My Charming Lady Boss - Bab 33 Rencana Gagal (1)

Mendadak, seruan Yuni Lin yang memekakkan telinga keluar dari kamar mandi.

"Andri Chen, Apa yang kamu lakukan?

Andri Chen melemparkan cermin diatas mesin cuci ke dalam mesin cuci pada kecepatan tercepat, sehingga tidak dapat ditemukan bukti oleh Yuni Lin, dan kemudian ia tidak bisa berdebat.

Andri Chen menjawab dengan tenang: "Nona Lin! Kamu memanggilku? "

"Apa yang kamu lakukan? " Yuni Lin sekali lagi memberikan pertanyaan dari kamar mandi.

Andri Chen berpura-pura tidak bersalah dan berkata, "aku tidak melakukan apa-apa. "

"Aku tahu apa yang telah kamu lakukan! " Yuni Lin mendengut dingin, dan mendengar suara air di kamar mandi, seolah-olah Yuni Lin telah mulai mandi.

Mendengar suara air mengalir, Andri Chen bernapas lega. Dia tahu bahwa Yuni Lin tidak berani untuk buru-buru keluar menangkapnya pada saat ini.

Karena tubuhnya masih ditutupi dalam sabun, Andri Chen dengan cepat mengambil cermin di mesin cuci dan pergi ke kamar tidur untuk meletakkan cermin di posisi semula agar tidak membiarkan Yuni Lin menemukan bukti.

Tak lama kemudian, Andri Chen mendengar pintu kamar mandi terbuka, dan dia merasa gugup.

Mendengar jejak Yuni Lin mendekati kamar tidurnya, ia dengan cepat berpura-pura menonton TV di komputernya.

Tak lama kemudian suara kaki berhenti di pintu kamar tidur, tapi Andri Chen tidak berpaling.

"Kamu brengsek! bejat! hina! jorok! "Yuni Lin mengutuk banyak kata jelek dalam satu napas.

Andri Chen berbalik dan berpura-pura menjadi sangat bingung. Dia berpura-pura tidak bersalah dan bertanya, "Nona Lin, mengapa kamu marah dan mengutukku? "

Yuni Lin degan dingin berkata, "Mengapa mengutukmu? Apa yang kamu lakukan di dapur barusan?

"Dapur? " Andri Chen terus berpura-pura dan berkata, "aku minum di dapur. "

Yuni Lin menatap Andri Chen dan bertanya, "Apakah kamu yakin kalau kamu minum air? "

Andri Chen berkata dengan tulus, "Aku benar-benar minum air. "

Yuni Lin menggodanya langsung: "minum air? Apakah kamu minum air dengan cermin? ".

Andri Chen tidak mengira Yuni Lin melihat cermin yang ia telah ambil, jadi dia mengatakan omong kosong: "Oh, aku mengambil cermin ke dapur untuk menyisir rambutku. Aku banyak kehilangan rambut, jika tidak seluruh ruangan akan penuh dengan rambutku di mana-mana. "

Yuni Lin tidak percaya akan omong kosong Andri Chen sama sekali. Dia tahu Andri Chen dengan sangat baik. Orang ini ketika dia penuh nafsu sangat menjengkelkan.

"Masih berakting? Kamu harusnya pergi ke teater. Kamu bisa mendapatkan kontrak untuk semua karakter nakal didalam film. Itu menunjukan dirimu yang sebenarnya." Yuni Lin menggosok rambutnya yang panjang dan basah dengan handuk kering saat ia berjalan.

Tentu saja,Andri Chen tidak akan mengambil inisiatif untuk mengakuinya, karena dia tahu apa konsekuensi yang akan dihadapi.

Jadi, dia menyangkal hal itu dan berkata, "Nona Lin, aku benar pergi ke dapur untuk menyisir rambutku. "

Yuni Lin melihat sekilas ke cermin rias di ruang tamu dan bertanya, "apa yang salah dengan cermin di ruang tamu? " Mengapa cermin mengarah kearah pintu kamar mandi?

Andri Chen segera berkata dengan wajah polos: "Nona Lin, itu salah paham! Cermin itu selalu ada disitu. "

Melihat wajah Andri Chen yang tak berdosa, Yuni Lin mulai curiga, dengan samar-sembunyi mengingat bahwa cermin tampaknya telah berada di ruang tamu, bertanya-tanya apakah aku telah berbuat salah kepadanya?

"Kamu tidak berbohong? " Yuni Lin mulai gemetar.

Andri Chen mengangguk, "Iya. "

Sebenarnya, ketika Andri Chen melihat ekspresi Yuni Lin pada saat itu, dia tahu bahwa dia percaya pada kebohongannya dan bahwa keterampilan aktingnya ditulis dalam tangan yang kuat. Dia bisa mengambil gelar raja Film atau sesuatu yang lain.

Yuni Lin baru bisa percaya kepada Andri Chen dan memperingatkannya dengan tajam, "sebaiknya kamu jujur dengan saya. Jika aku menyadari bahwa kamu telah berperilaku buruk padaku, aku akan membunuhmu! "

"Membunuh lagi? " Andri Chen bergumam dalam hatinya bahwa ia berharap Yuni Lin akan melakukannya tepat di dalam ruangan.

Setiap kali dia mendengar perkataan Yuni Lin "Membuat", hatinya gatal.

Setelah itu, Yuni Lin berpaling ke ruang tamu, dan Andri Chen menatap tubuh bagian belakangnya. Meskipun ia mengenakan piyama kartun, ia masih tidak bisa menutupi pantat bulat nya. Dia berjalan menyusuri jalan, memutar dan sangat indah.

Andri Chen tidak tahu kapan, ia bisa berjalan beberapa putaran di atas pantat itu. berpikir tentang hal itu sangatlah indah.

Setelah Yuni Lin pergi ke ruang tamu, ia mengambil pengering rambut putih dan masuk. Dia berdiri di pintu ruangan dan bertanya, "Mengapa tidak ada steker di ruang tamu? Di mana steker di kamar tidur?"

Andri Chen mengambil inisiatif untuk mengosongkan kursi di depan meja komputer dan mengisyaratkan, "Nona Lin, ada steker di sini, Kamu datang ke sini untuk mengeringi rambutmu. "

Yuni Lin datang dan duduk di meja komputer. Pada saat ia akan memasang steker pengering rambut ke dalam soket, Andri Chen mengambil alih pengering rambut di tangan Yuni Lin dan berkata, "Nona Lin, aku akan membantu memasang untukmu."

Setelah mencolokkan steker, Andri Chen cepat duduk di tepi tempat tidur, menatap lurus ke arah Yuni Lin, yang sedang mengeringkan rambutnya.

Dia memiringkan kepalanya, menarik rambut panjang yang kusut samping, dan kemudian meniup dengan pengering rambut. Tindakan itu begitu menawan sehingga Andri Chen tidak bisa mengedipkan matanya dan bertanya-tanya bagaimana dia bisa begitu cantik.

Karena sangat menarik dia begitu terserap melihatnya, sehingga dia tidak melihat mata Yuni Lin. Ketika dia meniup rambutnya, dia tanpa disadari melirik Andri Chen dan mendapati bahwa orang itu sedang menatap dirinya.

Jadi Yuni Lin berbalik kepalanya dan bertanya dengan ekspresi yang aneh, "apa yang kamu lihat? "

Hanya kemudian pikiran Andri Chen pulih, menggaruk kepalanya dan tertawa dan berkata, "Nona Lin, ketika melihat kamu mengeringkan rambutmu terlihat sangat cantik. "