lin. Dia menatapnya sangat lama,seolah kembali terdengar suara mereka yang sedang berisik dari dalam ruangan.

Rossa Du mengikuti arah pandangan Andri Chen, ia tau Andri Chen sedang memikirkan apa, jadi ia tidak mengganggunya dan hanya terdiam disampingnya.

Cukup lama, baru Andri Chen tersadar. ia mengeluarkan kuncinya dari dalam kantong, lalu melangkahkan kakinya masuk.

Sesampainya dirmah,ia langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Ia tidak berkata apapun pada Rossa Du.

Rossa Du kebetulan membantu Andri Chen membereskan rumah,lalu menemaninya sampa malam. Sampai keesokan harinya,saat Rossa Du terbangun, ia dapati Andri Chen berdiri dihadapan cermin sedang merapikan dasinya, melihat sikapnya, sepertinya ia akan pergi bekerja.

Tapi teringat kondisi Andri Chen, Rossa Du pun berjalan kearahnya dan berkata dengan lembut:"Andri,lebih baik kamu istirahat dulu berapa hari lagi baru pergi kerja!"

Andri chen yang sudah selesai membereskan dasinya pun tersadar dan berkata:"Aku tidak apa-apa."

Melihat Andri Chen,Rossa Du sadar kalau wajahnya sudah terlihat lumayan membaik. Melihat sikapnya,dia sepertinya sudah bisa bangkit lagi.

Dia harap Andri Chen bisa keluar dari rasa duka atas meningalnya ayah Yuni Lin ini. Juga berharap dia dan Yuni Lin bisa kembali seperti dulu lagi,tapi mengingat Yuni Lin, Rossa Du kembali merasa khawatir.

Setengah jam kemudian, merea berdua sarapan dipinggir jalan dibawah gedung. Lalu langsung pergi ke Dairy Milk ltd dengan mobil.

Saat mereka berdua sampai dikantor, tidak ada Dea dimeja resepsionis. Malah terlihat seorang perempuan berambut pendek didepan meja resepsiaonis. Saat melihat Andri Chen dan Rossa Du,dengan agak penasaran ia bertanya:"Selamat pagi, maaf kalian mencari siapa?"

Pertanyaan perempuan berambut pendek ini membuat Rossa Du tercengang, dan balik bertanya sambil mengerutkan alisnya:"Kamu siapa?"

Perempuan berambut pendek mulai tidak senang:"Aku resepsionis kantor ini!"

"Dea mana?" tanya Rossa Du.

"Dea?" mendengar nama ini,perempuan berambut pendek pun tercengang, sikapnya mulai terlihat kikuk.

Melihat sikap perempuan berambut pendek yang mulai kikuk,Rossa Du pun mulai tidak yakin apakah mereka sudah salah masuk kantor. ia pun menengakkan kepalanya melihat ke bagian atas resepsionis dan tertulis tulisan yang besar-- Dairy Milk.

Baru ia memastikan kalau mereka tidak salah masuk kantor,tai perempuan yang ada dihadapan mereka ini tidak kenal Dea, juga tidak kenal siapa mereka berdua,ini benar-benar aneh.

Dan disaat inilah,bayangan yang sangat familiar keluar dari arah dalam sedang berjalan mendekat. Sorot mata Andri Chen jatuh pada tubuh orang itu, ujung alisnya menegang,bibirnya langsung menggumam:"John Jiang!"

Mendengar gumaman Andri Chen,Rossa Du pun mengkuti arah pandangannya. Tidak disangka mereka akan bertemu dengan John Jiang yang memakai baju karyawan didalam kantor dairy milk. Sorot matanya juga kebetulan jatuh pada Rossa Du dan Andri Chen.

Jhon Jiang berjalan mendekat,Rossa Du pun mengerutkan alis dan bertanya:"Kak John,kenapa kamu bisa ada disini?"

John Jiang yang melihat Rossa Du pun mengembangkan senyumnya, senyum yang penuh kebanggan:"Rossa,mulai hari ini kita adalah teman kerja."

"Apa?" Rossa Du membelalakkan kedua matanya,menampakkan ekspresi terkejutnya.

John Jiang pun bertanya dengan penasaran:"Rossa, apa Manager Lin kalian tidak memberitahu kalian?

"Memberitahu apa?" Tanya rossa Du lagi.

John Jiang menolehkan kepalanya melirik sebentar kearah meja resepsionis Dairy Milk,dan tertawa:"Manajer Lin kalian sudah menjual dairy Milk kepadaku. Jadi mulai hari ini, dairy Milk dan Organic Milk Coorporation adalah satu. menurutmu,bukankah sekarang kita adalah teman sekantor?"

"Tidak mungkin!" Rossa Du menggeleng-gelengkan kepala,tidak percaya dengan semua ini.

Baru bicara sampai disini, Direktur Chandra yang memakai jas hitam pun berjalan mendekat kearah mereka. malihat Andri Chen dan Rossa Du,dengan sikap pura-pura akrab ia menyapa:"Manajer Chen, manajer Du!"

Melihat Direktur Chandra,Andri Chen pun menyadari kalau ini semua bukanlah mimpi. Semua ini kemungkinan adalah kenyataan,tapi Dairy Milk kan adalah nyawa dan hidupnya, bagaimana bisa Yuni Lin menjualnya.

Selesai bicara,Direktur Chandra mengulurkan tangan kepada Andri Chen, tapi Andri Chen menunduk dan melirik tangannya sebentar,tapi tidak menyambut tangannya sama sekali.

Tentunya Rossa Du juga tidak mungkin berjabat tangan dengan Direktur Chandra. Dia rasa semua ini terlalu tiba-tiba,ini membuatnya masih belum bisa menerimanya, bagaimana bisa Manajer Lin menjual Dairy Milk?"

Saat ini banyak orang keluar dari ruang pertemuan, mereka semua adalah karyawan lama Dairy Milk. Saat mereka melihat Rosaa Du dan Andri Chen,mereka pun berbondong-bondong datang,satu-persatu pun melemparkan pertanyaa:"Manajer Chen, Manajer Du.. apa yang sebenarnya terjadi?"

Rossa Du juga penuh kebingungan,dia bahkan tidak tau bagaimana harus menjelaskannya.

Dan pas disaat itu,pintu lift pun terdengar suara "triing",dan saat pintu terbuka, seorang pengantar paket pun keluar dan berjalan kearah pintu kantor dan bertanya dengan sopan:"Selamat Pagi, aku mencari bapak Andri chen."

Andri Chen pun menatap pengantar paket dan menjawab:"Aku sendiri."

Pengantar paket pun menyerahkan paket kepada Andri Chen dan berkata:"Bapak Andri,anda ada paket, tolong tanda tangan dulu sebagai tanda terima.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu